Anda di halaman 1dari 17

RASIO LIKUIDITAS

Liquidity Ratio 2014 2015 2016 2017 2018 AVERAGE Growth

Current ratio 61% 63% 59% 56% 54% 59% -2.69%


Cash ratio 16% 24% 18% 12% 13% 16% -5.41%

1. CURRENT RATIO

Current ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar yang dijamin pembayarannya oleh
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tersebut

Current Ratio
64%
62%
60%
58%
56%
Current Ratio
54%
52%
50%
48%
2014 2015 2016 2017 2018

Grafik di atas menunjukkan current ratio perusahaan selama periode 2014-2018. Current ratio
meningkat selama 2014-2015 dan mengalami penurunan yang berturut-turut selama periode
2015-2018. Berikut ini adalah analisis current ratio periode 2014-2018

 2014
Current Ratio United Airlines pada tahun 2014 adalah 61% yang diperoleh dari
perbandingan dari total asset lancar sebesar $7,590 dengan hutang lancar sebesar
$12,513. Hal ini berarti bahwa setiap $1.00 hutang lancar hanya dijamin $0.61 aktiva
lancar.
 2015
Current ratio pada perusahaan UA mengalami peningkatan. Current ratio pada tahun
2017 sebesar 63% yang diperoleh dari perbandingan dari total asset lancar sebesar $7,869
dengan hutang lancar sebesar $12,417. Hal ini berarti bahwa setiap $1.00 hutang lancar
hanya dijamin $0.63 aktiva lancar.
 2016
Current ratio pada perusahaan UA mengalami penurunan. Current ratio pada tahun 2016
sebesar 59%. % yang diperoleh dari perbandingan dari total asset lancar sebesar $7,303
dengan hutang lancar sebesar $12,290. Hal ini berarti bahwa setiap $1.00 hutang lancar
hanya dijamin $0.59 aktiva lancar.
Current ratio pada tahun menurun pada tahun 2016 dikarenakan aktiva
lancar turun sebesar 8% sedangkan utang lancar hanya turun 1%. Aktiva lancar turun
pada tahun 2014 dikarenakan kas dan setara kas dimana kas dan setara kas yang
merupakan salah satu kontribusi terbesar di aktiva lancar turun 38%
 2017
Current ratio pada perusahaan UA mengalami penurunan kembali. Current ratio pada
tahun 2017 sebesar 56% % yang diperoleh dari perbandingan dari total asset lancar
sebesar $7,127 dengan hutang lancar sebesar $12,768. Hal ini berarti bahwa setiap $1.00
hutang lancar hanya dijamin $0.56 aktiva lancar.
Current ratio pada tahun 2017 menurun dikarenakan aktiva lancar kembali turun
2.5% sedangkan utang lancar 2017 malah meningkat sebesar 3.7%. Maka tidak heran jika
current ratio menurun kembali.
 2018
Current ratio pada perusahaan UA mengalami penurunan kembali. Current ratio pada
tahun 2018 sebesar 54% yang diperoleh dari perbandingan dari total asset lancar sebesar
$7,188 dengan hutang lancar sebesar $13,127. Hal ini berarti bahwa setiap $1.00 hutang
lancar hanya dijamin $0.54 aktiva lancar.
Current ratio pada tahun 2018 kembali menurun dikarenakan utang lancar yang
meningkat sebesar 3.4% sedangkan aktiva lancar hanya naik sebesar 0.8%.

Rata-rata current ratio United Airlines selama 5 tahun terakhir sebesar 59%. Hal ini
berarti perusahaan setiap $1.00 hutang lancar dijamin $0.59 aktiva lancar, perusahaan
mampu membayar hutang jangka pendeknya sebesar 0.59 kali.
Semakin tinggi current ratio, semakin likuid perusahaannya. Nilai 0.59 pada rasio lancar (nilai
yang kurang dari 1 kali) menunjukkan bahwa perusahaan mungkin mengalami kesulitan untuk
memenuhi kewajiban lancarnya. Namun, Investor dan calon kreditur juga harus memperhatikan arus
kas operasi perusahaan agar dapat memahami tingkat likuiditas perusahaannya.
Sebaliknya jika rasio lancar terlalu tinggir (nilai yang lebih dari 2 kali) maka perusahaan tersebut
mungkin tidak menggunakan asset lancarnya secara efisien. Hal ini juga menunjukkan mungkin
adanya masalah dalam pengelolaan modal kerja. Namun, bagi kreditur, curret ratio yang tinggi lebih
baik daripada current ratio rendah, karena dengan current ratio yang tinggi berarti perusahaan
cenderung lebih dapat memenuhi kewajiban hutang yang jatuh tempo.
Kebijakan yang dapat diambil perusahaan agar current ratio dapat dikatakan sehat adalah
perusahaan dapat mengurangi advance ticket sales (penjualan tiket di muka) yang mempunyai rata-
rata kontribusi terbesar dalam hutang lancar.
2. CASH RATIO
30%

25%

20%

15%
Cash Ratio

10%

5%

0%
2014 2015 2016 2017 2018

Cash ratio menunjukkan perbandingan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi
uang kas dengan hutang lancar. Dari grafik di atas dapat dilihat cash ratio berfluktuasi setiap tahun. Cash
ratio meningkat selama 2014-2015 dan menurun selama 2015-2017 lalu meningkat kembali pada tahun
2018. Berikut analisis cash ratio selama 5 tahun terakhir:

 2014
Cash Ratio pada tahun 2014 sebesar 16% yang diperoleh dari perbandingan cash and
cash equivalent sebesar $1,996 dengan hutang lancar sebesar $12,513. Hal ini berarti
bahwa setiap $1.00 dijamin oleh kas dan setara kas milik perusahaan hanya sebesar
$0.16.
 2015
Cash Ratio meningkat di tahun 2015. Cash Ratio pada tahun 2015 sebesar 24% yang
diperoleh dari perbandingan cash and cash equivalent sebesar $3.000 dengan hutang
lancar sebesar $12,417. Hal ini berarti bahwa setiap $1.00 dijamin oleh kas dan setara kas
milik perusahaan hanya sebesar $0.24
 2016
Cash ratio pada tahun 2016 menurun. Cash Ratio pada tahun 2016 sebesar 18% yang
diperoleh dari perbandingan cash and cash equivalent sebesar $2,173 dengan hutang
lancar sebesar $12,290. Hal ini berarti bahwa setiap $1.00 dijamin oleh kas dan setara kas
milik perusahaan hanya sebesar $0.18.
 2017
Cash ratio pada 2017 kembali menurun. Cash Ratio pada tahun 2017 sebesar 12% yang
diperoleh dari perbandingan cash and cash equivalent sebesar $1,476 dengan hutang
lancar sebesar $12,768. Hal ini berarti bahwa setiap $1.00 dijamin oleh kas dan setara kas
milik perusahaan hanya sebesar $0.12.
 2018
Cash Ratio meningkat sedikit pada tahun 2014. Cash ratio 2018 sebesar 13% yang
diperoleh dari perbandingan cash and cash equivalent sebesar $1,688 dengan hutang
lancar sebesar $13,217. Hal ini berarti bahwa setiap $1.00 dijamin oleh kas dan setara kas
milik perusahaan hanya sebesar $0.13

Rasio kas yang bagus adalah rasio kas yang nilainya di atas 1 atau rasio kas yang memiliki
kenaikan tren. Rasio kas di atas 1 berarti perusahaan memiliki kas yang lebih besar dibandingkan
hutang lancarnya sehingga dapat dikatakan bahwa dengan kas dan setara kas yang dimiliki,
perushaan dapat melunasi hutang jangka pendeknya sehingga perusahaan aman dari risiko
likuidasi.

Rasio kas United Airlines tidak menunjukkan kenaikan tren, malah cenderung menurun. United
Airlines memiliki rasio kas dengan rata-rata selama 5 tahun terakhir sebesar 16%. Jika
seandainya UA diharuskan melunasi hutang jangka pendeknya waktu itu, UA hanya bisa
membayar 16% saja dari totalnya dengan menggunakan kas dan setara kas, tanpa harus menjual
asset yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa kas dan setara kas UA sebesar hanya 0.16 kali utang
jangka pendeknya. Artinya dari sisi kas, bisa dikatakan tergolong beresiko dan kurang baik untuk
ukuran likuidas yang sehat dan seharusnya.
RASIO SOLVABILITAS

Solvability Ratio 2014 2015 2016 2017 2018 AVERAGE Growth

Debt to assets ratio 93% 78% 79% 79% 78% 81% -4.36%
(DAR)
Debt to equity ratio 1317% 356% 366% 387% 350% 555% -28.22%
(DER)
Times interest earned 8.98%
3.20 7.71 7.07 5.47 4.52 5.60

1. DEBT TO ASSET RATIO

95%

90%

85%

DAR
80%

75%

70%
2014 2015 2016 2017 2018

Total debt to total Assets ratio menunjukkan sejauh mana perusahaan mampu menjamin hutang-
hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya. DAR perusahaan selama periode 2014-
2018 cenderung menurun. Berikut analisi DAR tiap tahun selama 5 tahun terakhir:

 2014
DAR United Airlines pada tahun 2014 adalah 93% yang diperoleh dari perbandingan dari
total hutang sebesar $34,715 dengan aktiva sebesar $37,350. Berdasarkan neraca
keuangan perusahaan tahun 2014 ini, 93% aktiva yang dimilikinya dibiayai oleh hutang,
baik hutang jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan 7% aktiva lainnya
dibiayai oleh modal.
 2015
DAR United Airlines menurun pada tahun 2014. DAR pada tahun 2015 yaitu 78% yang
diperoleh dari perbandingan dari total hutang sebesar $31,898 dengan aktiva sebesar
$40,861. Berdasarkan neraca keuangan perusahaan tahun 2015 ini, 78% aktiva yang
dimilikinya dibiayai oleh hutang, baik hutang jangka panjang maupun jangka pendek.
Sedangkan 22% aktiva lainnya dibiayai oleh modal.
 2016
DAR United Airlines meningkat dibanding tahun lalu. DAR United Airlines pada tahun
2014 adalah 79% yang diperoleh dari perbandingan dari total hutang sebesar $31,485
dengan aktiva sebesar $40,091. Berdasarkan neraca keuangan perusahaan tahun 2015 ini,
79% aktiva yang dimilikinya dibiayai oleh hutang, baik hutang jangka panjang maupun
jangka pendek. Sedangkan 21% aktiva lainnya dibiayai oleh modal.
 2017
DAR United Airlines bernilai sama dengan tahun lalu. DAR United Airlines pada tahun
2014 adalah 79% yang diperoleh dari perbandingan dari total hutang sebesar $33,644
dengan aktiva sebesar $42,340. Berdasarkan neraca keuangan perusahaan tahun 2015 ini,
79% aktiva yang dimilikinya dibiayai oleh hutang, baik hutang jangka panjang maupun
jangka pendek. Sedangkan 21% aktiva lainnya dibiayai oleh modal.
 2018
DAR kembali turun pada tahun 2018. DAR United Airlines pada tahun 2014 adalah 78%
yang diperoleh dari perbandingan dari total hutang sebesar $34,829 dengan aktiva
sebesar $44,786.. Berdasarkan neraca keuangan perusahaan tahun 2015 ini, 78% aktiva
yang dimilikinya dibiayai oleh hutang, baik hutang jangka panjang maupun jangka
pendek. Sedangkan 22% aktiva lainnya dibiayai oleh modal.

DAR menunjukkan seberapa besar pendanaan perusahaan yang dibiayai oleh utang dibanding
dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. . Semakin besar nilai rasionya, maka semakin
besar utang yang dimiliki perusahaan. Artinya semakin besar kewajiban perusahaan yang harus
dipenuhi pihak lain.

Rata-rata DAR UA selama 5 tahun terakhir adalah 81%. Hal ini menunjukkan bahwa kreditor
mendanai perusahaan 81% dari total aktiva yang dimiliki perusahaan, sedangkan sisanya yaitu
19% lainnya dibiayai oleh modal perusahaan.
2. Debt to Equity Ratio

DER
1400%
1200%
1000%
800%
600% DER
400%
200%
0%
2014 2015 2016 2017 2018

Debt to Equity Ratio untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total
shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Debt to Equity Ratio menunjukkan persentase
penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Berikut ini adalah analisis
DER selama 5 tahun terakhir:
 2014
DER United Airlines pada tahun 2014 adalah 1317% yang diperoleh dari perbandingan
dari total hutang sebesar $34,715 dengan ekuitas sebesar $2,635.
 2015
DER menurun pada tahun 2015. DER United Airlines pada tahun 2015 adalah 356% yang
diperoleh dari perbandingan dari total hutang sebesar $31,898 dengan ekuitas sebesar
$8,963. DER 2015 menurun dikarenakan total ekuitas naik sebesar 71% daripada tahun
lalu dan juga total hutang juga turun 9% sehingga DER juga turun.
 2016
DER meningkat pada tahun 2016. DER United Airlines pada tahun 2016 adalah 366%
yang diperoleh dari perbandingan dari total hutang sebesar $31,485 dengan ekuitas
sebesar $8,606. DER meningkat di tahun 2016 dikarenakan total ekuitas turun 4%
sedangkan total hutang hanya turun 1% sehingga tidak terlalu mempengaruhi.
 2017
DER meningkat kembali pada tahun 2017. DER United Airlines pada tahun 2017 adalah
387% yang diperoleh dari perbandingan dari total hutang sebesar $33,644 dengan
ekuitas sebesar $8,696. DER meningkat dikarenakan total hutang meningkat 6%
sedangkan total ekuitas hanya naik 1%.
 2018
DER menurun pada tahun 2018. DER United Airlines pada tahun 2014 adalah 350% yang
diperoleh dari perbandingan dari total hutang sebesar $34,829 dengan ekuitas sebesar
$9,957. DER menurun 2018 karena total ekuitas naik sebesar 13% dan total hutang
hanyan naik 3% saja.

JIka rasio Debt to Equity ratio meningkat, ini artinya perusahaan dibiayai oleh kreditur (pemberi
hutang) dan bukan dari sumber keuangannya sendiri yang mungkin merupakan trend yang cukup
berbahaya. Perusahaan yang sehat secara keuangan ditunjukkan dengan rasio DER di bawah 1,
semakin rendah rasio DER semakin bagus. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total
hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak samkin besar
beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Meningkatnya beban kreditur menunjukkan
sumber modal perusahaan sangat tergantung dengan pihak luar.

Rata-rata DER UA selama 5 tahun terakhir adalah 555% atau 5.55 kali. Jadi, kalau berdasarkan
penilaian standar hutang yang baik, maka bisa dibilang kalau DER UA sebesar 5.55 kali
tergolong lampu kuning (hati-hati). Karena jumlah utangnya lebih banyak dibanding jumlah
modalnya. Tetapi, total hutang UA dalam laporan keuangannnya tidak berpotensi membuat
perusahaan “Sakit” karena total hutang jangka pendek masih lebih besar dibanding dengan total
jangka panjangnya. Total hutang jangka panjang yang sebesar 35% dari total hutang sehingga
DER UA masih bisa diterima tetapi harus hati-hati sehingga yang perusahaan dapat kurangi
dalam komponen utang adalah long term debt karena itulah yang mempunyai kontribusi terbesar
dalam total utang yaitu sebesar 29%.

3. Tines Interest Earned


9
8
7
6
5
4 Times Interest Earned

3
2
1
0
2014 2015 2016 2017 2018

Times Interest Earned dapat digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan membayar bunga
dan utang. Rasio time interest earned pada perusahaan United Airlines mengalami peningkatan ketika
2014-2015 dan menurun selama 2015-2018. Berikut ini adalah analisis Times Interest Earned selama
periode 2014-2018:
 2014
Times Interest Earned pada tahun 2014 sebesar 3.2 yang diperoleh dari perbandingan dari
operating income sebesar $2,377 dengan Interest expense sebesar $742. Dari perhitungan
tersebut, Times Interes Earned Ratio perusahaan UA adalah 3.2 kali yang berarti laba operasi
perusahaan 3.2 kali lebih besar dari biaya beban bunga tahunannya.
 2015
Times Interest Earned meningkat pada tahun 2015 sebesar 7.71 yang diperoleh dari perbandingan
dari operating income sebesar $5,168 dengan Interest expense sebesar $670. Dari perhitungan
tersebut, Times Interes Earned Ratio perusahaan UA adalah 7.71 kali yang berarti laba operasi
perusahaan 7.71 kali lebih besar dari biaya beban bunga tahunannya.
 2016
Times Interest Earned menurun pada tahun 2016 sebesar 7.07 yang diperoleh dari perbandingan
dari operating income sebesar $4,341 dengan Interest expense sebesar $614. Dari perhitungan
tersebut, Times Interes Earned Ratio perusahaan UA adalah 7.07 kali yang berarti laba operasi
perusahaan 7.07 kali lebih besar dari biaya beban bunga tahunannya.
 2017
Times Interest Earned menurun pada tahun 2017 sebesar 5.47 yang diperoleh dari perbandingan
dari operating income sebesar $3,673 dengan Interest expense sebesar $671. Dari perhitungan
tersebut, Times Interes Earned Ratio perusahaan UA adalah 5.47 kali yang berarti laba operasi
perusahaan 5.47 kali lebih besar dari biaya beban bunga tahunannya.
 2018
Times Interest Earned menurun kembali pada tahun 2018 sebesar 4.52 yang diperoleh dari
perbandingan dari operating income sebesar $3,294 dengan Interest expense sebesar $729. Dari
perhitungan tersebut, Times Interes Earned Ratio perusahaan UA adalah 4.52 kali yang berarti
laba operasi perusahaan 4.52 kali lebih besar dari biaya beban bunga tahunannya.

Rasio TIE menunjukkan berapa kali perusahaan dapat membayar beban bunga dengan
pendapatan sebelum pajaknya. Jadi, sangat jelas bahwa semakin besar rasionya semakin baik dan
menguntungkan. Rata-rata times interest ratio perusahaan UA selama 5 tahun terakhir adalah 5.60 kali.
Dengan kata lain, rasio TIE yang 5.60 kali maka berarti laba operasi perusahaan mampu membayar total
beban bunga hingga 5.60 lipat atau dapat dikatakan pendapatan perusahaan ini 5.60 kali lebih tinggi
daripada biaya beban bunga. Dengan rasio ini, kreditur lebih menyukainya karena menunjukkan
kemampuan perusahaan membayar beban bunganya pada saat jatuh tempo. Dan TIE yang tinggi memilki
resiko kredit yang lebih rendah.
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya.

Activity Ratio 2014 2015 2016 2017 2018 AVERAGE Growth

Fixed assets turn over 2.00 1.80 1.57 1.44 1.46 1.65 -7.58%
Total assets turn over 1.04 0.93 0.91 0.89 0.92 0.94 -3.00%

1. Fixed Assets Turn Over


Fixed assets turn over mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada
harta tetap, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa USD penjualan bersih
yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap. Rasio ini
berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara
efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah),
kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang
bermanfaat, atau mungkin disebabkan hal-hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang
berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi
rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.
 2014
Menunjukkan perputaran aktiva tetap sebesar 2,00 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$2.00 penjualan.
 2015
Menunjukkan perputaran aktiva tetap sebesar 1,80 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$1.80 penjualan.
 2016
Menunjukkan perputaran aktiva tetap sebesar 1,57 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$1.57 penjualan.
 2017
Menunjukkan perputaran aktiva tetap sebesar 1,44 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$1.44 penjualan.
 2018
Menunjukkan perputaran aktiva teta sebesar 1,46 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$1.46 penjualan.

2. Total Assets Turn Over


Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan
tertentu (Syamsuddin, 2001). Total assets turn over merupakan rasio yang
menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar
rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih
laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam
menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar
volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar.
Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi
akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan
efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.
 2014
Menunjukkan perputaran aktiva tetap sebesar 1,04 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$1.04 penjualan.
 2015
Menunjukkan perputaran aktiva tetap sebesar 0,93 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$0.93 penjualan.
 2016
Menunjukkan perputaran aktiva tetap sebesar 0,91 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$0.91 penjualan.
 2017
Menunjukkan perputaran aktiva tetap sebesar 0,89 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$0.89 penjualan.
 2018
Menunjukkan perputaran aktiva tetap sebesar 0,92 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap US$1 aktiva yang dimiliki United Airlines dapat menghasilkan
sebanyak US$0.92 penjualan.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rasio dari perputaran aktiva
tetap dan perputaran total aktiva United Airlines dalam kurun 5 tahun terakhir
berfluktuasi. Dalam rasio perputaran aktiva tetap terjadi penurunan terbanyak
yakni pada tahun 2015 ke 2016 sebesar 0,23 kali dan kenaikan dialami dari tahun
2017 ke 2018 sebesar 0,02 kali. Sementara dalam rasio perputaran total aktiva
terjadi penurunan terbanyak yakni pada tahun 2014 ke 2015 sebesar 0,11 kali dan
kenaikan dialami dari tahun 2017 ke 2018 sebesar 0,03 kali. Pola fluktuasi kedua
data juga sama, menyentuh nilai terendah di tahun 2017 sebelum bergerak naik.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum efisien dalam menghasilkan
penjualan serta belum mampu menciptakan volume bisnis yang lebih luas untuk
ukuran investasi yang dimilikinya jika dibandingkan dengan beberapa perusahaan
dalam industri sejenis. Apabila ditinjau dari tingkat aktivitas diatas seharusnya
perusahaan bisa lebih meningkatkan lagi kinerjanya.
Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan


perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran
tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya.

Profitability Ratio 2014 2015 2016 2017 2018 AVERAGE Growth

Gross Profit Margin 3% 11% 10% 8% 6% 8% 23%


Net Profit Margin 3% 19% 6% 6% 5% 8% 16%
Return on Asset 3% 18% 6% 5% 5% 7% 12%
Return on Equity 42% 81% 26% 25% 21% 39% -16%

1. Gross Profit Margin


Margin laba kotor yaitu gambaran persentase laba kotor yang dihasilkan oleh
setiap pendapatan perusahaan, sehingga apabila semakin tinggi gross profit margin maka
semakin baik juga operasional perusahaan. Gross Profit Margin digunakan perusahaan
untuk mengukur sampai seberapa efisien perusahaan menggunakan bahan baku dan
tenaga kerjanya dalam memproduksi dan melakukan penjualan produk untuk
mendapatkan keuntungan.
 2014
GPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 3% atau sebesar
US$0.03. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba kotor dijamin oleh
pendapatan perusahaan sebesar US$0.03.
 2015
GPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 11% atau sebesar
US$0.09. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba kotor dijamin oleh
pendapatan perusahaan sebesar US$0.11.
 2016
GPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 10% atau sebesar
US$0.10. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba kotor dijamin oleh
pendapatan perusahaan sebesar US$0.10.
 2017
GPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 8% atau sebesar
US$0,08. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba bersih dijamin oleh
pendapatan perusahaan sebesar US$0,08.
 2018
GPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 6% atau sebesar
US$0,06. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba bersih dijamin oleh
pendapatan perusahaan sebesar US$0,06.

2. Net Profit Margin


Margin laba bersih sama dengan berapa banyak laba bersih atau laba dihasilkan
sebagai persentase dari pendapatan penjualan. Margin laba bersih adalah rasio laba bersih
terhadap pendapatan untuk perusahaan atau segmen bisnis. Margin laba bersih biasanya
dinyatakan sebagai persentase tetapi juga dapat direpresentasikan dalam bentuk desimal.
Margin laba bersih menggambarkan berapa banyak setiap USD dalam pendapatan yang
dikumpulkan oleh perusahaan diterjemahkan menjadi laba.
 2014
NPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 3% atau sebesar
US$0.03. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba bersih dijamin oleh
penjualan bersih perusahaan sebesar US$0.03.
 2015
NPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 19% atau sebesar
US$0.19. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba bersih dijamin oleh
penjualan bersih perusahaan sebesar US$0.19.
 2016
NPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 6% atau sebesar
US$0.06. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba bersih dijamin oleh
penjualan bersih perusahaan sebesar US$0.06.
 2017
NPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 6% atau sebesar
US$0.06. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba bersih dijamin oleh
penjualan bersih perusahaan sebesar US$0.06.
 2018
NPM yang didapatkan perusahaan United Airlines sebesar 5% atau sebesar
US$0.05. Hal ini menunjukkan bahwa setiap US$1 laba bersih dijamin oleh
penjualan bersih perusahaan sebesar US$0.05.

3. Return On Equity
Tingkat pengembalian ekuitas pemilik (ROE) merupakan suatu alat ukur dari
penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham
biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam
perusahaan.
 2014
United Airlines memiliki nilai Return on Equity (ROE) sebesar 42%. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap US$1 ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan
US$0.42 dari laba bersih.
 2015
United Airlines memiliki nilai Return on Equity (ROE) sebesar 81%. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap US$1 ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan
US$0.81 dari laba bersih.
 2016
United Airlines memiliki nilai Return on Equity (ROE) sebesar 26%. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap US$1 ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan
US$0.26 dari laba bersih.
 2017
United Airlines memiliki nilai Return on Equity (ROE) sebesar 25%. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap US$1 ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan
US$0.25 dari laba bersih.
 2018
United Airlines memiliki nilai Return on Equity (ROE) sebesar 21% Hal ini
menunjukkan bahwa setiap US$1 ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan
US$0.21 dari laba bersih.

4. Return On Assets
Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Semakin rendah (kecil) rasio ini
semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk
mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
 2014
Return on Asset (ROA) sebesar 3%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
aktiva/asset sebesar US$1 dapat menjamin atau meningkatkan penjualan sebesar
US$0.03.
 2015
Return on Asset (ROA) sebesar 18%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
aktiva/asset sebesar US$1 dapat menjamin atau meningkatkan penjualan sebesar
US$0.18.
 2016
Return on Asset (ROA) sebesar 6%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
aktiva/asset sebesar US$1 dapat menjamin atau meningkatkan penjualan sebesar
US$0.06.
 2017
Return on Asset (ROA) sebesar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
aktiva/asset sebesar US$1 dapat menjamin atau meningkatkan penjualan sebesar
US$0.05.
 2018
Return on Asset (ROA) sebesar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
aktiva/asset sebesar US$1 dapat menjamin atau meningkatkan penjualan sebesar
US$0.05.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan United
Airlines ditinjau dari tingkat profitabilitas adalah kurang efektif dalam mengelola
pendapatan dari penjualan, modal dan asetnya karena dalam 3 tahun terakhir
penurunan baik dalam pengukuran Gross Profit Margin, Net Profit Margin, ROE
dan ROA. Meskipun begitu perusahaan sempat menunjukkan kinerja yang baik
pada tahun 2015 dengan mencapai nilai tertinggi dalam tiap hasil pengukuran
kinerja dibandingkan dengan tahun sebelum (2014) dan sesudahnya (2016, 2017,
2018)

Anda mungkin juga menyukai