Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN PRAKTIKUM
GT2305 – KARTOGRAFI
Oleh :
M. Rafi Rihardi
23117038
2019
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan ................................................................................................................................................ 4
1.3 Waktu dan Tempat ........................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................. 6
2.1 Garis Kontur ..................................................................................................................................... 6
2.2 Sifat Garis Kontur ............................................................................................................................ 8
2.3 Penentuan Besar Kecilnya Garis Kontur ....................................................................................... 8
2.4 Peraturan Garis Kontur ................................................................................................................... 9
2.5 Cara Pembuatan Garis Kontur ....................................................................................................... 9
BAB III METODOLOGI ......................................................................................................................... 11
3.1 Alat dan Bahan................................................................................................................................ 11
3.2 Langkah Kerja ................................................................................................................................ 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................................. 12
4.1 Hasil.................................................................................................................................................. 12
4.2 Pembahasan ..................................................................................................................................... 13
BAB V PENUTUP..................................................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 14
5.2 Saran ................................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 15
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Garis Kontur ................................................................................................................ 12
Gambar 2. Contoh Rumus Perhitungan Garis Kontur ................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti permukaan dan graft
yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi merupakan gambaran permukaan bumi.
Pengertian lain dari kartografi ialah ilmu tentang pembuatan peta. Arti istilah kartografi telah
berubah secara fundamental sejak tahun 1960. Pada awalnya kartografi hanya didefinisikan
sebagai ilmu pembuatan peta, namun saat ini batasan pengertian kartografi mencakup
penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta (Menho-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling,
2007:37).
Pada dasarnya bentuk permukaan bumi tidak memiliki ketinggian yang sama. Untuk
memperlihatkan itu maka dibuatlah garis kontur. Garis kontur ini merupakan garis hubung antara
titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Garis yang dimaksud disini adalah garis khayal
yang dibuat untuk menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini
dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif maupun absolut. Informasi relief ini
diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal,
sedangkan untuk daerah yang landai dapat diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis
tersebut secara renggang. Informasi relief secara absolut diperlihatkan dengan cara menuliskan
nilai kontur yang merupakan ketinggian garis tersebut diatas suatu bidang acuan tertentu. Bidang
acuan yang umum digunakan adalah bidang permukaan laut rata-rata.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
4
Pukul : 13.00-15.00 WIB.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Garis Kontur
Kontur adalah garis khayal yang menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian
yang sama dari bidang referensi tertentu,umumnya bidang yang digunakan adalah permukaan air
laut. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler .Interval kontur adalah jarak
vertical antara dua garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Untuk menentukan
interval kontor digunakan persamaan di bawah ini :
Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk suatu permukaan lahan yang sebernarnya.
Kontur-kontur yang berdekatan menunjukan kemiringan yang terjal,kontur-kontur yang berjauhan
menunjukan kemiringan yang landai. Ada beberapa metode penarikan garis kontur, antara lain
metode langsung, yaitu : titik-titik yang sama tinggi di lapangan secara langsung oleh alat penyipat
datar, rambu ukur, dan patok-patok yang jumlahnya banyak. Cara ini kurang praktis dan
membutuhkan waktu yang banyak di lapangan. Metode tidak langsung, yaitu digambar atas dasar
ketelitian detail hasil plotting yang tidak merupakan kelipatan dari interval kontur yang diperlukan,
sehingga diperlukan penentuan posisi titik-titik yang mempunyai ketinggian kelipatan dari interval
kontur. (Basuki 2006).
Menurut Basuki (2006), metode tidak langsung dapat dilakukan dengan metode matematis
dengan menggunakan interpolasi linier, interpolasi yang sebanding dengan jaraknya.
Perhitungannya sangat tepat dan diperlukan alat bantu hitung kalkulator. Metode semi segitiga
menggunakan mistar segitiga dengan ada angka pembagian sampai millimeter atau alat interpolasi
radialgraph yang terbuat dari kertas transparan. Metode grafis digunakan untuk peta-peta skala
menengah dan kecil. Cara metode ini memberi angka ketinggian pada setiap garis kontur dan setiap
lima buah kontur atau angka kelipatan tertentu garis kontur dibuat agak tebal. Untuk menghindari
kesalahan morfologi dari garis kontur, distribusi dari detail ketinggian harus disesuaikan dengan
kondisi topografi medan dan skala peta yang dibuat. Apabila medan bergelombang, maka untuk
medan yang beda tingginya lebih besar daripada besarnya kontur interval harus diukur, namun
6
pada medan kemiringannya seragam cukup diukur pada awal dan akhir kemiringan tersebut
walaupun jaraknya cukup jauh. Beberapa catatan tentang kontur sebagai berikut:
1. Kontur adalah kontinyu (bersinambung). Sejauh mana pun kontur berada, tetap akan
bertemu kembali di titik awalnya. Perkecualiannya adalah jika kontur masuk ke suatu
daerah kemiringan yang curam atau nyaris vertikal, karena ketiadaan ruang untuk
menyajikan kontur-kontur secara terpisah pada pandangan horisontal, maka lereng terjal
tersebut digambarkan dengan simbol. Selanjutnya, kontur-kontur akan masuk dan keluar
dari simbol tersebut.
2. Jika kontur-kontur pada bagian bawah lereng merapat, maka bentuk lereng disebut
konveks (cembung), dan memberikan pandangan yang pendek. Jika sebaliknya, yaitu
merenggang, maka disebut dengan konkav (cekung), dan memberikan pandangan yang
panjang.
3. Jika pada kontur-kontur yang berbentuk meander tetapi tidak terlalu rapat maka
permukaan lapangannya merupakan daerah yang undulasi (bergelombang).
4. Kontur-kontur yang rapat dan tidak teratur menunjukkan lereng yang patah-patah.
Kontur-kontur yang halus belokannya juga menunjukkan permukaan yang teratur (tidak
patah-patah), kecuali pada peta skala kecil pada umumnya penyajian kontur cenderung
halus akibat adanya proses generalisasi yang dimaksudkan untuk menghilangkan detil-detil
kecil (minor).
• Garis kontur yang digambarkan lebih tebal, merupakan kelipatan 5 atau 10 kali
7
• Pada peta topografi internasional setiap indek dicantumkan ketinggiannya.
• Pada peta warna garis kontur ini digambarkan dengan warna biru.
• Pada peta tidak berwarna garis kontur depresi digambarkan dengan anak sisir.
b. Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang landai lebih
jarang.
c. Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis.
d. Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke bagian
yang lebih rendah.Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang
menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
e. Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90° dengan kemiringan
maksimumnya, akan membentuk huruf U menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
f. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang menutup-
melingkar.
h. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dihubungkan dan
dilanjutkan menjadi satu garis kontur.
8
1. Skala peta Semakin besar skala pada peta, maka interval garis kontur akan semakin
mengecil.
2. Variasi relief Semakin besar variasi relief pada permukaan bumi, maka semakin kecil
interval garis kontur.
3. Tujuan khusus. Interval garis kontur dapat disesuaikan dengan tujuan penulisannya.
Contoh, semakin kecil interval kontur yang dibuat, maka akan semakin banyak detail yang
diperlihatkan. Namun, dalam menentukan besarnya garis interval kontur harus tetap
menyesuaikan kebutuhan seberapa detail penampang topografi yang ingin diperlihatkan.
Pada umumnya, interval garis kontur ditetapkan sebesar 1/2000 dari skala peta. Misalnya,
apabila suatu peta memiliki skala 1 : 25.000, maka interval garis konturnya akan sebesar
12½ m.
1. Garis kontur harus selalu dibuat dengan tertutup atau harus berhenti pada bagian tepi peta.
2. Setiap garis kontur harus memiliki perbedaan yang jelas. Garis kontur tertutup yang
memperlihatkan depresi harus dibedakan dengan garis kontur tertutup lainnya yang
menunjukkan bukit. Pembedaan garis kontur ini dapat dilakukan dengan cara
menambahkan garis-garis gigi ke arah garis kontur depresi.
1. Pertama, tetapkan tingkat ketinggian setiap daerah pada peta dengan titik-titik tertentu.
2. Kemudian, hubungkanlah titik-titik pada permukaan peta tersebut, yaitu dengan cara titik
yang tinggi dihubungkan pada titik – titik yang lebih rendah di sekitarnya.
3. Setelah itu, buatlah interpolasi yang disesuaikan dengan interval konturnya.
4. Lalu, hubungkan titik – titik yang telah diperoleh dari hasil interpolasi yang ukurannya
sama, dengan menggunakan garis – garis.
9
5. Apabila garis – garis kontur yang telah didapatkan memotong lembah, walaupun lembah
tersebut tidak memiliki harga ketinggian tertentu, maka garis kontur tersebut dibuat
meruncing ke arah hulu. Kemudian, spasi atau jarak garis kontur disesuaikan dengan
bentuk – bentuk lereng.
10
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Peta Kontur
2. Penggaris
3. Pensil
4. Penghapus
5. Kalkulator
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
12
Gambar 2. Contoh Rumus Perhitungan Garis Kontur
4.2 Pembahasan
Hasil dari perhitungan kontur yang telah saya lakukan pada saat praktikum kartografi,
mencari interval kontur dengan rumus jarak interval yang diinginkan dan dikurang dengan selisih
dari nilai kontur yang terkecil lalu dibagi oleh selisih dari nilai kontur kemudian dikali dengan
jarak dari interval kontur tertinggi ke interval kontur terendah. Untuk mencari jarak antara kontur
satu dengan kontur dua menggunakan penggaris yang sudah disiapkan, setelah itu tarik garis
kontur yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 40, 50, 60, 70, 80, 90, dan 100. Setelah
selesai kita cek ulang agar ketelitian yang diinginkan dapat tercapai dan akurat.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan nilai yang sama dan pas, jika telah
dihubungkan garis konturnya kita dapat melihat bentuk dari kontur di peta tersebut dan membaca
garis kontur yang telah kita buat dengan interval kontur tertentu melalui rumus yang telah kita
perhitungkan.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Mahasiswa dapat membuat peta garis kontur dengan mengetahui nilai interval
kontur melalui rumus yang ditentukan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui arti dari kontur yang merupakan penghubungan
antar angka atau nilai-nilai yang sama pada peta.
3. Mahasiswa dapat menghubungkan garis kontur dan membentuk relief permukaan
bumi dengan menyambungkan nilai yang sama pada peta tersebut.
5.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Kasjuaji, Kidhot. 2018. Garis Kontur: Fungsi, Karateristik, Macam-Macam dan Contoh Soal.
www.ilmugeografi.com. diakses pada 6 november 2019 pukul 00.20 WIB
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107363/potongan/S1-2017-330860-introduction.pdf
diakses pada 6 november 2019 pukul 00.37 WIB
15