Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Perencanaan Kependudukan ini.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Perencanaan


Kependudukan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pamulang, 01 Mei 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 3


B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 4
C. TUJUAN MASALAH...................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6

A. PENGERTIAN KEPENDUDUKAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA ................................. 6


B. KEPENDUDUKAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN INDONESIA ........... 7
1. Jumlah Penduduk..................................................................................................... 7
2. Pertumbuhan Penduduk Indonesia .......................................................................... 8
3. Kebijakan Kependudukan di Indonesia ................................................................... 9
C. SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN ............... 10
1. SDM dalam Konteks Pembangunan Indonesia ..................................................... 10
2. Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia ............................................................ 10
D.PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM MENANGGULANGI KEPADATAN PENDUDUK
DAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA ....................... 15

1. Menanggulangi Kepadatan Penduduk ................................................................... 15


2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia .................................................................. 17

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 20

A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 21

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki penduduk terbanyak
di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Perpadatan penduduk itu
dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat.
Dibandingkan dengan Negara-negara yang sedang berkembang lainnya,
Indonesia merupakan Negara yang sedang membangun dengan mempunyai
masalah kependudukan yang sangat serius disertai dengan jumlah penduduk
yang sangat besar dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan
persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya
merupakan modal, tetapi juga akan merupakan beban dalam pembangunan.
Masih tingginya pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran
dan struktur umur penduduk merupakan masalah utama yang dihadapi Indonesia
dalam bidang kependudukan.

Oleh karena itu, untuk mengurangi masalah tersebut pemerintah harus


meningkatkan sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan
salah satu factor utama dalam melaksanakan pembangunan. Secara makro,
faktor-faktor masukan pembangunan, seperti sumber daya alam, material dan
finansial tidak akan memberi manfaat secara optimal untuk perbaikan
kesejahteraan rakyat bila tidak didukung oleh memadainya ketersediaan faktor
SDM, baik secara kualitas maupun kuantitas. Pelajaran yang dapat dipetik dari
berbagai negara maju adalah, bahwa kemajuan yang dicapai oleh bangsa-bangsa
di negara-negara tersebut didukung oleh SDM yang berkualitas. Jepang,
misalnya sebagai negara pendatang baru (late comer) dalam kemajuan industri
dan ekonomi memulai upaya mengejar ketertinggalannya dari negara-negara
yang telah lebih dahulu mencapai kemajuan ekonomi dan industri (fore runners)

3
seperti Jerman, perancis dan Amerika dengan cara memacu pengembangan
SDM.
Pengembangan SDM pada intinya diarahkan dalam rangka meningkatkan
kualitasnya, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas. Hasil
berbagai studi menunjukkan, bahwa kualitas SDM merupakan faktor penentu
produktivitas, baik secara makro maupun mikro. Sumber daya manusia (SDM)
secara makro adalah warga negara suatu bangsa khususnya yang telah memasuki
usia angkatan kerja yg memiliki potensi untuk berperilaku produktif (dengan
atau tanpa pendidikan formal) yg mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri
dan keluarganya yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat di
lingkungan bangsa atau negaranya.

Dalam konteks mikro, sumber daya manusia adalah manusia/orang yang


bekerja di lingkungan sebuah organisasi yang disebut pegawai, karyawan,
personil, pimpinan / manajer, pekerja, tenaga kerja, majikan buruh dan lain-lain.
Di lingkungan organisasi bidang pendidikan adalah semua pegawai
administratif, pendidik /guru, dosen serta tenaga kependidikan lainnya. Oleh
karena itu, dari pemaparan diatas kami akan mengangkat studi kasus tentang
peran pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk dan dalam
meningkatkan sumber daya manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kependudukan dan sumber daya manusia ?


2. Bagaimana kependudukan dalam penyelenggaraan pemerintahan Indonesia ?
3. Bagaimana sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pemerintahan
Indonesia ?
4. Bagaimana peran pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk dan
dalam meningkatkan sumber daya manusia?

4
C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian dari kependudukan dan sumber daya manusia.


2. Mempelajari proses kependudukan dalam penyelenggaraan pemerintahan
Indonesia.
3. Mengetahui sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pemerintahan
Indonesia.
4. Mengetahui peran pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk
dan dalam meningkatkan sumber daya manusia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kependudukan dan Sumber Daya Manusia


Kependudukan adalah hal-hal yang berhubungan dengan struktur, jumlah,
jenis kelamin, umur, perkawinan, kehamilan, kelahiran, kematian dan lain-lain
hingga ketahanan yang berhubungan dengan ekonomi, soisal, budaya serta
politik. Sedangkan yang dimaksud dengan penduduk yaitu warga negara dan
orang asing yang tinggal di negara tersebut. Misalnya seperti warga negara
Republik Indonesia dan juga warga negara asing yang tinggal di Republik
Indonesia. Dalam pengertian ini terdapat kata lain dari kependudukan yaitu
demografi. Demografi adalah suatu ilmu yang mempelajari berbagai macam
dinamika kependudukan, diantaranya seperti ukuran, struktur, distribusi
penduduk dan bagaimana jumlah penduduk dapat berubah-ubah setiap waktu
yang diakibatkan oleh kelahiran, penuaan, kematian dan migrasi penduduk.
Analisis kependudukan dapat berfokus kepada masyarakat secara menyeluruh
ataupun pada kelompok-kelompok tertentu yang berdasarkan pada kriteria
seperti pendidikan, kewarganegaraan ataupun entitas tertentu.

Dalam mempelajari demografi atau kependudukan terdapat beberapa


komponen terpenting yang perlu kita perhatikan diantaranya seperti kelahiran,
kematian dan migrasi penduduk. Sedangkan terdapat dua faktor penunjang lain
yang tidak kalah penting yaitu tingkat dari mobilitas sosial dan perkawainan.
Berbagai macam informasi yang berkaitan dengan kependudukan sangat
dibutuhkan bagi pihak-pihak yang ada dalam masyarakat. Bagi pihak pemerintah
informasi mengenai kependudukan sangat membantu dalam menyusun berbagai
macam perencanaan, misalnya seperti: pendidikan, kesejahteraan, pajak,
perbaikan jalan, membuat jalan baru, meningkatkan perkebunan, meningkatkan
pertanian dan lain-lain.

6
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bahkan tidak bisa dilepaskan dari sebuah organisasi, baik perusahaan
ataupun instuisi. Selain itu, SDM juga merupakan faktor yang mempengaruhi
perkembangan suatu perusahaan. Pada hakikaktnya, SDM adalah manusia yang
dipekerjakan di suatu organisasi yang nantinya akan menjadi penggerak untuk
bisa mencapai tujuan organisasi itu sendiri

Pengertian sumber daya manusia dan penerapannya sering kali masih belum
sejalan dengan keinginan organisasi. Sementara keselarasan dalam mengelola
SDM menjadi faktor utama kesuksesan jalannya sebuah organisasi. SDM terdiri
dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap
manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia
menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang
handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir
adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan
diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya
Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ).

B. Kependudukan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Indonesia


1. Jumlah Penduduk
Penduduk merupakan suatu yang menunjukkan kepadatan atau banyaknya
orang pada suatu wilayah. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui
melalui beberapa cara yaitu sensus penduduk, survei penduduk dan registrasi
penduduk.
a) Sensus Penduduk yaitu penghitungan jumlah penduduk oleh Pemerintah
dalam jangka waktu tertentu secara serentak. Data yang disajikan meliputi
data demografi, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. Selanjutnya data-data
tersebut dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk bahan
perencanaan kebijakan pembangunan. Ada dua macam yaitu:

7
 Sensus De Facto yaitu penghitungan penduduk yang dilakukan pada setiap
yang berada di suatu wilayah ketika sensus dilaksanakan.
 Sensus De Jure yaitu pencacahan terhadap penduduk yang benar-benar
bertempat tinggal di wilayah yang dilaksanakan sensus.
b) Survei Penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada
waktu dan tempat tertentu. Survei yang dilakukan meliputi survei ekonomi
nasional, survei angkatan kerja nasional dan Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS).
c) Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan
kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan
perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat
pemerintah terendah yaitu kelurahan.

2. Pertumbuhan Penduduk Indonesia


Populasi penduduk Indonesia, yang berjumlah lebih dari 255 juta orang,
bertumbuh dalam laju yang menguatirkan menurut Surya Chandra Surapaty,
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saat ini, persentase pertumbuhan rata-rata penduduk Indonesia setiap
tahunnya mencapai 1,49%. Ini berarti bahwa setiap tahunnya penduduk
Indonesia bertambah 4,5 juta orang.

Kepala BKKBN Surapaty menganggap laju pertumbuhan ini menguatirkan


karena kebanyakan bayi baru ini dilahirkan di wilayah-wilayah miskin
(seperti pemukiman kumuh atau desa nelayan), mengimplikasikan bahwa
mereka kekurangan akses untuk pendidikan yang layak dan karenanya tidak
memiliki lingkungan yang kondusif untuk mengembangkan keahlian tinggi
yang dibutuhkan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi
(pekerjaan), tabungan yang lebih tinggi, dan kesempatan-kesempatan
investasi yang lebih tinggi (contohnya membeli rumah), supaya dapat keluar
dari kemiskinan.

8
BKKBN secara spesifik menargetkan wilayah-wilayah miskin untuk
program perencanaan keluarga dan pengembangan keluarga. Surapaty
mengakui bahwa hasil dari program Keluarga Berencana (KB) pemerintah
telah menurun selama satu dekade terakhir. Indonesia adalah negara dengan
jumlah penduduk terbesar keempat di dunia (setelah Republik Rakyat
Tiongkok, India dan Amerika Serikat). Berdasarkan pada proyeksi
pemerintah, diumumkan di awal 2014 jumlah penduduk Indonesia akan
bertumbuh dari 237,6 juta orang di 2010 menjadi 271,1 juta orang di 2020 dan
menjadi 305,6 juta orang di 2035.

3. Kebijakan Kependudukan di Indonesia


Kebijakan kependudukan adalah kebijakan yang ditujukan untuk
mempengaruhi besar, komposisi, distribusi dan tingkat perkembangan
penduduk. Sedangkan DR. Elibu Bergman (Harvard University)
mendefinisikan kebijakan penduduk sebagai tindakan-tindakan pemerintah
untuk mencapai tujuan dimana di dalamnya termasuk pengaruh dan
karakteristik penduduk. Kebijakan penduduk dibedakan antara :
a) Kebijakan yang mempengaruhi variabel-variabel kependudukan, contoh :
program KB.
b) Kebijakan yang menanggapi perubahan-perubahan dalam bidang
kependudukan, contoh : pembukaan lapangan kerja baru seluas-luasnya.
c) Kebijakan yang mempengaruhi variabel-variabel kependudukan dapat
bersifat :
 Langsung, contoh : pelayanan KB yang secara langsung mempengaruhi
besarnya penduduk dengan tujuan menurunkan kelahiran.
 Tidak langsung, contoh : membatasi pemberian tunjangan beras bagi para
pegawai dimana tunjangan hanya diberikan untuk pegawai yang
bersangkutan, pasangannya, dan untuk maksimun 3 orang anak kandung.

9
C. Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Indonesia
1. SDM dalam Konteks Pembangunan Indonesia
Sebelum kita berbicara mengenai peran sumber daya manusia dalam
pembangunan ekonomi Indonesia, terlebih dahulu mari kita bahas mengenai
pembangunan ekonomi. Pada umumnya pembangunan ekonomi diartikan
sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk
suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan perubahan ciri-ciri
penting suatu masyarakat, yaitu perubahan baik dalam hal teknologi, pola
pikir masyarakat maupun kelembagaan.

Dalam pembangunan ekonomi suatu negara melibatkan faktor-faktor yang


berperan penting, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM).
Keadaan SDM suatu negara sanggat mempengarui pembangunan ekonomi
negara tersebut. Untuk dapat mempercepat tingkat pembangunan ekonomi
maka diperlukan SDM yang unggul diberbagai bidang.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia


Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting
dalam setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang
berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah
penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai,
hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah
keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan
tingkat kemajuan yang telah dicapai.

Agar menjadi sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus


mempunyai kualitas yang memadai sehinga dapat menjadi modal
pembangunan yang efektif. Tanpa adanya peningkatan kualitas, jumlah
penduduk yang besar akan menimbulkan berbagai masalah dan menjadi
beban pembangunan. Analisis mengenai kualitas sumber daya manusia sering
dibedakan menjadi kualitas fisik dan kualitas non fisik. Indikator yang dapat

10
menggambarkan kualitas fisik penduduk meliputi tingkat pendidikan, derajat
kesehatan, dan indeks mutu hidup. Kualitas non fisik meliputi kualitas
spiritual keagamaan, kekaryaan, etos kerja, kualitas kepribadian
bermasyarakat, dan kualitas hubungan selaras dengan lingkungannya. Sampai
saat ini, baik kualitas fisik maupun non fisik sumbar daya manusia Indonesia
masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena adanya kesulitan
pengukuran kualitas non fisik, sehingga yang sering di jadikan patokan adalah
kualitas fisik.

Kualitas kehidupan fisik penduduk setiap negara berbeda satu dengan yang
lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan, letak geografis, dan ras
genetiknya. Negara-negara yang berada disekitar khatulistiwa, kualitas
penduduknya tergolong rendah dan negara-negara tersebut merupakan negara
terbelakang di bidang ekonomi dibandingkan dengan negara-negara yang
berada di daerah subtropis. Keadaan ini kemungkinan besar disebabkan
karena daerah-daerah disekitar khatulistiwa tidak mengenal pergantian musim
seperti di daerah sub tropis, sehingga mereka bisa hidup sepanjang tahun
tanpa mengalami kesulitan mencari perlindungan terutama di musim dingin.
Hal inilah yang mendidik penduduknya kurang berfikir untuk menghadapi
tantangan alam, dan akhirnya menyebabkan sifat malas.

Dengan keadaan yang demikian, maka penduduk disekitar khatulistiwa


hidupnya tetap miskin walaupun daerah-daerah tersebut kaya akan sumber
daya alam. Keadaan ini sangat berbeda dengan keadaan penduduk di daerah
subtropis walaupun daerahnya tidak tersedia sumber daya alam yang banyak,
namun mereka sanggup menguasai teknologi, sehingga hasil penguasaan
teknologi tersebut membuat kualitas kehidupan mereka menjadi lebih baik.
Indonesia yang mengedepankan sektor ekonomi yang selama ini menjadi
prioritas pembangunan, ternyata tidak mampu meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Tiga faktor utama penentu HDI (Human Development Indeks)
yang dikembangkan UNDP adalah:

11
a) Pendidikan
Kualitas penduduk dalam bidang pendidikan sangat penting untuk
diketahui, sebab dapat menggambarkan kemampuan penduduk dalam
menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di bidang
pendidikan salah satu masalah yang dihadapi Indonesia adalah tingkat putus
sekolah yang tingi. Walaupun putus sekolah itu sudah terjadi jauh sebelum
krisis moneter, namun semakin menjadi-jadi setelah Indonesia mengalami
krisis moneter. Untuk mengukur tingkat pendidikan penduduk, dapat
dilakukan dengan cara memperhatikan data penduduk yang masih buta
huruf, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat Universitas. Semakin
tinggi presentase penduduk yang yang masih berarti kualitas penduduk di
nagara yang bersangkutan dilihat dari aspek pendidikan sangat rendah. Dan
secara umum bahwa tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih relatif
rendah bahkan ada yang masih buta huruf.
b) Kesehatan
Selain pendidikan, kesehatan penduduk merupakan faktor penting yang
perlu untuk ditingkatkan, sebab jika penduduk terus-terusan sakit, akan
berpengaruh terhadap tingkat produktivitas. Artinya, semakin banyak
penduduk yang sakit, maka akan semakin rendah kualitas penduduk
berdasarkan tingkat kesehatan.
Kondisi kesehatan dan gizi anak di Indonesia masih memprihatinkan.
Selain cakupan yang masih rendah, program yang diselenggarakan itu masih
masih terfragmentasi sehingga tidak menyentuh kebutuhan tumbuh kembang
anak secara holistik. Rendahnya cakupan dan kualitas penyelenggaraan
program pengembangan anak usia dini mengakibatkan kondisi anak
Indonesia masih memprihatinkan yang ditunjukkan dengan rendahnya
derajat kesehatan dan gizi. Masalah kurang gizi pada anak dapat ditunjukkan
dari kurangnya energi dan protein (gizi makro) dan gizi mikro (terutama
kurang vitamin A, anemia, kurang yodium). Sampai dengan tahun 2000,
keadaan gizi masyarakat menunjukkan kemajuan, yaitu terlihat dengan
menurunnya penderita masalah gizi utama (protein, karbohidrat) pada

12
berbagai kelompok umur. Akan tetapi sejak tahun 2000 sampai saat ini
kekurangan gizi pada anak balita meningkat, diantaranya menderita gizi
buruk. Rendahnya derajat kesehatan dan gizi pada anak usia dini lebih
banyak terjadi pada anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dan yang
tinggal di wilayah pedesaan, serta di wilayah dengan penyediaan layanan
social dasar yang tidak memadai.
Sedangkan untuk meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan yang terjangkau, diwujudkan melalui revitalisasi sistem
kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien
termasuk posyandu dan polindes, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga
kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan
minimum untuk kinerja sistem kesehatan yang komprehensif, serta
memperbaiki sistem informasi pada semua tingkatan pemerintah. Upaya
surveillance dan monitoring dilakukan melalui peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pelaporan hal-hal penting, pengalokasian budget dan
personil pada saat outbreak investigation, control dan rapid response,
peningkatan early warning system/penunjang kedaruratan, serta
pengaplikasian National Pandemic Preparedness Plan.
Untuk pendanaan kesehatan, Depkes akan meningkatkan anggaran
sektor kesehatan nasional melalui APBN sebesar 5-15%, meningkatkan
anggaran kesehatan di daerah melalui APBD sebanyak 15%, melakukan
penghapusan wajib setor hasil pelayanan kesehatan di daerah, meningkatkan
transfer dana dari pusat untuk sektor kesehatan daerah melalui dana alokasi
khusus (DAK), dana dekonsentrasi (Dekon), meningkatkan anggaran untuk
prevensi dan promosi serta membentuk sistem jaminan kesehatan sosial
nasional (Askeskin).
Lebih lanjut Menkes menegaskan bahwa untuk melaksanakan
pembinaan pembangunan kesehatan diperlukan dukungan politis dalam
upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
(AKB). Selain itu semua desa harus memiliki tenaga bidan yang berkualitas
(capable) yang ditunjang dengan dukungan operasional yang memadai.

13
Sejauh ini semua desa telah memiliki Pondok Persalinan Desa yang
dilengkapi dengan sarana dan biaya operasional yang memadai.
c) Ekonomi
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor dalam perubahan
perekonomian. Dalam artian bagaimana menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut ada hal yang penting yang menyangkut
kondisi sumber daya manusia Indonesia, yaitu :
Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan
angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi sekitar
92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar
87,67 juta orang, dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open
unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini
berjumlah sekitar 8 juta.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan
kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di
berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja
terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain, jumlah
angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Kesempatan kerja
yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi menimbulkan dampak semakin
banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia. Fenomena meningkatnya
angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggung
jawab. Fenomena pengangguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan
tinggi, karena ketidakmampuannya menciptakan iklim pendidikan yang
mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
Masalah sumber daya manusia ini menyebabkan proses pembangunan
yang berjalan selama ini kurang di dukung oleh produktivitas tenaga kerja
yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32
tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal
dari pemanfaatan sumber daya alam intensif (hutan dan hasil tambang), arus

14
modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian
bukan berasal dari kemampuan produktivitas sumber daya manusia yang
tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini
merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas
sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi persaingan ekonomi.

D. Peran Pemerintah Pusat dalam Menanggulangi Kepadatan Penduduk dan


dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
1. Menanggulangi Kepadatan Penduduk
Pada masa lampau sering ada sikap dan kebijakan pada pemerintah dan para
pemimpin agama. Ada pemerintah yang melihat masalah kependudukan dari
sudut kekuatan militer yaitu untuk menghentikan menurunnya kekuasaan dan
pengaruh bangsa mereka didunia. Akan tetapi pandangan yang demikian itu
tidak lama dipertahankan, karena muncul keprihatinan umum atas dasar
pandangan Malthus tentang pertambahan penduduk dalam hubungannya dengan
sumber daya. Ada korelasi negatif yang kuat antara kesehatan anak dan besarnya
keluarga. Pertambahan yang cepat dari jumlah anak juga menghambat perbaikan
pendidikan, beban ketergantungan juga bertambah, sehingga merusak
sumberdaya yang dapat digunakan untuk menaikkan tingkat kehidupan, lebih
banyak bantuan yang diperlukan. Ketimpangan bertambah disebabkan adanya
beberapa perkembangan seperti kenaikan harga dan sewa tanah, serta timbul
berbagai masalah perkotaan yang berat.
Dalam masalah ini pemerintah telah mengambil kebijakan yang ditujukan
untuk memperlamat tingkat pertumbuhan penduduk. Diantaranya adalah
menganjurkan untuk kawin pada usia yang lebih tua, lebih sedikit anak dan
dengan jarak yang lebih lama. Pemerintah juga mengadakan program keluarga
berencana, dengan mendirikan klinik khusus untuk keperluan itu, dilengkapi
dengan dokter dan bidan. Pemerintah harus memusatkan usahanya untuk
memudahkan orang mendapatkan kontrasepsi, barangkali dengan harga yang
disubsidi, melalui jaringan perdagangan sehari-hari seperti warung dan
pedagang keliling.

15
Sebaliknya dapat dikemukakan bahwa satu-satunya kontrasepsi yang aman
dan dapat diandalkan untuk didistribusikan secraa komersial ialah kondom, yang
menempatkan kesuburan secara tegas dalam pengendalian pria. Semua metode
yang diterapkan kepada wanita memerlukan setidak-tidaknya semacam bantuan
atau pengawasan professional, selain itu bila lebih perlu lagi, dilakukan
pembedahan sterilisasi baik untuk wanita maupun pria. Selain itu pemerintah
juga membuat kebijakan untuk membatasi kelahiran. Contohnya, pendidikan
kependudukan disekolah-sekolah, ditariknya tunjangan keluarga setelah tiga
anak, meningkatkan usia kawin minimal, menegaskan bahwa bantuan dibarengi
adanya pengendalian penduduk dengan pembentukan badan-badan khusus untuk
menangani masalah kependudukan, dan lebih banyak riset tentang pemilihan
jenis kelamin anak, tegnologi kontrasepsi yang diperbaiki, dan tentang sarana-
sarana social untuk mencapai tujuan fertilitas.
Pertumbuhan penduduk juga membuat lebih sulit untuk menaikkan tingkat
kehidupan, dan bahwa mengekang kesuburan umat manusia merupakan kondisi
yang penting bagi perbaikan itu. Masalah lain dari adanya ledakan penduduk
ialah pada bidang polusi, pangan, sumber daya yang tidak dapat diperbarui dan
energi.
Akhir-akhir ini produk pertanian dan industri telah menggunakan alat yang
menimbulkan tingkat polusi udara dan air yang tidak dapat dibiarkan lagi.
Karbon dioksida akan menaikkan temperature di seluruh dunia, karena gas ini
mempunyai tendensi yang kuat mengabsorbsi radiasi pada gelombang yang
banyak menyalurkan radiasi dari bumi. Oleh karena itu , lebih banyak
karbondioksida di atmosfer berarti lebih banyak radiasi yang terjebak dan
menimbulkan “efek rumah kaca”. Hal tersebut dapat diminimalisir dengan
memperbanyak tumbuhan hijau untuk mengembalikan keseimbangan oksigen
dan karbondioksida. Adapun kebijakan dan usaha pemerintah dalam
menanggulangi kepadatan penduduk yaitu:
a) Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan
nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui
jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia

16
subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini
cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai
berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.
b) Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta
menetapkan tentang batas usia nikah.
c) Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak
kedua.

Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan


penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini:

a) Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi


akseptor Keluarga Berencana.
b) Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan,
sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
c) Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun
menjadi 9 tahun.

2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia

Untuk menyiapkan generasi emas, pendidikan tetap menjadi jalan utama.


Dalam hal ini, pendidikan untuk semua (education for all) menjadi pekerjaan
yang perlu dituntaskan. Bukan sekadar pemerataan, tetapi juga peningkatan
kualitas. Upaya tersebut yaitu seperti melakukan gerakan pendidikan anak
usia dini serta penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar. Di
samping itu perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui
pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses
secara khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan
ekonomi, tetapi berkemampuan akademik.

Periode saat ini sebagai upaya menyiapkan generasi untuk berpuluh-puluh


tahun mendatang. Generasi masa depan harus dipersiapkan sejak sekarang.
Pendidikan harus terus berikhtiar membangun generasi bangsa yang cakap

17
secara intelektual, anggun secara moral, dan siap menghadapi tantangan
zamannya. Pendidikan juga harus mampu melahirkan generasi bangsa yang
memiliki jiwa dan pikiran besar untuk membangun negerinya. Di sisi lain,
yang juga perlu disadari, pendidikan bukan tanggung jawab
pemerintah/negara semata. Pendidikan sebagai jalan kemajuan negeri ini
harus menjadi komitmen dan kesadaran bersama.

Generasi muda Indonesia jangan merasa kalah dengan bangsa asing.


Dengan level kualitas yang dimiliki, generasi muda tanah air memiliki
kualitas yang hampir sama dan mampu bersaing di level internasional. Hanya
saja, terkadang generasi muda Indonesia memiliki kelemahan dalam tiga hal
yaitu komunikasi dalam bahasa inggris, inovatif dan jiwa kewirausahaan, dan
terakhir soft skill yang mencakup penilaian terhadap kemampuan diri sendiri.

Permasalahan dunia dan permasalahan nasional yang semakin komplek


menuntut kita untuk senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat, cadangan energi yang kian
menipis, ragam budaya yang berbeda, konflik internal dan internasional
mengharuskan kita untuk senantiasa belajar. Fakta yang ada memperlihatkan
bahwa pendidikan konvensional pada saat ini kurang memberikan kontribusi
terhadap pemecahan masalah yang ada malah semakin memperlebar
kesenjangan yang ada. Pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan
alternatif yang dapat memberikan warna baru dalam dunia pendidikan. Selain
itu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat juga dilakukan
dengan cara yang lain :

a. Meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia


b. Menambah lapangan kerja yang memadai
c. Peningkatan perekonomian Indonesia

Arah pembangunan sumber daya manusia di indonesia ditujukan pada


pengembangan kualitas sumber daya manusia secara komprehensif meliputi
aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta

18
profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai
religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan sumber
daya manusia di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ),
kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kependudukan merupakan hal-hal yang berhubungan dengan struktur,
jumlah, jenis kelamin, umur, perkawinan, kehamilan, kelahiran, kematian dan
lain-lain hingga ketahanan yang berhubungan dengan ekonomi, soisal, budaya
serta politik. Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu bangsa
atau negara. Sumber daya manusia harus memadai, baik dilihat dari segi
kuantitas maupun kualitas.
Dalam kependudukan dapat diketahui jumlah penduduk dengan
mengadakan sensus penduduk, survei penduduk, dan registrasi penduduk. Ada
beberapa kebijakan beserta contoh dalam kependudukan dalam pemerintahan
Indonesia, yaitu :
1. Kebijakan yang mempengaruhi variabel-variabel kependudukan, contoh :
program KB.
2. Kebijakan yang menanggapi perubahan-perubahan dalam bidang
kependudukan, contoh : pembukaan lapangan kerja baru seluas-luasnya.
3. Kebijakan yang mempengaruhi variabel-variabel kependudukan dapat
bersifat :
Langsung, contoh : pelayanan KB yang secara langsung mempengaruhi
besarnya penduduk dengan tujuan menurunkan kelahiran.
Tidak langsung, contoh : membatasi pemberian tunjangan beras bagi para
pegawai dimana tunjangan hanya diberikan untuk pegawai yang
bersangkutan, pasangannya, dan untuk maksimun 3 orang anak kandung.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Sofyan. 2015. Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli. Diakses
dari http://www.satujam.com/sumber-daya-manusia

Luthfita, Rianha. 2014. Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia. Diakses dari
https://lutfitariana.com/pengetahuan/upaya-peningkatan-sumber-daya-manusia

21

Anda mungkin juga menyukai