Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH FILSAFAT HUKUM

“ HUKUM DAN TEKNOLOGI DIGITAL ”

DISUSUN OLEH : TEGUH NUGROHO


NIM : E2A019024

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS HUKUM
PURWOKERTO
2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Filsafat Hukum adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakikat hukum, apa

tujuannya, mengapa dia ada, dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Disamping

menjawab masalah masalah umum tersebut, filsafat hukum juga membahas soal soal konkrit

mengenai hubungan antara hukum moral (etika) dan masalah keabsahan berbagai lembaga

lembaga hukum1. Perkembangan teknologi di dunia begitu berkembang cepat sehingga telah

merasuk pada kehidupan manusia sehari- hari. Begitupun di Indonesia, produk teknologi sudah

menjadi kebutuhan manusia di Indonesia. Berkembangnya teknologi selalu lebih cepat dari

peraturan perundang- undangan. Sehingga menyebabkan, dibuatnya peraturan perundang-

undangan semata- mata karena adanya penyimpangan dari masyarakat.

Perkembangan dalam masyarakat memang menjadi titik tolak dari keberadaan suatu

peraturan. Hukum yang stabil dan ajeg akan dapat menjadi ukuran yang pasti pada masyarakat

untuk mengukur perbuatan mana yang boleh dan mana yang tidak. Namun demikian hukum

yang bersifat diam pada kenyataanya akan tertinggal jauh oleh kemajuan masyarakat. Maka

dari itu diperlukanlah hukum yang bersifat stabil dan fleksibel sehingga dapat mengikuti

perkembangan tersebut.

1
Mangisi Simanjuntak, Filsafat hukum.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Teknologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi ialah keseluruhan sarana untuk

menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup

manusia. Teknologi adalah cabang pengetahuan yang berhubungan dengan penciptaan dan

penggunaan sarana teknis dan yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan, masyarakat,

dan lingkungan.2 Adapula yang mengatakan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu

pengetahuan untuk memenuhi tujuan atau memecahkan suatu masalah.3 Pengertian

teknologi dapat diketahui melalui barang- barang , benda- benda atau alat- alat yang

berhasil dibuat oleh manusia untuk untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi

hidupnya di dalam dunia.4

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa yang dinamakan teknologi

adalah penerapan dari ilmu pegetahuan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

manusia, baik berwujud ataupun tidak berwujud sehingga memudahkan kehidupannya

didunia.

B. Hukum dan Perkembangan Teknologi Digital

Perkembangan teknologi digital yang sudah sangat pesat ini sudah menjadi realita

bahkan menjadi sebuah masyarakat. Tujuan dari berkembangnya teknologi digital ialah

untuk perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan

aman. Dari berkembangnya teknologi digital terdapat dampak yang mempengaruhi pada

2
http://www.aingindra.com/pengertian-teknologi.html
3
http://www.pengertian.info/pengertian-teknologi.html
4
http://www.aingindra.com/pengertian-teknologi.html

3
kehidupan. Tidak hanya mempengaruhi pada teknologi digital itu sendiri, teknologi digital

juga mempunyai pengaruh terhadap aspek lain seperti agama, kebudayaan, sosial, politik,

kehidupan pribadi, masyarakat bahkan bangsa dan negara. Salah satunya adalah dampak

pengaruh teknologi digital pada pengaturan hukum.

Tidak dapat dipungkiri lagi, dengan berkembangnya teknologi segala aktifitas yang

dilakukan secara face to face sekarang dapat dilakukan secara digitality. Oleh karena

adanya pergeseran demikian, maka tidak mengherankan dalam setiap aspek kehidupan

manusia pun mulai menunjukan suatu fenomena baru. Adanya penyalahgunaan teknologi

informasi yang merugikan kepentingan pihak lain sudah menjadi

realitas sosial dalam kehidupan masyarakat modern sebagai dampak dari

pada kemajuan iptek yang tidak dapat dihindarkan lagi bagi bangsa-

bangsa yang telah mengenal budaya teknologi. Jaringan informasi global atau internet

saat ini telah menjadi

salah satu sarana untuk melakukan kejahatan baik domestik maupun internasional.

Wujud dari kejahatan yang ada di masyarakat muncul dalam berbagai macam bentuk yang

amat merugikan bagi kehidupan masyarakat ataupun kepentingan suatu bangsa dan negara

pada hubungan internasional. Kejahatan masyarakat dewasa ini mengalami perkembangan

pesat tanpa mengenal batas wilayah negara lagi. Aksi atau perlakuan kriminal yang

dilakukan dengan teknologi computer ini dinamakan dengan cyber crime. Cyber crime

merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi komputer khususnya

internet.5 Cyber crime merupakan salah satu tindakan pidana, karena dengannya dapat

mengancam dan merusak infrastruktur teknologi informasi.

5
http://techkomp09.blogspot.com/p/pengertian-cyber-crime.html

4
Cybercriem dapat dibagi pada beberapa kelompok, diantaranya:

1. Unautborized Access to Computer System and Service, kejahatan yang dilakukan

dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah,

tanpa izin/tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang

dimasukinya.

2. Illegal Contents, kejahatan dengan memasukkan data/informasi ke internet tentang

suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar

hukum/mengganggu ketertiban umum.

3. Data forgery, kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting

yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.

4. Cyber Espionage, kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan

kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer

(computer network system) pihak sasaran.

5. Cyber Sabotage and Extortion, kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan,

perusakan, atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer/sistem jaringan

komputer yang terhubung dengan internet.

6. Offense Against Intellectual Property, kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas

kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.

7. Infringements of Privacy, kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang

merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan

terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan secara

terkomputerisasi, yang apabila diketahui orang lain akan dapat merugikan korban

secara materil maupun immateril.

5
C. Penanganan Cyber crime di Indonesia

Beberapa langkah penting yang harus dilakukan setiap negara dalam memerangi

cybercrime adalah :6

1. Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya, yang

diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut.

2. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya

pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan

cybercrime

3. Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cybercrime serta pentingnya

mencegah kejahatan tersebut terjadi

4. Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional maupun

multilateral, dalam upaya penanganan cybercrime.

Dengan adanya kejadian- kejadian kriminalitas internet dan begitu berkembangannya

pemakaian atau pemanfaatan di Indonesia maupun di dunia Internasional. Sehingga

pemerintah Indonesia harus menerapkan cyber law sebagai prioritas utama. Pentingnya

cyber law di Indonesia adalah untuk menghindari dan merupakan suatu keharusan

Indonesia untuk mengarahkan transaksi- transaksi lewat Internet saat ini agar sesuai dengan

standar etik dan hukum yang disepakati dan keharusan untuk meletakkan dasar legal dan

kultural bagi masyarakat Indonesia untuk masuk dan menjadi pelaku dalam masyarakat

informasi.7

6
Widodo, Memerangi Cybercrime
7
http://www.slideshare.net/guzaal/etika-kerangka-hukum-bidang-teknologi-informasi

6
D. Cyber low dalam Hukum Positif Indonesia

Dunia hukum sebenarnya sudah sejak lama memperluas penafsiran asas dan normanya

ketika menghadapi persoalan yang bersifat tidak berwujud, seperti halnya pencurian listrik

yang mana tidak dapat diketahui bagaimana seseorang itu telah mengambil listri orang lain

tanpa ijin pemilik. Sehingga pada awalnya hal demikian sulit untuk dinyatakan sebagai

delik pencurian, namun nyatanya kecanggihan teknologi sekarang tidak sesederhana

dahulu. Mengingat kegiatannya tidak lagi bisa dibatasi oleh teritori suatu negara, aksesnya

dengan mudah dapat dilakukan dari belahan dunia manapun, kerugian dapat terjadi baik

pada pelaku internet maupun orang lain yang tidak pernah berhubungan sekalipun misalnya

dalam pencurian dana kartu kredit melalui pembelanjaan di internet.

Sebagai bagian dari warga dunia, regulasi cyber law menjadi bagian penting dalam

sistem hukum positif di Indonesia. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat perlu segera

menuntaskan Rancangan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (RUU ITE)

untuk dijadikan hukum positif, mengingat aktivitas penggunaan dan pelanggarannya telah

demikian tinggi. Di samping itu, masalah pembuktian merupakan faktor yang sangat

penting.

UU ITE di Indonesia mulai berlaku di negara Indonesia mulai dari tanggal 28 Maret

2008, undang-undang tersebut berisi tentang peraturan dan larangan-larangan yang harus

di patuhi oleh pelaku internet, UU ITE berisi 13 Bab dan 54 Pasal yang mengatur tentang

hukum menggunakan media internet. Berikut ini adalah beberapa inti peraturan bab IV

pasal (27-31):

 Dilarang melakukan tindakan Assusila, Perjudian, Penghinaan, Pemerasan (pasal

27)

7
 Dilarang melakukan tindakan penipuan tentang informasi, dan menebar tindakan

yang menyebabkan permusuhan, menyebarkan kesesatan, dan berita bohong (pasal

28)

 Dilarang melakukan ancaman kekerasan terhadap pelaku internet lain ( pasal 29)

 Dilarang melakukan penyalahgunaan akses computer pihak lain secara illegal dan

tindakan merugikan lain (pasal 30)

 Dilarang melakukan tindakan penyadapan dan perubahan dan penghilangan

informasi pihak lain secara illegal (pasal 31)

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Saat ini tidak satu pun dari kita melepaskan diri dari Teknologi Informasi dan

komunikasi, hal itu yang membuat Cyberlaw menjadi rezim hukum baru yang

berkembang demikian pesat. Teknologi adalah penerapan dari ilmu pegetahuan

yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik berwujud ataupun tidak

berwujud sehingga memudahkan kehidupannya didunia.

Tujuan dari berkembangnya teknologi ialah untuk perubahan kehidupan masa

depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Akan tetapi adanya

penyalahgunaan teknologi informasi yang merugikan kepentingan

pihak lain sudah menjadi realitas sosial dalam kehidupan masyarakat

modern sebagai dampak dari pada kemajuan iptek yang tidak dapat

dihindarkan lagi bagi bangsa-bangsa yang telah mengenal budaya teknologi.

Cybercrime dapat dibagi pada beberapa kelompok, diantaranya:

1. Unautborized Access to Computer System and Service

2. Illegal Contents

3. Data forgery

4. Cyber Espionage

5. Cyber Sabotage and Extortion

6. Offense Against Intellectual Property

7. Infringements of Privacy

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku Filsafat Hukum – Dr.Mangisi Simanjuntak, S.H., M.H. Dalam pelaksanaan penegakan
hukum yang berkeadilan : Mitra wacana media.

Buku Hukum Telekomunikasi, Penyiaran & Teknologi Informasi – Dr. Danrivanto Budhijanto,
S.H., L.L.M. Regulasi dan Konvergensi : Refika Aditama.

Buku Memerangi Cybercrime - Prof. Dr. Widodo, S.H., M.H. Karakteristik, Motivasi dan
strategi penanganannya dalam perespektif Kriminologi : Aswaja.

http://www.aingindra.com/pengertian-teknologi.html

http://www.pengertian.info/pengertian-teknologi.html

http://techkomp09.blogspot.com/p/pengertian-cyber-crime.html

http://www.slideshare.net/guzaal/etika-kerangka-hukum-bidang-teknologi-informasi

10

Anda mungkin juga menyukai