Anda di halaman 1dari 1

Tanaman induk.

Tingkat kesuburan dan kesehatan tanaman induk berperan terhadap vigor


benih yang dihasilkannya. Dalam hal ini kecukupan cadangan makanan yang tersimpan dalam
benih. Tanaman induk yang subur akan mampu menghasilkan benih yang berkembang dengan
sempurna sehingga benih menjadi lebih vigor.

Tanaman induk yang ditanam diluar wilayah adaptasinya, pertumbuhannya tidak maksimal dan
pada akhirnya akan memproduksi benih yang tidak vigor.

Panen. Waktu yang tepat untuk memanen benih adalah saat kondisinya sudah masak fisiologis
atau telah mencapai kualitas maksimumnya. Bobot kering maksimum, daya kecambah
maksimum, viabilitas dan vigor yang maksimum tercapai saat masak fisiologis.

Pascapanen. Berbagai perlakuan pascapanen yang meliputi perontokan, pengeringan, sortasi


serta pengemasan dapat menurunkan vigoritas benih. Benih rentan mengalami kerusakan fisik
dalam proses-proses tersebut.

Kebersihan benih pada saat panen dan pascapanen dapat mempengaruhi vigor benih kelak.
Berbagai patogen dalam kotoran akan mengkontaminasi benih sehingga mengalami degradasi
atau perubahan fisiologi yang menurunkan vigor.

Penyimpanan. Keadaan benih pada saat penyimpanan juga tak kalah pentingnya. Kadar air
benih, suhu dan kelembaban yang tidak sesuai dengan syarat penyimpanan benih yang
bersangkutan berkontribusi pada penurunan vigor benih.

Genetik. Sifat-sifat keturunan berpengaruh terhadap vigor benih

Morfologi benih. Satu jenis tanaman dapat memiliki ukuran benih yang bervariasi. Benih yang
berukuran lebih besar memiliki vigoritas yang lebih tinggi dibanding benih yang ukurannya kecil.

Fisiologi benih. Benih dengan kondisi embrio yang rudimenter (tidak dewasa) sudah pasti
mempengaruhi vigoritasnya.

Rantai pemasaran. Berbagai perlakuan terhadap benih sebelum sampai ke tangan petani
sangat mempengaruhi vigoritas. Bukan tidak mungkin bahwa benih ditangani oleh pelaku yang
tidak paham tentang perbenihan sehingga tidak memperlakukan benih sebagaimana mestinya.
Rantai pemasaran yang terlalu panjang bisa menurunkan vigoritas.

Serangan OPT. Organisme pengganggu tanaman atau OPT yang menyerang benih berupa
serangga atau mikroorganisme. OPT dapat berasal dari lapangan saat panen atau pada saat
penyimpanan (hama gudang). Jika OPT tersebut menyerang embrio atau endosperma maka daya
kecambah benih atau vigoritas akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai