Manajemen Resiko Rad
Manajemen Resiko Rad
) PENDAHULUAN
Manajemen resiko adalah suatu upaya mengelola resiko untuk mencegah terjadinya
kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu
sistem yang baik. Hal ini memungkinkan manajemen meningkatkan haasil dengan cara
mengidentifikasi dan menganalisis resiko yang ada. Pendekatan manajemen resiko yang
terstruktur dapat meningkatkan perbaikan berkelanjutan.
Menurut peraturan pemerintah kesehatan No. 66 tahun 2016 manajemen resiko RS adalah
proses yang bertahap dan berkesinambungan untuk mencegah terjadi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja secara komprehensif di lingkungan rumah sakit. Manajemen resiko merupakan
aktifitas klinik dan administrasi yang dilakukan rumah sakit untuk melakukan identifikasi,
evaluasi dan pengurangan resiko keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan program k3 dengan kerjasama seluruh pihak yang berada di RS.
Instalasi radiologi sebagai bagian dari RS juga wajib menerapkan manajemen resiko.
Resiko yang mungkin terjadi karena aktifitas di radiologi ini sangat beragam, seperti salah
identifikasi pasien, salah pemberian hasil, pengulangan foto rontgen dan alergi media kontras.
Walaupun hal ini sangat mungkin dicegah, namun kejadian cedera maupun infeksi tetap saja
terjadi. Upaya pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan berkala selama bekerja belum
banyak dilakukan. Selain itu infeksi nosokimial masih menjadi isu cukup signifikan dikalangan
pelayanan kesehatan, sehingga pengembangan program patient safety sangat relevan untuk
dilakukan. Karena itu pengembangan program keselamatan dan kesehatan kerja disarana
kesehatan seperti rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya harus dilaksanakan dengan sungguh
– sungguh dalam upaya melindungi baik tenaga kesehatan sendiri maupun pasien.
3.) TUJUAN
a) Tujuan umum
Meningkatkan keselamatan pasien dengan pengendalian, minimalisasi dan meniadakan
berbagai resiko yang dapat ditimbulkan dari potensi resiko yang ada di instalasi radiologi
b) Tujuan khusus
1) Instalasi radiologi mampu melakukan identifikasi resiko unit
2) Instalasi radiologi mampu melakukan analisis resiko unit
3) Instalasi radiologi mampu melakukan evaluasi resiko unit
4) Instalasi radiologi mampu melakukan kelola resiko unit
5) Instalasi radiologi mampu melakukan pelaporan pelaksanaan unit program
manajemen resiko kekomite PMKP.
No DRANDING RESIKO
RESIKO SKOR
TOTAL
KEAMANAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
1. Kebocoran radiasi 4 1 4 Kuning
2. Bahaya Kebakaran 4 1 4 Kuning
3. Sampah dan limbah radiologi 3 2 6 Hijau
KEAMANAN PETUGAS
1. Terpapar kebocoran radiasi 4 1 4 Kuning
2. Terpapar bahaya kebakaran 4 1 4 Kuning
3. Terpapar sampah dan limbah radiasi 3 2 6 Hijau
4. Keselamatan dan proteksi radiasi 4 1 4 Kuning
5. Keselamatan oprasional dan pegawai 3 1 3 Hijau
3. PENGELOLAAN RESIKO
a. RESIKO KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT
Beberapa hal yang dilakukan instalasi radiologi rumah sakit untuk meminimalisir
dampak yang berhubungan dengan keamanan lingkungan rumah sakit adalah sebagai
berikut :
1) Untuk pengelolaan resiko terjadinya kebocoran radiasi instalasi radiologi
melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana di instalasi radiologi secara rutin
harian, bulanan, dan tahunan. Untuk ruangan pemeriksaan di instalasi radiologi
harus sesuai standar yang telah ditetapkan oleh badan yang berwenang yaitu
BAPETEN. Peralatan diinstalasi radiologi juga harus standar sesuai peraturan
yang ada. Selalu lakukan uji paparan, uji fungsi,uji kalibrasi, dan uji kesesuaian
peralatan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
2) Untuk pengelolaan bahaya kebakaran instalasi radiologi melakukan pencegahan
dan penanggulangan bahaya kebakaran seperti APAR dan hydrant selalu tersedia
dan berfungsi dengan baik
3) Untuk resiko terpaparnya sampah dan limbah instalasi radiologi melakukan
pengelolaan sampah dan limbah radiologi dengan memisahkan sampah infeksius
dan sampah non infeksius. Serta pembuangannya yang sesuai dengan jenis
sampah masing – masing. Untuk mengurangi limbah radiologi instlasi radiologi
sudah tidak mnggunakan cairan fixer dan developer sehingga limbah B3
diradiologi bisa dikurangi. Pengelolaan sampah di instalasi radiologi dengan
bekerja sama dengan bagian HS rumah sakit.
Beberapa hal pengelolaan resiko yang dapat dilakukan instalasi radiologi rumah sakit
untuk meminimalisir dampak yang berhubungan dengan keamanan petugas, adalah
sebagai berikut :
Tegal, …………….2019
Mengetahui
Kepala Instalasi Radiologi Ketua Tim Mutu Radiologi
RS Adela Kabupaten Tegal RS Adela Kabupaten Tegal
………………………………………. …………………………………
MANAJEMEN RESIKO (RISK REGISTER)
INSTALASI RADIOLOGI
TAHUN 2019
INSTALASI RADIOLOGI
2019