Anda di halaman 1dari 29

Dasar-Dasar PenJas

PENGERTIAN OLAHRAGA
PROFES IONAL
DI

OLEH :

NAMA : FIRMAN
RISKI
YULI DONI
IQBAL
MUDAWALI
MURSALIN
RAHMAT
RIO

Dosen pembimbing : Zikrur Rahmat.Mpd

STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA


TAHUN
2014
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan kesehatan sehingga

dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Selawat dan salam penulis sampaikan kepada

Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat sekalian yang telah membawa

perubahan dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan hidayah.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat dijadikan referensi bagi

para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini penulis

mohon saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.

Banda Aceh , 16 November 2014

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

A.Pengertian Olahraga Profesional..........................................................

B. Batasan Kualifikasi Olahraga Profesional............................................

C.Pengaturan pelaku Olahraga profesional...............................................

D.Pembina Olahraga .................................................................................

E. Cabang-Cabang Olahraga Prosesional..................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................


A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga pada awalnya dilakukan atas rasa kecintaan atau keinginan untuk mendapatkan
kepuasan, kesehatan/kebugaran dan hubungan sosial. Dewasa ini olahraga telah menjadi
fenomena disegala sudut dunia, karena sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya
dan kehidupan umat manusia.

Tuntutan perubahan lingkungan dari pemenuhan kebutuhan pribadi yang sangat


bervariasi dari pengolahraga yang semula motifnya hanya sekedar hobi (amatir) berubah
menjadikan olahraga sebagai upaya memperoleh pendapatan. Hal tersebut mendorong
berkembangnya olahraga profesional sebagai salah satu komoditi ekonomi masyarakat.

Olahraga Profesional sesungguhnya telah berkembang di Indonesia sejak 1960 – an yang


penyelenggaraannya pada saat itu dikaitkan dengan kebijakan dari sektor ketenagakerjaan,
khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 63 tahun 1971 yang mengacu pada Undang-undang
Nomor 14 tahun 1969 .

Sejauh ini kondisi perkembangan olahraga profesional di indonesia belum cukup


kondusif bagi terciptanya iklim yang sehat untuk penerapan profesionalisme. Hal ini antara lain
disebabkan pemahaman yang belum maksimal terhadap olahraga profesional tersebut.

Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan


Nasional (SKN), olahraga profesional mendapat posisi yang jelas. Kedudukan olahraga sebagai
profesi untuk mendapatkan pendapatan melalui prestasi olahraga guna meningkatkan
kesejahteraan olahragawan telah ada dasar hukum yang menjamin.

Kondisi ini menimbulkan semakin banyaknya kehadiran olahragawan profesional di


Indonesia yang perlu ditata sebaik mungkin, sehingga dalam perkembangan selanjutnya tetap
berada pada landasan idealisme tujuan keolahragaan nasional.
B. Rumusal Masalah
A. Apa Pengertian Olahraga Profesional?
B. Bagaimana Batasan Kualifikasi Olahraga Profesional?
C. Apa saja Pengaturan pelaku Olahraga professional?
D. Apa itu Pembina Olahraga ?
E. Apa saja Cabang-Cabang Olahraga Prosesional?

C. Tujuan

A. Mengetahui Pengertian Olahraga Profesional?


B. Memahami Batasan Kualifikasi Olahraga Profesional?
C. Mengetahui Pengaturan pelaku Olahraga professional?
D. Mengetahui Pembina Olahraga ?
E. Mengetahui Cabang-Cabang Olahraga Prosesional?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Olaharaga Professional

Olahraga Profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan


dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga. (Pasal 1
Angka 15 UU Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional).

Secara universal dunia olahraga mengenal dua jalur pencapaian prestasi, yaitu amatir dan
profesional. Keduanya bagai dua sisi mata uang, berbeda namun saling melekat. Apa yang
membedakan keduanya?

Secara harfiah istilah keduanya mempenyai arti yang sangat berbeda. Arti kata amatir
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar
kesenangan dan bukan untuk memperoleh nafkah. Sementara, profesional adalah suatu hal yang
bersangkutan dengan profesi dan mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.

Definisi tersebut sejalan dengan batasan yang diatur oleh UU No 3 tahun Tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). Pada pasal 1 UU itu dijelaskan olahraga amatir
adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga. Sementara,
olahraga profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam
bentuk uang atau bentuk lain.

Ditinjau dari aspek tujuannya, olahraga amatir bertujuan membimbing atlet mencapai
prestasi tertinggi. Menjadi juara adalah tujuan utama olahraga amatir. Peserta olahraga amatir di
bawah bimbingan pelatih selalu mengutamakan pencapaian prestasi maksimal. Olahraga amatir
mendapat dukungan dari pemerintah dan memperoleh bantuan keuangan negara.

Sementara, olahraga profesional adalah olahraga bertujuan komersial yang menekankan


pada unsur hiburan dan menyediakan hadiah uang bagi sang juara. Peserta boleh didukung
perusahaan-perusahaan swasta. Berolahraga adalah pekerjaan utama atlet profesional. Penonton
adalah faktor penting dalam olahraga profesional sebab penjualan tiket pertandingan amat
mempengaruhi bisnis ini. Bahkan, pada prakteknya beberapa cabang olahraga profesional
sebagai subsistem telah tumbuh menjadi industri yang menggiurkan.
Dewasa ini, pada beberapa cabang olahraga, jalur profesional telah menjadi suatu bisnis
yang menghasilkan uang jutaan dolar. Sebut saja sepak bola, tenis, golf, basket, tinju dan
bulutangkis telah menjelma menjadi suatu industri yang menjanjikan penghasilan spektakuler.
Profesi olah raga bisa menjadi pintu masuk untuk menjadi milyuner.

Siapa yang tak kenal dengan sosok Christiano Ronaldo yang berpenghasilan 10 juta Euro
(124 milyar) per tahun. Atau, petinju asal Filipina, Manny Pacquiao yang berpenghasilan US$ 85
juta atau Rp 799 miliar untuk dua pertarungan pada tahun lalu.

Di Indonesia, geliat olahraga profesional pun tak ketinggalan. Publik sempat terpesona
dengan atlet sepakbola Bambang Pamungkas, yang penghasilannya sempat menembus angka Rp
1,1 milyar per tahun. Sehingga, sangat wajar bila akhirnya bila jalur profesional menjadi tujuan
akhir para atlet beberapa cabang olahraga

B. Batasan Kualifikasi

Dalam dunia olah raga, batasan amatir dan profesional sempat menjadi batu ganjalan,
khususnya dalam pelaksanaan olimpiade. Awalnya, olimpiade hanya diperuntukan untuk atlet
amatir yang tidak mencari nafkah melalui kemahiran olahraga.

Akibat friksi pandangan mengenai batasan amatir dan profesional ini, cabang olahraga
tenis sempat didepak dari olimpiade mulai tahun 1928. Namun, akhirnya diterima kembali
menjadi cabang olimpiade secara resmi pada Olimpiade Seoul 1988.

Seiring dengan perkembangan zaman, batasan antara olahraga amatir dan profesional
menjadi semakin tipis. Meskipun demikian, batasan itu tetap ada. Misalnya, pemain sepakbola
profesional boleh bertanding di kejuaraan amatir. Namun, jumlah pemain setiap tim yang berusia
di atas 23 tahun dibatasi hingga hanya menjadi tiga orang saja untuk setiap tim.

Memang, tidak semua cabang olahraga memberikan batasan yang rigidmengenai


kualifikasi pemain profesional dan amatir yang akan ikut dalam suatu pertandingan. Tapi, ada
juga cabang olahraga yang telah memberikan batasan yang pasti. Seperti pada cabang tinju,
organisasi dunia yang menaungi olah raga itu sudah menetapkan batasan yang jelas dan praktis.
Seorang petinju yang telah naik kelas di ring profesional, tidak boleh lagi bertanding pada event
amatir.
Hal yang sama juga terjadi pada olahraga golf. R&A Rules Limited dan The United States
Golf Association menetapkan aturan status atlet amatir dan profesional dengan sangat ketat. Atlet
golf amatir tidak diperkenankan menerima hadiah dalam bentuk keuntungan finansial.

C. Pengaturan Pelaku Olahraga Profesional

Batasan pelaku olahraga kedua jenjang ini juga telah diatur secara jelas dan tegas. Pasal
55 UU SKN menegaskan, setiap orang dapat menjadi olahragawan profesional setelah
memenuhi persyaratan:

1. Pernah menjadi olahragawan amatir yang mengikuti kompetisi secara periodik;


2. Memenuhi ketentuan ketenagakerjaan yang dipersyaratkan;
3. Memenuhi ketentuan medis yang dipersyaratkan; dan
4. Memperoleh pernyataan tertulis tentang pelepasan status dari olahragawan amatir
5. Menjadi olahragawan profesional yang diketahui oleh induk organisasi cabang
olahraga yang bersangkutan.

Pengaturan ini dilakukan secara jelas untuk melindungi setiap olahragawan profesional.
Sehingga, dalam melaksanakan profesinya, olahragawan profesional harus membuat perjanjian
berupa kontrak kerja. Tujuannya agar haknya terkait masalah pendapatan, kesehatan,
manajemen, pelatihan dan hukum yang layak dapat dilindungi.

Sementara itu, Alih status olahragawan amatir menjadi olahragawan profesional secara
lebih rinci diatur dalam Pasal 57 PP Penyelenggaraan Keolahragaan. Yaitu wajib
memenuhi persyaratan:

1. Memenuhi batasan usia sesuai ketentuan induk organisasi cabang olahraga atau
federasi olahraga internasional;
2. Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani berdasarkan keterangan dokter yang ditunjuk
oleh Badan Olahraga Profesional;
3. Pernah menjadi anggota perkumpulan olahraga amatir;
4. Pernah mewakili Indonesia dalam Olimpiade, Pekan Olahraga Internasional Tingkat
Asia (Asian Games), Pekan Olahraga Internasional Tingkat Asia Tenggara (South East
Asian Games), kejuaraan olahraga tingkat dunia/internasional, menjadi juara nasional,
atau menjadi juara tingkat provinsi; dan
5. Mendapat rekomendasi dari induk organisasi cabang olahraga.
D. Pembinaan Olahraga

Apapun kualifikasinya, pada dasarnya target pencapaian olahraga adalah prestasi. Jenjang
amatir merupakan pintu masuk dari ajang peningkatan prestasi selanjutnya pada jenjang
profesional. Pasal 27 UU SKN menegaskan pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi
dilaksanakan serta diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga. Baik pada tingkat daerah,
nasional, dan internasional.

Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi ini dilakukan oleh induk organisasi
cabang olahraga, baik pada tingkat pusat maupun pada tingkat daerah. Dan, dilakukan oleh
pelatih yang memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi yang jelas dan telah ditentukan oleh
masing-masing induk organisasi.

Mekanisme kerjanya dengan memberdayakan perkumpulan olahraga, serta


menumbuhkembangkan sentra pembinaan olahraga baik dalam skala nasional maupun daerah.
Upaya itu dilakukan dengan menyelenggarakan kompetisi secara berjenjang dan berkelanjutan.
Hal ini dilakukan dengan melibatkan olahragawan muda potensial berdasarkan hasil
pemantauan, pemanduan, dan pengembangan bakat sebagai proses regenerasi. Lalu apakah yang
dimaksud dengan induk organisasi cabang olah raga?

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Olah Raga sebagai
petunjuk pelaksanaan UU SKN memberikan definisi yang jelas mengenai induk organisasi
cabang olahraga. Yaitu, organisasi olahraga yang membina, mengembangkan, dan
mengoordinasikan satu cabang atau gabungan organisasi cabang olahraga dari satu jenis
olahraga, dan merupakan anggota federasi cabang olahraga internasional yang bersangkutan.

Berikut adalah contoh beberapa Induk Organisasi Cabang Olahraga yang merupakan anggota
federasi cabang olahraga internasional :

1. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) merupakan anggota federasi cabang


olahraga sepakbola internasional yaituFédération Internationale de Football
Association (FIFA).
2. Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) merupakan anggota federasi cabang
olahraga bulutangkis internasional yaituInternational Badminton Federation
(IBF) yang sekarang bernamaBadminton World Federation (BWF)
3. Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) merupakan anggota federasi cabang
olahraga bola basket internasional yaituFédération Internationale de Basketball (FIBA)
4. Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) merupakan anggotaFederasi Renang
Internasional (Fédération Internationale de Natation, disingkat FINA)
5. Persatuan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI ) merupakan anggotaFederasi Anggar
Internasional (Fédération Internationale d’Escrime).
6. Taekwondo Indonesia, merupakan anggota dari World Taekwondo
Federation (WTF).

Dengan demikian, pembinaan mengenai atlet, wasit, dan berbagai aspeknya, masih
berada di tangan organisasi induk olahraga masing-masing. Sebagai misal, dalam cabang
taekwondo pengelolaan Ujian Kenaikan Tingkat dan akreditasi wasit, merupakan kewenangan
Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sebagai induk olahraga yang diakui secara sah
oleh negara dan juga merupakan anggota federasi olahraga internasional.
Untuk pembinaan olahraga amatir sudah jelas siapa penanggungjawabnya, yaitu masing-masing
organisasi induk olahraga. Lalu bagaimana dengan pembinaan olahraga profesional?

UU SKN dan PP tentang Penyelenggaraan Keolahragaan pun telah mengaturnya dengan


sangat jelas. Pembinaan dan pengembangan olahraga profesional dilakukan oleh induk organisasi
cabang olahraga atau organisasi olahraga profesional, bisa secara bersama-sama atau terpisah.
Dengan tujuan untuk terciptanya prestasi olahraga, lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan.

Tentunya, pola pembinaan ini diselaraskan dengan ketentuan federasi cabang olahraga
internasional masing-masing. Tidak semua cabang membentuk sendiri wadah organisasi
profesionalnya sendiri. Pada cabang bulutangkis misalnya, pembinaan kedua jenjang tetap
dikendalikan oleh PBSI. Meskipun demikian, beberapa cabang, organisasi olahraga profesional
di Indonesia telah terbentuk, misalnya Persatuan Golf Profesional Indonesia (PGPI) dan Komisi
Tinju Profesional Indonesia (KTPI).

Selain itu, UU SKN dan turunannya telah menunjuk penanggungjawab pembinaan,


pengembangan, pengawasan dan pengendalian olahraga profesional adalah Menteri Pemuda dan
Olahraga. Tugasnya itu dibantu oleh Badan Olahraga Profesional (BOPI).

Tugas BOPI sendiri diatur pada Pasal 37 ayat (3) PP No. 16/2007 tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Menetapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan
pengendalian olahraga profesional;
2. Melakukan pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian
terhadap penyelenggaraan kegiatan olahraga profesional;
3. Melakukan pengkajian dan pengembangan sistem pembinaan dan pengembangan serta
pengawasan dan pengendalian olahraga profesional; dan
4. Menetapkan standar, norma, prosedur, dan kriteria pembinaan dan pengembangan serta
pengawasan dan pengendalian olahraga profesional.

Bila merujuk pada ketentuan ini, fungsi BOPI sudah sangat jelas yaitu diarahkan untuk
membina, mengembangkan dan mengawasi subsistem keolahragaan, yaitu industri olahraga itu
sendiri sebagai muara dari olahraga profesional. Tujuannya, agar hak atlet dan spirit olahraga
tidak dirugikan serta terkontamisani secara negatif oleh kepentingan bisnis. Mengingat, industri
olahraga sangat kompleks dan mempunyai keterkaitan dengan berbagai pihak, namun dengan
kepentingan yang sama, yaitu keuntungan finansial.

Namun, pada prakteknya dalam beberapa kasus terjadi friksi antara induk organisasi
cabang olahraga dengan pihak BOPI. Hal ini tidak terlepas dari pemahaman yang keliru dalam
menafsirkan peraturan.

Bila merujuk pada ketentuan peraturan perundangan, dalam konteks pembinaan olahraga secara
umum, kewenangan utama pada dasarnya tetap berada pada induk cabang olahraga masing-
masing.

Berdasarkan hirarki perundang-undangan kedudukan BOPI posisinya lebih rendah dari


organisasi induk cabang olahraga. Mengingat, organisasi induk cabang olahraga diatur dalam
ketentuan UU SKN, sementara BOPI diatur dalam PP, yang pembentukannya dilaksanakan
melalui Peraturan Menteri.

Ketentuan perundang-undangan sudah jelas menegaskan, bahwa seluruh organisasi


olahraga yang telah memenuhi persyaratan standar organisasi olahraga harus sudah
menyesuaikan ketentuan ini. Dengan tujuan untuk memelihara kesinambungan dan mencegah
timbulnya lingkungan yang menghambat proses pembinaan dan pengembangan olahraga
prestasi.

Jika dibandingkan dengan negara maju, industri olahraga nasional memang masih kalah
jauh. Namun potensi untuk berkembang maju sangat pesat, mengingat potensi pasar yang sangat
besar. Memang tidak mudah untuk membangun industri olahraga yang mumpuni. Kesiapan
infrastruktur, investor dan keberadaan pihak sponsor sangat menentukan dalam industri olahraga.

Dalam konteks ini, beberapa cabang olah raga di dalam negeri sudah mulai memasuki
fase industri olahraga. Seperti sepakbola, bulu tangkis, tinju, dan bola basket. Namun secara
faktual masih meretas jalan yang berliku. Mengingat, jenjang olah raga ini sangat bergantung
pada frekwensi liga pertandingan, jumlah penonton, dan yang paling utama adalah investor dan
sponsor. Tanpa penonton, maka tidak akan ada liga kejuaraan. Tanpa liga, maka sponsor dan
investor pun enggan masuk. Tanpa sponsor, maka tak ada income untuk membayar atlet.

E. Cabang-Cabang Olahraga Professional

1. Angkat Besi

Angkat besi adalah cabang olahraga yang bersaing untuk mengangkat beban berat yang
disebut dengan barbel, yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas,
konsentrasi, kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, fitnes, teknik, mental dan kekuatan
fisik. Kata "angkat besi" biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan beban.

2. Bulu Tangkis

Bulu tangkis (sering disingkat bultang) atau badminton adalah suatu olahraga raket yang
dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling
berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock")
melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha
mencegah lawan melakukan hal yang sama.
3. Anggar

Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada
teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan
menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Dalam artian lebih spesifik,
anggaran adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah - sekolah Eropa pada masa
lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu
olahraga resmi di Olimpiade.

4. Golf

Golf adalah permainan luar ruang yang dimainkan secara perorangan atau tim yang
berlomba memasukkan bola ke dalam lubang-lubang yang ada di lapangan dengan jumlah
pukulan tersedikit mungkin. Bola golf dipukul dengan menggunakan satu set tongkat pemukul
yang disebut klab (stik golf). Golf adalah salah satu dari permainan yang tidak memiliki
lapangan permainan yang standar, melainkan dimainkan di padang golf yang masing-masing
memiliki desain unik, dan biasanya terdiri dari 9 atau 18 hole (lubang). Aturan utama dalam golf
adalah "memainkan sebuah bola dengan stik golf dari daerah tee (teeing ground) ke dalam
lubang dengan satu pukulan atau beberapa pukulan berikutnya sesuai dengan Aturan".

5. Renang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan.
Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu
bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga
air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang. Manusia
juga berenang di sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat
tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

6. Sepak Bola

Sepak bola adalah permainan bola yang sangat populer dimainkan oleh dua tim, yang
masing-masing beranggotakan sebelas orang.
Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah
bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah
sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk
menentukan pemenang jika hasilnya seri). akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan
apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap
timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik
penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting
dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh
bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.

7. Loncat Indah

Loncat indah adalah olahraga yang pertama kali ditemukan di Eropa dan mulai menjadi
olahraga kompetisi di Inggris pada tahun 1905. Loncat indah merupakan perpaduan gerakan
akrobatik di udara dan loncatan. Pada dasarnya loncat indah terdiri dari loncatan yang dimulai
dari langkah take off atau pantulan take off kemudian masuk ke air. Penggunaan papan loncat
adalah kombinasi dari gerakan saat di udara setelah take off dan sebelum masuk ke air.

8. Bola Voli

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-
masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang
masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.

9. Bola Basket
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan
masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke
dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di
ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola
basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain
ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

10. Baseball

Bisbol atau dikenal dengan baseball adalah olahraga yang dimainkan dua tim. Pelempar
(pitcher) dari tim yang melempar berusaha melempar bola yang disebut bola bisbol, sedangkan
pemain (batter) dari tim yang memukul berusaha memukul bola dengan menggunakan tongkat
pemukul (bat). Tim yang melempar berusaha menangkap bola yang dipukul oleh tim yang
memukul agar tim yang memukul berubah menjadi tim yang melempar. Tim yang memukul
mendapat angka dengan cara berlari berlawanan arah dengan jarum jam untuk pulang ke home
plate setelah menyentuh marka di permukaan lapangan bisbol yang disebut base. Bisbol juga
disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.

11. Balap Motor

Balap motor adalah olahraga otomotif yang menggunakan sepeda motor. Balap motor,
khususnya road race, cukup populer di Indonesia. Hampir tiap minggu di berbagai daerah di
Indonesia even balap motor diselenggarakan. Selain road race, balap motor jenis lain yang cukup
sering diadakan adalah motorcross, drag bike, grasstrack dan supersport.
Terdapat beragam jenis olah raga yang menggunakan sarana motor balap. Federation
Internationale de Motorcyclisme (FIM) adalah badan Internasional yang berfungsi menaungi
berbagai jenis kegiatan-kegiatan olah raga balap motor tersebut.

12. Balap Mobil

Balap mobil (bahasa Inggris: auto racing) adalah suatu cabang olahraga yang melibatkan
kendaraan. Balap mobil merupakan salah satu cabang olahraga tontonan yang paling diminati
dan juga yang paling dikomersialisasi. Balap mobil pertama kali muncul pada tahun 1895, dan
kini menjadi salah satu olahraga paling populer di dunia.

13. Kriket
Kriket adalah sebuah olahraga tim yang dimainkan antara dua kelompok yang masing-
masing terdiri dari sebelas orang. Bentuk modern kriket berawal dari Inggris, dan olahraga ini
populer di negara-negara Persemakmuran. Di beberapa negara di Asia Selatan, misalnya India,
Pakistan, dan Sri Lanka, kriket adalah olahraga paling populer. Kriket juga merupakan olahraga
yang penting di Inggris dan Wales, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Zimbabwe dan
wilayah Karibia yang penduduknya bertuturkan bahasa Inggris (dipanggil Hindia Barat atau
West Indies).

14. Boling

Bowling adalah suatu jenis [olahraga] atau [permainan] yang dimainkan dengan
menggelindingkan [bola] dengan menggunakan [tangan]. Bola boling akan digelindingkan ke pin
yang berjumlah sepuluh buah yang telah disusun menjadi bentuk [segitiga] jika dilihat dari
atas.Jika semua pin dijatuhkan dalam sekali gelinding (lemparan) maka itu disebut strike. Jika
pin tidak dijatuhkan sekaligus maka diberikan satu kesempatan lagi untuk menjatuhkan pin yang
tersisa. Bilamana pada lemparan kedua tidak ada lagi pin tersisa disebut spare. Jika setelah dua
kali masih ada pin yang tersisa maka disebut open frame (missed) yang kesemuanya itu akan
menentukan perhitungan angka yang didapat dalam setiap gamenya. Pin akan kembali disusun
seperti semula untuk frame selanjutnya.

15. Tinju

Tinju adalah olahraga dan seni bela diri yang menampilkan dua orang partisipan dengan
berat yang serupa bertanding satu sama lain dengan menggunakan tinju mereka dalam rangkaian
pertandingan berinterval satu atau tiga menit yang disebut "ronde". Baik dalam Olimpiade
ataupun olahraga profesional, kedua petarung (disebut petinju) menghindari pukulan lawan
mereka sambil berupaya mendaratkan pukulan mereka sendiri ke lawannya.

16. Tenis Meja

Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga raket yang
dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di
Republik Rakyat Cina, nama resmi olahraga ini ialah "bola ping pong".

17. Sepak Takraw


Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di
lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan
paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir
diadakan di Bangkok, Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 - 1511) dan dikenal sebagai
Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri
membentuk lingkaran.

18. Panahan

Panahan atau memanah adalah suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk
menembakkan anak panah. Bukti-bukti menunjukkan bahwa sejarah panahan telah dimulai sejak
5.000 tahun yang lalu yang awalnya digunakan untuk berburu dan kemudian berkembang
sebagai senjata dalam pertempuran dan kemudian sebagai olahraga ketepatan. Seseorang yang
gemar atau merupakan ahli dalam memanah disebut juga sebagai pemanah.

19. Senam
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern
dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk
tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki
dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran,
biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.

20. Seni Bela Diri

Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu
mempertahankan diri. Seni bela diri telah lama wujud dan pada mulanya ia berkembang di
medan pertempuran sebelum secara perlahan-lahan apabila peperangan telah berkurangan dan
penggunaan senjata moden mula digunakan secara berleluasa, seni bela diri mula berkembang
dikalangan mereka yang bukannya anggota tentera tetapi merupakan orang awam.

21. Binaraga
Binaraga adalah kegiatan pembentukan tubuh yang melibatkan hipertropi otot intensif. Dengan
melakukan latihan beban dan diet protein tinggi secara rutin dan intensif, seseorang dapat
meningkatkan massa otot. Seseorang yang menekuni aktivitas ini disebut binaragawan (pria) atau
binaragawati (wanita). Selain menjadi gaya hidup untuk membentuk tubuh sekaligus menjaga
kesehatan, binaraga juga dapat dipertandingkan dalam berbagai kontes atau sebagai salah satu
cabang olahraga yang kerap dipertandingkan di pesta olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional
atau Sea Games.

22. Billiard

Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi,
sehingga sangat dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta harus ditunjang
oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu berprestasi lebih tinggi dan stabil.

23. Pilates
Pilates adalah suatu metode olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Hubert Pilates yang
berasal dari Jerman pada awal abad ke-20. Metode ini difokuskan untuk kelenturan serta
fleksibilitas seluruh bagian tubuh. Olahraga ini dapat memperbaiki postur tubuh yang kurang
sempurna dan juga dapat memperbaiki masalah-masalah yang berhubungan dengan kelainan
tulang belakang

24. Berkuda

Pacuan kuda adalah olah raga berkuda yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Kuda
dilatih untuk berpacu menuju garis akhir (finish) melawan peserta lain. Contohnya adalah balap
kereta kuda yang populer di masa Romawi kuno. Di kalangan masyarakat Nordik juga dikenal
pacuan kuda milik dewa Odin dengan raksasa Hrungnir dalam mitologi mereka. Pacuan kuda
seringkali tidak dapat dipisahkan dari judi.

25. Polo Air


Polo air adalah olahraga air beregu, yang dapat dianggap sebagai kombinasi renang, gulat, sepak
bola dan bola basket. Satu tim bertanding terdiri dari dari enam pemain dan satu kiper. Tujuan
permainan menyerupai sepak bola, yaitu untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya, satu gol
dihitung satu poin.

26. Galah asin

Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan
daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di
mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan
agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih
kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam
area lapangan yang telah ditentukan.

27. Karapan Sapi


Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal
dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam
kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam
lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar
100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh sampai lima belas detik.
Beberapa kota di Madura.

28. Tenis

Tenis adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan di
sebuah lapangan yang dibagi menjadi dua oleh sebuah jaring.Tenis ternyata merupakan olahraga
yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di
dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis dan
dimainkan pada saat upacara keagamaan. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan
eropa pada abad ke-8.

29. Gulat
Gulat adalah kontak fisik antara dua orang, di mana salah seorang pegulat harus menjatuhkan
atau dapat mengontrol musuh mereka. Teknik fisik yang ditunjukkan dalam gulat adalah joint
lock, Clinch fighting, Grappling hold, dan Leverage. Teknik ini dapat menyebabkan luka yang
serius. Banyak gaya gulat yang diketahui dunia dan mempunyai sejarah yang panjang, dan
olahraga gulat sudah menjadi olahraga olimpik lebih dari 100 tahun.

32. Atletik

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon"
yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade
pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

33. Pacu Jalur


Pacu Jalur adalah sejenis lomba perahu dayung tradisional dari Riau berukuran panjang sekitar
25-40 m dengan awak perahu 40-60 orang.Setiap tahunnya, sekitar tanggal 23-26 Agustus,
diadakan Festival Pacu Jalur sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisional Kabupaten
Kuantan Singingi,Riau bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.Pacu
Jalur ini sudah masuk kalender pariwisata nasionaalBiasanya sebelum pacu jalur dimulai diawali
dengan Upacara Sakral dan Magis oleh Pawang jalur. Seluruh Desa dan Kecamatan di
Kabupaten Kuantan Singing mengirimkan wakilnya untuk mengikuti lomba sebagai partisipasi
dan prestise masing-masing desa. Disamping pacu jalur diadakan juga Pekan Raya Kuantan
Singing, pertunjukan Sendratari, lagu daerah, randai, dan sebagainya.

35. Selancar

Selancar merupakan sebuah olahraga yang biasanya berlangsung di atas ombak yang tinggi.
Olahraga ini dilakukan dengan menggunakan sebilah papan sebagai alat untuk bermanuver di
atas ombak. Papan tersebut akan bergerak dengan menggunakan tenaga arus ombak di bawahnya
dan arahnya dikemudikan seorang peselancar. Adrenalin akan terpacu karena tertekan untuk
mengarahkan papan selancar sekaligus menjaga keseimbangan. Mirip rodeo, kali ini
tunggangannya: ombak liar.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Olahraga Profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan


dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga. (Pasal 1
Angka 15 UU Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional).

 Pengaturan Pelaku Olahraga Profesional


Batasan pelaku olahraga kedua jenjang ini juga telah diatur secara jelas dan tegas. Pasal 55 UU
SKN menegaskan, setiap orang dapat menjadi olahragawan profesional setelah memenuhi
persyaratan:
1. Pernah menjadi olahragawan amatir yang mengikuti kompetisi secara periodik;
2. Memenuhi ketentuan ketenagakerjaan yang dipersyaratkan;
3. Memenuhi ketentuan medis yang dipersyaratkan; dan
4. Memperoleh pernyataan tertulis tentang pelepasan status dari olahragawan amatir
5. Menjadi olahragawan profesional yang diketahui oleh induk organisasi cabang
olahraga yang bersangkutan.

B. Saran

Dengan adanya Olahraga profesional adalah olahraga yang bertujuan komersial yang
menekankan pada unsur hiburan dan menyediakan hadiah uang bagi sang juara. Peserta boleh
didukung perusahaan-perusahaan swasta. Berolahraga adalah pekerjaan utama atlet professional
maka Penonton adalah faktor penting dalam olahraga profesional sebab penjualan tiket
pertandingan amat mempengaruhi bisnis ini. Bahkan, pada prakteknya Di harapkan beberapa
cabang olahraga profesional sebagai subsistem telah tumbuh menjadi industri yang lebih
menggiurkan.

Pada beberapa cabang olahraga, jalur profesional telah menjadi suatu bisnis yang
menghasilkan uang jutaan dolar. Maka Sebut saja sepak bola, tenis, golf, basket, tinju dan
bulutangkis telah menjelma menjadi suatu industri yang menjanjikan penghasilan spektakuler.
Profesi olah raga bisa menjadi pintu masuk untuk menjadi milyuner dan menjadi daya tarik
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Amansyah. (2010). Olahraga dan Etika Fair Play. Diakses pada tanggal 26 Februari
2012. http://syahaman.blogspot.com/2010/06/olahraga-dan-etika-fair-play.html

Anung Handoko. (2008). Sepak Bola Tanpa Batas. Yogyakarta : Kanisius.


Armando Pribadi. (Desember 2010). Fair Play. Makalah yang disajikan dalam Seminar
Nasional Sport Enterpreuneur, di FIK UNY.

Barnawi., M.Arifin. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan


Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Dimyati. (2010). Peran Guru sebagai Model Dalam Pembelajaran Karakter dan Kebajikan
Moral Melalui Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: Cakrawala Pendidikan, 85-98.

Munir, Abdullah. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak dari
Rumah. Yogyakarta: Pedagogia

Robert S. Weinberg., Daniel Gould. (2007). Foundations of sport and exercise psychology.
Human Kinetics Publisher. Four Edition.

http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Olahraga_Profesional

Anda mungkin juga menyukai