Anda di halaman 1dari 27

Mayang Setianing Hadi

Vica Novalendya Putri

PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

PENGGUNAAN OBAT
DIABETES SAAT

1
2
Negara 4
musim
Puasa 11-18
jam

Negara di
katulistiwa
puasa 12-14
jam

3
Cadangan Tidak
energi
melebihi
manusia
dapat kekuatan
bertahan manusia
hingga 25
jam tanpa
asupan
makanan

4
1. Istirahatkan saluran cerna 6. Tingkatkan sistem
kekebalan tubuh
2. Hilangkan racun dalam tubuh

7. Tingkatkan daya serap gizi


8. Tingkatkan fungsi organ
(misalnya: pankreas 
produksi & resistensi Insulin
9. Tingkatkan keseimbangan
hormonal
3. Regenerasi sel kulit & sel 10. Tingkatkan fungsi susunan
tubuh lainnya saraf pusat (Otak)
4. Sembuhkan penyakit (oprasi
tanpa pisau)
5. Bunuh parasit tubuh

5
Minum Obat saat Puasa Ramadan:
Apa Masalahnya..?
Pasien dg penyakit akut
(Tiba-tiba)
 dapat berhenti puasa utk
minum obat
 mengganti puasa di
bulan lainnya atau
membayar fidiyah

Pasien berinisiatif mengubah sendiri 6


Pasien dg penyakit
kronis (minum obat
dalam waktu lama)
– Mengganti
Rute/cara
pemberian obat
– Penjadwalan
minum obat

Pasien berinisiatif mengubah sendiri 7


Kesepakatan (Maroko 1997)

Tetes mata, telinga, hidung Melalui kulit


(kirm, oint, patch, dll) Melalui vagina dan dubur
(ovula, vaginal wash,dll)

Nitrat
sublingual
, kumur,
Gas oksigen dan Injeksi mll kulit, otot, spray
Anaestesi/bius sendi, vena, kecuali mulut &
Infus nutrisi/makanan hidung yg
tidak
Pembedahan dg menelan
bius total bila mll
Pasien ingin saluran
puasa cerna
8
9
Resiko Diabetisi Berpuasa
Studi berbasis populasi EPIDIAR (Epidemiology of
Diabetes and Ramadan) yang dilakukan di 13 negara
muslim, menyebutkan resiko terkait puasa ramadhan
pada pasien diabetes:
1. Hipoglikemia (Kadar Gula Darah Rendah)
2. Hiperglikemia (Kadar gula darah tinggi)
3. Ketoasidosis Diabetik
4. Dehidrasi dan trombosis

10
Karena penurunan asupan makanan

Pasien DM tipe 1 meningkat 4,7 kali Hipoglikemia


Pasien DM tipe 2 meningkat 7,5 kali
(Gula darah
rendah)
Sering terjadi pada dengan perubahan dosis OAD
dan insulin

Juga pada pasien yang melakukan perubahan gaya


hidup signifikan selama puasa ramadhan

Berisiko kematian 11
Gejala

gemetar berdebar berkeringat

• Bila berlanjut
: Kejang
: pingsan
• Pemeriksaan
Gula darah
Pusing / bingung gelisah Lapar penglihatan ganda kurang 60
mg/dl

Bila Hipoglikemia
: Segera minum
Air Gula
Lemah atau lemas Sakit kepala Gugup atau mudah marah 12
Diperkirakan karena
pengurangan dosis
pengobatan yang
berlebihan Hiperglikemia

(Gula darah Tinggi)


• Pasien DM tipe 1
meningkat 3 kali lipat
• Pasien DM tipe 2
meningkat 5 kali lipat
13
Gejala

Sangat Haus Sering buang air Kulit Kering


kecil

Sangat Lapar Mengantuk Gangguan Luka Sulit atau lama


pengelihatan sembuh 14
15
Gejala

Mual & Muntah Sakit perut Nafas cepat Nadi cepat

Mengantuk Mulut kering Muka kemerahan

Nafas bau buah


Karena penurunan asupan cairan/minum

Diperberat dg kehilangan cairan lewat keringat


akibat cuaca yang panas

Hiperglikemi  kekentalan darah   picu pembekuan darah


berlebihan stroke +Penyakit Jantung

Untungnya (hasil riset)  risiko stroke + PJK selama Ramadhan tidak  17


PERAN APOTEKER

• Bukan fatwa: Boleh / Tidak Boleh Puasa


• Memberi pertimbangan kepada pasien ttg risiko Diabetisi saat
berpuasa ramadhan
• Keputusan pada Pasien
• Ketika pasien memutuskan puasa, Apoteker memberi masukan cara
penggunaan obat antidiabetesnya agar optimal dalam mengontrol
18
gula darah dan turunkan resiko
1. Pasien DM tipe I yang rapuh
(mudah sakit)
2. Px DM yg tak terkontrol kadar
gula darahnya
3. Pasien yg diketahui tidak patuh
thd diet & obat
4. Pasien DM dg komplikasi serius
(angina unstable, hipertensi tak
terkontrol)
5. Pasien dg riwayat ketoasidosis
diabetik
6. Pasien DM dg riwayat infeksi yg
sering kumat
7. Pasien DM lansia dg banyak
keterbatasan
8. Mengalami riwayat 2 kali / lebih
episode hipo/hiper-glikemia
selama ramadan
19
Pasien DM Boleh Puasa

20
Pasien DM Harus Puasa

1. Semua Pasien DM tipe 2 yang


obesitas (kecuali ibu yang
sedang menyusui)
2. Pasien tersebut no 1 tidak
memiliki 8 kriteria yg dilarang
berpuasa, dg berat badannya
minimal 20% dari ideal atau BMI
lebih besar dari 28

21
Kadar gula darah Tak ada gangguan
terkontrol (gula darah Suntikan insulin tidak
pembuluh darah otak
puasa 80-126 mg/dl, 2 lebih 2 X sehari
berat
jam PP 80-180 mg/dl)

Cadangan lemak Fungsi Liver, Ginjal baik


tubuh cukup

Diabetisi Aman
Berpuasa Apabila
Tak ada kelainan
pembuluh darah jantung Tak ada kelainan
hormonal lain
Tidak demam tinggi 22
Anjuran Apoteker bagi Pasien Diabetes Selama
Berpuasa Ramadhan

THE RAMADAN 3-D TRIANGLE

• Drug Regimen Adjustment


(Penyesuaian pilihan obat)

• Diet Control
(Mengontrol asupan makan)

• Daily activity
(Aktivitas Keseharian)
23
Sebelum Ramadan Selama Ramadan
Pasien dg diet + olah raga Tak ada modifikasi (modif.
terkontrol waktu+intensitas OR) & asupan
cairan

Pasien dengan insulin Pastikan asupan cairan cukup

Insulin 2 x sehari,mis, 30 Dianjurkan mengganti Insulin aksi


units pagi dan 20 units panjang /sedang
sore Menjelang buka puasa di + Insulin
aksi cepat sebelum makan
Dosis yang biasa digunakan pagi
hari dipindah menjadi saat berbuka
dan separuh dosis sore disuntikan
saat makan sahur
24
Sebelum Ramadan Selama Ramadan
Pasien OAD Asupan cairan cukup

Biguanide, metformin 500 mg Metformin, 1,000 mg saat buka


3 x sehari, atau metformin lepas lambat puasa, 500 mg saat makan
(glucophage R) sahur
TZDs, pioglitazone atau rosiglitazone Tak ada Modifikasi
1 x sehari
Sulfonylurea 1 x sehari, Diberikan saat sblm buka puasa;
Glimepiride 4 mg perhari, atau berdasar kontrol gula darah
gliclazide MR 60 mg perhari & risiko hipoglikemia

Sulfonylurea 2 x sehari, Dosis separuhnya utk sblm sahur


Glibenclamide 5 mg atau dan dosis penuh, mis:
Gliclazide 80 mg, 2 x sehari glibenclamide 2.5 mg atau
(pagi dan sore) gliclazide 40 mg di pagi hari,
glibenclamide 5 mg atau
gliclazide 80 mg di sore hari

25
Pengaturan dosis DM tipe 1

1. Insulin 3 x sehari:
3. Monitor mandiri kadar gula
2 kali suntik insulin biasa darah:
saat berbuka dan makan
besar (biasanya setelah  Sebelum berbuka dan
tarawih) dan 1 kali injeksi tiga jam setelah
sebelum tidur dengan berbuka
insulin intermediate  Sebelum makan sahur
untuk mengatur dosis
2. Insulin 2 x sehari: insulin, mencegah
Suntikan insulin saat buka hipoglikemi dan
dengan insulin mix (Insulin hiperglikemi
aksi cepat + sedang) setara
dengan dosis yang biasa
diberikan pagi hari.
Suntikan insulin reguler
saat makan sahur dg dosis
0,1-0,2 unit/kg BB

26
Segera HENTIKAN Puasa Bila:

1. Kadar gula darah turun


sampai 60 mg/dL atau
dibawahnya
2. Kadar gula darah mencapai
70 mg/dL pada beberapa
jam setelah mulai puasa,
terutama stlh penggunaan
OAD atau insulin menjelang
makan sahur
3. Kadar gula darah meningkat
drastis sampai diatas 300
mg/dL
27

Anda mungkin juga menyukai