Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TITIN NUR SAPUTRI

KELAS ; B, PENDIDIKAN BIOLOGI


SMESTER ; III

KOMPONEN KETRAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal
dan penguatan nonverbal.

1. Penguatan Verbal. Penguatan verbal paling mudah digunakan dalam kegitan


pembelajaran dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan, atau dorongan
yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa yang
positif.
2. Penguatan Non-verbal. Penguatan nonverbal dapat ditunjukkan dengan berbagai
cara sebagai berikut:
a. Mimik dan gerakan badan. Mimik dan gerakan badan seperti senyuman,
anggukan, tepukan tangan, atau acungan ibu jari dapat mengkomunikasikan
kepuasan guru terhadap siswa, yang tentu saja merupakan penguatan yang sangat
berarti bagi siswa.
b. Gerak mendekati. Gerak mendekati dapat ditunjukkan guru dengan cara
melangkah mendekati siswa, berdiri di samping siswa atau kelompok siswa, bahkan
dalam situasi tertentu duduk bersama siswa atau kelompok siswa. Tujuan dari
mendekati adalah memberikan perhatian.
c. Sentuhan. Sentuhan seperti menepuk-nepuk bahu, atau pundak siswa,
menjabat tangan siswa atau mengangkat tangan siswa yang menang, jika dilakukan
dengan tepat, dapat merupakan penguatan yang efektif bagi siswa. Namun, jenis
penguatan ini harus dipergunakan dengan penuh kehati-hatian dengan
memperhatikan umur, jenis kelamin, serta latar belakang siswa.

1
d. Kegiatan yang menyenangkan. Pada dasarnya, siswa akan menjadi senang
jika diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi kegemarannya
atau sesuatu yang memungkinkan dia berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan yang
disenangi siswa dapat digunakan sebagai penguatan.
e. Pemberian simbol atau benda. Simbol dapat berupa tanda cek (V), komentar
tertulis pada buku siswa, berbagai tanda dengan warna tertentu misalnya merah,
kuning, hijau, atau biru.
f. Penguatan tak penuh. Penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban siswa
yang hanya sebagian benar, sedangakan bagian lainnya masih perlu diperbaiki oleh
siswa yang lain.

PRINSIP PENGUATAN

Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip pemberian penguatan sebagai berikut:

1. Kehangatan dan keantusiaasan. Penguatan yang diberikan guru haruslah disertai


dengan kehangatan dan keantusiasan. Kehangatan dan keantusiasan dapat
ditunjukkan dengan berbagai cara, misalnya dengan muka/wajah berseri disertai
senyuman, suara yang riang penuh perhatian, atau sikap yang member kesan bahwa
penguatan yang diberikan memang sungguh-sungguh.
2. Kebermaknaan. Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa.
Artinya, siswa memang merasa terdorong untuk meningkatkan penampilannya.
3. Menghindari respon negative. Respon negative seperti kata-kata kasar, cercaan,
hukuman, atau ejekan dari guru merupakan senjata ampuh untuk menghancurkan
iklim kelas yang kondusif maupun kepribadian siswa sendiri. Oleh karena itu, guru
hendaknya menghindari segala jenis respon negatif tersebut.
Di samping ketiga prinsip tersebut di atas, dalam memberikan penguatan, guru
hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

2
1. Sasaran penguatan. Sasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas.
Misalnya, memberikan penguatan kepada siswa tertentu. Setiap penguatan yang
diberikan oleh guru harus jelas sasarannya, apakah ditujukan kepada pribadi
tertentu, kepada kelompok kecil siswa atau kepada seluruh siswa.
2. Penguatan harus diberikan segera. Hal ini bertujuan agar dampak positif yang
diharapkan tidak menurun bahkan hilang, penguatan haruslah diberikan segera
setelah siswa menunjukkan respom yang diharapkan. Dengan perkataan lain, tidak
ada waktu tunggu antara respon yang ditunjukkan dengan penguatan yang
diberikan.
3. Variasi dalam penggunaan. Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan
variasi yang kaya hingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya.
Penguatan verbal dengan kata-kata yang sama, misalnya: bagus, bagus, bagus, akan
kehilangan makna, hingga tak berarti apa-apa bagi siswa. Demikian juga penguatan
dalam bentuk mimic dan gerakan badan yang diberikan secara terus-menerus akan
membosankan dan tidak berdampak apa-apa. Oleh karena itu, guru hendaknya
berusaha mencari variasi baru dalam member penguatan.

Anda mungkin juga menyukai