BAB 1 Dan BAB 2
BAB 1 Dan BAB 2
PENDAHULUAN
Standar kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi mengacu pada kinerja
organisasi secara keseluruhan. Bailey dan Pearson (2008) menyatakan kinerja individual
berhubungan erat dengan tingkat imbalan dan kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh
visi, misi, dan tujuan dalam kelompok atau organisasi (Mahsun, 2006). Kinerja
individu (Murty dan Hudiwinarsih, 2012). Kinerja karyawan yang baik jika
imbalan (gaji) atau diberi sesuai dengan kesepakatan, serta memiliki masa depan
Upaya lain dalam meningkatkan kinerja individu juga dapat dilihat dari
lingkungan kerja yang baik, sehingga dapat mendukung seorang individu dalam
letak peralatan, perlengkapan kerja dan kebersihan serta kondisi komputer yang
1
dipakai dalam bekerja dapat mendukung proses penerapan sistem informasi
yang aman dan nyaman akan membuat individu merasa nyaman bekerja (Munira
didistribusikan kepada para pemakai. Informasi adalah salah satu sumber daya
bisnis yang pital untuk kelangsungan dan kontinunitas hidup perusahaan. Dalam
dunia bisnis, informasi dapat berasal dari intern maupun eksterrn perusahaan
(Izumi, 2010).
sistem informasi yang tepat, andal, dan akurat. Suatu perusahaan yang unggul
harus memiliki kualitas sistem informasi yang baik. Sarana untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dan bisnis harus memiliki sistem teknologi informasi yang
baik.
pemanfaatan pemakai sistem terhadap teknologi yang ada dalam sistem karena
penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan atau pelaku bisnis yang
2
menerapkan teknologi informasi adalah sejauh mana keberhasilan sistem tersebut
suatu konsep yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi
atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik
Tangkilisan (2007).
memunculkan suatu celah penelitian (reaserch gap). Hal tersebut yang membuat
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Perbedaan penelitian ini
3
digunakan dan terdapat penggunaan kriteria untuk memilih responden. Oleh
Mandiri MEDAN ”
4
Bagi peneliti berguna untuk menambah pengetahuan/wawasan dan
informasi akuntansi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kinerja adalah pencapaian hasil kerja. Sehubungan dengan hal itu maka
merupakan hal yang sangat penting. Menurut Mudjiati (2008) kinerja adalah
kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan
peran atau tugas individu tersebut dalam suatu organisasi pada suatu periode
5
tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari
organisasi bisnis dengan fasilitas yang dimiliki oleh organisasi bisnis. Menurut
Marisa (2005) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
kinerja individual merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai
dengan tugas yang dikerjakannya. Kinerja dapat dinilai dari apa yang dilakukan
oleh seorang karyawan dalam kerjanya. Dengan kata lain, kinerja individu adalah
tolak ukur tingkat kinerja. Pengukuran tersebut berarti memberi kesempatan bagi
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun
6
nontes. Menurut Djemari Mardapi (1999) penilaian adalah kegiatan menafsirkan
menurut Yani M (2012) bahwa penilaian kinerja hanya merupakan salah satu
Penilaian yang dilakukan dengan baik sesuai dengan fungsinya akan sangat
(2005) mengungkapkan dalam proses melakukan penilaian kinerja yang baik ini
1. Kesalahan penilai
7
b. The error of central tendency, yaitu penilai tidak senang memberikan
secara rata-rata.
c. The leniency and strictness biases, yaitu penilai terlalu lunak atau
masyarakat.
2. Ketidaksiapan Penilai
mengakibatkan :
dan juga pegawai yang sedang dinilai, ditambah lagi dengan waktu yang tersedia
8
untuk melakukan penilaian, dapat terjadi karena kesibukan para penilai dalam
pekerjaan sehari-hari.
pekerjaan tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak, sehingga
dengan tidak adanya ganjaran baik yang bersifat positif maupun negatif (berupa
yang akan mengakibatkan penilaian tidak dilakukan dengan baik. Ini muncul
a. Tidak jelas
9
b. Tidak mencakup aspek utama dari kerja, dan
bottom up ).
2.2.1. Efektivitas
10
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah
sasaran yang telah tercapai sesuai dengan rencana dapat dikatakan efektif, tetapi
merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat
tercapai. Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam
keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkanJika hasil
2.2.2. Sistem
pertama lebih menekankan pada prosedur dan pendekatan yang kedua lebih
menekankan pada komponen atau elemen dalam sistem. Pendekatan pertama yang
11
lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 1997). Dalam Romney dan Steinbart
(2012), sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dua atau lebih komponen yang
saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Tiap sistem terdiri dari
subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
2.2.3. Informasi
Informasi adalah kumpulan fakta (data) yang diselenggarakan dalam
beberapa cara sehingga fakta (data) tersebut berarti bagi penerima (Turban,
Rainer, dan Potter, 2001). Informasi dalam sebuah perusahaan merupakan sesuatu
dari data yang telah diproses menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. Informasi bukan sekedar fakta yang diproses
dalam suatu laporan formal, sebab informasi dari seseorang juga dapat merupakan
data bagi orang lain. Informasi juga dapat digunakan oleh pemakainya untuk
12
pengambilan keputusan. Suatu informasi dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan jika kualitas dari suatu informasi itu baik. Kualitas suatu informasi
tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan.
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
merusak informasi tersebut. Tepat waktu artinya informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang usang tidak akan
other data into information” yang artinya, sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan, yang dirancang untuk
13
mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini
sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
akuntansi dan data lainnya untuk menghasilkan informasi bagi para pengambil
keputusan.
Sistem informasi akuntansi memiliki enam komponen yang saling terkait
informasi akuntansi.
6. Pengendalian internal dan keamanan untuk mengamankan data sistem
informasi akuntansi.
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)
dalam Romney dan Steinbart (2009), berikut tujuan sistem informasi akuntansi,
yaitu:
14
1. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid.
2. Mengklasifikasikan transaksi secara cepat.
3. Mencatat transaksi pada nilai moneter yang tepat.
4. Mencatat transaksi dalam periode akuntansi yang tepat.
5. Menampilkan secara tepat semua transaksi dan pengungkapan yang
dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi
mengacu pada obyek benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas manusia,
sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan
kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini
teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan
pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh
pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada
di sekitarnya.
Irwansyah (2003) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam
seluru karyawan yang akan terlibat dalam pelaksanaan sistem informasi harus
dilatih agar mereka mengetahui seluk beluk sistem informasi tersebut berjalan
15
Menurut Nelson dan Aryanto (2008) diterimanya suatu teknologi komputer
tergantung pada teknologi itu sendiri, tingkat skill dan expertise dari individu yang
tersebut akan dapat tercapai apabila user ataupun individu itu sendiri memiliki
aktivitas operasi usaha maksudnya disini teknologi sistem informasi tersebut dapat
dilakukan karyawan lebih efektif dan membutuhkan waktu yang lebih pendek
informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam
dalam penggunaan teknologi yang tepat untuk mengolah data dan keluaranya
maupun waktu.
16
2.4. Dukungan manajemen
untuk mencapai misi dan sasaran strategis; bagaimana tanggung jawab tugas dan
fungsional dan struktural .dukungan merajuk pada tindakan yang orang lain
menjadi salah satu bagian yang melekat dari kultur organisasi, dimana dalam
Menurut Robert dan Greene (2009) ada beberapa jenis dukungan yang
berbeda, seperti:
17
b) Dukungan informal: adanya seseorang mengajarkan anda sesuatu,
a) Dukungan Emosional
yang bersangkutan.
b) Dukungan Penghargaan
c) Dukungan Instrumental
d) Dukungan Informatif
petunjuk.
18
internal dapat bersifat primer dan sekunder. Sebagian anggota organisasi
adalah para pengguna jasa pengawasan inernal dengan tujuan tertentu, tanpa
diperlukan dan harus dipertahankan oleh pengawas internal, dan yang harus
pendukung. Dan cara untuk memperoleh dukungan lebih besar dari manajemen
senior adalah dengan mendapatkan dukungan dari tingkatan yang lebih rendah
di perusahaan.
adanya penyimpangan atau kelemahan yang terjadi sebagai umpan balik (feed
back) bagi manajemen dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencaan
19
dengan sunguh-sungguh oleh manusia. Tanggung jawab berjalannya sistem
(Sumarsan : 2013).
menjadi kunci utama yang menentukan sukses atau tidaknya saat berkembang
(X2), dukungan manajemen (X3) dan kinerja individual (Y1). Berdasarkan teori
20
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
Efektifitas Sistem
Informasi akuntansi
(X1)
Dukungan Manajemen
(X3)
Arikunto, 2002).
21
Berdasarkan karangka berfikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis
kinerja individual.
BAB III
METODE PENELITIAN
22
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Asosiatif/Hubungan : merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau
lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat
penelitian sampai dengan selesai. Tempat penelitian ini dilakukan di CV. Cipta
Mandiri Medan yang berlokasi di Jl. Mahkamah No.29 B, Mesjid, Kec. Medan
Tabel 3.1
Rincian Waktu Penelitian
No. Uraian Kegiatan
mr
Sep Okt Nov Des Jan Fe t apr mei
23
Pengumpulan
1.
Data
2. Seminar Proposal
3. Revisi Proposal
Pengumpulan
4.
Data Hasil
Analisis Data dan
5.
Hasil
6. Seminar Hasil
7. Penyiapan Berkas
Sidang Meja
8.
Hijau
mempuyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada cv. cipta
mandiri medan.
3.3.2. Sampel
24
representative sehingga hasil analisis dapat digeneralisasikan. Teknik yang
2. Masa kerjanya lebih dari 1 tahun, karena pada masa 1 tahun karyawan
suatu pendekatan yang bersifat objektif, mencakup pengumpulan dan analisis data
sebagai alat pengumpulan data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
1. Data Primer
Data yan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dimana data
primer adalah data yang diproleh dari responden untuk mengetahui pengaruh
25
dalam mengumpulkan data primer adalah kuiesioner. Indriantoro (2002),
pertanyaan.
kepada responden, untuk diisi. Jika responden tidak sedang berada ditempat maka
kuiesoiner akan dititipkan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk dapat
26
Efektivitas merupakan ukuran mengenai seberapa baik pekerjaan
c. Penggunaan teknologi
d. Dukungan manajemen
(2011) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
27
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert,
data, dilakukan terlebih dahulu uji instrumen data kuisioner, uji asusmsi klasik, uji
berikut :
a. Uji validitas
tertentu yang ingin diukur (Sekaran, 2006). Alat pengukur yang yang
28
Pertanyaan dikatakan valid jika adanya korelasi signifikan dengan
menggunakan rtabel pada tingkat signifikan 5%. Jika rhitung > rtabel
2014).
b. Uji Reliabilitas
29
alpha > 0,06 (Priyatno, 2014). Menurut Sekaran (2006), reabilitas <
0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8
adalah baik.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah adalah sah
(tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi normal, maka data tersebut akan
a. Uji normalitas
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
30
regresi tapi tidak ikut diteliti (Ghozali, 2006). Penelitian ini
b. Uji multikolinearitas
ortogonal.
Dimana :
31
Ket :
Y = Kinerja Individual
a = Konstanta
b1 b2 b3 = Koefisien Regresi
X2 = Penggunaan Teknologi
X3 = Dukungan Manajemen
ei = Error Item
α=0.05 dan tingakat keyakinan sebesar 95% atau 0.95. analisis ini digunakan bila
kita ingin meramalkan pengaruh antara variabel bebas (Independen) dan variabel
negatif atau positif ditentukan oleh koefisien regresi yang dilambangkan huruf b.
dalam penelitian ini layak untuk digunakan dengan melihat nilai Sig-F
tabel atau melihat signifikan pada output SPSS. Tingkat signifikan atau
32
b. Uji T / Uji Parsial
variabel dependen apabila suatu p value (sig) lebih kecil dari pada
penelitian ini adalah α = 5%. Hal ini berarti apabila nilai p value (sig)
c. Koefisisen Determinasi
Untuk mengetahui besarnya determinasi seluruh variabel independen
dan satu. Jika nilai mendekati satu (1), maka dapat dikatakan
33
dengan melihat pada koefisien korelasi parsial , nilai variabel bebas
yang paling tinggi akan menunjukan tingkat hubungan dan pengaruh yag
34