3 - RHK PDF
3 - RHK PDF
SEPEDA MOTOR
Daftar Isi
01 Latar Belakang
03 Aspek Perencanaan
04 Pelaksanaan Konstruksi
05 Best Practice
Pertumbuhan Sepeda Motor di Indonesia sangat pesat dan sekarang telah
menjadi jenis kendaraan yang mayoritas di jalan raya. Akibatnya sering
01 terjadi penumpukan jumlah sepeda motor di mulut simpang/perempatan
pada fase merah lampu pengatur lalu lintas.
Pelonjakan pertumbuhan
populasi sepeda motor
Perubahan komposisi
kendaraan di jalan
Kemacetan
Kinerja
Simpang
Menurun
Penumpukan Sepeda Motor di
mulut-mulut simpang Pelanggaran Lalu
Lintas
KECELAKAAN
Untuk mengatasi penurunan. kinerja di persimpangan
01 bersinyal, Balitbang PUPR menghadirkan teknologi Ruang
Henti khusus (RHK) sebagai salah satu solusinya
Ruang
RHK berfungsi untuk membantu sepeda motor langsung
Henti menuju persimpangan dengan mudah dan aman, lebih
02 dahulu dari kendaraan roda 4, sehingga kemudian berada di
Khusus bagian depan dari jalan.
Sebagai
Karena berada pada posisi paling depan maka pada saat fase
Solusi hijau sepeda motor akan cepat bergerak maju meninggalkan
03 persimpangan sehingga membuat persimpangan cepat bersih
(dan selanjutnya mobil-mobil juga akan leluasa bergerak maju).
Deskripsi RHK ditempatkan di antara (dan dibatasi oleh) garis henti paling depan
dengan garis henti untuk antrian kendaraan bermotor roda empat. Kedua
02 marka garis henti ditempatkan secara berurutan dan dipisahkan oleh
Teknologi suatu ruang dengan jarak tertentu.
Di antara kedua garis henti ini, terbentuk suatu area/ruang henti selama
fase lampu (pengatur lalu lintas) menyala merah, yang memungkinkan
03 sepeda motor dapat menunggu di depan kendaraan bermotor lainnya di
kaki persimpangan.
KEUNGGULAN RHK :
RHK mudah diterapkan karena tidak membutuhkan perencanaan yang rumit dan konstruksi fisik yang
besar.
RHK tidak memerlukan biaya mahal. Pada saat uji coba penerapan RHK oleh pusjatan, memerlukan bi
aya lebih kurang Rp. 220.000.000,-
KETERBATASAN RHK :
Hanya dapat diterapkan pada simpang dengan lajur pendekat minimum 2 lajur
Hanya dapat diterapkan pada simpang dengan lebar lajur yang standar (3,5 meter)
Aspek Perencanaan
a. Penumpukan jumlah sepeda motor pada saat lampu merah sebanyak 30 untuk simpang
dengan 2 lajur, atau 45 untuk simpang dengan 3 lajur.
b. Untuk simpang di atas 3 lajur, digunakan penambahan 15 sepeda motor per lajur. Sehingga
missal simpang 4 lajur maka 4 15 = 60 buah sepeda motor
c. Penentuan jumlah sepeda motor di atas dilakukan dengan survey lintas pada lajur yang akan
diterapkan, dengan cara sebagai berikut:
Durasi waktu survei adalah 10 fase per sesi sehingga total adalah 30 sesi
Cara perhitungan jumlah sepeda motor dapat dilakukan dengan survei langsung
(traffic counter dgn formulir) atau dengan video camera.
Aspek Perencanaan
2. Ukuran Sepeda Motor:
Sepeda Motor standar yang menjadi acuan adalah sepeda motor yang umum
digunakan di Indonesia yaitu sepeda motor dengan besar silinder 110-125 cc.
Pada umumnya sepeda motor dengan kapasitas silinder ini, dalam keadaan
statis memiliki jarak panjang 2m dan lebar 0,8m.
0,8
m
2m
Aspek Perencanaan
Dipilih jika Proporsi sepeda motor di tiap lajur dari hasil survei relatif sama
RHK tipe kotak terletak antara garis henti simpang, dengan garis henti untuk kendaraan roda 4.
b. RHK Tipe P
RHK Tipe P merupakan RHK dengan perpanjangan pada lajur paling kiri yang berfungsi untuk
menampung sepeda motor yang ada di sisi kiri.
Dipilih jika proporsi sepeda motor pada tiap lajur tidak sama.
RHK tipe P terletak antara garis henti simpang dengan garis henti kendaraan roda 4 dengan
panjang pada lajur paling kiri ditambah 4 meter
Aspek Perencanaan
4. Dimensi RHK
Untuk Dimensi RHK ditentukan berdasarkan jumlah rata-rata penumpukan sepeda motor
per-fase dari hasil survei, yang kemudian dicocokkan dengan Tabel pada Pedoman
Perancangan Ruang Henti Khusus Sepeda Motor yang diterbitkan oleh Pusat Penelitan
Jalan dan Jembatan (PUSJATAN)
Selengkapnya rincian dimensi pada kedua tipe RHK untuk setiap hasil penghitungan
penumpukan jumlah sepeda motor, dapat dilihat pada pada Tabel 6 halaman 12, dan
Tabel 7 halaman 14 pedoman tersebut.
Aspek Perencanaan
5. Contoh Perancangan RHK
1. Misal dari hasil rekapitulasi survei penghitungan sepeda motor pada sebuah kaki simpang dengan
jumlah 3 lajur 3, selama 30 fase (pagi-siang-sore) diketahui sebagai berikut :
a. Lajur 1, paling kiri adalah lajur belok langsung (0)
b. Lajur 2, tengah 756 sepeda motor
c. Lajur 3, paling kanan 924 sepeda motor
b. Rata-rata penumpukan per fase adalah 56 sepeda motor. Sehingga dipilih dimensi RHK
tipe kotak yang mampu menampung 56 sepeda motor.
Aspek Perencanaan
5. Contoh Perencanaan RHK
c. Sesuai dengan Tabel 6 halaman 12 Pedoman Perancangan Ruang Henti Khusus Sepeda
Motor, dipilih RHK 2 lajur untuk penumpukan sepeda motor > 46 seperti berikut :
Rata-rata Lebar
Tipe RHK Desain RHK Luas RHK
Penumpukan Jalan
3,5m x 2 7m x 12m = 84
2 lajur > 46
= 7m m2
Aspek Perencanaan
5. Contoh Perencanaan RHK
3. Desain Perancangan RHK
Aspek Perencanaan
Sepeda
Motor
…
Jumlah lalu lintas yang
Peningkatan
berhasil melewati simpang ...
…
Tingkat konflik Penurunan
...
…
Tingkat keparahan konflik Peningkatan
...