Anda di halaman 1dari 20

Standarisasi Ruang Server (Server Room)

Server Room
Sesuai dengan namanya server room adalah sebuah ruangan yang digunakan
untuk menyimpan server (aplikasi dan database), perangkat jaringan (router, hub
dll) dan perangkat lainnya yang terkait dengan operasional sistem sehari-hari
seperti UPS, AC dan lain-lain. Sebuah ruang server harus memiliki standar
kemanan yang melindungi kerja perangkat-perangkat di dalamnya dari mulai suhu
udara, kelembaban, kebakaran dan akses masuk dari orang-orang yang tidak
berkepentingan.
Ruang server adalah aset bagi sebuah perusahaan karena di dalam ruangan ini
terdapat aplikasi dan database pelanggan yang semakin hari akan semakin
bernilai bagi perusahaan, oleh karena itu ruangan ini harus selalu dalam kondisi
yang baik.
Jenis Ruang Server
Ukuran dan jumlah perangkat dalam sebuah ruang server sangat bervariatif mulai
dari yang kecil, sedang maupun besar, hal ini sangat tergantung dari jenis usaha
perusahaan. Sebagai contoh sebuah usaha rumah makan tidak memerlukan ruang
server yang besar karena untuk rumah makan besar sekalipun aplikasi dan data
yang disimpan dalam server hanya sebatas transaksi penjualan tanpa perlu
menyimpan data pelanggannya, beda sekali dengan usaha perbankan atau jasa
keuangan yang harus menyimpan dengan lengkap data dan transaksi yang terjadi
pada setiap pelanggannya.
Ruang server sangat bervariasi baik dari segi dimensi maupun kelengkapan
pengamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dalam
mengamankan asset database dan aplikasi yang dimiliki dan tergantung dari bisnis
yang dijalankan (Bank, Lembaga Keuangan, Retail Market, Manufacture dll.).
Selain dari jenis usaha/bisnis yang dilakukan, ruang server juga sangat tergantung
dari proses bisnis yang dijalankan apakah harus 24 jam aktif atau tidak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun ruang server
 Lantai ruang server harus menggunakan raised floor yang tahan api (dengan
ketinggian tertentu) yang berfungsi untuk menyalurkan udara dingin dari
bawah, selain itu dapat dibawah raised floor dapat digunakan untuk
mendistribusikan kabel power dan network.
 Pintu masuk harus menggunakan pengamanan yang cukup dan sebaiknya
menggunakan finger scan agar dapat melakukan review berkala siapa saja
yang masuk ke dalam ruangan.
 Jalan keluar menuju pintu masuk ruangan harus dibuat dengan kemiringan
tertentu yang dapat digunakan untuk memasukan server dan perangkat
lainnya dengan mudah dan aman.
 Sistem pendingin sebaiknya menggunakan standing AC dengan blower yang
berada di bagian bawah/lantai sehingga suhu dingin dapat disalurkan melalui
raised floor.
 Sistem pendingin lainnya adalah dengan menggunakan AC split seperti pada
umumnya.
 Sistem pendingin baik dengan standing AC maupun AC split harus
mendapatkan backup unit yang selalu siap apabila dalam kondisi tertentu
dibutuhkan.
 Indikator suhu dan kelembaban harus dapat dilihat dari luar sehingga dapat
diketahui dengan pasti kondisi ruangan di dalam.
 Fire alarm system (Sistem deteksi kebakaran) harus terdapat dalam ruangan
dengan menggunakan gas tabung pemadam yang tidak merusak server apabila
bekerja (FM200 atau sejenisnya).
 Terdapat media backup untuk melakukan backup baik harian, bulanan atau
tahunan
Keamanan Ruang Server
Ruang server harus dijaga keamanannya dengan menggunakan perangkat-
perangkat keamanan seperti akses ke dalam ruangan dengan menggunakan kunci
yang dapat mendeteksi siapa yang masuk/keluar, untuk ini dapat menggunakan
finger scan device yang terhubung langsung ke dalam anak kunci pintu. Kamera
cctv juga harus terpasang di dalam dan di luar ruangan untuk memastikan jika
terjadi sesuatu. Apabila masih dipandang tidak perlu untuk memasang
perangkat-perangkat tersebut maka dapat dibuatkan log book (buku pencatatan)
yang didalamnya tercatat siapa saja yang masuk dan keluar, waktu dan tanggal,
keperluannya masuk ruang server dan ditandatangani oleh orang yang
bertanggungjawab atas ruang server. Selain itu harus dipastikan ada karyawan
yang menemani siapapun yang masuk ke ruang server sampai selesai.

Membangun Ruang Server (1)

Membangun Ruang Server merupakan kegiatan yang tidak dapat dianggap remeh.
Untuk sebagian kita menganggap ruang server hanyalah tempat dimana
perangkat server disimpan dengan baik. Tapi pada dasarnya, ruang server adalah
ruangan yang bisa dikatakan merupakan juga data center dalam ukuran kecil,
maka seyogyanya kita juga mengikuti standar untuk pembangunan ruang data
center.

Ukuran ruang server umumnya akan sangat bergantung dari kegunaan dan
kapasitas penampungan yang direncanakan. Oleh karena itu, ruang server dapat
berukuran dari sangat kecil (minimal 2 meter x 2 meter) hingga ruang yang cukup
besar.

Kalau kita bicara kegunaannya, umumnya ruang server digunakan untuk :

1. Menampung perangkat server (baik ukuran tower / rackmounted). Server


bisa diasumsikan PC Server juga.
2. Menampung perangkat jaringan, umumnya dalam hal ini minimal switch
yang digunakan untuk koneksi ke server atau koneksi ke user.
3. Menampung perangkat sumber daya catuan cadangan (atau kita mengenal
istilah UPS)

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :


Penempatan perangkat sebaiknya dalam Rak.

Perangkat jaringan dan perkabelan dimasukkan ke dalam Rak.

Ruang Server untuk perangkat PC Server. Mengingat ukuran PC Server, dimana


umumnya menggunakan PC dengan bentuk tower, maka ukuran PC Server yang
dikelompokkan atau dibariskan harus mempertimbangkan kemudahan untuk
maintenance / perawatan perangkat dan perkabelan.
Ruang Server untuk perangkat PC Server dalam wadah Rak (Closed Rack) , dimana
artinya perangkat server akan dimasukkan ke dalam Rak, maka harus
memperhatikan kemudahan untuk maintenance / perawatan perangkat dan
perkabelan serta area buka-tutup pintu rak.
Sumber Udara Dingin

Sumber udara dingin (atau kita bisa sebut AC atau PAC = Precision Air
Conditioner) akan membantu menjaga suhu ruangan yang diinginkan. Suhu
ruangan sebaiknya jangan terjebak, karena yang harus diperhatikan adalah suhu
perangkat. Seringkali suhu ruangan dingin baik, tapi di perangkat panas luar biasa.
Oleh karena itu pastikan sirkulasi udara terjadi dengan baik.
Penempatan perangkat dalam Rak juga menjadi perhatian. Dengan menempatan
perangkat baik, maka sumber udara dingin (Server Inlet Temp) yang merupakan
akan membantu menjaga suhu perangkat dengan baik. Untuk area yang kosong
dapat ditutup dengan Blanking Panel yang biasanya disediakan oleh penyedia Rak.

Khusus untuk Rak Closed, harus mempertimbangkan :

 Area buka tutup pintu, baik depan dan belakang. Rak dapat diletakkan
berjajar atau berjarak satu dengan yang lain
 Area udara (Air Flow) mempertimbangkan arah aliran sumber udara dingin
(biasanya dari AC atau PAC terpasang). Ingat selalu, dalam perangkat
terpasang di dalam Rak, maka sumber udara dingin diharapkan datang dari
depan rak. Di dalam rak biasanya ada kipas (Fan) yang digunakan untuk
menyedot udara panas dalam rak, umumnya di atas Rak. Oleh karena itu
pastikan sumber udara dingin dari AC/PAC masuk dengan baik ke bagian
depan Rak.

Dalam beberapa implementasi, ruang server dapat menggunakan Raised Floor


untuk memudahkan :
 Jalur perkabelan data / listrik di bawah Raised Floor
 Aliran udara dingin berasal dari PAC masuk dari bawah Raised Floor
sebaiknya langsung diarahkan ke bagian depan rak agar sirkulasi udara
maksimal.

Namun dalam prakteknya di lapangan, jalur kabel dapat menggunakan baik di


bawah raised floor ataupun di atas (tergantung) di atas rak.

Kita akan membahas hal lain di artikel selanjutnya.

Silahkan kontak kami untuk detail kebutuhan pembangunan, perapihan pekerjaan


ruang server Anda.
Bagaimana membangun ruang server yang aman

Seringkali beberapa organisasi/ perusahaan terkadang menganggap bahwa


tingkat kebutuhan akan ruang server seperti dinomor duakan, berberda dengan
organisasi/ perusahaan yang bergerak dibidang Telekomunikasi, perbankan yang
memang harus membutuhkan ruang server, karena merupakan bagian dari
standard yang harus disediakan, sehingga mau tidak mau perusahaan harus
membangun ruang server bahkan sampai ke level pembangunan data center.
Tetapi seiring perkembangan jaman dan teknologi serta kebutuhan akan
informasi dari setiap organisasi/ perusahaan, sehingga sekarang ini perlahan-
lahan sudah merubah paradigma nya mengenai pentingnya akan sebuah ruang
server. Akan tetapi terkadang sering kita temukan ruang server yang masih
sekedarnya, artinya asal ada ruang server saja, tetapi tidak memperhatikan aspek-
aspek yang diperlukan dalam membangun ruang server.
Pada artikel kali ini, Kami akan membahas mengenai bagaimana membangun
ruang server yang aman dan sesuai dengan standard yang ada.
Server Room
Sesuai dengan namanya server room adalah sebuah ruangan yang digunakan
untuk menyimpan server (aplikasi dan database), perangkat jaringan (router, hub
dll) dan perangkat lainnya yang terkait dengan operasional sistem sehari-hari
seperti UPS, AC dan lain-lain. Sebuah ruang server harus memiliki standar
kemanan yang melindungi kerja perangkat-perangkat di dalamnya dari mulai suhu
udara, kelembaban, kebakaran dan akses masuk dari orang-orang yang tidak
berkepentingan.
Ruang server adalah aset bagi sebuah perusahaan karena di dalam ruangan ini
terdapat aplikasi dan database pelanggan yang semakin hari akan semakin
bernilai bagi perusahaan, oleh karena itu ruangan ini harus selalu dalam kondisi
yang baik.
Jenis Ruang Server
Ukuran dan jumlah perangkat dalam sebuah ruang server sangat bervariatif mulai
dari yang kecil, sedang maupun besar, hal ini sangat tergantung dari jenis usaha
perusahaan. Sebagai contoh sebuah usaha rumah makan tidak memerlukan ruang
server yang besar karena untuk rumah makan besar sekalipun aplikasi dan data
yang disimpan dalam server hanya sebatas transaksi penjualan tanpa perlu
menyimpan data pelanggannya, beda sekali dengan usaha perbankan atau jasa
keuangan yang harus menyimpan dengan lengkap data dan transaksi yang terjadi
pada setiap pelanggannya.

Ruang server
sangat bervariasi baik dari segi dimensi maupun kelengkapan pengamanan yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dalam mengamankan asset database
dan aplikasi yang dimiliki dan tergantung dari bisnis yang dijalankan (Bank,
Lembaga Keuangan, Retail Market, Manufacture dll.). Selain dari jenis
usaha/bisnis yang dilakukan, ruang server juga sangat tergantung dari proses
bisnis yang dijalankan apakah harus 24 jam aktif atau tidak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun ruang server

 Rack Server yang berfungsi untuk menaruh perangkat server / devices


lainnya (switch, router, kvm, dll) sehingga terlihat lebih rapi dan mudah
untuk pengelolaannya
 Lantai ruang server harus menggunakan raised floor yang tahan api (dengan
ketinggian tertentu) yang berfungsi untuk menyalurkan udara dingin dari
bawah, selain itu dapat dibawah raised floor dapat digunakan untuk
mendistribusikan kabel power dan network.
 Pintu masuk harus menggunakan pengamanan yang cukup dan sebaiknya
menggunakan finger scan/ hand key agar dapat melakukan review berkala
siapa saja yang masuk ke dalam ruangan.
 Jalan keluar menuju pintu masuk ruangan harus dibuat dengan kemiringan
tertentu yang dapat digunakan untuk memasukan server dan perangkat
lainnya dengan mudah dan aman.
 Sistem pendingin sebaiknya menggunakan standing AC dengan blower yang
berada di bagian bawah/lantai sehingga suhu dingin dapat disalurkan
melalui raised floor.
 Sistem pendingin lainnya adalah dengan menggunakan AC split seperti pada
umumnya.
 Sistem pendingin baik dengan standing AC maupun AC split harus
mendapatkan backup unit yang selalu siap apabila dalam kondisi tertentu
dibutuhkan.
 Indikator suhu dan kelembaban harus dapat dilihat dari luar sehingga dapat
diketahui dengan pasti kondisi ruangan di dalam.
 Fire alarm system (Sistem deteksi kebakaran) dan fire supresionsystem
harus terdapat dalam ruangan dengan menggunakan gas tabung pemadam
yang tidak merusak server apabila bekerja (FM200 atau sejenisnya).
 Terdapat media backup untuk melakukan backup baik harian, bulanan atau
tahunan
 UPS (Uniteruptable Power Supply) yang digunakan untuk menyimpan arus
listrik pada saat listrik PLN padam (tidak bekerja) sedangkan operasional IT
harus tetap berjalan

Keamanan Ruang Server


Perlu juga dalam membangun ruang server, kita harus memperhatikan serta
memperhitungkan bagaimana mengamnakan Ruang server. Karena ruang server
sebagai pusat informasi (jantungnya) dari suatu organisasi/ perusahaan, sehingga
tingkat kritikal dari suatu organisasi/ perusahaan adalah sangat penting, terutama
bagaimana kita mengamankan ruang server terebut dari hal-hal yang tidak kita
inginkan .
Adapun dasar dari diperlukannya keamanan ruang server adalah berdasarkan
aspek segitiga keamanan informasi yaitu :
Ada empat aspek utama dalam keamanan komputer.

 Privacy/Confidentiality yaitu usaha menjaga informasi dari orang yang tidak


berhak mengakses (mengaransi bahwa data pribadi tetap pribadi).
 Integrity yaitu usaha untuk menjaga data atau sistem tidak diubah oleh
yang tidak berhak.
 Authentication yaitu usaha atau metoda untuk mengetahui keaslian dari
informasi, misalnya apakah informasi yang dikirim dibuka oleh orang yang
benar (asli) atau layanan dari server yang diberikan benar berasal dari
server yang dimaksud.
 Availability berhubungan dengan ketersediaan sistem dan data (informasi)
ketika dibutuhkan.

Salah satu cara untuk mengamankan ruang server adalah :

 Gunakan media access control (seperti : finger print, hand key, retina,
proximity) dan gunakan fasilitas log (software ) dari perangkat access
control tersebut untuk melihat siapa-siapa saja yang masuk ke dalam ruang
server
 Gunakan log book (buku tamu ruang server) terutama bagi para tamu/
vendor yang akan memasuki ruang server untuk mengisi log book tersebut.
 Gunakan software-software terutama dalam hal setiap perubahan
konfigurasi dari system server yang ada, seperti menggunakan produk dari
cymtrack.
 Gunakan CCTV untuk memonitoring kegiatan yang ada didalam ruang server
dan jangan lupa gunakan DVR (Digital Video recording) untuk menyimpan
hasil rekaman selama beberapa waktu tertentu
 Gunakan Fire alarm system (Sistem deteksi kebakaran) dan fire
supresionsystem harus terdapat dalam ruangan dengan menggunakan gas
tabung pemadam yang tidak merusak server apabila bekerja (FM200 atau
sejenisnya).
Panduan Persiapan Membuat atau
Membangun Ruang Server

Ruang server adalah standarisasi yang harus dimiliki setiap perusahaan. karena
umumnya setiap perusahaan yang sudah berkembang sudah memiliki integrasi
system, baik system opersional, system accounting, system hrd ataupun system
services support. oleh karena itu guna menjaga kelancaran seluruh aktifitas-
aktifitas ataupun kegiatan operasional perusahaan tanpa adanya gangguan dan
mengedepankan unsur estetika dan keamanan, maka ruang server menjadi prioritas
utama bagi setiap perusahaan.
Bahkan pada jaman modern seperti sekarang ini bukan hanya corporate yang
menggunakan ruang server, tetapi masyarakat umum sudah mulai membuat dan
membangun ruang server di dalam rumahnya, tapi biasanya masyarakat yg tinggi
akan kebutuhan jaringan ataupun security,
dalam memiliki server berbeda dengan pandangan harus memilki ruang server,
karena sudah banyak vendor vendor yang memberikan layanan ataupun perangkat
server yang biasa dikontrak daru harian, bulanan sampai tahunan. selain itu vendor
sekarang mulai bersaing dalam memberikan service level aggreement kepada
customernya, sehingga para customers yang memakai jasanya dapat sangat percaya
terhadap keamanan, support atau dukungan dan fasilitas-fasilitas lain yang menjadi
daya tarik. sehingga customer tidak perlu berinvestasi atau mengeluarkan anggaran
untuk pengadaan, pembangunan atau renovasi tempat jika hanya untuk
membangun server.
Dengan kesempatan ini izinkan infopintar.com memberikan sedikit panduan dalam
membuat, membangun atau merancang ruang server dan memiliki standarisasi
dalam dunia system informasi. berdasarkan kutipan dari perusahaan ternama di
Indonesia yang sudah maju pesat sampai dengan saat ini.

Ada beberapa hal utama yang harus deperhatikan dalam membangun ruang
server antara lain :

1. Space ruangan standard minimum(harus memiliki akses keamanan)


2. Memiliki instalasi dan menggunakan standard instalasi kelistrikan, distribusi
jaringan, maintenance
3. Memiliki perangkat rak / lemari server (gunakan sesuai kebutuhan saja) karena
umumnya dipasaran banyak model dan type dan pastinya ada ukuran dari yang
terkecil, tanggung sampai besar bahkan ada juga yang custom.
4. Memiliki sirkulasi udara yang baik, baik itu di lemari server ataupun sirkulasi
udara dalam ruangan
5. Memiliki bahan atau material interior yang aman terhadap induksi arus listrik
6. Memiliki kapasitas arus listrik yang besar (cukup sesuai dengan kebutuhan
perangkat)
7. Memiliki Panic button (Control utama ketika dalam keadaaan emergency)

Setelah kita mengetahui petunjuk di atas, maka hal pertama yang harus kita
pikirkan terlebih dahulu adalah, apakah dan berapa perangkat yang dibutuhkan
atau yang dugunakan untuk server tersebut, baru setelah itu kita merancangnya dan
dibuat anggaran costingnya, sehingga apa yang kita investasikan cukup dan tidak
berlebihan.
adapun hal utama adalah :
1. Tentukan jenis rak atau lemari servernya, karena dengan begitu kita bisa tahu
berapa banyak perangkat yang dapat ditampungnya
2. Jika sedikit berarti selanjutnya, kita dihadapkan dengan ruangan server (apakah
membutuhkan ruangan khusus server sendiri, atau tanpa ruangan khusus tersebut)
tapi ingat jangan karena menghemat cost atau anggaran kita lupa akan unsur
Estetika dan Keamanan. klo sudah dipikirkan masak-masak berarti segera ambil
keputusan dan langsung dijalankan.
berikut contoh ruang server minimalis atau terbatas seperti dibawah ini

Disini nampak terlihat antara lain :


1, unit rak server, yang berisi komputer server
1 untuk power ampli
2 unit dak stand panel line pabx
1 unit cabinet/lemari
1 unit box panel pabx walmount
1 unit panel listrik
1 unit panel Lan

dari itu semua berarti tinggal di hitung anggaran atau costingnya saja, apabila
cukup berarti bisa ikuti yang seperti ini.

Berikut ini infopintar.com akan memberikan informasi bagaimana standard


persiapan server yang biasa dilakukan pada perusahaan besar berikut
penjelasannya :

Standarisasinya ruang server :


 Ukuran ruang server minimum adalah panjang 2,5m dan lebar 2m.
 Partisi ruangan sampai keatap.
 Ruangan server harus menggunakan perangkat AC. Perangkat AC yang digunakan
diasumsikan dapat menjaga suhu disekitar perangkat tersebut dalam keadan stabil pada
kisaran 18° – 24°Celcius. Instalasi AC yang disarankan adalah 2 unit x 3/4PK yang bekerja
saling bergantian setiap 12 jam diatur oleh timer. AC dipasang diatas pintu masuk bagian
kanan dan kiri.
 Ruang server harus dapat dikunci untuk menghindari akses orang yang tidak
berkepentingan.
 Pada ruangan server harus tersedia minimal sebuah socket distribusi listrik. Socket
distribusi listrik ini tidak boleh menggunakan kabel power extension terbuka dari ruangan
lain untuk menjaga stabilitas aliran listrik.
 Daya untuk semua perangkat IT dicatu dari listrik PLN dengan besar tegangan 200-240 V
AC dan frekuensi 50/60 Hz. Daya dengan spesifikasi ini harus disediakan selama 24 x 7 (24
jam sehari dan 7 hari seminggu).
 Kabel power perangkat IT yang terhubung ke sumber listrik harus terhubung langsung ke
socket distribusi listrik baik yang berada di dinding maupun melalui cable extension dan
tidak boleh terhubung ke T-steker.
 Grounding pada socket distribusi listrik yang digunakan untuk menyuplai perangkat IT
harus lebih kecil dari 1 Volt.
 Untuk cabang yang berada di daerah yang kondisi listrik PLN-nya sering padam,
diharapkan menyediakan catu listrik cadangan seperti genset. Spesifikasi teknis dan
pengadaan genset tersebut ditangani oleh divisi GA terkait. Besarnya kapasitas genset harus
lebih besar dari kapasitas UPS (min. 1,5 x lebih besar).
 Device server dan network harus dicatu melalui UPS.
 Dalam ruang server disarankan untuk dipasang thermometer digital. Dipasang diatas rack
server bagian depan.
 Ruangan tersebut harus berada di lokasi yang memiliki sirkulasi udara yang baik dan
terbebas dari debu, banjir dan listrik.
Panduan Penarikan Kabel dan Pemasangan Accses Point serta Power
Injector
a. Penarikan kabel data dan akses point

 Kabel data untuk Access Point di tarik dari titik yang telah ditentukan kearah
ruang server dimana peralatan network berupa switch/hub berada.
 Kedua ujung kabel data tersebut di crimping menggunakan RJ-45 standard
straight-through dengan kombinasi warna mengikuti standard berikut:
 Merek dan type kabel data yang direkomendasikan adalah BELDEN CAT5e.
 Panjang kabel data dari titik AP ke switch yang ada di ruang server tidak
boleh lebih dari 90 meter. Bila lebih dari 90 meter maka penarikan kabel
diarahkan ke switch yang terdekat.
 Kabel data tidak boleh berdekatan dengan kabel power. Jarak minimum yang
diperbolehkan antara kabel data dan kabel power adalah 40cm.
Penarikan kabel data access point untuk kondisi tertentu misal ada dua
cabang yang sharing WAN Link

a. Untuk Gedung Terpisah

 Untuk gedung dimana router WAN terpasang: Kabel data ditarik dari titik
access point ke switch yang diletakkan dekat dengan router WAN.
 Untuk gedung yang koneksi WAN-nya menginduk ke gedung pada point A :
kabel data ditarik dari titik access point ke switch yang menghubungkan
gedung tersebut dengan gedung induk pada point A. (cabang induk adalah
cabang yang memiliki router WAN).

b. Untuk Satu Gedung Yang Sharing Space Dengan Cabang Lain

 Kabel data ditarik dari titik access point ke switch yang terletak pada cabang
induk. (cabang induk adalah cabang yang memiliki router WAN).

Pemasangan Access Point :

A. Keluarkan Acess Point (AP) secara hati-hati dari dalam box.


B. Pasang braket AP di titik yang telah ditentukan. (lihat gbr 1)
C. Letak ketinggian AP dari permukaan lantai antara 2 – 2.5 meter.

Pemasangan Power Injector:

 Power Injector ditempatkan di ruang server dekat dengan switch / hub cabang.
 Siapkan jumlah stop kontak listrik sesuai dengan jumlah power injector.
 Koneksikan kabel data yang menghubungkan power injector dengan switch /
hub (lihat gambar 2, point 2)
 Koneksikan kabel data dari AP ke unit power injector (lihat gambar 2, point
1).
 Selanjutnya koneksikan kabel listrik power injector dengan stopkontak (lihat
gambar 2, point 3).
 Untuk kasus pada point 2 (dua cabang yang share WAN link), dengan gedung
terpisah : Pemasangan power injector pada gedung bukan induk dipasang
didekat switch tempat terminasi kabel access point. Selanjutnya ikut petunjuk
point 4B, 4C, 4D, 4E.

Anda mungkin juga menyukai