Anda di halaman 1dari 4

MANFAAT PEMERIKSAAN LABORATORIUM HEMATOLOGI ANAK

Hematologi Rutin (CBC)


Penilaian dasar komponen sel darah yang dilakukan dengan menentukan jumlah sel darah dan
trombosit, persentase dari setiap jenis sel darah putih dan kandungan hemoglobin (Hb).
Hematologi rutin meliputi pemeriksaan Hb, eritrosit, leukosit, trombosit, hematokrit, dan nilai-
nilai MC. Tidak diperlukan persiapan khusus sebelumnya.
Manfaat pemeriksaan
untuk mengevaluasi anemia, leukemia, reaksi inflamasi dan infeksi, karakteristik sel darah
perifer, tingkat hidrasi dan dehidrasi, polisitemia, penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, dan
menentukan perlu atau tidaknya kemoterapi.
Hematokrit (PCV)
Pemeriksaan hematokrit menggambarkan perbandingan persentase antara sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit terhadap volume seluruh darah atau konsentrasi (%) eritrosit dalam
100mL/dL keselurahan darah. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan hemoglobin (Hb) dan eritrosit.
Kenaikan nilai hematokrit
berarti konsentrasi darah semakin kental, dan diperkirakan banyak plasma darah yang keluar
dari pembuluh darah hingga berlanjut pada kondisi syok hipovolemik sperti pada kasus DBD
dan gangguan dehidrasi.
Penurunan hematokrit
terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut, anemia, leukemia, dan kondisi
lainnya.
Eritrosit.
Pemeriksaan eritrosit dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan sel darah merah yang
berfungsi sebagai alat transport utama yang membawa oksigen. Umur eritrosit normal rata-rata
110-120 hari. Setiap hari terjadi kerusakan sel eritrosit sebesar 1% dari seluruh jumlah eritrosit
yang ada dan diikuti dengan pembentukan sel eritrosit oleh sumsum tulang. Bila tingkat
kerusakan sel eritrosit lebih cepat (umur eritrosit lebih pendek) dari kapasitas sumsum tulang
untuk memproduksi sel eritrosit (disebut proses hemolisis), maka akan menimbulkan kondisi
anemia. Evaluasi anemia dan polisitemia, serta deteksi kelainan sel darah merah lainnya seperti
pada kondisi leukemia, demam rematik, hemorrhage, infeksi kronik dan sebagainya
Retikulosit
Pemeriksaan hitung retikulosit dilakukan untuk mengukur jumlah sel darah merah muda dalam
volume darah tertentu. Pada kondisi normal, jumlah retikulosit mencapai 1% dari total jumlah
sel darah merah. Peningkatan pembentukan retikulosit merupakan respon sumsum tulang
terhadap kondisi tubuh yang memerlukan lebih banyak sel darah merah seperti yang terjadi
pada kondisi anemia. Dengan demikian, pemeriksaan ini merupakan penilaian terhadap fungsi
sumsum tulang.
Evaluasi aktivitas eritropoetik
yang dapat menunjukkan kondisi anemia hemolitik dan perdarahan; dan menentukan terapi
pada berbagai kondisi anemia. Hitung rekulosit rendah berkaitan dengan derajat anemia.
Analisa Hb (HPLC).
HPLCmerupakan pemeriksaan yang bersifat kuantitatif untuk HbA2 dan HbF (%), serta
pemeriksaan untuk mendeteksi hemoglobin yang abnormal (Hb variant) secara kualitatif
(adanya S window, D window, C window).
Manfaat pemeriksaan
untuk endeteksi anemia mikrositik, dan hemoglobinopati seperti thalassemia beta trait.
Waktu Pembekuan. Pemeriksaan untuk skrining yang digunakan untuk mengetahui capillary
function, jumlah platelet dan kemampuan platelet menempel pada dinding pembuluh darah.
Manfaat pemeriksaan
untuk mengvaluasi sistem pembekuan darah dan pemantauan terapi heparin.
Waktu trombin.
Pemeriksaan waktu trombin dapat digunakan untuk pemantauan terapi dengan heparin.
Manfaat pemeriksaan
untuk menentukan hipofibrinogenemia yang parah, disfibrinogenemia, dan adanya heparin
seperti antikoagulan; memantau Disseminated Intravascular Coagulation (DIC), fibrinolisis,
terapi fibrinolitik dan heparin.
Nilai Normal Hasil Laboratorium Hematologi Anak
Hematologi dalam hasil laboratorium menunjukkan hasil uji terhadap sampel darah.
Jenis pemeriksaan hematologi antara lain:
Jenis pemeriksaan satuan nilai Normal
Hematologi rutin (Hb, Lk, hitung jenis, Trb, LED) Leukosit (WBC) ribu/µL 5-10 Hemoglobin
g/dL P 12-15 Trombosit (PLT)) ribu/µL 150-400 LED (ESR) (Westergren) mm/l jam P<20
Hitung jenis leukosit

Hemoglobin (Hb)
Nilai normal anak 11-16 gram/dL, batita 9-15 gram/dL, bayi 10-17 gram/dL, neonatus 14-27
gram/dL.
Nilai normal dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, wanita 12-16 gram/dL, wanita hamil 10-15
gram/dL
Interpretasi Hasil
Hb rendah
(<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab lainnya dari
rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus eritematosus
sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan: obat antikanker, asam
asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL.
Hb tinggi
(>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis kronik dengan
cor pulmonale
), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia vera, dan pada penduduk pegunungan tinggi yang
normal. Dari obat-obatan: metildopa dan gentamisin.
Hematokrit
Nilai normal anak 31-45%, batita 35-44%, bayi 29-54%, bayi kurang 1 bulan atau neonatus 40-
68%
Nilai normal dewasa pria 40-54%, wanita 37-47%, wanita hamil 30-46% Hematokrit
merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah. Secara kasar, hematokrit
biasanya sama dengan tiga kali hemoglobin.
Interpretasi Hasil
Ht tinggi (> 55 %)
dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkan kenaikan Hb; antara lain penyakit
DBD, penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi / diare, diabetes melitus, dan polisitemia.
Ambang bahaya adalah Ht >60%.
Ht rendah (< 30 %)
Dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal jantung, perlemakan hati, hemolisis,
pneumonia, dan overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht <15%.
Leukosit (Hitung total)
Nilai normal 4500-10000 sel/mm
Di bawah 1 bulan atau Neonatus 9000-30000 sel/mm
Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm
Anak 10 tahun 4500-13500/mm
Ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm
Post partum 9700-25700 sel/mm
Interpretasi Hasil
Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan
sebagainya. Kondisi lain yang dapat menyebabkan leukositosis yaitu:
Anemia hemolitik
Sirosis hati dengan nekrosis
Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga)
Keracunan berbagai macam zat
Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan sulfonamid. Leukosit
rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia aplastik,
AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan
postkemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina,
kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.
Leukosit (hitung jenis)
Nilai normal hitung jenis
Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm
Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm
Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm
Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm
Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm
Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm
Penilaian hitung jenis tunggal jarang memberi nilai diagnostik, kecuali untuk penyakit alergi
di mana eosinofil sering ditemukan meningkat.
Interpretasi Hasil
Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif dibanding limfosit dan
monosit dikenal juga dengan sebutan
Infeksi yang disertai biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang
dapat menyebabkan antara lain asma dan penyakit- penyakit alergi lainnya, luka bakar, anemia
perniciosa, keracunan merkuri (raksa), dan polisitemia vera.
Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif dibanding netrofil disebut Infeksi
yang disertai biasanya merupakan infeksi virus. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan
antara lain keracunan timbal, fenitoin, dan aspirin.
Trombosit
Nilai normal dewasa 150.000-400.000 sel/mm
anak 150.000-450.000 sel/mm
Interpretasi Hasil
Penurunan trombosit (trombositopenia) dapat ditemukan pada demam berdarah dengue,
anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis. Nilai ambang bahaya pada <30.000 sel/mm
Peningkatan trombosit (trombositosis) dapat ditemukan pada penyakit keganasan, sirosis,
polisitemia, ibu hamil, habis berolahraga, penyakit imunologis, pemakaian kontrasepsi oral,
dan penyakit jantung. Biasanya trombositosis tidak berbahaya, kecuali jika >1.000.000 sel/mm
Laju endap darah
Nilai normal anak <10 mm/jam pertama
Nilai normal dewasa pria
<15 mm/jam pertama, wanita <20 mm/jam pertama
Nilai normal lansia pria
<20 mm/jam pertama, wanita <30-40 mm/jam pertama
Nilai normal wanita hamil
18-70 mm/jam pertama
Interpretasi Hasil
LED yang meningkat menandakan adanya infeksi atau inflamasi, penyakit imunologis,
gangguan nyeri, anemia hemolitik, dan penyakit keganasan.
LED yang sangat rendah menandakan gagal jantung dan poikilositosis.
Hitung eritrosit
Nilai normal bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3, anak 3.6-4.8 juta sel/mm
Nilai normal dewasa wanita 4.0-5.5 juta sel/mm
Pria 4.5-6.2 juta sel/mm
Interpretasi Hasil
Peningkatan jumlah eritrosit ditemukan pada dehidrasi berat, diare, luka bakar, perdarahan
berat, setelah beraktivitas berat, polisitemia, anemia
Penurunan jumlah eritrosit ditemukan pada berbagai jenis anemia, kehamilan, penurunan
fungsi sumsum tulang, malaria, mieloma multipel, lupus, konsumsi obat (kloramfenikol,
parasetamol, metildopa, tetrasiklin, INH, asam mefenamat)

Anda mungkin juga menyukai