Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal
dan penguatan nonverbal.
1
d. Kegiatan yang menyenangkan. Pada dasarnya, siswa akan menjadi senang
jika diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi kegemarannya
atau sesuatu yang memungkinkan dia berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan yang
disenangi siswa dapat digunakan sebagai penguatan.
e. Pemberian simbol atau benda. Simbol dapat berupa tanda cek (V), komentar
tertulis pada buku siswa, berbagai tanda dengan warna tertentu misalnya merah,
kuning, hijau, atau biru.
f. Penguatan tak penuh. Penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban siswa
yang hanya sebagian benar, sedangakan bagian lainnya masih perlu diperbaiki oleh
siswa yang lain.
PRINSIP PENGUATAN
Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip pemberian penguatan sebagai berikut:
2
1. Sasaran penguatan. Sasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas.
Misalnya, memberikan penguatan kepada siswa tertentu. Setiap penguatan yang
diberikan oleh guru harus jelas sasarannya, apakah ditujukan kepada pribadi
tertentu, kepada kelompok kecil siswa atau kepada seluruh siswa.
2. Penguatan harus diberikan segera. Hal ini bertujuan agar dampak positif yang
diharapkan tidak menurun bahkan hilang, penguatan haruslah diberikan segera
setelah siswa menunjukkan respom yang diharapkan. Dengan perkataan lain, tidak
ada waktu tunggu antara respon yang ditunjukkan dengan penguatan yang
diberikan.
3. Variasi dalam penggunaan. Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan
variasi yang kaya hingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya.
Penguatan verbal dengan kata-kata yang sama, misalnya: bagus, bagus, bagus, akan
kehilangan makna, hingga tak berarti apa-apa bagi siswa. Demikian juga penguatan
dalam bentuk mimic dan gerakan badan yang diberikan secara terus-menerus akan
membosankan dan tidak berdampak apa-apa. Oleh karena itu, guru hendaknya
berusaha mencari variasi baru dalam member penguatan.