Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah manajemen strategi yang diberi judul “PENERAPAN RENCANA BISNIS”.

Makalah ini mencoba membahas secara singkat tentang penerapan manajemen strategi,
yang pada saat ini perlu diketahui oleh para pelaku bisnis maupun bagi mereka yang ingin
terlibat di dalamnya. Bermula dari penggunaan berbagai strategi dalam dunia bisnis yang
mencerminkan keinginan para pelaku bisnis untuk mengadopsi proses pembuatan strategi yang
lebih terarah dan canggih. Proses strategik tersebut kemudian digabungkan dengan fungsi
manajemen yaitu perencanaan, penerapan dan pengawasan dan disebut manajemen strategik.

Manajemen strategi pada prinsipnya adalah suatu metode berpikir yang lebih strategik
dalam menghadapi persoalan/masalah yang memerlukan penyelesaian terbaik. Makalah ini juga
dilengkapi dengan berbagai manfaat yang diperoleh dari penerapan manajemen strategi.

Penulisan makalah ini tentu tidak akan terselesaikan jika tanpa ada yang membantu
penulis. Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan kami mengucapkan rasa terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan makalah ini, di antaranya
1. Bapak Muger Apriansyah selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategi.
2. Serta pihak-pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini,
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan saran-saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah atau karya tulis kami selanjutnya. Akhirnya, penulis
berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua, khusus bagi kami dan
umumnya bagi para pembaca. Amin.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3

A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................................................. 3


B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 4
C. TUJUAN MAKALAH.................................................................................................................. 4
D. KEGUNAAN MAKALAH............................................................................................................ 4
E. SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH ...................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5

A. PENGERTIAN STRATEGI ........................................................................................................... 5


B. PERBEDAAN STRATEGI DAN TAKTIK ....................................................................................... 6
C. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI ...................................................................................... 7
D. PENERAPAN MANAJEMEN STRATEGI DALAM PERUSAHAAN .................................................... 8
E. PENTINGNYA PENERAPAN STRATEGI BAGI PERUSAHAAN ...................................................... 11
F. MANFAAT PENERAPAN MANAJEMEN STRATEGI BAGI PERUSAHAAN ..................................... 12

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 13

A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 13
B. SARAN ................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan dunia bisnis beberapa tahun ini sanngatlah cepat dan membuat pihak-
pihak yang terlibat didalamnya harus bekerja keras agar keberadaanya tetap diakui oleh
pelanggan mereka. Jika dahulu pelanggan membutuhkan sesuatu untuk pemutih gigi, mereka
akan dapat dengan cepat mendapatkannya. Hal ini terjadi karena pasta gigi yang ada ditujukan
untuk semua orang (semua segmen pasar). Saat ini jika kita membutuhkan pasta gigi, akan
terdapat banyak pilihan yang ditawarkan ada pepsodent, close up, ciptadent dan lain-lain. Dan ini
akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk memilih. Semakin beragamnya jenis
dan macam pasta gigi (dan produk lainnya) menggambarkan semakin ketatnya persaingan dalam
dunia bisnis.
Bervariasinya merk dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya
berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Mereka harus mulai berpikir dan mengalahkan (kalau
perlu membunuh) para pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat yang akan
memenangkan persaingan. Dalam usahanya menuju perusahaan yang kuat, para pengambilan
keputusan (Chief Executif Officer) didalam perusahaan diwajibkan untuk merubah cara berfikir
hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berfikir secara strategik karena
seperti dikatakan oleh jendral Karl von Clausewitz pada tahun 1831 dalam bukunya “On War”,
bahwa bisnis adalah sebuah peperangan.
Berfikir strategik juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah strategik
yang timbul seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi. Karakteristik dari masalah
strategik di antaranya; berorientasi pada masa depan, biasanya berhubungan dengan unit bisnis
yang sangat komplek, memerlukan perhatian dari manajemen puncak, akan mempengaruhi
kemakmuran jangka panjang dari perusahaan, melibatkan pengalokasian sejumlah besar sumber-
sumber daya perusahaan.
Maka, penulis tertarik untuk menulis makalah yang membahas mengenai penerapan
manajemen strategi dan manfaat yang diperoleh bagi pihak yang terlibat didalamnya guna bisa
memenangkan peperangan dalam persaingan bisnis. Sehingga, makalah ini penulis beri judul

3
“PENERAPAN MANAJEMEN STRATEGI DAN SEJUMLAH MANFAAT YANG DAPAT
DIPEROLEHNYA”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan strategi?
2. Apa perbedaan strategi dengan taktik?
3. Apakah yang dimaksud dengan manajemen strategi?
4. Bagaimana penerapan manajemen strategi dalam perusahaan?
5. Apa pentingnya penerapan strategi bagi perusahaan?
6. Apa manfaat penerapan manajemen strategi bagi perusahaan/ organisasi?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian strategi
2. Perbedaan strategi dan taktik
3. Pengertian manajemen strategi
4. Penerapan manajemen strategi dalam perusahaan
5. Pentingnya penerapan strategi bagi perusahaan
6. Manfaat penerapan manajemen strategi bagi perusahaan/organisasi

D. Kegunaan Makalah
Penulisan makalah ini disusun dengan harapan penambahan wawasan dan pengetahuan
keilmuan mengenai penerapan manajemen strategi. Serta dari sudut implementasi, makalah ini
dapat berguna bagi para pelaku bisnis atau yang terlibat didalamnya dalam proses pembuatan
keputusan yang strategik dalam rangka pencapaian tujuan dan keberhasilan
perusahaan/organisasi.

E. Sistematika Penulisan Makalah


Penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan yaitu metode yang proses
pengumpulan sumber-sumber pembahasan makalah ini adalah dari buku-buku kepustakaan yang
relevan dengan topik makalah ini. Di antaranya, dari buku manajemen strategi dan kebijaksanaan
bisnis, manajemen strategik dan sumber-sumber lain yang menunjang seperti website.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi
Pengertian strategi memiliki beberapa pengertian, seperti yang disebutkan oleh
Christensen. Menurutnya, pengertian strategi dapat ditinjau dari beberapa segi di antaranya, dari
segi milliter, politik, dan ekonomi. Dari segi militer, strategi adalah penempatan satuan-satuan
atau kekuatan-kekuatan tentara di medan perang unutk mengalahkan musuh. Dari segi politik,
strategi adalah penggunaan sumber-sumber nasional untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan
sari segi ekonomi, strategi adalah alokasi sumber-sumber yang sifatnya jarang atau terbatas.
Sedangkan dilihat secara etimologis kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu
stratogos atau strategis yang berarti jendral. Strategi berarti seni para jendral maka, strategi kalau
diartikan dari sudut milliter adalah cara menempatkan pasukan atau menuyusun kekuatan tentara
di medan perang agar musuh dapat dikalahkan.
Pengertian strategi ini ternyata belum ada kesatuan difinisi yang dapat diterima oleh
berbagai pihak. Karena ada beberapa pakar ahli yang memberikan difinisi yang berbeda
walaupun tujuannya adalah sama. Berikut ini adalah pengertian strategi menurut beberapa ahli :
1. Menurut Ansoff, strategi adalah aturan unutk pembuatan keputusan dan penentuan garis
pedoman. Strategi juga disebut konsep bisnis perusahaan.
2. Menurut Uyterhoeven, strategi corporate adalah usaha pencapaian tujuan dengan
memberikan arah dan keterikatan perusahaan.
3. Menurut Newman dan Logan, strategi master adalah perencanaan yang melihat ke depan
yang dipadukan dalam konsep dasar atau misi perusahaan.
4. Menurut Christensen, strategi adalah pola-pola berbagai tujuan serta kebijaksanaan dasar
rencana-rencana unutk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa sehingga
jelas usaha apa yang sedang dan akan dilaksanakan oleh perusahaan, demikian juga sifat
perusahaan baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
5. Menurut Chandler, strategi adalah penentuan dasar goals jangka panjang dan tujuan
perusahaan serta pemakaian cara-cara bertindak san alokasi sumber-sumber yang
diperlukan unutk mencapai tujuan.

5
6. Menurut Glueck, strategi adalah satu kesatuan rencana yang komprehensif dan terpadu
yang menghubungkan kekuatan strategi perusahaan dengan lingkungan yang
dihadapinya, kesemuanya menjamin agar tujuan perusahaan tercapai.
Dari berbagai macam difinisi strategi perusahaan di atas, dapat ditarik beberapa
kesimpulan pokok sebagai berikut :
1. Strategi perusahaan adalah satu kesatuan rencana perusahaan yang komprehensif dan
terpadu yang diperlukan unutk mencapai tujuan perusahaan.
2. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan perusahaan, karena
lingkungan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan, sehingga dapat disusun
kekuatan strategi perusahaan.
3. Dalam pencapaian tujuan perusahaan terdapat berbagai alternatif strategi yang perlu
dipertimbangkan dan harus dipilih.
4. Strategi yang dipilih akan diimplementasikan oleh perusahaan dan akhirnya memerlukan
evaluasi terhadap strategi tersebut.

B. Perbedaan Strategi dan Taktik


Banyak orang yang masih bingung atau sulit untuk membedakan antara strategi dan
taktik. Perbedaan yang paling mudah antara keduanya adalah saat kita memutuskan apa yang
seharusnya kita kerjakan, kita memutuskan sebuah srategi. Sedangkan jika kita
memutuskan bagaimana untuk mengerjakan sesuatu itulah yang disebut taktik. Dengan kata
lain, seperti yang dikatakan oleh Drucker, strategi adalah mengerjakan sesuatu dengan benar
(doing the thing right).
Menurut Karl von Clauswitz, strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran
untuk memenangkan suatu perang sedangkan taktik adalah seni menggunakan tentara dalam
sebuah pertempuran. Dalam bisnis, taktik merupakan sekumpulan program-program kerja yang
dibentuk untuk melengkapi bisnis.
Kesimpulannya, adalah bahwa taktik merupakan penjabaran operasional jangka pendek
dari strategi agar strategi tersebut dapat diterapkan. Sehingga, taktik merupakan bagian dari
strategi yaitu kelanjutan setelah strategi diputuskan. Maka, selanjutnya akan dipikirkan taktik
untuk pelaksanaan strategi tersebut.

6
C. Pengertian Manajemen Strategi
Definisi manajeman strategi berkembang luas dan tiap para ahli mencoba membuat definisinya
sendiri. Seperti menurut beberapa pendapat di bawah ini:
1. Wahyudi, menurutnya manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari perumusan
(formulating), penerapan (implementing), evaluasi (evaluating) dari keputusan-keputusan
strategis antar fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya di masa
yang akan datang.
2. Afdon, menurutnya manajemen strategi adalah proses yang berkesinambungan yang
dimulai dari perumusan srtategi dilanjutkan dengan pelaksanaannya, kemudiann bergerak
ke arah peninjauan dan kembali dan penyempurnaan strategi tersebut dikarenakan kondisi
internal dan eksternal organisasi yang berubah.
3. Hunger dan Wheelen, strategic manajement is the set of manajerial and action s that
determinat the long term performance of corporation it influedis strategi formulation,
strategi implementation and strategy evaluation.
4. Miller, menurutnya strategy manajement is a process that combiness three mayor
interrelated activities strategic implementation.
Dari definisi-definisi di atas, pada prinsipnya mereka mengutarakan pengertian yang sama, yaitu
mereka menggabungkan pola berfikir strategis dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu,
perencanaan, penerapan, dan pengawasan. Maka, penulis dapat menyimpulkan dua hal yang
penting berdasarkan pengertian di atas, yaitu:
1. Manajemen strategic terdiri dari tiga proses:
a) Pembuatan strategi yang meliputi pengembangan misi dan tujuan jangka panjang,
pengidentifikasian peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan kelemanahan
perusahan, pengembangan alternaitf-alternatif strategi dan penentuan strategi yang
sesuai untuk di adopsi.
b) Penerapan strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahuanan, kebijakan
perusahaan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar
strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
c) Evaluasi/control strategi, mencakup usaha-usaha unutk memonitor seluruh hasil-hasil
dari pembuatan dan penerapan strategi termasuk mengukur kinerja individu dan
perusahaan serta mengambil langkah-langkah perbaikan jikan diperlukan.

7
2. Mananjemen strategik, memfokuskan pada penyatuan/penggabunga aspek-aspek
pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi dan produksi/operasional dari
sebuah bisnis. Karena ia mengintegrasikan semua fungsi-fungsi bisnis.
Strategic selalu memberikan sebuah keuntungan, sehingga jika proses manajemen yang
dilakukan oleh perusahaan gagal untk menciptakan keuntungan bagi perusahaan/organisasi maka
proses manajemen tersebut tidak dapat disebut manajemen strategik.

D. Penerapan Manajemen Strategi dalam Perusahaan


Setelah manajemen puncak memilih strategi maka perusahaan mengetahui bagaimana
jalan untuk mencapai tujuan-tujuannya. Menjadi tugas pada pemimpin unit bisnis dan pemimpin
kunci dalam sebuah perusahaan unutk mengawasi agar strategi yang tepat tersebut dapat
dilaksanakan. Strategi fungsional dan kebijaksanaan jangka pendek dan menengah harus
dikembangkan secara konsisten dengan strategi yang telah dipilih dan organisasi unit bisnis
maupun perusahaan harus mencerminkan strategi dan tujuan-tujuan perusahaan.
Penerapan strategi adalah penugasan atau penugasan kembali kepada para pemimpin
perusahaan, baik pada tingkat corporate maupun tingkat unit bisnis, unutk mengkomunikasikan
dan mengimplementasikan strategi bersama-sama para karyawan, implementasi strategi juga
melibatkan penembangan kebiksanaan fungsional, struktur oraganisasi, ikllim yang mendukung
strategi dan membantu tercapainya tujuan-tujuan organisasi.
Penerapan berlangsung dalam suatu aliran kebiasaan. Pertama, strategi dipilih oleh
manajemen puncak pada tingkat corporate atau kantor pusat dan manajer tingkat corporate
tersebut mengkomunikasikan strategi yang dipilih kepada para manajer tingkat unit bisnis.
Selanjutnya, manajer unit bisnis memilih strategi khusus untuk unit bisnisnya dan
mengimplemantasikan pada divisi, departemen, dan bagian-bagian yang berada di bawahnya.
Untuk perusahaan yang didesantrilasasi, proses penerapan strategi adalah serupa dengan
perusahaan yang mempunyai unit-unit bisnis. Pada perusahaan yang mempunyai bisnis tunggal,
manajemen puncak langsung mengkomunikasikan dan mengimplementasikan strategi pada
divisi, departemen, atau bagian di bawahnya. Proses implementasi memerlukan komunikasi yang
efektif dan negoisasi-negoisasi di antara semua penyusun strategi atau manajemen puncak yang
berhubungan.

8
Telah dijelaskan pada poin terdahulu bahwa penerapan strategi, meliputi penentuan,
kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar
strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
1. Penerapan Kebijaksanaan Fungsional
Strategi menetukan garis besar atau dasar pedoman pokok pencapaian tujuan. Untuk
mencapai tujuan perusahaan maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam
bentuk kebijakasanaan (policy). Kebijaksanaan (policy) adalah pedoman pelaksanaan tindakan-
tindakan tertentu. Seringkali strategi dinyatakan dalam ukuran-ukuran umum yang
interprestasinya dapat berbeda-beda. Pemilihan kebijaksanaan secara hati-hati dapat
mempertajam arti strategi dan memedomani keputusan-keputusan khusus dalam suatu arah yang
mendukung strategi.
Implemantasi kebijakan fungsional melibatkan dua proses yaitu: menyebarkan sumber-
sumber dan pengembangan kebijakan yang mengoperasionalkan strategi. Penyebaran sumber-
sumber adalah keputusan tentang penentuan alokasi sumber-sumber perusahaan yang meliputi
uang, fasilits, dan daya manusia kepada divisi-divisi atau departemen-departemen atau unit
bisnis. Penyebaran sumber biasanya dikerjakan melalui proses penganggaran. Apakah
penyebaran sumber merupakan proses penting untuk suksesnya strategi? Jawabannya “ya”.
Strategi tanpa keputusan tentang penyebaran sumber adalah strategi hanya di atas kertas, strategi
tanpa konsekuensi penyebaran sumber atau tanpa memliki sumber adalah bagaikan macan kertas
yang tidak mempunyai kekuatan.
Menciptakan kebijaksanaan mengarahkan pada kondisi-kondisi dimana para manajer
subordinasi atau bawahan mengetahui tentang apakah mereka memperoleh dukungan untuk
bekerja dan mengimplementasikan keputusan. Elemen penting dalam menyusun kebijaksanaan
adalah kemampuan untuk menjabarkan strategi induk dan substrategi ke dalam kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang cocok, dapat dilaksanakan dan tidak hanya baik secara teoretis. Bagi para
manajer mereka tidak cukup hanya memutuskan perubahan strategi tetapi lebih penting adalah
bagaimana strategi baru tersebut akan dilaksanakan, kapan dilaksanakan, dan bagaimana
melaksanakananya secara efisien dan efektif.
Kebijaksanaan minimal yang harus dikembangkan adalah meliputi kunsi keputusan
fungsional yaitu; kebijaksanaan pemasaran, kebijaksanaan manajemen produksi dan operasi,
penelitian dan pengembangan, logistic, personalia dan keuangan dan akuntansi.

9
2. Penerapan Kepemimpinan
a) Mengubah kepemimpinan saat sekarang pada tingkatan-tingkatan yang tepat. Yaitu,
membuat keyakinan bahwa penyusun strategi yang tepat diberi posisi atau kedudukan
yang tepat untuk memilih strategi perusahaan anatar unit bisnis.
b) Memperkuat motivasi para manajer melalui pemberian insentif, misalnya insentif
keuangan dan lain-lain. Bagi perusahaan umumnya bermanfaat unutk menguatkan atau
mendorong motivasi para penyusun stretegi agar dapat mencapai tujuan-tujuan strategi.
c) Motivasi tersebut dihubungkan dengan pemberian kompensasi pada para penyusun
strategi yang mencapai prestasi strategi. Pemberian insentif sebagai kompensasi akan
mengarahkan para manajer untuk memiliki motivasi yang tinggi dan saling mendorong
satu sama lain.
d) Serta melibatkan pengembangan karier para penyusun strategi masa depan. Karena
pentingnya kepemimpinan dalam implementasi strategi maka perlu mencurahkan
perhaitan yang lebih besar pada pengembangan karier para penyusun strategi. Unutk
menjadi penyusun strategi yang sukses, para eksekutif harus memahami keputusan-
keputusan fungsional bisnis, khusunya: produksi dan operasi, pemasaran dan keuangan.
3. Penerapan Organisasional
Tahap terakhir penerapan atau implementasi strategi adalah impelemantasi
organisasional. Untuk mengimplementasikan strategi memerlukan struktur organisasi yang
sesuai dengan strategi tersebut. Oleh karena itu, manajer puncak harus menyesuaikan struktur
organisasi yang dimilikinya dengan strategi yang dipilih.
Organisasi adalah pembagian pekerjaan di antara kelompok-kelompok atau individu-
individu dan meyakinkan bahwa subbagain-bagian tersebut dihubungkan bersama-sama unutk
menjamin bahwa mereka bekerjasama unutk menjamin bahwa mereka akan bekerja bersama-
sama secara efektif.
Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi organisasional. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa jika strategi diimpementasikan secara wajar dengan
struktur organisasi yang tepat maka perusahaan lebih efektif. Misalnya penelitian Chandler
menyatakan bahwa jika perusahaan menggeser strateginya kea rah bentuk divisional. Dorongan
unutk menggeser tersebut datang dari lingkungan perusahaan. Peneliti lainnya menyimpulkan

10
bahwa masalah-masalah organisasi timbul dari ketidakmampuan organisasi unutk beradaptasi
terhadap perubahan strategi.
Struktur organisasi apa yang cocok dengan strategi yang dipilih? Unutk menjawab
pertanyaan tersebut kita harus mengenal berbagai struktur organisasi terlebih dahulu. Struktur
organisasi telah banyak berubah, organisasi pada perusahaan kecil atau primitive hanya terdiri
dari “boss” atau atasan dan para karyawan. Struktur organisasi terus berkembang sejalan
dengan perkembangan perusahaan dan bertambahnya jumlah karyawan, sehingga timbul
srtuktur organisasi fungsional. Jika perusahaan semakin bertumbuh dengan memperluas
berbagai bidang bisnis maka struktur organisasi mengarah pada organisasi divisional.
Perusahaan yang bisnisnya dalam bentuk proyek-proyek besar mendorong digunakannya
srukturorganisasi matrik.

E. Pentingnya Penerapan Strategi bagi Perusahaan


Banyak sekali arti penting dan manfaat mempelajari strategi perusahaan, antara lain:
1. Strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan-
kesempatan masa depan pada kondisi perusahaan yang berubah dengan cepat.
2. Strategi dapat memberikan tujuan dan arah perusahaan di masa depan dengan jelas kepada
semua karyawan. Dengan tujuan dan arah masa depan yang jelas, bermanfaat pada semua
karyawan untuk :
a. Mengetahui apa yang diharapkan karyawan dan kemana arah tujuan perusahaan
b. Dapat mengurangi konflik yang timbul karena strategi yang efektif mengarahkan pada
karyawan unutk mengikutinya.
c. Memberikan semangat atau dorongan pada karyawan dan manajemen dalam mencapai
tujuan
d. Manjamin adanya dasar pengendalian mananjemen dan evaluasi
e. Manjamin para eksekutif puncak mempunyai kesatuan dan opini atas masalah strategi
dan tindakan-tindakan.
3. Pada saat ini, strategi banyak dipraktekkan di dalam industri karena membuat tugas para
eksekutif puncak menjadi lebih mudah dan kurang berisiko.
4. Strategi adalah kacamata yang bermanfaat unutk memonitor apa yang dikerjakan dan
terjadi di dalam perusahaan, dapat memberikan sumbangan terhadap kesuksesan
perusahaan atau malahan mengarah kepada kegagalan.

11
5. Memberikan informasi kepada manajmen puncak di dalam merumuskan tujuan akhir dari
perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan lingkungannya.
6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat membantu praktek-praktek manajer.
7. Perusahaan menyusun strategi umumnya lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan
yang tidak menyusun strategi.

F. Manfaat Penerapan Manajemen Strategi bagi Perusahaan


Dengan menggunakan manajemen strategic sebagai suatu keerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan
dengan persaingan, maka para manajer diajak unutk berfikir lebih kreatif atau berfikir secara
strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak
alternative yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu
hasil yang menguntungkan.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada
tahap pelaksanaannya
7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berfikir strategik sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah strategik yang
timbul seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi. Karakteristik dari masalah
strategik di antaranya; berorientasi pada masa depan, biasanya berhubungan dengan unit
bisnis yang sangat komplek, memerlukan perhatian dari manajemen puncak, akan
mempengaruhi kemakmuran jangka panjang dari perusahaan, melibatkan pengalokasian
sejumlah besar sumber-sumber daya perusahaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, jelas bahwa penerapan manajemen strategi bagi
perusahaan sangat bermanfaat bagi kemakmuran jangka panjang perusahaan yang
berbenturan dengan kondisi lingkungan persaingan yang semakin ketat. Dengan
menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk
menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan
persaingan, maka para manajer diajak untuk berfikir lebih kreatif atau berfikir secara
strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu
hasil yang menguntungkan.

B. Saran
Perusahaan sekarang harus mulai merubah tujuan dari penggunaan system informasinya
sesuai dengan perkembangan teknologi yang baru. Karena perubahan system ini perlu untuk
mendukung pencapaian “keunggulan bersaing” agar perusahaan dapat siap untuk memasuki
dan menjalankan bisnisnya di era globalisasi dan bersaing dengan perusahaan asing lainnya.
Sebab penerapan strategi jika tanpa penggunaan informasi seperti disebutkan di atas,
layaknya strategi hanya di atas kertas, strategi tanpa informasi bagaikan macan kertas yang
tidak mempunyai kekuatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Saladi, Djaslim H.. (1999). Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan.Linda Karya:
Bandung.
Supriyono. (1985). Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis. BPFE : Yogyakarta.
Wahyudi S. Agustinus. (1996). Manajemen Strategik. Binarupa Aksara : Medio.

14

Anda mungkin juga menyukai