/2019 No. Revisi :01 SOP TanggalTerbit : 4 April 2019 Halaman :1/3 Puskesmas II dr. Dewi Astuti Wangon NIP.197907112010012007
1.Pengertian 1. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil 2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera 3. Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada : a. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis b. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaanterapi c. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau followup yang tidak sesuai pada suatu pengobatan d. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain 2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk : 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas 2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat 3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas 4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
3.Kebijakan Keputusan kepala UPTD Puskesmas II Wangon
Nomor: 84/SK/I/2019 tanggal 2 Januari 2019 Tentang:Peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran, kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien UPTD Puskesmas II Wangon 4.Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 2011 2. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. 2006 5. Prosedur 1. Ketua tim keselamatan pasien puskesmas menerima laporan adanya KTD, KPC atau KNC 2. Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas melakukan identifikasi terhadap KTD, KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan, 3. Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas menganalisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC yang terjadi, 4. Ketua tim keselamatan pasien Puskemas mencatat hasil identifikasi dan analisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC di dalam buku laporan KTD, KPC dan KNC, 5. Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas melaporkan hasil temuan KTD, KPC atau KNC yang terjadi kepada Kepala Puskesmas, 6. Kepala Puskesmas menerima laporan dari Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas, 7. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab masing – masing upaya yang terkait dengan KTD, KPC atau KNC yang terjadi, 8. Kepala Puskesmas mengundang Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas dan penanggungjawab masing – masing upaya yang terkait, 9. Kepala Puskesmas dan Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas bersama unit terkait membahas mengenai penanganan KTD,KPD atau KNC yang terjadi, 10. Kepala Puskesmas dan Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas bersama unit terkait membuat rencana penanganan KTD, KPC atau KNC yang terjadi, 11. Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas mencatat rencana penanganan KTD, KPC atau KNC yang telah disepakati dalam 2/3 buku tindak lanjut KTD, KPC atau KNC, 12. Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas dan penanggung jawab masing – masing upaya melaksanakan penanganan KTD, KPC atau KNC sesuai dengan rencana, 13. Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas mengevaluasi penanganan terhadap KTD, KPC atau KNC yang dilakukan oleh masing – masing upaya, 14. Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas mencatat hasil evaluasi penanganan KTD, KPC dan KNC yang telah dilakukan, 15. Ketua tim keselamatan pasien Puskesmas melaporkan hasil evaluasi penanganan KTD, KPC dan KNC kepada Kepala Puskesmas 6.Diagram Alir
7.Unit terkait Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan
8.Rekaman No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai