Anda di halaman 1dari 1

Pertemuan 1

Pengertian dan Pentingnya Filsafat

Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosifia, yang berarti mencintai kebijaksanaan.
Kata tersebut juga berasal dari kata Yunani Philosophis yang berarti mencintai, philia yang
berarti cinta dan sophia yang berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah kata Inggris
philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”(Pythagoras.572-497SM).

Plato memberikan istilah dengan dialektika yang berarti seni berdiskusi. Dikatakan
demikian karena, filsafat harus berlangsung sebagai upaya memberikan kritik terhadap
berbagai pendapat yang berlaku. Cicero menyebutnya sebagai arts vitae yaitu filsafat sebagai
seni kehidupan. Al-farabi mengemukakan filsafat yaitu ilmu yang menyelidiki hakikat yang
sebenarnya dari segala yang ada. Rene Descartes, filsafat merupakan kumpulan segala
pengetahuan, di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan. Francis Bacon,
filsafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu, dan filsafat menangani semua pengetahuan
sebagai bidang. John Dewey, filsafat sebagai suatu alat untuk membuat penyesuaian-
penyesuaian di antara yang lama dan yang baru dalam suatu kebudayaan.

Dari berbagai pengertian diatas dapat ditambah lagi hingga berpuluh-puluh defenisi
(batasan pengertian filsafat). Kenyataannya, dari keragaman batasan pengertian filsafat
tersebut melahirkan persoalan tersendiri yang membingungkan. Maka dapat ditarik suatu
konsep bahwa filsafat mempunyai pengertian yang multidimensi.

Filsafat diharapkan akan dapat menambah ilmu pengetahuan, karena dengan


bertambahnya ilmu pengetahuan akan bertambah pula cakrawala pemikiran, cakrawala
pandang yang semakin luas. Hal itu dapat membantu penyelesaian masalah yang selalu kita
hadapi dengan cara yang lebih bijaksana.

Dasar semua tindakan adalah ide. Sesungguhnya filsafat di dalamnya memuat ide-ide
yang fundamental. Ide-ide itulah yang akan membawa manusia ke arah suatu kemampuan
untuk merentang kesadarannya dalam segala tindakannya, sehingga manusia akan dapat lebih
hidup, lebih tanggap (peka) terhadap diri dan lingkungannya, lebih sadar terhadap hak dan
kewajibannya.

Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kita semakin


ditantang dengan memberikan alternatifnya. Untuk itu kita berusaha untuk mengejar
kemajuan tersebut dengan segala upaya. Dengan semakin jauhnya kita dengan tata nilai dan
moral, akibatnya banyak ilmuan kehilangan bobot kebijaksanaannya. Dengan demikian, apa
yang dihasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi bersamaan itu pula manusia kehilangan
pendirian dan dihantui kebingungan dan keraguan (skeptis).

Melihat hal-hal tersebut, kita sangat memerlukan suatu ilmu yang sifatnya
memberikan pengarahan (sence of direction). Hanya ilmu filsafatlah yang dapat diharapkan
mampu memberikan manusia suatu integrasi dalam membantu manusia mana yang pantas
kita tolak,mana yang pantas kita tujui, dan mana yang pantas kita ambil.

Anda mungkin juga menyukai