Fulltext - Antibiotika Profilaksis Pada Operasi Orthopaedi
Fulltext - Antibiotika Profilaksis Pada Operasi Orthopaedi
Pada penderita dengan fraktur terbuka, Salah satu studi yang dilakukan di
pemberian antibiotika profilaksis negara tropis dengan iklim yang hangat dan
direkomendasikan dalam periode 3 jam kelembaban tinggi mengatakan bahwa
pertam setelah terjadinya trauma. Sebuah antibiotika profilaksis diberikan hingga 3-5
studi lain menyebutkan bahwa pada fraktur hari pasca operasi. Hal ini disebabkan
terbuka tiba grade III pemberian antibiotika adanya bukti bahwa kolonisasi kuman lebih
lebih efektif bila dilakukan dalam waktu mudah terjadi pada kondisi tersebut, yang
rata-rata 66 menit pertama pasca trauma dapat terjadi baik pada kulit penderita, linen
untuk mengendalikan terjadinya infeksi. di bangsal rumah sakit, maupun kondisi
Pemberian antibiotika yang segera diikuti lingkungan sekitar. Studi lain juga
dengan penutupan jaringan lunak dalam menyebutkan bahwa pemberian antibiotika
rentang waktu kurang dari lima hari tidak direkomendasikan untuk dihentikan
diketahui sangat signifikan dalam pada saat penutupan luka operasi, tetapi
menurunkan angka kejadian infeksi dalam. dapat dilanjutkan hingga proses epitelisasi
Prosedur ini diketahui lebih berperan luka terjadi. Protokol tersebut akan tetapi
daripada timing prosedur debridement yang tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya
segera. panduan, oleh karena pemakaian
antibiotika dalam jangka waktu terlalu lama
Durasi Pemberian Antibiotika juga dapat meningkatkan resiko resistensi
kuman, gangguan fungsi hati dan atau
Hingga saat ini durasi pemberian
ginjal, serta membutuhkan biaya yang lebih
antibiotika masih banyak diperdebatkan.
besar.9 Durasi yang ideal masih belum
Pemberian antibiotika sangat bervariasi,
banyak disepakati, tetapi direkomendasikan
mulai dari dosis tunggal, 3 dosis pemberian,
untuk penggunaan antibiotika profilaksis
antibiotika sampai dengan hari kelima,
selama periode 24 jam pertama pasca
hingga pemberian antibiotika sampai
operasi.
dengan hari 14 pasca operasi.9 Salah satu
studi menyebutkan penggunaan antibiotika Jenis Antibiotika
harus dihentikan maksimal 24 jam pasca
prosedur operasi untuk mengurangi resiko Jenis antibiotika yang banyak digunakan
resistensi. Studi lain menyebutkan dalam operasi di bidang orthopaedi
sebaiknya memiliki spektrum yang luas, Penggunaan cephalsophorin di negara
non toxic, serta relatif tidak mahal. Dalam Inggris saat ini sudah mulai ditinggalkan,
hhal ini telah diketahhui bahwaa organisme oleh karena adanya breakout kuman
yang paling sering berkaitan sebagai Clostridium difficile. Pemberian antibiotika
penyebab terjadinya infeksi adalah profilaksis menggunakan Flucoxacillin
kumman grram mpositif Staphylooccus atau Teicoplanin dan Gentamycin diketahui
aureus dan S. Epidermidis. Jenis antibiotika mampu mengurangi resiko infeksi akibat
yang sering digunakan addaalah golongan Clostridium difficile.5 Studi lain
betta lactam seperti cephalosphorin, menunjukkan resiko infeksi juga dapat
penicillin, dan derivatnya. Cephalosphorin dikurangi dengan perubahan pola
dapat memberikan perlindungan terhadap antibiotika dari Cefuroxime menjadi Co-
kumman gram negatif, tetapi 90% tidak Amoxiclav. Flucoxacillin merupakan
dapat melawan coagulaase-negative golongan antibiotika penicillinase-resistant
Streptococci (CoNS). Cephalosphorin juga penicillin yang dapat digunakan terhadap
diketahui tidak efektif terhadap kuman Staphylococcus aureus. Studi di Inggris
MRSA. Cephalosphorin memiliki profil juga menyebutkan penggunaan antibiotika
keamanan yang baik, waktu paruh yang Co-amoxiclav pada kasus fraktur terbuka.
panjang, serta memiliki penetrasi yang baik Secara umum antibiotika yang banyak
terhadap tulang, synovium, dan otot.5 dipilih sebagai konsensus di pusat
Kombinasi lain yang dapat digunakan orthopaedi dan traumatologi di Inggris
adalah penggunaan cephalosphorin dan adalah antibiotika spektrum luas yang harus
aminoglikosida. American Society of mampu memberikan proteksi terhadap
Health Systems Phamacist (ASHP) gram negatif, gram positif, serta anaerob.
menyebutkan bahwa antibiotika yang Studi yang lain dapat menggunakan
sering digunakan sebagai profilaksis di Clindamycin sebagai alternatif lain
bidang orthopaedi adalah cefazolin penggunaan antibiotika profilaksis.
kemudian diikuti oleh kombinasi cefazolin
dan gentamycin. Pilihan lainnya adalah Pilihan antibiotika lain yang dapat
penggunaan cephalosphorin generasi digunakan adalah Vancomycin.
ketiga. American Academy of Orthopaedic Vancomycin merupakan antibiotika
Surgeon (AAOS) merekomendasikan glikopeptida yang dapat melawan bakteri
penggunaan Cefazolin atau Cefuroxime gram positif termasuk MRSA dan MSSA.
sebagai antibiotika profilaksis pasien yang Vancomycin dapat juga digunakan sebagai
akan menjalani prosedur arthroplasty.5,9 bahan tambahan pada
Rekomendasi lainnya adalah penggunaan polymethylmetacrilate (PMMA) bone
Cloxacillin yang dikombinasikan dengan cement. Bone cement ini sering digunakan
Genatmycin sebagai antibiotika profilaksis. pada prosedur operasi arthroplasty atau
Studi lain merekomendasikan penggunaan pemberian spacer pada fraktur terbuka atau
sephalosphorin generasi 2 (Cefuroxime) bone gap. Penggunaan sistemik dari
pada kasus fiksasi fraktur dan Vancomycin tetapi jarang digunakan sebagi
cephalosphorin generasi 3 (Ceftriaxone dan antibiotika rutin, karena resiko
Cefoperazaone) pada kasus arthroplasty. resistensinya cukup tinggi.
Quinolones juga dapat digunakan terbuka grade 3 pemberian antibiotika
sebagai antibiotika, tetapi bukan untuk dilanjutkan sampai dengan 72 jam setelah
profilaksis. Penggunaannya banyak setelah trauma atau 24 jam setelah prosedur
digunakan melalui rute oral, memiliki efek penutupan jaringan selesai dilakukan.
samping sebagai predisposisi delayed atau Pemberian aminoglikosida dianjurkan pada
non union dari fraktur. fraktur terbuka grade 2 dan grade 3.10