Anda di halaman 1dari 22

BAB III

ANALISIS STRUKTUR STATIS TERTENTU

3.1 PENDAHULUAN
3.1.1 Diskripsi Singkat
Analisis struktur statis tertentu mempelajari masalah cara menghitung reaksi
perletakan struktur statis tertentu dan menggambar gaya gaya dalam untuk berbagai
macam pembebanan statis. Sebelum mempelajari cara menganalisis/ menghitung terlebih
dahulu dibahas pengertian gaya Normal, Lintang dan Momen serta sistem perjanjian tanda
dalam analisa struktur.

3.1.2 Manfaat dan Relevansi


Manfaat dipelajari materi ini adalah mahasiswa (peserta ajar) dapat menganalisis
struktur statis tertentu berupa menghitung reaksi perletakan, menghitung gaya-gaya dalam
dan menggambarkannya untuk berbagai macam pembebanan statis. Relevansi dari materi
ini adalah merupakan lanjutan dari materi Struktur Statis Tertentu (Bab II) dan dasar dalam
menganalisis struktur statis tak tentu dan rekayasa struktur lainnya.

3.1.3 Kompetensi Dasar


- Mahasiswa dapat menghitung reaksi perletakan Struktur Statis Tertentu.
- Mahasiswa dapat menghitung gaya-gaya dalam (Normal, Lintang dan Momen) s
- Mahasiswa dapat menggambar gaya-gaya dalam Struktur Statis Tertentu.

3.1.4 Petunjuk Belajar


Untuk mempermudah mempelajari materi analisis struktur statis tertentu, maka
perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Membaca kembali materi Struktur Statis Tertentu (Bab II).
2. Memperhatikan lingkungan sekitar kemudian lakukan pengelompokan berdasarkan
pembagian struktur statis tertentu (simple supported, kantilever, over stack).
3. Pelajarilah materi ini tahap demi tahap (sebaiknya tidak melakukan lompatan
materi sebelum materi sebelumnya dipahami dengan baik).

Bahan Ajar Statika I 1


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
4. Mantapkan pemahaman saudara dengan memperbanyak latihan soal dan jika sudah
pada tingkatan dapat membenarkan dan menyalahkan jawaban maka itu bertanda
telah tahu/ paham jika belum latihan diperbanyak.

3.1.5 Susunan Materi


Materi analisis struktur statis tertentu adalah :
1. Pengertian gaya normal, lintang dan momen
2. Sistem perjanjian tanda
3. Reaksi perletakan/ tumpuan
4. Gaya – gaya dalam struktur

Bahan Ajar Statika I 2


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
3.2 PENYAJIAN
Gaya gaya yang bekerja dalam struktur atau yang sering disebut dengan gaya-gaya
dalam terbagi atas Gaya Normal (N), Gaya Lintang (Q), Momen (M), dan Torsi (T). Akan
tetapi Torsi (T) tidak dibahas dalam materi ini.

3.2.1. Pengertian Gaya Normal, Lintang dan Momen


a. Gaya Normal
Gaya Normal adalah gaya dalam yang bekerja tegak lurus penampang dan titik pusat
kerja gaya pada titik berat penampang dinama gaya itu bekerja. Gaya ini dapat juga
disebut juga gaya Aksial. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini.

N Elemen struktur
N

N N Free Body

Gambar 3.1. Gaya normal


Gaya Normal disimbolkan dengan huruf N dan satuan gaya ini adalah berat, misalnya
Kg.
b. Gaya Lintang
Gaya Lintang adalah gaya dalam yang berkerja melintang atau tegak lurus gaya
Normal atau sejajar penampang melintang elemen struktur dimana gaya itu bekerja
(lihar gambar berikut). Gaya ini disimbolkan dengan huruf Q dan satuannya adalah
berat, misalnya Kg.
Q

N Elemen struktur N

Q
Q

N N Free Body

Gambar 3.2. Gaya Lintang

Bahan Ajar Statika I 3


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
c. Momen
Momen merupakan perkalian gaya dengan jarak terpendek. Jarak terpendek adalah
jarak yang tegak lurus terhadap gaya dengan titik pusat momen. Sehingga satuan
Momen adalah berat kali jarak misalnya kg.m.

MA = PL
L
A
A
Gambar 3.3. Momen
Jadi Momen titik A, (MA) adalah gaya kali jarak terpendek ke titik A. Simbol Momen
yang dipakai adalah M.

3.2.2 Sistem Perjanjian Tanda


Untuk menganalisa struktur dibutuhkan suatu perjanjian tanda. Perjanjian tanda pada
dasarnya dapat dibagi dua yakni: perjanjian tanda yang sifatnya sementara dan perjanjian
tanda yang tetap (ini merupakan suatu kesepakatan yang telah baku secara umum).
Perjanjian tanda yang sifatnya sementara adalah perjanjian tanda yang dipakai pada
perhitungan reaksi perlatakan/tumpuan. Sedangkan perjanjian tanda yang tetap adalah
perjanjian tanda yang dipakai untuk menghitung dan menggambar gaya-gaya dalam.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan maka kita gunakan satu sistem
perjanjian tanda yakni :
1. Untuk gaya horisontal dan vertikal mengikut perjanjian tanda diagram Cartesius yaitu
gaya horisontal kekanan bertanda positif (+) sebaliknya kekiri bertanda negatif (-)
sedangkan gaya vertikal keatas betanda (+) sebaliknya kebawah bertanda negatif (-).
2. Untuk momen, putaran searah jarum jam bertanda positif (+) sebaliknya bertanda
negatif (-)
+

-
+
-
+
-

Sistem perjanjian tanda ini hanya menyatakan arah bukan berarti nilai dari pada gaya
adalah negatif. Untuk perhitungan gaya-gaya dalam perjanjian tanda di atas tidak dapat
digunakan seluruhnya. Perjanjian tanda di atas untuk gaya vertikal (gaya lintang) dan

Bahan Ajar Statika I 4


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
momen dapat dipakai untuk arah tinjauan dari kiri ke kanan. Akan tetapi untuk arah
tinjauan dari kanan kekiri perjanjian tersebut berlaku sebaliknya seperti gambar di bawah
ini.

+
+
-
Untuk memudahkan mengingat perjanjian tanda untuk momen gunakan kaidah kedua
tangan anda. Lihat gambar di bawah ini.
+
+
Arah tinjauan Arah tinjauan

- -

Lebih jelasnya sistem perjanjian tanda untuk perhitunga Gaya Gaya Dalam dan
Penggambarannya lihat penjelasan berikut ini.
- Gaya Normal
N N
Gaya Tekan bertanda negatif (-)

N N
Gaya Tekan bertanda positif (+)

Gambar 3.4. Sistem perjanjian tanda untuk gaya normal


Untuk penggambaran bidang Normalnya, gaya yang bertanda negatif digambarkan
pada daerah/sisi bawah sedangkan yang bertanda positif digambarkan pada daerah/sisi
atas.
- Gaya Lintang

Q Q

Q Q

Gambar 3.5. Sistem perjanjian tanda untuk gaya lintang


Untuk penggambaran bidang Lintangnya gaya yang bertanda negatif digambarkan pada
daerah/sisi bawah sedangkan yang bertanda positif digambarkan pada daerah/sisi atas.

Bahan Ajar Statika I 5


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
- Momen

Gambar 3.5. Sistem perjanjian tanda untuk momen


Dengan kata lain elemen struktur melentur kebawah (sisi atas tertekan dan sisi bawah
tertarik) bidang momennya bertanda positif (+) sebaliknya bila melentur keatas (sisi atas
tertarik dan sisi bawah tertekan) bidang momennya bertanda negatif (-). Untuk
menggambaran bidang momen positif digambar pada daerah tarik (bawah) dan bidang
momen negatif digambar pada daerah tarik (atas).
Sistem penggambaran ini tidak baku dalam literatur lain penggambarannya berbeda
dengan penjelasan diatas. Akan tetapi model penggambaran ini yang paling umum dipakai.

3.2.3 Reaksi Perletakan/Tumpuan


Langkah perhitungan reaksi perletakan adalah :
1. Sketsa kembali soal tersebut
2. Periksa apakah struktur tersebut Statis Tertentu
3. Periksa apakah struktur tersebut stabil.
4. Jika struktur tersebut Status Tertentu dan Stabil maka misalkan arah kerja gaya
sesuai dengan jenis perletakan (jumlah reaksi perletakan) dan beri nama setiap
reaksinya sesuai dengan titik dimana reaksi itu bekerja.
5. Uraikan semua gaya yang diperlukan (misalnya gaya yang miring dan beban
terbagi rata)
6. Hitung reaksi dengan menggunakan persamaan berikut :

V  0 , H  0, M  0
7. Kontrol hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan yang belum pernah
dipakai dalam perhitungan struktur yang sedang kita hitung reaksi perletakannya.
Tanda negatif pada hasil perhitungan perhitungan reaksi perletakan itu menandakan
bahwa arah pemisalan sebelumnya keliru (terbalik). Arah pemisalan tersebut boleh tidak
dirubah dengan catatan tanda negatif jangan dihilangkan. Bila arah pemisalah dibalik maka
tanda negatif dihilangkan menjadi positif.

Bahan Ajar Statika I 6


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
Contoh 1
Hitunglah reaksi perletakan dari struktur dibawah ini.
a P
A B b=L-a

Penyelesaian
a P

HA A B b=L-a
C

RA RB

 Apakah struktur statis tertentu ?


r = 3(n); 3 = 3(1), struktur statis tertentu
 Apakah struktur stabil ?
r < 3(n); tidak
Apakah reaksi konkuren pada satu titik ? tidak
Apakah reaksi perletakan pararel ? tidak
Kesimpulan struktur stabil
 Hitung reaksi perletakan

 H  0; HA  0

P L  a 
M B  0; RA L  PL  a   0 ; RA  atau
L
Pb
RA  (↑)
L
Pa
M A  0;  RB L  Pa  0 ; RB 
L
(↑)

 Kontrol

V  0; R A  P  RB = 0;

P L  a  Pa
P = 0, OK
L L

Bahan Ajar Statika I 7


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
Contoh 2
Hitunglah reaksi perletakan dari struktur dibawah ini.
P=qL
q
ά=30o
A
B C
L L/4
Penyelesaian
R=qL PV = P sin 30 = ½qL
PV P=qL
q
HA ά=30o PH = P cos 30 =½ 3 qL
A C PH
L L/4
RA RB

 Apakah struktur statis tertentu ?


r = 3(n); 3 = 3(1), struktur statis tertentu
 Apakah struktur stabil ?
r < 3(n); tidak
Apakah reaksi konkuren pada satu titik ? tidak
Apakah reaksi perletakan pararel ? tidak
Kesimpulan struktur stabil
 Hitung reaksi perletakan

 H  0; H A  PH  0 ; H A  PH  1
2 3 qL (→)

L L
M B  0; RA L  R
2
 PV
4
=0

L 1 L 3qL
R A L  qL  2 qL = 0; RA  (↑)
2 4 8
L  L
M A  0;  RB L  R
2
 PV  L  
 4
= 0;

L 1 5L 9qL
 RB L  qL  qL = 0; RB  (↑)
2 2 4 8
 Kontrol

V  0; RA  R  RB  PV = 0;

3qL 9qL qL
 qL   = 0;
8 8 2

Bahan Ajar Statika I 8


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
12qL 3qL
 =0, OK
8 2
Contoh 3
Hitunglah reaksi perletakan dari struktur dibawah ini.

q
A B

L
Penyelesaian
R=qL L/2
MA q
HA B

L
RA
 Apakah struktur statis tertentu ?
r = 3(n); 3 = 3(1), struktur statis tertentu
 Apakah struktur stabil ?
r < 3(n); tidak
Apakah reaksi konkuren pada satu titik ? tidak
Apakah reaksi perletakan pararel ? tidak
Kesimpulan struktur stabil
 Hitung reaksi perletakan

 H  0; HA  0;

L
M A  0; MA R
2
=0

L qL2
M A  qL = 0; MA   ( )
2 2

V  0; RA  R = 0;

R A  qL = 0; R A  qL (↑)
 Kontrol
L
M B  0; RA L  M A  R
2
= 0;

 
qL2   12 qL2  12 qL2 = 0; OK.

Bahan Ajar Statika I 9


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
3.2.4 Gaya - Gaya Dalam Struktur Balok Sederhana
Gaya Gaya Dalam adalah gaya yang terjadi dalam struktur akibat gaya yang bekerja
pada struktur tersebut. Fungsi gaya dalam adalah untuk mengetahui besaran dan perilaku
gaya yang bekerja pada setiap titik-titik kritis atau titik-titik lain yang diinginkan.
Kegunaannya untuk keperluar design struktur tersebut.
Contoh 1
Hitung dan gambar gaya gaya dalam dari struktur dibawah ini.
a P
A B b=L-a

Penyelesaian
 Hitung Reaksi Perletakan
P
A a
HA = 0 B b=L-a
C

Pb RB =
Pa
RA =
L L
Hasil di atas adalah hasil perhitungan reaksi perletakan pada contoh
sebelumnya.
 Menghitung Gaya-Gaya Dalam
x2
x1
P
A a
HA = 0 B b=L-a
C

Pb Pa
RA = RB =
L L

- Untuk 0  x1  a
Gaya Normal (N)
N x  H A  0 (konstan)
Gaya Lintang (Q)
Pb
Qx  R A  (konstan)
L

Bahan Ajar Statika I 10


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
Momen (M)
Pb
M x  R A x1  x1 (linier)
L
Pada, x1  0 , maka, MA = 0
Pab
x1  a , MC =
L
- Untuk a  x  L
Gaya Normal (N)
N x  H A  0 (konstan)

Gaya Lintang (Q)


Pa
Qx  R A  P   (konstan)
L
Momen (M)
Pb
M x  R A x2  Px1  a   x2  Px1  a  (linier)
L
Pab
Pada, x2  a , maka, MC =
L
x2  L , MB = 0
 Gambar Gaya-Gaya Dalam
P
A a
HA = 0 B b=L-a
C

Pb RB =
Pa
RA =
L L

0 Bidang Normal

Pb
L Pa Bidang Lintang
L

Bidang Momen

Pab
M max 
L

Bahan Ajar Statika I 11


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
Contoh 2
Hitung dan gambar gaya gaya dalam dari struktur dibawah ini.
P=qL
q
ά=30o
A
B C
L L/4

Penyelesaian
R=qL PV = ½qL
PV P=qL
q
ά=30o PH = ½ 3 qL
A HB C PH
L L/4
RA RB
 Hitung reaksi perletakan

 H  0; H B  PH  0 ; H B  PH  1
2 3 qL (→)

L L
M B  0; RA L  R
2
 PV
4
=0

L 1 L 3qL
R A L  qL  2 qL = 0; RA  (↑)
2 4 8
L  L
M A  0;  RB L  R
2
 PV  L  
 4
= 0;

L 1 5L 9qL
 RB L  qL  qL = 0; RB  (↑)
2 2 4 8
Kontrol

V  0; RA  R  RB  PV = 0;

3qL 9qL qL
 qL   = 0;
8 8 2
12qL 3qL
 =0, OK
8 2
 Hitung Gaya Gaya Dalam x2
Rx=qx1 PV = ½qL
x1 P=qL
q PV
ά=30o PH = ½ 3 qL
A HB C PH
L L/4
9qL
3qL RB=
RA= 8
8

Bahan Ajar Statika I 12


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
- Untuk 0  x1  L
Gaya Normal (N)
Nx  0 (konstan)

Gaya Lintang (Q)


3qL
Q x = R A  Rx =  qx1 (linier)
8
3qL
Pada: x1 = 0; QA 
8
5qL
x1 = L; QB  
8
Momen (M)
3qL q
M x = R A x1  Rx 12 x1 = x1  x12 (parabol)
8 2
Pada: x1 = 0; MA  0

qL2
x1 = L; MB  
8
- Untuk 0  x2  14 L
Gaya Normal (N)
N x   PV = 1
2 3 qL (konstan)
Gaya Lintang (Q)
qL
Q x = PV = (konstan)
2
Momen (M)
qL
M x =  PV x2 = x2 (linier)
2
Pada: x2 = 0; MA  0

qL2
x2 = L/4; MB  
8
Momen Positif Maximum
Momen maksimum terjadi pada saat gaya lintang (Q) = 0, maka
Untuk 0  x1  L
3qL 3L
Qx =  qx1 = 0, x1 
8 8

Bahan Ajar Statika I 13


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
2
3qL q 3qL  3L  q  3L 
M max = x1  x12 =    
8 2 8  8  2 8 

9qL2
=
128
 Gambar Gaya Gaya Dalam

P=qL PV = ½qL
q PV
ά=30o PH = ½ 3 qL
A HB C PH
L L/4
9qL
3qL RB=
RA= 8
8

½ 3 qL Bidang Normal

QA = 3qL
8 qL
2 Bidang Lintang

QB = 5qL
8
2
MB = qL
8
Bidang Momen

2
Mmax = 9qL
128

Bahan Ajar Statika I 14


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
3.3. PENUTUP
3.3.1 Rangkuman
1. Gaya Normal adalah gaya dalam yang bekerja tegak lurus penampang dan titik pusat
kerja gaya pada titik berat penampang dinama gaya itu bekerja. Gaya ini dapat juga
disebut juga gaya Aksial.
2. Gaya Lintang adalah gaya dalam yang berkerja melintang atau tegak lurus gaya
Normal atau sejajar penampang melintang elemen struktur dimana gaya itu. Gaya ini
disimbolkan dengan huruf Q dan satuannya adalah berat misalnya Kg
3. Momen merupakan perkalian gaya dengan jarak terpendek. Jarak terpendek adalah
jarak yang tegak lurus terhadap gaya dengan titik pusat momen. Sehingga satuan
Momen adalah berat kali jarak misalnya Kg.m
4. Sistem perjanjian tanda untuk perhitungan Gaya Gaya Dalam dan Penggambarannya
adalah :
- Gaya Normal
Gaya Tekan bertanda negatif (-) N N

N N
Gaya Tekan bertanda positif (+)

- Gaya Lintang
Q Q

Q Q

- Momen

5. Langkah perhitungan reaksi perletakan adalah :


- Sketsa kembali soal tersebut
- Periksa apakah struktur tersebut Statis Tertentu
- Periksa apakah struktur tersebut stabil.

Bahan Ajar Statika I 15


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
- Jika struktur tersebut Status Tertentu dan Stabil maka misalkan arah kerja gaya
sesuai dengan jenis perletakan (jumlah reaksi perletakan) dan beri nama setiap
reaksinya sesuai dengan titik dimana reaksi itu bekerja.
- Uraikan semua gaya yang diperlukan (misalnya gaya yang miring dan beban
terbagi rata)
- Hitung reaksi dengan menggunakan persamaan berikut :

V  0 ,  H  0 , M  0
- Kontrol hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan yang belum pernah
dipakai dalam perhitungan struktur yang sedang kita hitung reaksi perletakannya.
Tanda negatif pada hasil perhitungan perhitungan reaksi perletakan itu
menandakan bahwa arah pemisalan sebelumnya keliru (terbalik).

Bahan Ajar Statika I 16


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
3.3.2 Soal Jawab
Soal
Hitunglah :
a. Apakah struktur stabil P=2qL
q M=qL2
b. Hitung Rekasi Perletakan ά=30o
A
c. Hitung Gaya-Gaya Dalam B C

d. Gambar Gaya-Gaya Dalam 3L/4 L/4 L/4

Struktur disamping.

Jawaban
a. Cek struktur tersebut stabil
r = 3, n= 1, 3 = 3(1) struktur
B C
statis tertentu stabil karena reaksi
perletakan tidak konkuren pada
satu titik dan tidak pararel.
b. Menghitung reaksi perletakan

3L/8 R PV P=2qL PV  P sin   qL


q M=qL2
HA A ά=30o
PH  P cos   3qL
PH B C
3L/4 L/4 R  34 qL
L/4
RA RB

H A 0; H A  PH  0 ; H A  PH  1
2 3P (→)

M B  0;  RA L  R83 L  14 L  PV 14 L  M = 0

 R A L   34 qL85 L  qL 14 L  qL2 = 0; RA  9


32 qL (↓)

M A  0;  RB L  R83 L  PV  34 L  M =0

 RB L   34 qL83 L  qL 34 L  qL2 = 0; RB  65


32 qL (↑)
Kontrol

V  0 ;  RA  R  PV  RB  0

 31
9
qL  34 qL  qL  32
65
qL  0

 74 qL  74 qL  0

Bahan Ajar Statika I 17


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
c. Menghitung gaya-gaya dalam

x2
x1 PV P=2qL x3
q M=qL2
HA= 3qL A ά=30o
D PH B C
3L/4 L/4 L/4
RA= 329 qL RB= 32
65
qL

- Untuk AD, 0  x  34 L
Gaya normal
N x   H A   3qL (konstan)
Gaya lintang
Qx   RA  qx1   329 qL  qx1 (linier)

Pada, x = 0, maka, Q A = 0

x = 34 qL , QD = 33
32 qL
Momen
M x   RA x  12 qx 2   329 qLx  12 qx 2 (parabol)
Pada, x = 0, maka, MA = 0
x= 3
4 L, MD = 63
128 qL2

- Untuk DB, 3
4 L  x2  L

Gaya normal
N x   H A  PH   3qL  3qL  0 (konstan)

Gaya lintang
Qx   RA  q 34 L  PV   329 qL  34 qL  qL   32
65
qL (konstan)

Pada, x = 0, maka, Q A = 0
x = 34 qL , QD = 33
32 qL

Momen
M x   RA x  34 qLx  83 L  PV x  34 L

M x   329 qLx  34 qLx  83 L  qLx  34 L (linier)

Pada, x = 3
4 L, maka, MD = 31
64 qL2

x= L, MB = -qL2

Bahan Ajar Statika I 18


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
- Untuk CB, 0  x3  14 L

Gaya normal
Nx  0 (konstan)

Gaya lintang
Qx  0 (konstan)

Momen
M x  M  qL2 (konstan)

d. Gambar Gaya Gaya Dalam


PV
q P=2qL
M=qL2
HA= 3qL A ά=30o
D PH B C
3L/4 L/4 L/4
RA= 9
32 qL RB= 32
65
qL

Bid. Normal
3qL

9
32 qL Bid. Lintang
33
32 qL
65
32 qL

qL2
63
qL Bid. Momen
128

Bahan Ajar Statika I 19


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
3.3.3 Tindak Lanjut
Cocokkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif. Kemudian gunakan
tabel dan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi :
Tabel pembobotan soal :
Nomor soal Bobot
1.a 5
1.b 30
1.c 50
1.d. 15
Total 100
Hitung jumlah jawaban anda yang benar
Tingkat penguasaan = 100%
100
Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90% - 100% = Baik sekali
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Sedang
0 % – 69 % = Kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, anda dapat meneruskan dengan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi kalau nilai anda di bawah 80 %, anda harus
mengulangi kegiatan belajar ini terutama bagi yang belum anda kuasai.

Bahan Ajar Statika I 20


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
3.4. KEPUSTAKAAN
1. Heinz Frick, 1979, Mekanika Teknik 1, Yogyakarta : Yayasan Kanisius. (MKI)
2. Hibbeler, 2002, Struktural Analysis, United State of America: Prentice Hall. (SA)
3. Nurludin, Dasar-Dasar Grafostatika. (DDG)
4. R. Soemono, 1984, Statika, Bandung, Penebit ITB. (S)
5. R. C. Hibbeler, 2002, Structural Analysis, Prentice Hall. (SA)
6. Reynolds dkk, 1973, Introduction to Structural Mechanics, Gread Britain : D. W.
Lazenby (ISM)

Bahan Ajar Statika I 21


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng
3.5. SENARAI
Statis tertentu : suatu keadaan struktur yang memenuhi persaman dasar keseimbangan.
Gaya normal : gaya dalam yang bekerja tegak lurus penampang dan titik pusat kerja
gaya pada titik berat penampang dinama gaya itu bekerja
Gaya Lintang : gaya dalam yang berkerja melintang atau tegak lurus gaya Normal atau
sejajar penampang melintang elemen struktur dimana gaya itu bekerja.
Momen : perkalian gaya dengan jarak terpendek

Bahan Ajar Statika I 22


Kasmat Saleh Nur. ST., M.Eng

Anda mungkin juga menyukai