NIM : 7173520049
KELAS : Pengauditan I CE
Tahap awal dari audit laporan keuangan melibatkan suatu keputusan untuk menerima atau
menolak kesempatan untuk menjadi auditor dari klien baru atau untuk melanjutkan sebagai
auditor bagi klien yang sudah ada. Standar pengendalian mutu menyediakan petunjuk profesional
berkenaan dengan keputusan untuk menerima dan melanjutkan klien dan perikatan, sejalan
dengan standar umum dan standar pekerjaan lapangan dari standar auditing yang berlaku umum.
Tujuan utama dari audit laporan keuangan adalah untuk memberikan suatu pendapat atas laporan
keuangan manajemen. Jadi penting bagi auditor untuk menerima suatu perikatan audit hanya
apabila terdapat keyakinan yang memadai bahwa manajemen klien dapat dipercaya. Bila
manajemen kurang memiliki integritas , terdapat kemungkinan kekeliruan (error) yang material
dan ketidakberesan (irregularities) akan terjadi dalam proses akuntansi di mana laporan
keuangan dibuat.
Untuk klien yang pernah diaudit, pengetahuan mengenai manajemen klien yang diperoleh
auditor terdahulu (predecessor auditor) merupakan informasi penting bagi auditor pengganti
(successor auditor). Komunikasi dapat dilakukan tetapi harus seijin klien dan diminta untuk
mengotorisasi auditor terdahulu untuk menjawab dengan lengkap pertanyaan auditor pengganti.
Otorisasi diperlukan karena kode etik profesi melarang seorang auditor untuk mengungkapkan
informasi rahasia yang diperoleh.
Informasi mengenai integritas manajemen juga dapat diperoleh dari pihak lain yang memiliki
pengetahuan di bidangnya seperti; pengacara, bankir dan pihak lain dalam komunitas keuangan
dan bisnis yang berhubungan bisnis dengan calon klien.
Sebelum membuat keputusan untuk melanjutkan suatu perikatan dengan klien audit, auditor
harus berhati-hati dalam mempertimbangkan pengalaman masa lalu dengan manajemen klien.
MENGIDENTIFIKASI KONDISI KHUSUS DAN RISIKO YANG TIDAK BIASA
Elemen penting dari audit melibatkan penilaian risiko salah saji material dalam laporan
keuangan. Akuntan publik juga menaruh perhatian terhadap resiko bisnis auditor (auditor’s
business risk) jika dihubungkan dengan perusahaan yang memiliki masalah keuangan atau
kelangsungan usaha, pihak yang dirugikan dapat menuntut keandalan laporan keuangan.
Tanggung jawab hukum auditor atas audit bervariasi, tergantung pada pemakai laporan. Oleh
karena itu auditor harus mempertimbangkan status badan hukum dari calon klien.
Jika suatu entitas mengalami kesulitan hukum, maka perkara hukum sangat mungkin akan
melibatkan auditor yang sering dianggap memiliki “deep pockets”. Oleh karena itu auditor harus
mengidentifikasi calon klien yang memiliki risiko tinggi untuk di tuntut.
Ketika menerima suatu perikatan, seorang auditor harus mengevvaluasi apakah pembaasan
lingkup audit meningkatkan risiko yang menyebabkan auditor tidak dapat menerbitkan pendapat.
Seorang auditor harus mengevaluasi kondisi lain yang meningkatkan pertanyaan mengenai
kemampuan audit atau auditabilitas calon klien. Dengan semakin bergantungnya perusahaan
pada pemrosesan data elektronik auditor harus mempertimbangkan implikasi apakah bukti
penguat tersedia dalam bentuk dokumen atau dalam bentuk elektronik, dimana auditor ragu dan
khawatir tentang catatan akuntansi atau jejak audit, maka sebaiknya perikatan tersebut ditolak.
Standar umum pertama dari GAAS menyatakan; “ Audit dilaksanakan oleh seseorang atau
orang-orang yang memiliki pelatihan teknis dan kecakapan yang memadai sebagai seorang
auditor.
Kebanyakan klien memerlukan suatu audit juga memerlukan jasa tambahan. Oleh karena itu
auditor dapat membuat rekomendasi tentang bagaimana meningkatkan kinerja bisnis setelah
auditor memahami keadaan yang dibutuhkan oleh klien serta berusaha meningkatkan keahlian
dalam sistem informasi dan pengendalian intern.
b) Mengidentifikasi Tim Audit
Penempatan staf audit sebagai suatu tim audit (audit team) dalam pengumpulan bukti diperlukan
untuk pengendalian kualitas dari hasil audit. Umumnya tim audit terdiri dari:
• Seorang partner, yang memiliki baik tanggung jawab keseluruhan maupun tanggung jawab
akhir untuk suatu perikatan.
• Satu atau lebih manajer, yang biasanya memiliki keahlian signifikan dalam industri dan
yang mengkoordinasikan serta mengawasi pelaksanaan program audit.
• Satu atau lebih senior, yang mungkin memiliki tanggung jawab untuk merencanakan
audit, melakukan bagian dari program audit dan mengawasi serta me-review pekerjaan
asisten staf.
Dalam menentukan apakah akan menerima suatu perikatan, adalah lebih baik bagi seorang
auditor untuk mempertimbangkan apakah akan menggunakan jasa konsultan dan spesiali untuk
membantu tim audit dalam melakukan audit. Elemen pengendalian mutu mengenai konsultasi
menyatakan bahwa perusahaan seharusnya mengadopsi kebijakan dan prosedur untuk
menyediakan keyakinan yang memadai bahwa personel akan mencari bantuan hingga sejauh
yang diperlukan.
MENGEVALUASI INDEPENDENSI
Standar umum kedua dari GAAS menyatakan: dalam semua hal yang berhubungan dengan
perikatan, independensi dalam sikam mental perlu dipertahankan oleh para auditor. Independensi
dalam perikatan audit diwajibkan karena merupakan elemen dalam pengendalian mutu. Apabila
persyaratan independensi tidak dapat dipenuhi, maka perikatan harus ditolak atau calon klien
harus diberitahu dan tidak memberikan pendapat (disclaimer) atas laporan keuangan, guna
terhindar dari konflik kepentingan.
Kondisi yang dapat menyebabkan KAP menarik diri dari suatu audit termasuk :
Kekhawatiran mengenai integritas manajemen atau penahanan bukti yang tampak selama
audit.
Klien menolak untuk membenarkan salah saji material dalam laporan keuangan.
Klien tidak mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki kecurangan atau
tindakan melawan hukum yang ditemukan selama audit.
Sebuah kantor CPA harus menegaskan apakah kantor tersebut akan menerima dan melanjutkan
klien audit dengan cara yang sama ketika kantor tersebut menerima klien baru.
Langkah akhir dari tahap penerimaan, merupakan praktek profesional yang baik untuk mentaati
syarat-syarat dari setiap perikatan dalam surat perikatan (engagement letter). Bentuk dan isi dari
surat perikatan dapat bervariasi untuk berbagai klien yang berbeda, tetapi secara umum surat
perikatan harus mencakup hal-hal berikut :
Identifikasi yang jelas mengenai entitas dan laporan keuangan yang akan diaudit.
Tujuan audit.
Referensi terhadap standar-standar profesional (GAAS) yang akan menjadi acuan auditor
(dan jika dapat diterapkan, referensi terhadap peraturan pemerintah, seperti ketika
melaksanakan audit yang diminta oleh pemerintah tertentu).
Suatu penjelasan mengenai sifat dan lingkup audit serta tanggung jawab auditor.
Suatu pernyataan bahwa suatu audit yang telah dirancang dan dilaksanakan dengan tepat
mungkin tidak akan dapat mendeteksi semua ketidakberesan yang material.
Suatu indikasi bahwa manajemen akan diminta untuk menyediakan beberapa representasi
tertulis tertentu kepada auditor.
Suatu deskripsi dari jasa yang akan diberikan oleh auditor seperti mempersiapkan atau
me-review surat pemberitahuan pajak.
Pekerjaan direncanakan dengan memadai, dan jika menggunakan asisten harus diawasi dengan
tepat.
Auditor mengunakan informasi ini untuk dua tujuan penting. Pertama, auditor ingin
mengembangkan perspektif kemampuan pengetahuan tentang entitas dan pelaporan
keuangannya. Kedua, pengetahuan akan suatu entitas dan lingkungannya akan membantu auditor
dalam menilai/menaksir risiko material yang tidak dilaporkan.
Kondisi Industri
Memahami kondisi industri termasuk memahami pasar untuk suatu produk klien, kompetisi,
kapasitas relatif suatu entitas dan pesaing untuk kondisi pasar, dan persaingan harga.
Pengaturan Lingkungan
Auditor sebaiknya juga memahami pengaturan lingkungan suatu entitas, termasuk tingkat
dimana entits dan produknya atau pelayanan diatur oleh pemerintah atau agen khusus.
Faktor external lainnya termasuk level umum dari ektivitas ekonomi, mengubah dalam tingkat
bunga, keuangan yang tersedia, dan faktor ekonomi besar lainnya seperti inflasi atau cadangan
mata uang.