48 - 68
Abstract; In the business world the life of customer satisfaction is an absolute must
be the goal to achieve success . Due to the satisfaction of the consumer or customer
achieved will bring many benefits to producers or lembaga.Salah one thing that
consumers in the purchase consideration is the quality of services provided by the
National Land Agency ( BPN ) DIY . The level of public satisfaction / service users
occur after comparing reality and perceived performance or results with
expectations and perceptions about these services . If the same customer perceived
reality in the hope that customers want the satisfaction occurs , if the fact that the
perceived lower than desired expectations of customers , the dissatisfaction will
occur and if accepted the fact that a higher than desired expectations of customers
then they will feel very satisfied . To measure customer satisfaction can one use that
service quality can be measured with variable responsiveness , assurance, tangible ,
empathy and reliability .
From the results it was found that five variables research customer service has
almost the same value yanh ( selisi average less than 1 ) the expected service with
perceived service. This suggests that public service users BPN had enough
satisfaction .
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis kepuasan konsumen merupakan hal yang mutlak menjadi
tujuan untuk mencapai keberhasilan. Karena dengan kepuasan yang dicapai oleh
konsumen atau pelanggan akan membawa banyak manfaat bagi produsen atau
lembaga. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan
pembelian adalah kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan atau produsen.
Kepuasan konsumen akan tercapai apabila kualitas produk dan jasa yang diberikan
sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen.
2. Kualitas Pelayanan
Munculnya perusahaan pesaing baru akan mengakibatkan persaingan yang
ketat dalam memperoleh keuntungan maupun mempertahankan pelanggan. Kualitas
merupakan strategi dasar yang menyediakan barang dan jasa untuk memuaskan
secara nyata terhadap pelanggan internal dan eksternal dalam memenuhi harapan-
harapan tertentu secara eksplisit maupun implisit bagi pelanggan. Perusahaan perlu
menerapkan strategi untuk membentuk kualitas pelayanan yang baik.
Perusahaan perlu menerapkan strategi untuk membentuk kualitas pelayanan
yang baik. ISO 9000 merangkum strategi kualitas pelayanan yang mencakup :
1. Atribut Layanan kepada Pelanggan
Gambar 1
Model Konseptual Kualitas Jasa
Sumber : Zeithaml V.A., A. Parasuraman, and L.L. Berry (1990) “Delivery Quality
Service Balancing Customer Perceptions and Expectations”. New York : The Free
Press P.46.
5. Kepuasan Pelanggan
Menurut Fandi Tjiptono (1997;55) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian antara yang dirasakan
dengan harapan sebelumnya dan kinerja actual produk yang dirasakan setelah
pemakaian.
Kotler (1997;55) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai rasa suka atau
kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara persepsi atau kinerja
produk dengan harapannya. Tse dan Wilton (1998;12) menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang
berdasarkan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan
oleh pemakainya.
6. Hipotesis
1. Diduga ada kesenjangan atau gap antara kualitas pelayanan yang diharapkan
dan diterima oleh masyarakat yang melakukan pengurusan pertanahan di BPN
di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Diduga ada pengaruh responsiveness, assurance, tangible, emphaty dan
reliability terhadap kepuasan masyarakat yang melakukan pengurusan
pertanahan di BPN di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Diduga dimensi responsiveness berpengaruh positip dan paling signifikan
terhadap kepuasan masyarakat yang melakukan pengurusan pertanahan di
BPN di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Analisis Statistik
Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dari
kualitas pelayanan di Badan Pertanahan Nasional DIY, yang dipengaruhi oleh faktor
dimensi kualitas pelayanan yang terdorong dari responsiveness, assurance, tangibles,
empathy dan reliability.
b. Uji t
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor dimensi kualitas
pelayanan dengan kepuasan pelanggan secara parsial dan digunakan untuk menguji
dominasi pengaruh variabel, dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari
responsiveness, reliability, assurance, empathy, dan tangibles terhadap kepuasan
pelanggan.
Menyusun formasi Ho dan Ha.
Ho : β = 0; (secara individual variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen)
Ha : 𝛽 ≠ 0; (secara individual variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen)
Kriteria pengujian
𝛼 𝛼
Ho diterima apabila : −𝑡 , 𝑛 − 𝑘 < 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > ,𝑛 − 𝑘
2 2
Kesimpulan
Dengan membandingkan thitung dengan ttabel dapat diketahui hubungan dimensi
kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan serta dimensi pengaruh dimensi
kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan.
c. Uji F (F test)
Uji F digunakan untuk mengetahui secara bersama-sama (simultan), apakah
terdapat pengaruh antara variabel independen (responsive, reliability, assurance,
empathy, dan tangibles) dengan variabel dependen (kepuasan pelanggan).
d. Koefisien Determinasi
Koefisien digunakan untuk menunjukkan proporsi kepuasan pelanggan yang
dijelaskan oleh variasi dimensi kualitas pelayanan. Semakin besar R-nya berarti
semakin besar pula proporsi kepuasan pelanggan yang dijelaskan oleh dimensi
kualitas pelayanan dan semakin besarnya R-nya semakin baik serta sebaliknya.
𝑅 2 = 𝑎1 𝑋1 𝑌 + 𝑎2 𝑋2 𝑌 + 𝑎𝑛 𝑋𝑛 𝑌
IV. PEMBAHASAN
Nilai konstanta sebesar 23,284 artinya jika KPR1, KPR2, KPR3, KPR4, dan
KPR5 nilainya sebesar 0 maka Kepuasan Konsumen akan sebesar 23,284.
Nilai koefisien regresi variabel KPR 2 sebesar 1,515 artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan KPR2 mengalami kenaikan sebesar 1% maka
Kepuasan Konsumen akan mengalami kenaikan sebesar 1,515%.
Nilai koefisien regresi variabel KPR 3 sebesar 1,094 artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan KPR1 mengalami kenaikan sebesar 1% maka
Kepuasan Konsumen akan mengalami kenaikan sebesar 1,094%.
Nilai koefisien regresi variabel KPR 4 sebesar -0,177 artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan KPR1 mengalami kenaikan sebesar 1% maka
Kepuasan Konsumen akan mengalami penurunan sebesar 0,177%.
Nilai koefisien regresi variabel KPR 5 sebesar 0,621 artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan KPR1 mengalami kenaikan sebesar 1% maka
Kepuasan Konsumen akan mengalami kenaikan sebesar 0,621%.
2. Uji t
Dari hasil uji t kelima variabel kepuasan konsumen diperoleh nilai 𝛽 ≠ 0 berarti
secara individual semua variabel kepuasan berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen, dengan variabel reliability yang memiliki pengaruh paling kuat diantara
variabel lainnya.
3. Uji F
Dari hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 42,022 sedangkan nilai F tabel
sebesar 3,59 Hal ini menunjukan bahwa F hitung > F tabel berarti seara serentak
variabel independen (responsive, reliability, assurance, empathy, dan tangibles)
berpengaruh terhadap variabel dependen (kepasan konsumen).
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of
l Square the Estimate
1 ,510a ,260 ,233 9,163
Dari tabel hasil uji SPSS diperoleh nilai R2 atau R Square sebesar 0,260 artinya
26 persen kepasan konsumen dipengaruhi oleh variabel pelayanan konsumen 74
persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam variabel
penelitian ini.
Statistics
KPRT1 KPRT2 KPRT3 KPRT4 KPRT5
Valid 144 144 144 144 144
N
Missing 0 0 0 0 0
Mean 17,22 16,46 17,76 17,49 16,56
Std. Error of
,157 ,161 ,160 ,180 ,134
Mean
Std. Deviation 1,885 1,932 1,919 2,161 1,603
Variance 3,555 3,733 3,682 4,671 2,570
Minimum 10 11 12 11 11
Maximum 20 20 20 20 19
Statistics
KPSPT1 KPSPT2 KPSPT3 KPSPT4 KPSPT5
Valid 144 144 144 144 144
N
Missing 0 0 0 0 0
Std. Error of
,145 ,205 ,159 ,133 ,143
Mean
Std. Deviation 1,744 2,463 1,906 1,593 1,721
Variance 3,042 6,066 3,632 2,538 2,963
Minimum 12 8 10 12 12
Maximum 20 19 20 20 20
Dari hasil analisis mean diperoleh bahwa variabel responsive, reliable dan
emphaty nilai riil lebih tinggi dari yang diharapkan masyarakat sedangkan variabel
assurance dan tangible nilai riil dibawah dari yang diharapkan masyarakat. Perbedaan
nilai riil dan yang diharapkan sangat kecil dibawah 1,0.
2. Saran
Berdasarkan hal tersebut di atas hendaknya dalam penelitian kepuasan
konsumen pada berikutnya tidak hanya memasukkan unsur pelayanan konsumen
saja tetapi juga unsur lain, karena dari uji R2 menunjukkan variabel pelayanan hanya
memiliki kontribusi 26% saja. Sementara 74% variabel lain yang berpengaruh.
Fajar , 2001, Analisis Service Quality, di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang
Wonogiri, skripsi, Tidak diterbitkan
Sabihaini, 2000, Analisis Tingkat Layanan, Pelanggan pada Bank Rakyat Indonesia
Kantor Cabang Boyolali. Tesis. Tidak diterbitkan
Tjiptono, Fandy, 2006, Manajemen Jasa, Edisi Kedua, Yogyakarta: Penerbit ANDI
OFFSET
Tse dan Wilton, 1998, Two Approaches to Service Quality Dimensions, The Service
Industry Journal, Vol. 11 No.3