Anda di halaman 1dari 5

BAB I

REVIEW JURNAL

1 Judul : Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan di


Rumah Sakit dengan Six Sigma

2 Penulis : Kania Nabila Fajrianti, Ahmad Muhtadi

3 Volume dan Halaman : 15(3) ; 111-122

4 Tahun : Received : 30 Agustus 2018


Accepted : 1 September 2018

5 Reviwer : Mohamad Jihad Faturrahman (160711002)


Helga Fitry Liningsih (160711007)
Iswatun Khasanah (160711040)
Indah Yulindah Pramesti (160711031)
Putri Nindi Fatmawati (160711047)
Teti Sumarti (160711014)

6 Tanggal review : 4 November 2019

Latar Belakang

Rumah sakit merupakan salah satu instalasi kesehatan terbesar, dimana terjadi
dispelayanan yang mendukung kesehaatan masyarakat seperti pelayanan medis,
penunjuang klinik. Kefarmasian, menunjang nonklinik, perawatan dan kebidanan, dan
rawat inap. Tidak semua rumah sakit memiliki mutu pelayanan yang tinggi, melainkan
terdapat juga yang mutu pelayanannya masih rendah. Salah satu metode yang dapat
dilakukan untuk menigkatkan mutu pelayanan adalah six sigma. Six sigma adalah alat
management yang dapat dibiasa digunakan dengan tujuan mengurangi cacat produksi
dan menekan biaya yang dikeluarkan. Alat management ini biasa digunakan disuatu
industry perusahaan, namun juga dapat digunakan di instalasi kesehatan seperti rumah
sakit dengan tujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Tujuan

1
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keefektifan metode six sigma dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.

2
Subjek Penelitian

Populasi sampel yang dipilih harus sesuai untuk memastikan validitas indeks yang
dihitung untuk keperluan statistik, dengan menentukan standar deviasi 10, koefisien
jaminan 95%, dan presisi 2,5. Akhirnya 77 peserta dialokasikan untuk setiap kelompok
studi. Dalam studi ini, penulis mendaftarkan tenaga kesehatan professional seperti
dokter, perawat, dan staf paraklinikal dengan satu tahun pengalaman klinis, dan peserta
dengan dua pekerjaan dan kuesioner tidak lengkap (5%) dikeluarkan dari penelitian.

Data dikumpulkan menggunakan Survei Rumah Sakit tentang Budaya Keselamatan


Pasien (HSOPSC), yang dirancang oleh Badan Penelitian dan Kualitas Kesehatan
(AHRQ) pada tahun 2004. Kuesioner ini telah banyak digunakan diseluruh dunia untuk
mengevaluasi pemahaman staf Rumah Sakit tentang budaya keselamatan pasien.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan urnal ini menggunakan pendekatan literature
review yang berfokus pada topik atau variable yang ingin diteliti (darmadi,2011 dalam
Nursalam 2015).

Jurnal yang diperoleh berjumlah 20 jurnal dan yang memenuhi kriteria berjumlah 5
jurnal. Adapun kriteria meliputi tahun sumber literature yang diambil, yaitu 5 tahun
terakhir antara tahun 2014-2019 dengan menggunakan instrument CASP (Critical
Appraisal Skill Program) untuk menilai kualitas dari suatu sumber penelitian.

Literature yang didapatkan bersumber dari web site, google scholar, pubmed, epsco dan
JKN (Jurnal Keperawatan Nasional). Kata kunci yang digunakan dalam penulisan
literature ini adalah management mutu pelayanan kesehatan metode six sigma dan
rumah sakit.

Penulis dari jurnal yang didapat memiliki latar belakang tenaga kesehatan dengan
spesialisasi dibidang management keperawatan. Jurnal yang diambil merupakan
original artikel sehingga data yang disajikan lengkap dan memudahkan dalam
penelaahan penelitian.

3
Hasil

Berdasarkan hasil analisis keberhasilan penerapan six sigma dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan diukur melalui nilai yang dicapai. Metode yang digunakan yaitu
Define, Measure, Analyze, Improve, Control, atau biasa disingkat dengan DMAIC
(Putri, 2015).

a. Define : menentukan tujuan dan lingkup proyek, mengumpulkan informasi dari


arah pelanggan, dan mengetahui proses dalam menentukan proyek yang akan
dilakukan ( putri, 2015).ditahan ini, proses-proses kunci di definisikan, juga
dilakukan pendefinisian terhadap konsumen yang terlibat didalam proses
pelayanan kesehatan ( sunarungtyas,2014).
b. Measure : menentukan pengukuran apa saja yang akan diperlukan untuk
menguantifikasi masalah ( putri,2015).tahan measure memiliki tujuan untuk
menilai suatu proses pada waktu tertentu kemudian melalui program
peningkatan kualitas, dapat membantu menetapkan tujuan yang harus
dicapai.ditahan ini, penentuan karakteristik mutu pelayanan kesehatan paling
kritis atau Critical to Quality dilakukan ( sunaringtyas,2014).
c. Analyze : analisis melaluin data-data yang ada, menganalisis akar penyebab
masalah yang ditemukan,analisis terhadap kesenjangan antara kinerja saat ini
dan kinerja yang diinginkan kedepan ( putri,2015). Untuk mempermudah
ketahap selanjutnya, sumber penyebab kegagalan pelayanan dapat digambarkan
dengan detail dalam bentuk diagram ( sunaringtyas,2014).
d. Improve : memilih karakteristik kinerja proses yang harus ditingkatkan dan
sebab-sebab kesalahan yang harus dihilangkan ( putri,2015). Pada tahan ini,
diberikan solusi untuk memecahkan masalah berdasarkan diagram yang telah
dibuat pada tahap analisis dengan merancang usulan tindakan perbaikan. Tujuan
dari tahap ini yaitu untuk mengetahui apakah system baru dirumah sakit berhasil
diterapkan atau tidak ( sunaringtyas,2014).
e. Control : mengendalikan kinerja peoses dan menetapkan rencana tindakan
perbaikan ( putri,2015).setelah dilakukan perbaikan terhadap system pelayanan
sebagaimana yang dilakukan Massachusetts, amerika serikat ( thomerson,2001).

Kesimpulan

4
Berdasarkan hasil penulusuran pustaka, diketahui bahwa six sigma mampu
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Kekurangan dan Kelebihan Jurnal

Anda mungkin juga menyukai