Anda di halaman 1dari 18

Nomor 358/UKP-PONED/Bab7/SOP/I/2017

Revisi Ke 02
Berlaku Tgl 10 Januari 2019
Tgl Revisi 10 Januari 2019

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Disusun Diperiksa Disetujui


Jabatan POKJA TIM MUTU Ka. TU
Nama dr. Ana Setiyana Sri Purwati,S.Tr. Keb Cacuk Nuryanto, SE
Tanggal
Tandatangan

Disahkan:
Kepala UPTD Puskesmas Japah

Teguh Ratmono, S.Kep.Ns.M.Kes


NIP: 19700303 199003 1 006

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA


UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jln. RayaJapah - Todanan,Telp (0296) 4319544 Japah(58257)

8
Asuhan Persalinan Normal
No.Dok:358/UKP-PONED/Bab7/SOP/I/2017
No. revisi: 02
SOP
Tgl Terbit: 10 Januari 2019
Halaman : 1/9
UPTD
Teguh Ratmono, S.Kep.Ns.M.Kes
PUSKESMAS NIP 19700303 199003 1006
JAPAH

1. Pengertian  Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dimana janin
turun ke dalam jalan lahir dan didorong keluar melalui jalan lahir.
(PRAWIROHARDJO, 2006)
 Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran
hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan
sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri
dengan pelahiran plasenta ( varney dkk, 2008).
 Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (37 minggu) tanpa disertai adanya
penyulit (APN 2010 )
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan Pertolongan Persalinan Normal
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 043/UKP/Bab 7/SK/I/2017 Tentang Pelayanan
Klinis
4. Referensi APN 2014
5. Prosedur a. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA
1. Mendengar, melihat dan memeriksa gejala dan tanda kala dua:
a) Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
b) Ibu merasakan regangan yang semakin meningkat pada rektum dan
vagina
c) Perineum tampak menonjol
d) Vulva dan spingter ani membuka
b. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan dan menatalaksanakan komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk
asfiksia : tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu
60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi

a) Menggelar kain diatas perut ibu, tempat resusitasi dan ganjal bahu
bayi
b) Menyiapkan oxytosin 10 unit dan alat suntik sekali pakai di dalam

8
partus set
3. Pakai celemek plastik
4. Lepaskan dan simpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan
dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering
5. Pakai Sarung tangan DTT untuk melakukan periksa dalam
6. Masukkan oksytosin ke dalam tabung suntik, gunakan tangan yang
memakai sarung tangan DTT dan steril (pastikan tidak terjadi
kontaminasi pada alat suntik )
c. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK

7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dangan hati – hati


dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang
dibasahi air DTT
a) Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja,
bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang
b) Buang kapas atau pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang
tersedia
c) Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan
dan rendam dalam larutan klorin 0,5 % )
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.
Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap
maka lakukan amniotomi
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara menyelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian
lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan 0,5 %
selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan.
10. Periksa denyut jantung janin ( DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi
uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal ( 120-160
x/menit )
a) Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
b) Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan
semua hasil-hasil serta asuhan lainnya pada partograf
d. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES
BIMBINGAN MENERAN

11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
dan bantu ibu dalam menentukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengan keinginannya.

8
a) Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan
kondisi dan kenyamanan ibu dan janin
b) Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka
untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran
secara benar
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran ( bila ada rasa
ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu
nyaman)

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat
untuk meneran :

a) Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif


b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
meneran bila caranya tidak sesuai
c) Bantu ibu mengambil posisi nyaman sesuai pilihannya ( kecuali posisi
berbaring telentang dalam waktu yang lama )
d) Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
e) Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
f) Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
g) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120
menit ( 2 Jam ) meneran ( primigravida ) atau 60 menit ( 1 jam )
meneran ( multigravida )
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang nyaman,
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

e. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

15. Letakkan handuk bersih ( untuk mengeringkan bayi ) di perut ibu, jika kepala
bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm

16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu

17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan

18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

f. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI LAHIRNYA


KEPALA

19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva
maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan

8
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk
meneran perlahan sambil bernapas cepat dangkal

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi

a) Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala
b) Jika tali pusat melilit secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan
potong di antara dua klem tersebut
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

Lahirnya bahu

22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparetal.

Anjurkan inu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan

kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian gerakkan ke arah distal untuk melahirkan bahu
belakang

Lahirnya badan dan tungkai

23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan ke bawah ke arah perineum ibu
untuk menyangga kepala, lengan, siku sebelah bawah. Gunakan tangan
atas untuk menyusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas

24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki masukkan
telunjuk di antara kaki dan pegang masing2 mata kaki dengan ibu jari dan
jari-jari lainnya

g. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

25. Lakukan penilaian ( selitas )

a) Apakah bayi menangis kuat dan/ atau bernapas tanpa kesulitan ?


b) Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Jika bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megap-megap segera
lakukan tindakan resusitasi ( langkah 25 ini berlanjut ke langkah-langkah
prosedur resusitasi bayi baru lahir dengan asfiksia )

26. Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut

a) Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya

8
(tanpa memberikan verniks) kecuali bagian tangan.
b) Ganti handuk basah dengan handuk kering
c) Pastikan bayi dalam kondisi mantap di atas perut ibu
27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tak ada bayi lain dalam uterus
(hamil tunggal)

28. Beritahukan pada ibu bahwa penolong akan menyuntikkan oksytosin ( agar uterus
berkontraksi )

29. Dalam waktu 1menit setelah bayi lahir, suntikkan oksytosin 10 unit

(IM) DI 1/3 bagian paha atas bagian distal lateral ( lakukan aspirasi sebelum
penyuntikan oksytosin )

30. Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat dengan klem umbilikus ( dua menit
setelah bayi lahir ) pada sekitar 3 cm dari pusar ( umbilikus ) bayi, dari sisi luar
klem penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal ( ibu ) dan lakukan penjepitan
kedua klem pada 2 cm distal dari klem pertama.

31. Pemotongan tali pusat

Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah dijepit kemudian lakukan
pengguntingan tali pusat ( lindungi perut bayi ) di antara 2 klem tersebut

32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi

Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga
bayi menempel dengan baik di dinding dada -perut ibu. Usahakan kepala bayi
berada di antara kedua payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting
payudara ibu

33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi

h. PENATALAKSANAAN AKTIF KALA III

34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva

35. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan
yang lain mendorong uterus ke arah belakang – atas ( dorso-kranial ) secara hati-
hati ( untuk mencegah inversio uteri ). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40
detik, hentikan peregangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan ulangi prosedur di atas.

Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga
unuk melakukan stimulasi puting susu.

8
Mengeluarkan Plasenta

37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas minta
ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir ( tetap lakukan tekanan dorso-
kranial )

a) Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak


sekitar 5- 10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
b) Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat :
1) Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
2) Lakukan kateterisasi ( aseptik ) jika kandung kemih penuh
3) Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4) Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
5) Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi
lahir
6) Jika terjadi perdarahan lakukan plasenta manual
38. Saat Plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan.
Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta dalam wadah yang telah disediakan

a) Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa kulit selaput kemudian gunakan jari-jari
tangan atau klem DTT atau steril utuk mengeluarkan bagian selaput
yang tertinggal.
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar
dengan lembut hingga uterus berkontrksi ( fundus terasa keras )

a) Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi


setelah 15 detik melakukan rangsangan taktil/ masase.
i. MENILAI PERDARAHAN

40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi pastikan selaput ketuban
lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik atau tempat
khusus

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan
bila laserasi menyebabkan perdarahan.

Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan

j. MELAKUKAN ASUHAN PASCA PERSALINAN

42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan

8
pervaginam

43. Beri cukup untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi ( di dada ibu paling sedikit 1
jam )

a) Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini


dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung
sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara
b) Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu
44. Lakukan penimbangan/ pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis,
dan vitamin K1 1 mg IM di paha kiri anterolateral setelah 1 jam kontak kulit
ibu-bayi

45. Berikan suntikan imunisasi Hepatitis B (Setelah 1 jam pemberian vitamin K 1) di


paha kanan anterolateral

a) Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa


disusukan
b) Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil
menyusu di dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil
menyusu
k. EVALUASI

46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam

a) 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan


b) Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
c) Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
d) Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang
sesuai untuk menatalaksana atonia uteri
47. Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi

48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah

49. Memeriksa nadi ibu dan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama
pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan

a) Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam


pertama pasca persalinan
b) Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
50. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernapas dengan
baik ( 40-60 kali/ menit ) serta suhu tubuh normal ( 36,5 – 37,5 )

l. KEBERSIHAN DAN KEAMANAN

8
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % untuk
dekontaminasi ( 10 menit ). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi

52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai

53.Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir,
darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering

54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga
untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.

55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 %

56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 %, balikkan bagian
dalam keluar dan rendam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
dengan tissue atau handuk yang kering dan bersih

m. DOKUMENTASI

58. Lengkapi partograf ( halaman depan dan belakang ) periksa tanda vital dan
asuhan kala IV

6. Unit Terkait Loket pendaftaran


Kamar obat
Ruang KIA/ KB
7. Rekaman Historis Perubahan
Tgl Mulai
No Halaman Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 1 Nama Ka. TU Cacuk Nuryanto, SE 10 Januari 2018
2 1 UPT UPTD 10 Januari 2019
3 1&2 Penambahan Gelar Ka. Pusk Penambahan Gelar NS 10 Januari 2019
4 1&2 Logo Kabupaten Warna Logo Kabupaten 10 Januari 2019

8
Asuhan Persalinan Normal
No.Dok :358/UKP-
PONED/Bab7/SOP/I/2017
Daftar No. revisi : 00
Tilik
Tgl Terbit : 10 Januari 2017
Halaman : 1/8

UPTD PUSKESMAS Teguh Ratmono,


S.Kep.Ns.M.Kes
JAPAH NIP 19700303 199003 1006

Unit :………………………………………………………………………
Nama Petugas :………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :………………………………………………………………………
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

1. I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA

Apakah petugas sudah mendengar, melihat dan


memeriksa gejala dan tanda kala dua

2 II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

Apakah petugas sudah memastikan kelengkapan


peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksanakan komplikasi
ibu dan bayi baru lahir

3 Apakah petugas sudah memakai celemek plastik.

4 Apakah petugas sudah melepaskan dan simpan semua


perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue
atau handuk pribadi yang bersih dan kering

5 Apakah petugas sudah memakai Sarung tangan DTT


untuk melakukan periksa dalam

6 Apakah petugas sudah memasukkan oksytosin ke dalam


tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung
tangan DTT dan steril, pastikan tidak terjadi kontaminasi
pada alat suntik )

8
III.MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN
KEADAAN JANIN BAIK
7
Apakah petugas sudah Membersihkan vulva dan
perineum, menyekanya dangan hati – hati dari depan ke
belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang
dibasahi air DTT

8 Apakah petugas sudah melakukan periksa dalam untuk


memastikan pembukaan lengkap

9 Apakah petugas sudah melakukan Dekontaminasi sarung


tangan dengan cara menyelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik
dalam larutan 0,5 % selama 10 menit, mencuci kedua
tangan setelah sarung tangan dilepaskan

10 Apakah petugas sudah memeriksa denyut jantung janin


(DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal ( 120-160
x/menit )

11 IV.MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK


MEMBANTU PROSES BIMBINGAN MENERAN

Apakah petugas sudah memberitahukan bahwa


pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan
bantu ibu dalam menentukan posisi yang nyaman dan
sesuai dengan keinginannya

12 Apakah petugas sudah meminta keluarga membantu


menyiapkan posisi meneran ( bila ada rasa ingin meneran
dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan
pastikan ibu nyaman)

13 Apakah petugas sudah melaksanakan bimbingan meneran


pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran

14 Apakah petugas sudah menganjurkan ibu untuk berjalan,


berjongkok, atau mengambil posisi yang nyaman, jika
ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60

8
menit

15 V.PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

Apakah petugas sudah meletakkan handuk bersih ( untuk


mengeringkan bayi ) di perut ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm

16 Apakah petugas sudah meletakkan kain bersih yang


dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu

Apakah petugas sudah membuka tutup partus set dan


17
perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan?

18 Apakah petugas sudah memakai sarung tangan DTT pada


kedua tangan

19 Apakah petugas sudah melakukan tindakan Setelah


tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang
dilapisi dengan kain bersih kering. Tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala dan menganjurkan ibu untuk
meneran

20 Apakah petugas sudah memeriksa kemungkinan adanya


lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi

21 Apakah petugas sudah menunggu kepala bayi melakukan


putaran paksi luar secara spontan Lahirnya bahu

22 Apakah petugas sudah melakukan tindakan Setelah


kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparetal. Menganjurkan inu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut gerakkan Kepala ke arah
bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah
akus pubis dan kemudian gerakkan ke arah distal untuk
melahirkan bahu Belakang

23 Lahirnya badan dan tungkai

Apakah petugas sudah melakukan tindakan Setelah kedua


bahu lahir, geser tangan ke bawah ke arah perineum ibu

8
untuk menyangga kepala, lengan, siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menyusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas

24 Apakah petugas sudah melakukan tindakan Setelah tubuh


dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata
kaki masukkan telunjuk di antara kaki dan pegang
masing2 mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya

VII.PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

25 Apakah petugas sudah melakukan penilaian ( selitas )

26 Apakah petugas sudah mengeringkan dan posisikan tubuh


bayi di atas perut

27 Apakah petugas sudah memeriksa kembali perut ibu


untuk memastikan tak ada bayi lain dalam uterus (hamil
tunggal)

28 Apakah petugas sudah memberitahukan pada ibu bahwa


penolong akan menyuntikkan oksytosin (agar uterus
berkontraksi)

Apakah petugas sudah melakukan dalam waktu 1 menit


setelah bayi lahir, suntikkan oksytosin 10 unit ( IM) di 1/3
29
bagian paha atas bagian distal lateral ( lakukan aspirasi
sebelum penyuntikan oksytosin )

30 Apakah petugas sudah melakukan Dengan menggunakan


klem, jepit tali pusat dengan klem umbilikus ( dua menit
setelah bayi lahir ) pada sekitar 3 cm dari pusar (
umbilikus ) bayi, dari sisi luar klem penjepit, dorong isi
tali pusat ke arah distal ( ibu ) dan lakukan penjepitan
kedua klem pada 2 cm distal dari klem pertama

31 Apakah petugas sudah melakukan Pemotongan tali pusat

32 Apakah petugas sudah menempatkan bayi untuk


melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi

33 Apakah petugas sudah menyelimuti ibu dan bayi dengan


kain hangat dan pasang topi di kepala bayi

8
34 VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF KALA III

Apakah petugas sudah memindahkan klem pada tali pusat


hingga berjarak 5-10 cm dari vulva

35 Apakah petugas sudah meletakkan satu tangan di atas


kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat

36 Apakah petugas sudah melakukan Setelah uterus


berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang –
atas ( dorso-kranial ) secara hati-hati ( untuk mencegah
inversio uteri ). Jika placenta tidak lahir setelah 30-40
detik, hentikan peregangan tali pusat dan tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur diatas

37 Apakah petugas sudah melakukan penegangan dan


dorongan dorso-kranial hingga placenta terlepas minta
ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti
poros jalan lahir ( tetap lakukan tekanan dorso- kranial )

38 Apakah petugas sudah melakukan Saat Placenta muncul


di introitus vagina, lahirkan placenta dengan kedua
tangan. Pegang dan putar placenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan placenta dalam
wadah yang telah disediakan

39 Apakah petugas sudah melakukan Segera setelah placenta


dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uerus, letakkan
telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontrksi ( fundus terasa keras )

40 IX.MENILAI PERDARAHAN

Apakah petugas sudah memeriksa kedua sisi placenta


baik bagian ibu maupun bayi pastikan selaput ketuban
lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung
plastik atau tempat khusus

8
41 Apakah petugas sudah mengevaluasi kemungkinan
laserasi pada vagina dan perineum

42 X. MELAKUKAN ASUHAN PASCA PERSALINAN

Apakah petugas sudah memastikan uterus berkontraksi


dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam

43
Apakah petugas sudah memberi cukup waktu untuk
melakukan kontak kulit ibu-bayi ( di dada ibu paling
sedikit 1 jam )

44 Apakah petugas sudah melakukan penimbangan/


pengukuran bayi, beri tetes mata antibotik profilaksis, dan
vitamin K1 1 mg IM di paha kiri anterolateral setelah 1
jam kontak kulit ibu-bayi

45 Apakah petugas sudah memberikan suntikan imunisasi


Hepatitis B (Setelah 1 jam pemberian vitamin K 1) di
paha kanan anterolateral

46 Apakah petugas sudah melanjutkan pemantauan kontraksi


dan mencegah perdarahan pervaginam

47 Apakah petugas sudah mengajarkan ibu/ keluarga cara


melakukan masase uterus dan menilai kontraksi

48 Apakah petugas sudah melakukan Evaluasi dan estimasi


jumlah kehilangan darah

49 Apakah petugas sudah Memeriksa nadi ibu dan kandung


kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca
persalinan

50 Apakah petugas sudah memeriksa kembali kondisi bayi


untuk memastikan bahwa bayi bernapas dengan baik ( 40-
60 kali/ menit ) serta suhu tubuh normal ( 36,5 – 37,5 )

KEBERSIHAN DAN KEAMANAN

Apakah petugas sudah menempatkan semua peralatan

8
51 bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % untuk
dekontaminasi ( 10 menit ). Cuci dan bilas peralatan
setelah di dekontaminasi

Apakah petugas sudah membuang bahan-bahan yang


terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
52

Apakah petugas sudah membersihkan badan ibu


menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban,
53
lendir, darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering

54 Apakah petugas sudah memastikan ibu merasa nyaman.


Bantu ibu memberikan ASI, anjurkan keluarga untuk
memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya

55 Apakah petugas sudah melakukan Dekontaminasi tempat


bersalin dengan larutan klorin 0,5 %

56 Apakah petugas sudah mencelupkan sarung tangan kotor


ke dalam larutan klorin 0,5 %, balikkan bagian dalam
keluar dan rendam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

57 Apakah petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan


air bersih mengalir kemudian keringkan dengan tissue
atau handuk yang kering dan bersih

58 DOKUMENTASI

Apakah petugas sudah melengkapi partograf ( halaman


depan dan belakang ) periksa tanda vital dan asuhan kala
IV

Compliance Rate :.................................%

Blora.....................................

Pelaksana /Auditor

........................................
NIP..................................

8
8
8

Anda mungkin juga menyukai