BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu merupakan salah satu indiaktor untuk melihat derajat
kelahiran hidup namun masih jauh dari target Sustainable Development Goals
adalah penurunan AKI secara global hingga kurang dari 70 per 100.000
Berdasarkan data diatas ada lima penyebab kematian ibu terbesar yaitu
partus laama/ macet (1,8%), abortus (1,6%) dan lain-lain (34,5%). Abortus
merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin sampai saat ini
Peran bidan dalam upaya mengedukasi keajdian abortus pada ibu hamil
waktu minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12
minggu), satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan
tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan pada ibu hamil, zat
besi memiliki peranan yang cukup penting untuk pertumbuhan janin. Selama
hamil, asupan zat besi harus ditambah mengingat selama kehamilan, volume
darah pada tubuh ibu meningkat. Sehingga untuk dapat tetap memnenuhi
kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui
plasenta, dibutuhkan asupan zat besi yang lebih banyk, istirahat secukupnya,
baik dari segi fisik maupun psikologinya agar kehamilan berjalan lancar dan
B. Tujuan
abortus.
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
B. Etiologi
2016):
dan pengaruh zat-zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat-
menahun.
3. Faktor ibu seperti penyakit-penyakit kronis yang diderita oleh sang ibu
4. Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada
pendarahan.
5
daripada plasenta.
9. Ada kalanya kantong amnion kosong atau tampak kecil tanpa bentuk yang
jelas, mungkin pula janin telah mati lama, mola kruenta, maserasi, fetus
kompresus.
D. Klasifikasi
1. Berdasarkan proses
a. Abortus spontan
d. Abortus septik
a. Abortus Iminens
Penegakkan diagnosa:
Penatalaksanaan:
berhenti
dokter.
biasanya.
telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi
Penegakkan diagnosa:
2) Serviks terbuka
4) Kram nyeri perut bagian bawah karena kontraksi rahim yang kuat
Penatalaksaan :
1) Pasien dirawat di RS
perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4
hasil konsepsi
8
hasil konsepsi.
Sebagian hasil konsepsi telah kelaur dari kavum uteri dan masih
Penegakkan diagnosa:
berlangsung
3) Serviks terbuka karena masih ada bagian dari janin yang masih
Penanganan:
Jika evakuasi tidak bisa segera lakukan dan beri ergometrin 0,2 mg
d. Abortus komplitus
Penegakkan diagnosa:
hasil konsepsi
Penanganan:
kehamilan 20 minggu.
Penegakkan diagnosa:
Penanganan:
1) Rawat pasien di RS
3. Berdasarkan Frekuensi
a. Abortus Habitualis
Penegakkan diagnosa:
mm (Hutapea, 2016).
Penanganan:
persalianan.
12
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas
2. Anamnesa
a. Keluhan Utama
b. Riwayat perkawinan
c. Riwayat menstruasi
d. Riwayat Obstetri
e. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang
a) Nutrisi
b) Eliminasi
konsistensi padat
BAK : 4-5x/hari
c) Aktivitas
d) Istirahat
Siang : 1 jam
e) Pola seksual
f) Personal hygiene
Mandi : 2x/hari
Keramas :3x/minggu
g) Data psikososial
secara bermusyawarah.
B. Data Objektif
1. Pemerisaan umum
KU : lemah
S : 36,6º C RR : 20 x/m
BB : 48 kg
TB : 157
LILA : 24 cm
16
2. Pemeriksaan fisik
oedem
kelenjar tiroid,
susu menonjol
Abdomen : Tidak ada striae gravidarum, tidak ada luka bekas operasi
Ekstremitas (atas dan bawah) simetris, tidak ada oedem, reflek patella
(+)
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 10,7 gr%
Dasar :
Ibu mengatakan cemas dan takut setelah flek-flek kemudian keluar darah
Perdarahan Infeksi
V. Perencanaan
2. Jelaskan kepada ibu mengenai kondisinya saat ini dan ibu perlu di rawat
7. Dokumentasikan tindakan
VI. PELAKSANAAN
2. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu perlu rawat inap di Puskesmas Rawat
inap Gedong Tataan agar keadaaan ibu bisa terpantau dengan baik oleh
dokter
tempat tidur serta mengurangi aktivitas baik itu duduk, pergi kekamar
tempat tidur
20x/m
5. Memotivasi ibu untuk cukup makan dan minum untuk memenuhi nutrisi
pemeriksaan dan ibu merasa yakin dirinya dapat melaluinya dengan baik
VII. EVALUASI
umum ibu
6. Telah diberikan obat sesuai terapi, obat dari dokter dan ibu bersedia
7. Telah didokumentasikan di RM
20
BAB IV
PEMBAHASAN
terjadi antara praktik dan teori yang di lakukan di puskesmas rawat inap gedong
tataan dengan teori yang ada .disini kami akan menjelaskan kesenjangan tersebut
1. Pengkajian
Pengkajian dan pengumpulan data dasar yang merupakan tahap awal dari
data objektif .
pervaginam, ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam
kandungan. tanda dan gejala nya pemeriksaan di dapat ada nya pendarahan
Berdasarkan hasil pengkajian data yang penulis proleh pada kasus Ny. N
2. Interpretasi data
Pada kasus ini kami mendapat kan diagnosa kibidanan Ny.N G1P0A0
data subyektif dan data obyektif. Sedangkan masalah dari kasus ini adalah
flek yang berwarna kecoklatan dari jalan lahir dan tidak mules. Kebutuhan
Taber, B (2002), masalah yang timbul pada ibu hamil dengan Abortus
Ny. N masalah dan kebutuhan yang diperlukan sesuai dengan teori menurut
3. Diagnosa Potensial
4. Antisipasi
dankeselamatan jiwa.
total/bed rest.
danpraktik, hal ini dikarenakan pada kasus Ny. N dengan Abortus imminens
obsgyn.
5. Perencanaan
Abortus Imminens yaitu: bed rest total/ tirah baring, anjurkan untuktidak
6. Pelaksanaan
Imminens antara lain bed rest total, tidak bolehmelakukan hubungan seksual,
7. Evaluasi
24
badan janin 500 gram tanpa disertai dengan adanyapembukaan serviks dan
atau tanpa disertai rasa mules-mules dan hasilkonsepsi masih di dalam uterus.
(Varney, 2004).
ini tidak jauh berbeda dengan teori-teori yang telah dikemukakan di atas,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan yaitu:
Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.
dan praktik.
e. Perencanaan yang diberikan pada kasus ini yaitu bed rest total,
tpm. Padakasus ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik, yaitu
personalhygiene.
personalhygiene.
dapattertangani.
B. Saran
sebagai berikut:
AbortusImminens.
2. Bagi Pasien
DAFTAR PUSTAKA
Mariza, Ana dan Rosmiyati. (2014). Karakteristik Ibu Yang Mengalami Kejadian
Abortus Insipeiens Di RSUD Dr. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
Tahun 2014. Jurnal Kebidanan vol 1, No 3 oktober 2015: 139-142.