Anda di halaman 1dari 9

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pikir Penelitian

Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive),

kemauan (volition), emosi (affective), tindakan (psychomotor). Kumpulan dari

keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik,

maupun dengan mental. Keabnormalan tersebut yaitu : gangguan jiwa

(Neurosa) dan sakit jiwa (psikosa).

Penderita gangguan jiwa sering mendapatkan stigma dan diskriminasi

yang lebih besar dari masyarakat disekitarnya. Mereka sering mendapatkan

perlakuan yang tidak manusiawi, misalnya kekerasan, diasingkan, diisolasi

atau dipasung. Perlakuan ini disebabkan karena ketidaktahuan dan pengertian

yang salah dari keluarga atau anggota masyarakat mengenai gangguan jiwa.

Berbagai bentuk kesalahan sikap masyarakat dalam merespon

kehadiran penderita gangguan jiwa terjadi akibat konstruksi pola berpikir yang

salah akibat ketidaktahuan publik, diantara faktor-faktor tersebut, yang sangat

mempengaruhi penerimaan masyarakat adalah faktor pengetahuan dan sikap

masyarakat itu sendiri.

Jika dilihat dari faktor stressor lingkugan yang berlebihan, pada faktor ini

memperlihatkan bahwa semakin besarnya respon negatif masyarakat untuk

menerima seseorang yang pernah mengalami gangguan jiwa, disisi lain

kurangnya motivasi yang diberikan dari masyarakat akan semakin

memperberat kondisi seseorang sehingga kemungkinan resiko kekambuhan

penyakit gangguan jiwa akan semakin besar.

43
B. Bagan Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pengetahuan

Sikap
Presepsi Masayrakat
tentang orang dengan
Lingkungan Gangguan Jiwa

Motivasi

Tindakan

Keterangan : : Variabel Independen yang di teliti


: Veriabel Independen yang tidak diteliti
: Veriabel Dependen
: Hubungan antara Variabel

Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep penelitian

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Variabel independen (bebas) : Pengetahua, Sikap, Lingkungan dan

Motivasi

2. Variabel dependen (terikat) : Presepsi Masayrakat tentang orang

dengan Gangguan Jiwa

D. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif

Definisi operasional dan kriteria objektif dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

44
1. Presepsi Masyarakat tentang orang dengan gangguan jiwa

Peresepsi masyarakat adalah cara pandang atau penilaian masarakat

tentang orang dengan gangguan jiwa.

Untuk mengukur presepsi masyarakat tentang orang dengan

gangguan jiwa di berikan 9 pertanyaan dalam lembar kuisioner yang

didapatkan dengan memberikan pertanyaan kepada responden dengan

menggunakan skala gutman yakni jawaban benar diberi skor (1) dan

jawaban salah diberi skor (0), Jawaban tertinggi berbobot 9 dan terendah

berbobot 0.

Rumus :

R
I=
K

100
= =50%
2

Dimana :

I : Interval

R : Range/kisaran ( 100 % - 0 % = 100 %)

K : Jumlah kategori ( baik dan kurang )

Skor tertinggi : 1 x 10 = 10 ( 100 %)

Skor terendah : 0 x 10 = 0 (0%)

Interval kelas : 100/2 = 50%

: 100 – 50 = 50 %
Kriteria Obyektif:

Cukup : Bila total skor jawaban responden ≥ 50%

Kurang : Bila total skor jawaban responden < 50% (Sugiyono, 2016).

45
2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala bentuk informasi atau ilmu yang dimiliki

seseorang tentang gangguan jiwa.

Untuk mengukur tingkat pengetahuan nmasyarakat tentang orang

dengan gangguan jiwa di berikan 9 pertanyaan dalam lembar kuisioner

yang didapatkan dengan memberikan pertanyaan kepada responden

dengan menggunakan skala gutman yakni jawaban benar diberi skor (1)

dan jawaban salah diberi skor (0), Jawaban tertinggi berbobot 9 dan

terendah berbobot 0.

Rumus :

R
I=
K

100
= =50%
2

Dimana :

I : Interval

R : Range/kisaran ( 100 % - 0 % = 100 %)

K : Jumlah kategori ( baik dan kurang )

Skor tertinggi : 1 x 10 = 10 ( 100 %)

Skor terendah : 0 x 10 = 0 (0%)

Interval kelas : 100/2 = 50%

: 100 – 50 = 50 %
Kriteria Obyektif:

Cukup : Bila total skor jawaban responden ≥ 50%

Kurang : Bila total skor jawaban responden < 50%(Sugiyono, 2016).

46
3. Sikap

Sikap adalah bentuk pernyataan atau keputusan tentang penilaian

seseorang terhadap orang dengan gangguan jiwa yang dihadapinya.

Untuk mengukur sikap seseorang di berikan 7 pertanyaan dalam

lembar kuisioner yang didapatkan dengan memberikan pertanyaan kepada

responden dengan menggunakan skala gutman yakni jawaban benar diberi

skor (1) dan jawaban salah diberi skor (0), Jawaban tertinggi berbobot 7

dan terendah berbobot 0.

Rumus :

R
I=
K

100
= =50%
2

Dimana :

I : Interval

R : Range/kisaran ( 100 % - 0 % = 100 %)

K : Jumlah kategori ( baik dan kurang )

Skor tertinggi : 1 x 10 = 10 ( 100 %)

Skor terendah : 0 x 10 = 0 (0%)

Interval kelas : 100/2 = 50%

: 100 – 50 = 50 %
Kriteria Obyektif:

Cukup : Bila total skor jawaban responden ≥ 50%

Kurang : Bila total skor jawaban responden < 50%(Sugiyono, 2016).

47
4. Lingkungan

Lingkungan adalah segalah sesuatu yang ada disekitar manusia yang

mempengaruhi perkembangan manusia.

Untuk mengukur lingkungan di berikan 7 pertanyaan dalam lembar

kuisioner yang didapatkan dengan memberikan pertanyaan kepada

responden dengan menggunakan skala gutman yakni jawaban benar diberi

skor (1) dan jawaban salah diberi skor (0), Jawaban tertinggi berbobot 7

dan terendah berbobot 0.

Rumus :

R
I=
K

100
= =50%
2

Dimana :

I : Interval

R : Range/kisaran ( 100 % - 0 % = 100 %)

K : Jumlah kategori ( baik dan kurang )

Skor tertinggi : 1 x 10 = 10 ( 100 %)

Skor terendah : 0 x 10 = 0 (0%)

Interval kelas : 100/2 = 50%

: 100 – 50 = 50 %
Kriteria Obyektif:

Cukup : Bila total skor jawaban responden ≥ 50%

Kurang : Bila total skor jawaban responden < 50% (Sugiyono, 2016).

48
5. Motivasi

Motivasi adalah dorongan kehendak atau dukungan yang diberikan oleh

masyarakat kepada orang dengan gangguan jiwa.

Untuk mengukur motivasi masyarakat terhadap orang dengan

gangguan jiwa di berikan 7 pertanyaan dalam lembar kuisioner yang

didapatkan dengan memberikan pertanyaan kepada responden dengan

menggunakan skala gutman yakni jawaban benar diberi skor (1) dan

jawaban salah diberi skor (0), Jawaban tertinggi berbobot 7 dan terendah

berbobot 0.

Rumus :

R
I=
K

100
= =50%
2

Dimana :

I : Interval

R : Range/kisaran ( 100 % - 0 % = 100 %)

K : Jumlah kategori ( baik dan kurang )

Skor tertinggi : 1 x 10 = 10 ( 100 %)

Skor terendah : 0 x 10 = 0 (0%)

Interval kelas : 100/2 = 50%

: 100 – 50 = 50 %
Kriteria Obyektif:

Cukup : Bila total skor jawaban responden ≥ 50%

Kurang : Bila total skor jawaban responden < 50%(Sugiyono, 2016).

49
E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan

H0 : Tidak ada hubungan pengetahuan dengan presepsi masyarakat

tentang orang dengan gangguan jiwa di Kelurahan Laompo

Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan tahun 2018

Ha : Ada hubungan pengetahuan dengan presepsi masyarakat tentang

orang dengan gangguan jiwa di Kelurahan Laompo Kecamatan

Batauga Kabupaten Buton Selatan tahun 2018

2. Sikap

H0 : Tidak ada hubungan Sikap dengan presepsi masyarakat tentang

orang dengan gangguan jiwa di Kelurahan Laompo Kecamatan

Batauga Kabupaten Buton Selatan tahun 2018

Ha : Ada hubungan Sikap dengan presepsi masyarakat tentang orang

dengan gangguan jiwa di Kelurahan Laompo Kecamatan Batauga

Kabupaten Buton Selatan tahun 2018

3. Lingkungan

H0 : Tidak ada hubungan Lingkungan dengan presepsi masyarakat

tentang orang dengan gangguan jiwa di Kelurahan Laompo

Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan tahun 2018

Ha : Ada hubungan Lingkungan dengan presepsi masyarakat tentang

orang dengan gangguan jiwa di Kelurahan Laompo Kecamatan

Batauga Kabupaten Buton Selatan tahun 2018

50
4. Motivasi

H0 : Tidak ada hubungan Motivasi dengan presepsi masyarakat tentang

orang dengan gangguan jiwa di Kelurahan Laompo Kecamatan

Batauga Kabupaten Buton Selatan tahun 2018

Ha : Ada hubungan Motivasi dengan presepsi masyarakat tentang orang

dengan gangguan jiwa di Kelurahan Laompo Kecamatan Batauga

Kabupaten Buton Selatan tahun 2018

51

Anda mungkin juga menyukai