RENCANA
KERJA SEKOLAH
(RKS)
DISUSUN OLEH :
Ketua Komite Sekolah, Kepala SD Negeri Gumpueng Mesjid
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Pidie
_______IDHAMI,S.Sos,M.Si__________________
Pembina Utama Muda/IV/C
NIP.19710305 199403 1 003
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.....................................................
B. Landasan Hukum .....................................................
C. Tujuan .................................................................
D. Manfaat ………………………………………………..
BAB II RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)
A. Analisis Lingkungan Strategis ............................
B. Kondisi Sekolah Saat Ini ........................................
C. Tantangan Nyata ....................................................
D. Kondisi Sekolah Masa Depan ......................................
1. Visi Sekolah .................................................
2. Misi Sekolah ……………………………....
3. Tujuan Sekolah ………………………….
4. Sasaran dan Indikator …………………
E. Program dan Penanggung Jawab Program ………
F. Kegiatan dan Jadwal Kegiatan ………………………….
G. Rencana Beaya Program …………………………………
H. Rencana Pendanaan Sekolah ……………………………
I. Penyesuaian Rencana Beaya dengan Sumber Pendanaan..
J. Monitoring Dan Evaluasi …………………
BAB III RECANA KERJA TAHUNAN (RKT)
A. Program/Kegiatan strategis Sekolah .......................
B. Program/Kegiatan Rutin Sekolah ................
C. Jadwal Rencana Kerja ................
D. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah ...............
1. Beaya Rutin/Reguler sekolah
2. Rencana Beaya dan Sumber Pendanaan
Program dan Kegiatan Rutin/Reguler ..............
3. Rencana Anggaran Sekolah .........
BAB IV PENUTUP
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
Mutu pendidikan, bagi kalangan tertentu, diukur dari outputnya. Pendapat
tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena baik buruknya output pendidkan
sangat bergantung pada input dan proses.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah telah
melakukan penjaminan mutu. Berbagai regulasi telah ditetapkan oleh perintah
pusat dalam rangka penjaminan mutu pendidikan nasional diantaranya adalah
peraturan-peraturan menteri pendidikan nasional yang dijadikan dasar hukum
dari delapan standar pendidikan nasional. Delapan standar pendidikan nasional
yang dimaksud adalah standar kelulusan, standar isi, standar proses, standar
penilaian, standar sarana dan prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar pengelolaan, dan standar biaya.
Sebagai acuan mutu pendidikan nasional, delapan standar pendidikan
tersebut wajib dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Pemenuhan standar
nasional pendidikan dapat dilakukan secara bertahap melalui perencanaan
strategis setiap tahun.
Dengan demikian, satuan pendidikan juga wajib melakukan penjaminan
mutu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di tingkat satuan
pendidikan. Salah satu kegiatan penjaminan mutu pendidikan yang dapat
dilakukan oleh satuan pendidikan adalah dengan melakukan evaluasi diri
terhadap pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan. Hasil dari evaluasi
diri ini dapat dijadikan acuan untuk menyusun program-program peningkatan
mutu.
Delapan standar pendidikan nasional belum dapat dilaksanakan secara
penuh di SD Negeri Gumpueng Mesjid terutama standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Pelaksanaan standar sarana dan
prasana terkendala oleh terbatasnya ruang praktik, sedang animo masyarakat
untuk menyekolahkan putra-putrinya di sekolah ini cukup tinggi; pelaksanaan
standar pengelolaan terkendala oleh terbatasnya kemampuan manajerial dan
leadership kepala sekolah; dan pelaksanaan standar pembiayaan terkendala oleh
adanya kebijakan pendidikan gratis sehingga sumber pembiayaan pendidikan
bergantung pada BOS.
Untuk mengurangi kendala-kendala tersebut, maka SD Negeri Gumpueng
Mesjid menyusun program strategis yang dituang dalam Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM) empat tahunan dan Rencana Kerja Tahunan yang dituangkan
dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah. Penyusunan rencana kerja sekolah
ini merupakan salah satu kegiatan penjaminan mutu di SD Gumpueng Mesjid yang
diawali dengan melakukan evaluasi diri sekolah.
A. LANDASAN HUKUM
Rencana strategik ini dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang dituangkan
dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003; tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang No. 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009;
5. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2019/2020.
B. TUJUAN
Rencana strategik ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
a. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh dimasa
lima tahun yang akan datang
b. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan
komitmen bersama seluruh komponen sekolah
c. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program
d. Diharapkan dapat memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk
pengembangan fisik maupun non fisik
e. Diharapkan dapat menggugah peran serta orangtua dan masyarakat dalam
upaya berinteraksi secara aktif dalam pengemabngan program sekolah
f. Dapat mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya untuk memberikan
pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah
C. Manfaat
1. Sebagai Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam
mengembangkan mutu sekolah/madrasah;
2. Sebagai Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan sekolah/madrasah; serta
3. Sebagai Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumber daya
pendidikan yang diperlukan untuk pengembangan sekolah/madrasah
BAB II
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)
2. Analisis SWOT
1) Kondisi Sosial :
Kondisi ekonomi dan politik yang mantap, serta keamanan yang
kondusif akan menjamin terwujudnya kondisi sosial yang mantap pula.
Dengan mantapnya kondisi ekonomi dan politik serta kondusifnya
keamanan wilayah kecamatan Mutiara Timur pada khususnya dan
Kabupaten Pidie pada umumnya akan berdampak langsung pada kondisi
sosial masyarakat di wilayah kecamatan Mutiara Timur.
Stabilitas sosial yang mantap sangat dibutuhkan bagi berlangsungnya
proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan (sekolah).
Stabilitas sosial yang mantap akan berpengaruh pada pembentukan
karakter sosial siswa seperti yang kita harapkan antara lain beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berbudi pekerti luhur.
Stabilitas sosial juga memungkinkan tumbuhnya benih-benih unggul bangsa
yang dapat dilahirkan melalui proses pendidikan di sekolah.
2) Kondisi ekonomi :
Dalam kurun waktu satu hingga lima tahun ke depan kondisi ekonomi
kecamatan Mutiara Timur di prediksikan akan mengalami perkembangan
yang positif.
Hal ini di sebabkan oleh kondisi perekonomian Kabupaten Pidie dan
wilayah Kabupaten di sekitar Kabupaten Lain yaitu Pidie jaya dan Aceh Besar
yang menunjukkan indikasi positif akan mengalami peningkatan.
Indikasi tersebut antara lain semakin membaiknya iklim investasi di
ketiga wilayah tersebut, ditandai dengan kerja sama di bidang pendidikan
dan Pariwisata, semua itu akan berdampak positif bagi perekonomian
wilayah kecamatan Mutiara khususnya dan pidie pada umumnya.
3) Kondisi Geografis:
Letak geografis kecamatan Mutiara Timur yang berdekatan dengan
wilayah Kecamatan Mutiara dan geulumpang Tiga , dan jalur perlintasan
menjadikan kecamatan Mutiara Timur sebagai wilayah penyangga industri
di ketiga wilayah kabupaten tersebut.
Sebagai wilayah penyangga tentu akan memperoleh manfaat positif
langsung maupun tidak langsung dari industrialisasi tersebut.
Dengan peningkatan perekonomian kecamatan Mutiara Timur pada
khususnya dan Pidie pada umumnya akan dapat meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pidie, sehingga pos anggaran pendidikan
dalam APBD Kabupaten empat tahun ke depan diharapkan dapat mencapai
20% sesuai ketentuan Undang-undang.
Dengan anggaran pendidikan sebesar 20% dalam APBD Kabupaten pidie,
maka peningkatan mutu pendidikan akan dapat dicapai.
4) Kondisi perpolitikan :
Kondisi politik kecamatan Mutiara Timur tidak bisa di pisahkan
dengan kondisi perpolitikan Kabupaten Pidie pada khususnya, Aceh pada
umumnya bahkan kondisi politik secara Nasional.
Dengan belajar dari pengalaman PILKADA langsung di Kabupaten
yang baru berlangsung dengan lancar dan aman, maka rakyat diharapkan
semakin dewasa dalam berdemokrasi serta menyikapi pilkada dan hasil
pilkada langsung yang akan berlangsung dalam kurun waktu lima tahun
mendatang.
Dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang kita bersama di
kabutapen , Propinsi akan menghadapi proses pilkada langsung untuk
memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, dan secara nasional akan
melaksanakan pemilu setiap lima tahun sekali.
Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi politik di wilayah kecamatan
Mutiara Timur pada khususnya.
Namun demikian hal tersebut diharapkan tidak akan berpengaruh negatif
baik langsung maupun tidak langsung.
Bahkan sebaliknya pelaksanaan pilkada langsung untuk memilih
Gubernur maupun pemilu untuk memilih anggota DPRD,DPR maupun MPR
dan Presiden-Wakil Presiden dapat kita jadikan wahana dan sarana
pembelajaran bagi para siswa dalam memahami dan mengerti demokrasi,
sehingga pada akhirnya lembaga pendidikan (sekolah) dapat menghasilkan
produk lulusan yang dapat menerapkan dan melaksanakan nilai-nilai
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4) Kondisi Keamanan :
Kondisi keamanan suatu daerah ataupun negara di pengaruhi oleh
berbagai aspek diantaranya adalah aspek ekonomi dan aspek politik suatu
daerah atau negara.
Dengan adanya kondisi ekonomi dan politik yang mantap, akan
menyebabkan kondisi keamanan yang mantap dan kondusif.
Bertitik tolak dari kondisi keamanan kecamatan Mutiara Timur selama
pelaksanaan pemilu langsung tahun dan Pilkada langsung beberapa waktu
yang lalu tidak mengalami gangguan keamanan yang signifikan, maka satu
hingga lima tahun kedepan kondisi keamanan kecamatan Mutiara Timur
pada khususnya dan Kabupaten Pidie pada umumnya diharapkan akan
semakin kondusif.
Dengan kondisi keamanan yang kondusif maka memungkinkan
berlangsungnya proses pendidikan yang lancar tanpa gangguan keamanan
yang berarti.
Kondisi keamanan yang terjamin memungkinkan siswa dapat belajar
dengan tenang, serta dapat mengaktualisasikan kemampuan dan potensi
belajarnya dengan leluasa sehingga pada akhirnya bermuara pada raihan
prestasi di berbagai bidang.
6) Kondisi Budaya :
Kondisi penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani dan
islam sebagai agama yang paling banyak dianut oleh sebagian besar
penduduk, berpengaruh terhadap kon disi budaya di wilayah kecamatan
Mutiara Timur.
Masuknya industri ke wilayah Kabupaten Pidie pada umumnya dan
kecamatan Mutiara Timur pada khususnya membawa pengaruh terhadap
nilai-nilai budaya di kalangan masyarakat.
Pada kurun waktu satu hingga lima tahun kedepan, nilai-nilai budaya
tradisional dilatar belakangi oleh masyarakat agraris dan nilai-nilai budaya
islami serta nilai-nilai budaya yang baik lainya diharapkan dapat
dipertahankan dengan tetap bersikap terbuka terhadap nilai-nilai budaya
yang terbawa bersama dengan derasnya arus informasi dan industrialisasi.
Guna membekali para siswa agar mampu melakukan filtrasi terhadap
nilai-nilai budaya baru yang tidak baik, maka sekolah membekali siswa
dengan nilai-nilai budaya tradisional dan islami yang berakar pada budaya
yang berkembang di masyarakat melalui berbagai macam kegiatan
ekstrakurikuler baik di bidang seni tradisional, bidang keagamaan maupun
bidang olahraga.
7) Perkembangan IPTEK :
Membaiknya iklim investasi sebagai dampak membaiknya ekonomi
makro Indonesia, banyak menarik investor baik dalam maupun luar negeri
untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Pidie sebagai kawasan industri baru di Indonesia mulai merasakan
dampak tersebut.
Masuknya industrialisasi di Pidie membawa pengaruh positif baik
langsung maupun tidak langsung terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Pidie umumnya maupun kecamatan Mutiara Timur khususnya.
Industrialisasi di Pidie , merupakan tantangan yang harus di jawab oleh
kalangan pendidikan dengan menyiapkan sumber daya manusia yang
handal.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi lulusan merupakan
syarat mutlak guna menyiapkan diri dalam persaingan merebut dunia kerja
pada industri-industri besar yang ada di kota.
Masuknya industri ke Pidie tentunya di ikuti dengan masuknya
teknologi, baik teknologi informasi misalnya internet, teknologi komunikasi
baik telepon kabel atau telepon seluler maupun teknologi di bidang lainya.
Demikian pula di kecamatan Mutiara Timur, ilmu pengetahuan dan
teknologi satu sampai dengan lima tahun kedepan akan semakin berkembang
pesat.
Kehadiran jaringan telepon seluler dari berbagai operator telepon seluler
mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kecamatan
Mutiara Timur.
Mudahnya sarana telekomunikasi di peroleh akan memudahkan
masyarakat termasuk siswa untuk mengakses berbagai informasi tentang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Banyaknya warung internet di sekitar lingkungan sekolah perlu
diantisipasi dengan menyiapkan sedini mungkin para siswa untuk mengenal
dan menguasai teknologi informasi termasuk internet.
Berdasarkan kondisi tersebut, SD Negeri Gumpueng Mesjid telah
menyediakan sarana belajar guna membekali siswa agar memiliki
keunggulan dalam bidang IPTEK antara lain dengan fasilitas HP yang
berbasis belajar.
2. Misi Sekolah
~ Mengembangkan sistem penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Gumpueng Mesjid
yang berkualitas
~ membiasakan peserta ddidik hidup dengan mengusung nilai nilai karakter
~ Meningkatkan Sikap jujur , disiplin dan bertanggung jawab
~ Meningkatkan minat dan budaya baca
~ Menyiapkan peserta didik memiliki komitmen terwujudnya kebersihan dan perdamaian.
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif.
a. Mewujudkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap,
mutakhir, dan berwawasan kedepan.
b. Mewujudkan perangkat pembelajaran silabus
c. Mewujudkan rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Mewujudkan pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan local
3. Tujuan Sekolah
Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun ke depan tujuan yang akan dicapai sekolah
antara lain :
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif
a. Menghasilkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap,
mutakhir dan berwawasan ke depan
b. Menghasilkan silabus untuk kelas 1-6 semua mata pelajaran
c. Menghasilkan pemetaan SK, KD, Indikator, Aspek untuk kelas 7 – 9
semua mata pelajaran
d. Menghasilkan RPP untuk kelas 7 – 9 semua mata pelajaran
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efktif dan efisien
a. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
b. Menghasilkan medel pembelajaran dengan metode CTL, pendekatan
relajar tuntas dan pendekatan pembelajaran individual
c. Menghasilkan pengembangan strategi pembelajaran
2. Kegiatan Monev
a. Rapat pembentukan tim
b. Pengembangan perangkat instrumen
c. Sosialisasi
d. Pelaksanaan
1) Pengambilan data
2) Analisas data
3) Kesimpulan data
e. Rencana tindak lanjut
f. Pelaporan
3. Komponen utama yang di Monev
a. Komponen kontek
1) Aspek Geografis
2) Aspek permintaan masyarakat akan pendidikan
3) Dukungan atau partisipasi mayarakat.
4) Aspirasi masyarakat pembiayaan
b. Komponen input
1) Aspek Program sekolah
2) Aspek Tenaga Pendidik dan kependidikan
3) Aspek siswa
4) Aspek kurikulum
5) Aspek sarana dan prasarana
6) Aspek pembiayaan manajemen dan kepemimpinan
c. Komponen proses
1) Aspek Pengelolaan Kelembagaan
2) Aspek Proses Belajar Mengajar
3) Aspek Proses Evaluasi
4) Aspek Proses Akuntabilitas
5) Aspek Kepemimpinan
6) Aspek sekolah
d. Komponen output
1) Aspek prestasi Akademik
2) Aspek prestasi non akademik
e. Komponen dampak
1) Aspek prestasi akademik
2) Aspek prestasi non akademik
3) Aspek kelembagaan
4) Aspek dukungan masyarakat
1 Komponen Kontek:
a. Aspek Geografis Komite, KS, KS, Tim X X X X X
b. Aspek permintaan masyarakat akan pendidikan Guru
c. Dukungan atau partisipasi mayarakat.
d. Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan
2. Komponen Input :
a. Aspek Program sekolah KS, Guru, KS, Tim X X X X X
b. Aspek Tenaga Pendidik dan kependidikan Siswa
c. Aspek siswa
d. Aspek kurikulum
e. Aspek sarana dan prasarana
f. Aspek pembiayaan
3. Komponen Proses
a. Aspek Pengelolaan Kelembagaan KS, Guru, KS, Tim X X X X X
b. Aspek Proses Belajar Mengajar Siswa
c. Aspek Proses Evaluasi
d. Aspek Proses Akuntabilitas
e. Aspek Kepemimpinan
f. Aspek lingkungan sekolah yang aman dan tertib
5. Komponen Dampak :
a. Aspek prestasi akademik Komite, KS, X X X X X
b. Aspek prestasi non akademik Guru, Siswa KS, Tim
c. Aspek kelembagaan
d. Aspek dukungan masyarakat
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
(RKAS)
SD NEGERI GUMPUENG MESJID
TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020
LOGO
SEKOLAH
Setelah mendapat masukan dan pertimbangan Dewan Pendidik dan Komite Sekolah,
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Rencana Kerja Jangka Pendek)
SD ..................... disahkan dan diberlakukan pada Tahun Pelajaran .........../.............
Disahkan :
Pada tanggal :
_________________ ______________________
NIP.
Mengetahui,
______________________ _____________________
KATA PENGANTAR
Mengacu pada tujuan pendidikan dasar dan tuntutan era global, SD Negeri ....
akan selalu berupaya meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh,
sehingga tamatan mampu bersaing dan berkiprah bukan saja pada tingkat
kabupaten tetapi juga di tingkat nasional.
........, 2013
Kepala Sekolah,
______________________
NIP.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pendidikan, bagi kalangan tertentu, diukur dari outputnya. Pendapat
tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena baik buruknya output pendidkan
sangat bergantung pada input dan proses.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah telah
melakukan penjaminan mutu. Berbagai regulasi telah ditetapkan oleh perintah
pusat dalam rangka penjaminan mutu pendidikan nasional diantaranya adalah
peraturan-peraturan menteri pendidikan nasional yang dijadikan dasar hukum
dari delapan standar pendidikan nasional. Delapan standar pendidikan nasional
yang dimaksud adalah standar kelulusan, standar isi, standar proses, standar
penilaian, standar sarana dan prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar pengelolaan, dan standar beaya.
Sebagai acuan mutu pendidikan nasional, delapan standar pendidikan
tersebut wajib dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Pemenuhan standar
nasional pendidikan dapat dilakukan secara bertahap melalui perencanaan
strategis setiap tahun.
Dengan demikian, satuan pendidikan juga wajib melakukan penjaminan
mutu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di tingkat satuan
pendidikan. Salah satu kegiatan penjaminan mutu pendidikan yang dapat
dilakukan oleh satuan pendidikan adalah dengan melakukan evaluasi diri
terhadap pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan. Hasil dari evaluasi
diri ini dapat dijadikan acuan untuk menyusun program-program peningkatan
mutu.
Delapan standar pendidikan nasional belum dapat dilaksanakan secara
penuh di SD Negeri..., terutama standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembeayaan. Pelaksanaan standar sarana dan prasana
terkendala oleh terbatasnya jumlah ruang kelas, sedang animo masyarakat
untuk menyekolahkan putra-putrinya di sekolah ini cukup tinggi; pelaksanaan
standar pengelolaan terkendala oleh terbatasnya kemampuan manajerila dan
leadership kepala sekolah; dan pelaksanaan standar pembeayaan terkendala
oleh adanya kebijakan pendidikan gratis sehingga sumber pembeayaan
pendidikan bergantung pada BOS saja.
Untuk mengurangi kendala-kendala tersebut, maka SD Negeri ... menyusun
program strategis yang dituangkan dalam Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM) empat tahunan dan Rencana Kerja Tahunan yang dituangkan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah. Penyusunan rencana kerja sekolah ini
merupakan salah satu kegiatan penjaminan mutu di SD Negeri ....yang diawali
dengan melakuakn evaluasi diri sekolah.
B. LANDASAN HUKUM
Rencana Kerja dan Anggaran sekolah ini dilandasi oleh kebijakan-kebijakan
yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
2. PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,Pasal 51
3. Permendiknas 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Rencana Kerja Jangka Menegah (RKJM) SD Negeri… tahun 2013-2016
C. TUJUAN
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah ini disusun dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/madrasah yang telahditetapkan
dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi danrisiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/madrasah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, DinasPendidikan
Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pelaporan dan pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan
D. Manfaat
1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan
sekolah/madrasah;
2. Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah; serta
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan untuk pengembangan sekolah/madrasah
BAB II
RENCANA KERJA TAHUNAN
SD NEGERI … TAHUN PELAJARAN 2013/2014
A. Program/Kegiatan Strategis
B. Kegiatan Operasional