Anda di halaman 1dari 6

JURNAL FENOMENA KESEHATAN

Artikel Penelitian
Volume 01 Nomor 01 Mei 2018 Halaman 38-43

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP SKALA NYERI PADA PASIEN


GOUT ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA
KOTA PALOPO TAHUN 2017
The Effect Of Warm Compresses On The Pain Scale On Gout Artritis Patients In Wara Community Health
Care In Palopo City At Years 2017

Rezkiyah Hoesny1, , Zainal Alim2, Rika Hartina3


1,2
Dosen Program Studi Profesi Ners STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo
3
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo
e-mail : rezkiyah89@gmail.com

ABSTRAK
Gout athritis merupakan kelainan tulang metabolik yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai
dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah sehingga menyebabkan nyeri pada persedian lokal. Salah satu terapi yang
dapat digunakan untuk menurunkan skala nyeri pada pasien gout atritis yaitu Kompres hangat. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap skala nyeri pada pasien Gout Artritis di Wilayah Kerja Puskesmas
Wara Kota Palopo.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan Design Quasi Experiment One Group Pretest-Posttest dan
menggunakan Paired Samples T-Test dengan jumlah populasi sebanyak 32 orang dan sampel sebanyak 23 orang. Skala nyeri
diobservasi dengan pain chart sebelum dan sesudah intervensi.
Hasil paired samples t-test diperoleh bahwa terdapat perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian kompres
hangat, dengan nilai correlation = 0.763, mean = 2.304 dan p-value = 0.000 (p <0.05). Hasil penelitian menunjukkan ada
pengaruh kompres hangat terhadap perubahan skala nyeri pada pasien gout arthritis.
Penerapan pemberian kompres hangat direkomendasikan untuk dilakukan oleh perawat sebagai tindakan mandiri
dalam merawat pasien dengan gout artritis dan dapat diajarkan kepada pasien dan keluarganya sehingga dapat mandiri dalam
merawat di rumah jika keluhan nyeri dirasakan.
Kata Kunci: Gout Arthritis, Kompres Hangat, Nyeri

ABSTRACT
Gout athritis is a metabolic bone disorder caused by abnormal purine metabolism, characterized by elevated levels of
uric acid in the blood, thus causing pain in local supplies. One of the therapies that can be used to reduce the pain scale is
warm compresses. This study was conducted to determine the effect of warm compresses on the pain scale on Gout Artritis
patients in Wara Community Health Care in Palopo City.
This research uses Quantitative Method with Quasi Experiment One Group Pretest-Posttest Design with the number
of populations amount 32 people and number of samples amount 23 people.The pain scale was observed with Pain Charts
before and after the intervention.
The result of Paired Samples t-test shows that there are differences of pain scale before and after giving warm
compress, with correlation value = 0.763, mean = 2.304 and p-value = 0.000 (p <0.05).The results showed that there was a
warm compress effect on the change of pain scale in gout arthritis patients.
The application of warm compresses is recommended to be performed by the nurse as an independent treatment in
treating patients with gout arthritis and can be taught to patients and their families, so that it can be self-sufficient in home care
if pain complaints are felt.
Keywords: Gout Arthritis, Warm Compress, Pain

38 Jurnal Fenomena Kesehatan, Vol. 01 No. 01. Mei 2018


PENDAHULUAN orang (Data Puskesmas Wara Kota Palopo,
2017).
Gout Arthritis merupakan penyakit Pada gout artritis terjadi
yang sering ditemukan dan tersebar di peningkatan asam urat yang menyebabkan
seluruh dunia.Gout arthritis atau biasa terjadinya penumpukan (Kristal).Hal ini
disebut dengan asam urat adalah hasil mengakibatkan terjadinya nyeri pada
akhir dari katabolisme (pemecahan) purin, persedian local.Nyeri merupakan suatu
salah satu kelompok struktur kimia perasaan atau pengalaman yang tidak
pembentuk DNA. Saat DNA dihancurkan, nyaman baik secara sensori maupun
purin pun akan dikatabolisme (Sarif, emosional yang dapat ditandai dengan
2012). kerusakan jaringan ataupun tidak
Di Amerika gout arthritis menggambarkan nyeri sebagai perasaan
merupakan salah satu penyebab kecacatan yang tidak menyenangkan dan pengalaman
yang paling umum terjadi.Orang yang emosional yang dihubungkan dengan
menderita penyakit gout athritis terkadang aktual atau potensial kerusakan jaringan
disertai dengan hipertensi, obesitas dan tubuh (Syamsiah, 2015).
masalah pada ginjalnya (Feng et al., 2015). Kompres hangat adalah tindakan
Masyarakat yang menderita gout yang dilakukan dengan memberikan cairan
athritisbanyak meninggalkan pekerjaannya hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa
sebelum pensiun (College, nyaman, mengurangi atau membebaskan
2012).Prevalensi bervariasi antar negara nyeri, mengurangi atau mencegah
yang kemungkinan disebabkan oleh terjadinya spasme otot, dan memberikan
adanya perbedaan lingkungan, diet, dan rasa hangat, dan tujuannya untuk
genetik (Rothschild, 2013). Di Inggris memperlancar sirkulasi darah, dan
dari tahun 2000 sampai 2007 kejadian mengurangi rasa sakit atau nyeri (Uliyah &
artritis gout 2,68 per 1000 penduduk, Hidayat 2008, dalam jurnal Fajriyah Dan
dengan perbandingan 4,42 penderita pria Winarsih, 2013). Penggunaan kompres
dan 1,32 penderita wanita dan meningkat hangat merupakan terapi non farmakologis
seiring bertambahnya usia (Sorianoet al, untuk menghilangkan atau menurunkan
2011). Di Italia kejadian artritis gout rasa nyeri dengan memberikan rasa
meningkat dari 6,7 per 1000 penduduk hangat,memenuhi kebutuhan rasa nyaman,
pada tahun 2005 menjadi 9,1 per 1000 mengurangi atau membebaskan rasa nyeri,
penduduk pada tahun 2009 (Widyanto, danmengurangi terjadinya spasme otot
2014). dengan menggunakan air hangat (Hidayat,
Penyakit sendi di Indonesia 2015).
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan Berdasarkan penelitian yang
(nakes) sebesar 11.9% dan berdasarkan dilakukan oleh Manurung (2013), yang
diagnosis dan gejala sebesar 24.7%, berjudul “Pengaruh Pemberian Teknik
sedangkan berdasarkan daerah tertinggi di Kompres Hangat Terhadap Perubahan
Provinsi Bali sebesar 19.3% dan Skala Nyeri Persalinan Pada Klien
berdasarkan diagnosis dan gejala tertinggi Primigravida” hasil uji regresi linear ganda
yaitu di Nusa Tenggara Timur sebesar membuktikan hubungan ketiga variabel
31.1%. Prevalensi penyakit sendi di Jawa terapi kompres hangat dan skala nyeri
Tengah tahun 2013 berdasarkan diagnosis persalinan kala satu fase aktif sebelum
nakes sebesar 11.2% ataupun berdasarkan periode intervensi dengan skala nyeri
diagnosis dan gejala sebesar 25.5% persalinan sesudah periode intervensi
(Riskesdas, 2013).Di wilayah kerja menunjukkan rentang hubungan yang
Puskesmas Wara diketahui yang menderita sangat erat (R= 0,901). Skala nyeri
gout artritis pada bulan juli terdapat 31 sesudah periode intervensi menurun
sebesar 2,07 point setiap responden

39 Jurnal Fenomena Kesehatan, Vol. 01 No. 01. Mei 2018


diterapi dengan kompres hangat, nama, umur, dan jenis kelamin. Intervensi
meningkat sebesar 0,71 setiap peningkatan dilakukan dengan memberikan kompres
skala nyeri persalinan jika tidak di kontrol. hangat pada pasien dengan menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian yang kain yang sudah dibasahi air hangat
dilakukan oleh Amalia (2013), yang dengan suhu 400C-430C selama 5-10
berjudul ”Pengaruh Kompres Hangat menit, sekali sehari, yang dilakukan
Terhadap Gout Artritis Pada Lanjut Usia selama dua minggu. Pengolahan dan
Di Kampong Tegalgendu Kecamatan analisis data menggunakan SPSS ver. 17.
Kotagede Yogyakarta” menunjukkan
bahwa ada efek yang diberikan oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
kompres hangat terhadap tingkat nyeri Tabel 1.
gout yang diilustrasikan dengan nilai sama
dengan 0,000 (p <0,005).
Berdasarkan uraian di atas peneliti
ingin melakukan penelitian tentang
Pengaruh kompres hangat Terhadap
perubahan skala nyeri di Puskesmas Wara
Kota Palopo, karena belum ada peneliti
sebelumnya yang melakukan penelitian
tentang pemberian kompres hangat.
Kompres hangat merupakan terapi non
farmakologis dimana masyarakat sebagian
masih belum tahu tentang kompres hangat Hasil data diatas merupakan skala
yang bisa menurunkan nyeri. Terapi ini nyeri yang diperolah dari hasil penelitian
mudah dan efisienuntuk dilaksanakan sebelum dilakukan intervensi, mayoritas
sehingga dapat dilakukan mandiri di responden mengalami nyeri berat
rumah. Maka peneliti tertarik untuk dikarenakan responden tidak mengurangi
melakukan penelitian dengan judul asupan makanan yang mengandung
“Pengaruh Kompres Hangat Terhadap purin.Makanan yang mengandung zat
Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Gout purin yang tinggi akan diubah menjadi
Artritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Wara asam urat. Purin yang tinggi terutama
Kota Palopo Tahun 2017”. terdapat dalam jeroan, udang, cumi,
kerang, kepiting, dan ikan teri. Nyeri yang
METODE terjadi pada penderitagout artritis di
Penelitian ini berjenis kuantitatif karenakan terjadinya suatu proses
menggunakan Desain Quasy Eksperimen inflamasi (pembengkakan yang terjadi
One Group pretest-Posttest. Pengambilan karena deposisi, deposit/timbunan kristal
sampling menggunakan Accidental asam urat pada jaringan sekitar sendi atau
Sampling dengan jumlah responden tofi. Kristal-kristal berbentuk inilah
sebanyak 23 orang yang merupakan pasien yangmengakibatkan
Gout Artritis di wilayah kerja Puskesmas reaksiperadangan/inflamasi, yang bila
Wara Kota Palopo. Penelitian ini berlanjut akan mengakibatkan nyeri hebat
dilakukan pada tanggal bulan Agustus- (Afrizal, 2015).
September 2017.
Pengumpulan data menggunakan
lembar observasi skala nyeri yang dinilai
melalui pain chart sebelum dan sesudah
intervensi. Lembar observasi juga berisi
karakteristik responden yaitu data
demografi, responden meliputi inisial

40 Jurnal Fenomena Kesehatan, Vol. 01 No. 01. Mei 2018


dilakukan kompres hangat nyeri ringan
Tabel 2. sebanyak 2 orang (8.7%), skala nyeri
sedang sebanyak 9 orang (39.1%), dan
berat sebanyak 12 orang (52.2%). Setelah
dilakukan kompres hangat terjadi
perubahan dimana nyeri ringan 13 orang
(56.5%), nyeri sedang 9 orang (39.1%),
dan pada nyeri berat tidak di dapatkan
Penggunaan kompres hangat untuk pada responden setelah intervensi. Dari
area yang tegang dan nyeri dapat hasil analisis dengan menggunakan dari uji
meredakan nyeri dengan mengurangi Paired Samples T Test diperoleh bahwa
spasme otot yang disebabkan oleh iskemia, terdapat perbedaan nyeri pada responden
yang merangsang nyeri dan menyebabkan gout arthritis sebelum dilakukan kompres
vasodilatasi dan peningkatan aliran darah hangat dengan sesudah diberikan kompres
ke area tersebut (Andormoyo,2013). Teori hangat. Dengan nilai p diperoleh melalui
ini sesuai dengan hasil penelitian yang uji T test adalah (P = 0.000) dimana
telah dilakukan oleh Wurangian (2010), P<(0.05), maka Ha diterima sehingga
dimana terjadi perubahan Skalanyeri rata- dapat disimpulkan bahwa terdapat
rata sebelum dan setelah diberikan pemberian kompres hangat memiliki
kompres hangat.Hasil penelitian tersebut pengaruh yang signifian terhadap
menunjukkan bahwa terjadi perubahan penurunan skala nyeri pada pasien gout
skala nyeri sebelum dan setelah diberikan arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Wara
kompres hangat dimana pada saat di Kota Palopo.
kompres responden menyatakan merasa Kompres Hangat merupakan
nyaman pada saat di berikan kompres metode pemeliharaan suhu tubuh dengan
hangat dimana pada saat responden diberi menggunakan cairan atau alat yang dapat
kompres hanya berfokus pada kompresnya menimbulkan hangat atau dingin pada
dan tidak merasakan nyerinya.Hal ini bagian tubuh yang memerlukan dengan
sejalan dengan beberapa penelitian yang tujuan untuk memperlancar sirkulasi
mengatakan bahwa kompres hangat darah, dan mengurangi rasa sakit atau
merupakan tindakan yang dilakukan nyeri. Dalam keperawatan menurut
dengan memberikan cairan hangat untuk Andarmoyo (2013) Manajemen nyeri
memenuhi kebutuhan rasa nyaman, nonfarmakologis merupakan tindakan
mengurangi atau membebaskan nyeri, menurunkan respon nyeri tanpa
mengurangi atau mencegah terjadinya menggunakan agen farmakologi. Dalam
spasme otot, dan memberikan rasa hangat melakukan intervensi keperawatan,
(Winarsih, 2013). manajemen nyeri nonfarmakologi
Tabel 3. merupakan tindakan independen dari
seorang perawat dalam mengatasi respon
klien. Pilihan alternatif dalam meredakan
nyeri salah satunya adalah terapi kompres
hangat dan kompres dingin.
Hal ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan Wirangian (2010),
menyatakan bahwa Nilai p yang diperoleh
melalui uji Wilcoxon Signed Ranks Test
adalah (p = 0,000) dimana p < á (0,05),
maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
bahwa nyeri pada responden sebelum pemberian kompres hangat terhadap

41 Jurnal Fenomena Kesehatan, Vol. 01 No. 01. Mei 2018


penurunan skala nyeri pada pasien gout
arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu KESIMPULAN DAN SARAN
Manado. Dapat disimpulkan bahwa kompres
Selama pemberian intervensi, hangat berpengaruh secara signifikan
responden merasa nyaman karena merasa terhadap perubahan skala nyeri pada
diperhatikan oleh peneliti dan asisten penderita Gout Artritis. Diharapkan
peneliti. Adanya interaksi rutin penelitian ini dapat dikembangkan dengan
menimbulkan percaya diri pada responden jumlah responden yang lebih banyak dan
selaku responden sehingga mereka di area yang lebih luas, mengembangkan
mencoba untuk tidak memikirkan kondisi kajian ilmiah berupa penelitian lanjutan
yang dialaminya dan mencoba berpikir untuk menyempurnakan dan
positif. memperdalam penelitian ini dengan
Hal ini sejalan dengan Teori melihat dan menguji faktor-faktor lain
Keperawatan Comfort dari Kolcaba yang yang belum diteliti oleh peneliti yang
menyebutkan bahwa manusia berusaha berhubungan dengan terapi mandiri
untuk memenuhi kebutuhan dasar perawat dalam mengurangi nyeri pada
kenyamanan dan hal inilah yang penderita gout artritis.
diinginkan sebagai hasil akhir dari
pemberian intervensi dengan penerapan
teori ini. Teori Kolcaba menyatakan bahwa DAFTAR PUSTAKA
Comfort terdiri dari fisik, psikospiritual, Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan
lingkungan, dan fisik(Alligood, 2014). Aplikasi Manajemen Nyeri.
Pemberian terapi kompres Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
hangatberpengaruh pada kondisi fisik dan Ahmad. (2011). Cara Mencegah dan
psikologis sehingga dapat memberikan Mengobati Asam Urat dan
efek comfort yaitu efek relaksasi sehingga Hipertensi. Jakarta: Rineka Cipta
dapat memberikan sensasi nyaman pada Black, M.Joice dan Jane Hokanson
fisik dan berpengaruh pada kodisi Hawks. (2014). Keperawatan
psikologis. Terapi ini dapat menjadi Medikal Bedah,: Edisi 8/Volume 2.
intervensi kenyamanan (comfort American : Elsevier INC ALL right
intervension) dalam pengelolaan pasien reserved
dengan penerapan teori Comfort Charlish, Anne. (2010). Jawaban-Jawaban
Kolcaba.Kompres hangatmerupakan Alternatif Untuk Arthritis &
intervensi fisik yang diberikan untuk Reumatik. Yogyakarta: Citra Aji
memenuhi kebutuhan kenyamanan spesifik Pratama
penerima intervensi. Damayanti. (2012). Panduan Lengkap
Minimnya jumlah responden yang Mencegah & Mengobati Asam Urat.
didapat menjadi keterbatasan dalam Yogyakarta : Araska.
penelitian ini, keterbatasan waktu dalam Demir, Y. (2012). Non-Pharmacological
mengumpulkan pasien dan waktu Therapies in Pain Management.
intervensi yang akan dilakukan.Hasil Abant IzzetBaysal University
penelitian ini memberikan kontribusi bagi Fandi, W.W. (2014). Artritis Gout Dan
pengembangan kemandirian perawatan Perkembangannya, 146Volume 10
dalam memberikan edukasi, discharge No 2 Desember 2014
planning, dan terapi non farmakologi Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan
khususnya teknik relaksasi seperti Dasar Tahun (2012). Jakarta:
kompres hangat bagi penderita gout artritis Kementrian Kesehatan RI.
yang mengeluh nyeri. Lake Boulevard NE, Atlanta.(2012).
American College of Rheumatology
Osteoarthritis.

42 Jurnal Fenomena Kesehatan, Vol. 01 No. 01. Mei 2018


Mellynda Wurangian, Hendro Bidjuni, Sholihah, Fatwa Maratus. (2014).
Vandri Kallo. (2010). Pengaruh Diagnosis and Treatment Gout
Kompres Hangat Terhadap Artritis. Jurnal Majority Volume 3
Penurunan Skala NyeriPada Nomor 7.
Penderita Gout Arthritis Di Sugiyono (2011). Metode penelitian
WilayahKerja Puskesmas Bahu kuntitatif kualitatif dan R&D.
Manado. Alfabeta
Nuniek Nizmah Fajriyah, Aida Tyas Sugiyono. (2014)Metode Penelitian
Kartika Sani, Winarsih. (2013). Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Efektifitas Kompres Hangat Bandung: Alfabeta
Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Sri Rahayu Afrizal. (2015). “Pengaruh
Gout. Vol V, No 2, September. Kompres Hangat Terhadap Skala
Notoatmodjo S. (2010). Promosi Nyeri GoutArtritis Pada Lansia Di
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Upt. Pelayanan SosialLanjut Usia
Jakarta: Rineka Cipta. Dan Anak Balita WilayahBinjai Dan
Notoatmodjo S. (2010). Ilmu Kesehatan Medan”
Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar. Khoirunnisa, Ratih Wahyu Novitasar,
Jakara: RinekaCipta. (2015). Assessment Nyeri,
Nursalam M. (2011). Manajemen Departemen Neurologi, Fakultas
Keperawatan : Aplikasi Dalam Kedokteran Universitas Gadjah
Praktik Keperawatan Profesional., Mada, Yogyakarta, Indonesia.
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. CDK-226/ vol. 42 no. 3, th.
Nuniek Nizmah Fajriyah, Aida Tyas Krisnatuti, dkk. (2011). Perencanaan
Kartika Sani, Winarsih. Menu untuk Penderita
(2014).Efektifitas Kompres Hangat Gangguan AsamUrat.Jakarta:
Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Penebar swadaya
Gout. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Vol V, No 2, September 2013 ISSN
1978-3167.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Praktis Edisi 3/Jakarta: Salemba
Medika
Ode, Sharif La. (2012). Asuhan
Keperawatan Gerontik. Yogyakarta :
Nuha Medika
Priyanto. (2010). Farmakologi dan
Terminologi Medis. Jakarta :
LESKONFI
Rotschild, BM.(2013). Gout and
Pseudogout, Emedicine Medscape,
diakses 2 August
2013,http://www.emedicine.
medscape. com/article/329958-
author.
Sarjono, Haryadi dan Winda
Julianita.(2011). SPSS vs LISREL,
Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk
Riset. Jakarta : Salemba Empat.

43 Jurnal Fenomena Kesehatan, Vol. 01 No. 01. Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai