Anda di halaman 1dari 6

Analisis Respon Surface Design

Box Behnken

“Optimasi Adsorpsi Kitosan Bertaut silang Glutaraldehida Terhadap Ion Fe(III)”

Disusun Oleh

Nama : Fitri Firdayanti Johan


NPM : 062118049
Kelas : B

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Komputasi Lanjut

Program Studi Kimia


Fakultas Matematika dan IPA
Universitas Pakuan
2019
A. Analisis Respon Surface Design Menggunakan Minitab

Box-Behnken Design

Factors: 3 Replicates: 1
Base runs: 15 Total runs: 15
Base blocks: 1 Total blocks: 1

Center points: 3

Design Table

Run Blk A B C
1 1 -1 -1 0
2 1 1 -1 0
3 1 -1 1 0
4 1 1 1 0
5 1 -1 0 -1
6 1 1 0 -1
7 1 -1 0 1
8 1 1 0 1
9 1 0 -1 -1
10 1 0 1 -1
11 1 0 -1 1
12 1 0 1 1
13 1 0 0 0
14 1 0 0 0
15 1 0 0 0

Response Surface Regression: Response versus Waktu Kontak; Suhu; Bobot Adsorben

Analysis of Variance

Source DF Adj SS Adj MS F-Value P-Value


Model 9 8.99956 0.99995 14.89 0.004
Linear 3 7.50498 2.50166 37.26 0.001
waktu kontak 1 6.33466 6.33466 94.35 0.000
suhu 1 0.11732 0.11732 1.75 0.243
bobot adsorben 1 1.05299 1.05299 15.68 0.011
Square 3 0.70903 0.23634 3.52 0.105
waktu kontak*waktu kontak 1 0.54179 0.54179 8.07 0.036
suhu*suhu 1 0.19356 0.19356 2.88 0.150
bobot adsorben*bobot adsorben 1 0.04956 0.04956 0.74 0.429
2-Way Interaction 3 0.78555 0.26185 3.90 0.089
waktu kontak*suhu 1 0.00184 0.00184 0.03 0.875
waktu kontak*bobot adsorben 1 0.73513 0.73513 10.95 0.021
suhu*bobot adsorben 1 0.04858 0.04858 0.72 0.434
Error 5 0.33569 0.06714
Lack-of-Fit 3 0.33538 0.11179 718.35 0.001
Pure Error 2 0.00031 0.00016
Total 14 9.33525
Model Summary

S R-sq R-sq(adj) R-sq(pred)


0.259109 96.40% 89.93% 42.51%

Coded Coefficients

Term Effect Coef SE Coef T-Value P-Value VIF


Constant 8.787 0.150 58.74 0.000
waktu kontak 1.7797 0.8899 0.0916 9.71 0.000 1.00
suhu -0.2422 -0.1211 0.0916 -1.32 0.243 1.00
bobot adsorben 0.7256 0.3628 0.0916 3.96 0.011 1.00
waktu kontak*waktu kontak -0.766 -0.383 0.135 -2.84 0.036 1.01
suhu*suhu -0.458 -0.229 0.135 -1.70 0.150 1.01
bobot adsorben*bobot adsorben -0.232 -0.116 0.135 -0.86 0.429 1.01
waktu kontak*suhu 0.043 0.021 0.130 0.17 0.875 1.00
waktu kontak*bobot adsorben -0.857 -0.429 0.130 -3.31 0.021 1.00
suhu*bobot adsorben 0.220 0.110 0.130 0.85 0.434 1.00

Regression Equation in Uncoded Units

response = 2.41 + 0.01822 waktu kontak + 0.113 suhu + 4.72 bobot adsorben
- 0.000014 waktu kontak*waktu kontak - 0.00229 suhu*suhu
- 1.85 bobot adsorben*bobot adsorben + 0.000013 waktu kontak*suhu
- 0.01039 waktu kontak*bobot adsorben + 0.0441 suhu*bobot adsorben
B. Response Optimizer

C. Contour Plot Menggunakan Minitab

Contour Plot of Response vs Suhu; Waktu Kontak


45
Response
< 6.5
6.5 – 7.0
7.0 – 7.5
40 7.5 – 8.0
8.0 – 8.5
8.5 – 9.0
> 9.0

Hold Values
Suhu

35 Bobot Adsorben 0.5606

30

25
50 100 150 200 250 300 350
Waktu Kontak
Contour Plot of Response vs Suhu; Bobot Adsorben
45
Response
< 8.9
8.9 – 9.0
9.0 – 9.1
40 9.1 – 9.2
9.2 – 9.3
> 9.3

Hold Values
Waktu Kontak 360
Suhu

35

30

25
0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
Bobot Adsorben

Contour Plot of Response vs Waktu Kontak; Bobot Adsorben


350 Response
< 7.0
7.0 – 7.5
300 7.5 – 8.0
8.0 – 8.5
8.5 – 9.0
250 > 9.0
Waktu Kontak

Hold Values
Suhu 25
200

150

100

50

0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0


Bobot Adsorben
D. Pembahasan

Pada praktikum Optimasi Adsorpsi Kitosan Bertaut silang Glutaraldehida Terhadap Ion Fe(III) ini
digunakan teknik design dari Box Behnken. Design Box Behnken digunakan untuk meghasilkan respon
surface yang akurat dengan jumlah tahapan yang lebih sedikit. Dari hasil praktikum kali ini analisis varians
yang digunakan mengikuti pola model linier karena P-Value yang dihasilkan dibawah 0.05. Variabel bebas
yang paling berpengaruh adalah waktu kontak dengan nilai P-Value sebesar 0.000 kemudian dilanjutkan
dengan bobot adsorben dengan nilai P-Value sebesar 0.011. Sedangkan untuk variabel bebas suhu
didapatkan nilai P-Value lebih dari 0.05 yaitu 0.243. Hasil ini menunjukkan bahwa suhu tidak begitu
berpengaruh secara signifikan terhadap respon. Sehingga ketika suhu dinaikkan akan mempengaruhi
penyerapan menjadi kurang baik.
Kondisi optimum adsorpsi dari response saat berada pada suhu kamar (25°C) yaitu saat waktu
kontak berada pada 360 menit dan bobot adsorben sebanyak 0.5606 dengan hasil 9.3212. Pada keadaan
demikian, diharapkan adsorpsi dapat mneghasilkan respon yang optimum.
Dari hasil contour plot antara suhu dan waktu kontak, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
waktu kontak maka semakin besar respon yang didapat. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan warna yaitu
hijau tua menunjukkan respon yang besar. Sedangkan semakin tinggi suhu maka pengaruhnya semakin
kecil terhadap respon. Hasil contour plot antara bobot adsorben dan suhu terhadap respon terlihat bahwa
pada saat penggunaan bobot adsorben yang besar maka semakin besar respon yang dihasilkan ditandai
dengan adanya warna hijau tua saat bobot adsorben tinggi. Sedangkan semakin tinggi suhu yang
digunakan maka pengaruhnya semakin kecil terhadap respon.Kemudian dari hasil contour plot antara
waktu kontak dengan bobot adsorben dapat dilihat bahwa semakin tinggi waktu kontak maka semakin
besar respon. Begitu pula dengan bobot adsroben yang digunakan, semakin besar bobot adsorben yang
digunakan maka semakin besar respon yang didapatkan.

E. DaftarPustaka

Fathurrahman,M.,Sugita,P. dan Purwaningsih,H.,2017,Sintesis dan Karakterisasi Kitosan Bertaut Silang


Glutaral dehida Sebagai Adsorben Pemurnian Minyak Akar Wangi, Jurnal Kimia dan Pendidikan
(EduChemia), 2, 1: 109-113
Sugita,P.,Purwaningsih,H.dan Fathurrahman, M.,2015, Adsorption Studies of Fe (III) Ion on Glutaraldehyde
Cross-Linked Chitosan and Its Application in Purifying Vetiver Oil, Int. J. Chem. Sci, 13(4): 1805-1817

Anda mungkin juga menyukai