Anda di halaman 1dari 11

Referensi Wasteks

http://fajrinviolita.blogspot.com/2013/02/segi-tiga-ipteks.html?m=1

https://prezi.com/m/8-alquaa5mxl/integritas-dan-aspek/

https://www.slideshare.net/mobile/ssuser200d5e/integritas-ipteks

http://oneforallindo.blogspot.com/2015/11/makalah-integritas-dan-aspek-etika.html?m=1
INTEGRITAS DAN ASPEK ETIKA IPTEKS

Pendahuluan

Integritas menurut Khalid Yaakub (1982) merupakan proses menyatupadukan secara budaya

dan sosial kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda kepada satu unit yang mempunyai identiti

yang umum dan tersendiri. Sedangkan menurut Mohd Salleh Lebar (1998), integrasi yang diterima

atau yang biasa dikehendaki ramai adalah satu proses yang coba menyatupadukan masyarakat

majmuk atau pelbagai kaum dan mewujudkan pula pembentukkan kebudayaan kebangsaan atau

nasional yang tersendiri dikalangan mereka. Dari pernyataan diatas kita dapat mengambil garis besar

tentang pengertian integritas yaitu suatu “proses menyatupadukan”.

Frase “Etika Ipteks” jika diuraikan, Ipteks merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan

Teknologi dan Seni. Sedangkan pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah

“Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat

dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk

jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan

perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.

Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang


pembahasan Etika, sebagai berikut:

 Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk

ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.

 Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat)

yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik

dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.

Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:

1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The
principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
2. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan
manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions)

3. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The

science ofhuman character in its ideal state, and moral principles as of an individual)

4. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)

Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu

sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan

menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan

pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk

berdirisendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang

dikaitkan dengan etika.

Dengan demikian “Integritas dan Aspek Etika Ipteks” dapat kita artikan sebagai proses

menyatupadukan secara budaya dan sosial kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda kepada

satu unit yang mempunyai identiti yang umum dan dalam lingkup prinsip-prinsip moral dalam

penggunaan ilmu,teknologi dan seni.

A. Integritas Ipteks Dalam Dunia Segitiga

Sebagaimana yang telah kita ketahui integritas merupakan menyatupaduakan atau

menyatukan. Sehingga Integritas Ipteks Dalam Dunia Segitiga memiliki maksud menyatukan atau

menyatupadukan Ilmu, teknologi dan seni dalam dunia segitiga. Frase “Dunia Segitiga” disini adalah

sebagai berikut:

Gambar diatas adalah gambar dunia segitiga yang terdiri dari Imam, Ihsan, Insan. Yang

termasuk imam yaitu; Moralitas, Intelektuakitas, dan sensibilitas. Yang termasuk ihsan yaitu; Etika,

Filsafat, dan Estetika. Dan, yang termasuk dalam insan yaitu; Teknologi, Sains, dan Seni.
Jika kita mencermati gambar tersebut, keberadaan insan manusia berhubungan dengan erat

dengan ihsan dan imam. Kata “ihsan” berkaitan dengan keikhlasan berbuat atau berkarya oleh karena

kita sebagai manusia merasa didalam pengawasan yang maha kuasa pencipta alam semesta ini. Jadi

hal ini merupakan kesadaran batin yang terekspresi dengan sendirinya oleh karena kita sebagai insane

sadar dan faham makna keberadaan diri kita sendiri yang diamanahkan mengelola dan memelihara

alam semesta ini. Adapun kata “iman”, ini adalah konsepsi jiwa yang abstrak dan terpatri secara

mendalam pada diri manusia namun dapat terpancar tak terhingga dan tanpa batas kekuatan.

Keberadaannya yang bahkan dapat melalui batas-batas yang kongkrit sekalipun. Manusia yang

memiliki nilai iman, maka intelektualitas, sensibilitas dan moralitasnya akan bersinergi satu sama lain

bagai satu bangunan yang tidak sempurna jika salah satu diantara ketiganya tidak ada.

 Ipteks (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni) dalam beberapa pandangan

1. Al-Fatabi sebagai cendikiawan islam pada zaman keemasan islam menyampaikan bahwa : ilmu yang

sebenarnya bagaikan batang tubuh pengetahuan yang terorganisir dengan baik.

2. Frederick ferre (1988) mengemukakan tentang pengertian teknologi. Menurutnya teknologi adalah

kecerdasan pengalaman praktis dari pengetahuan tentang ketertiban alam dan manusia yang

diwujudkan dalam bentuk dunia kebendaan dan atau dunia kecerdasan.

3. Hamka berpendapat bahwa seni yang setinggi-setingginya adalah ketika telah berkumpul didalamnya

kebenaran, keadilan dan keindahan yang direkat oleh cinta yang kudus.

Dari ketiga komponen diatas pemahaman tentang integritas dan IPTEKS yang utuh tidak lain

adalah suatu konsepsi multi dimensi yang didalamnya memiliki nilai-nilai kebenaran (Ilmu

pengetahuan), kebaikan (teknologi), dan keindahan (seni). Seni adalah muara dari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang ketiganya saling membantu dan bersinergi satu dengan yang lain

dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

B. Aspek Etika Ilmu, Teknologi dan Seni


Berkaitan dengan pembatasan etika atas imu, teknologi dan seni, maka perlu jelas bagi kita

bahwa yan dibatasi secara etis ialah cara memperoleh, cara pengujian dan cara penggunaan IPTEKS

pada saat penerapannya dengan pihak lain.

Etika IPTEKS merupakan hal yang penting, karena dengan adanya etika ipteks pengaruh-

pengaruh negative dari ipteks dapat dibatasi. Yang paling penting adalah etika yang menyangkut

hidup mati orang banyak, masa depan,hak-hak manusia dan lingkungan hidup.

Seperti yang kita ketahui hasil-hasil dari pengembangan ipteks, selain memiliki sisi positif juga memiliki

sisi negative. Dan untuk meredam sisi negative tersebut dibutuhkan usaha.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meredam pengaruh negatif ipteks antara lain :

1. Rehumanisasi

Mengembalikan martabat manusia dalam perkembangan ipteks modern yang sangat cepat dengan

berbagai cara. Kecepatan perkembangan ipteks sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan adaptasi

populasi yang bersangkutan. Perkembangan nilai-nilai agama, etika, hokum, dan kebijakan lebih

lambat dari perkembangan ipteks, maka masalah in harus mendapat perhatian khusus. Artinya lebih

jauh manusia harus dipandang secara utuh baik lahi maupun batin sehingga pembangunan dan

pengembangan ipteks selalu harus selalu mengarah pada terwujudnya peningkatan kesejahteraan

manusia seutuhnya antara lahiriah dan batiniah. Apabila ini tidak diperhatikan maka laju kehancuran

peradaban manusia tidak akan dapat diimbangi oleh laju rehumanisasi oleh karenanya semua fihak

harus mengambil bagian dan berkontribusi positif didalamnya.

2. Kemampuan memilih

Dengan makin bayaknya kebolehjadian yang diakibatkan oleh ipteks, maka timbul kesukaran dalam

memilih, meskipun pilihan relatif lebih sedikit daripada kebolehjadian. Pendidikan pada

umumnyadiarahkan pada caraproduksi bukan pada cara konsumsi. Terkikisnya nilai-nilai

menyebabkan menurunnya perbedaan antara yang mungkin dengan yang terjadi, bahkan mana yang

benar dan mana yang salah sudah sangat susah dibedakan. Segala yang teknis yang akan dikerjakan,

tidak dipertentangkan dan disaring oleh nilai-nilai kemanusiaan artinya prinsip dasar yang esensi dari
suatu hal maah terabaikan. Etika yang didukung oleh aspek moal keagamaan, social dan aspek-aspek

yang terkait seharusnya menentukan apa yang mungkin dteliti dan dikembangkan, kemudian tidak

dilakukan jika tidak manusiawi, tidak adil, tidak bermoral dan lain-lain.

3. Arah perkembangan kemajuan

Anomali yang ditimbulkan oleh perkemangan ipteks sekarang, akan mengakibatkan banyak ahli

yang mempertanyakan apakah tepat cara-cara yang dipakai menuju kesejahteraan kuantitatif dan

kemajuan material manusa. Beberapa ahli mengkonstalasi bahwa penyediaan kebutuhan material

yang berlebihanpun tidak akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan, bahkan sebaliknya akan

menimbulkan dekomposisi lingkungan, dehumanisasi dan ketegangan-ketegangan dalam interrelasi

unsur-unsur dalam ekosistem, termasuk diantara sesame manusia.

4. Revitalisasi

Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang berkelanjutan. Pembangunan akan

menuju ke suatu kebudayaan baru dimasa depan, sehingga diperlukan persiapan-persiapn yang

menyeluruh. Usaha-usaha revitalisasi akan banyak dipengaruhi baik secara positif dan secara negative

oleh factor-faktor dalam maupn luar negeri.

Dampak Perkembangan Teknologi

Dampak Positif
 Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
 Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang
semakin memudahkan proses pendidikan.
 Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang
berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu
ruangan.
 Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena
penerapan sistem TIK.
 Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan.
 Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan
bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
 Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa
pos, internet dan lain-lain.
 Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan
negara berkembang dan negara maju lainnya.
 Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
 TIK sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan
kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.
 Berbagi hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah
dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
 Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan
mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
 Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
 Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
 Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak
jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
 Akses luar sekolah mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan
komputer di rumah juga menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri
daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.

Dampak Negatif
 Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang
bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
 Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah,
akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
 Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan
berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
 Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tesRaven, Differential
Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi
yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan
pembocoran melalui internet tersebut.
 Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book berpengetahuan
tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka
orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-lain.
 Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya
kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung
ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
 Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur
yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis
untung ruginya pemakaian.
 Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi pelajaran.
Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa itu diajarkan secara efektif via
TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu tidak
selalu berarti bahwa selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang dilakukan
untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran .
 Perlu untuk tujuan yang jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan
untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video porno ketika
menggunakan computer di sekolah.
SEGI TIGA IPTEKS
Frase dunia segi tiga IPTEKS:

- Insan, dimana substansi didalamnya adalah ilmu


pengetahuan, teknologi dan seni. Dimana manusia sebagai
insan mempunyai daya cipta yang mengilhami kekuatan
manusia yang selalu ingin tahu (ilmu pengetahuan),
mempunyai rasa yaitu daya untuk mengindera sehingga
cinta akan keindahan (seni), serta memiliki karsa yang
mendorong manusia untuk berkarya menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi kehidupan (teknologi).

- Ihsan, substansinya antara lain filsafat, etika dan estetika.


Ihsan berhubungan dengan kesadaran batin yang
terekspresi dengan sendirinya oleh karena kita sebagai
manusia sadar dan faham makna keberadaan diri kita yang
diamanahkan untuk mengelola dan memelihara alam
semesta ini, hal ini dapat diwujudkan dengan cara selalu
belajar melalui filsafat (mencintai kearifan), etika (moral
perilaku) dan estetika (keindahan).

- Iman, memiliki substansi intelektualitas, sensibilitas,


dan moralitas. Iman berarti konsepsi jiwa seseorang yang
abstrak dan terpatri secara mendalam namun dapat
terpancar tak terhingga. Bagi manusia yang beriman, maka
intelektualitas (kecerdasan), sensibiltas (kepekaan) dan
moralitas (perilaku) akan bersinergi satu sama lain.
Setiap substansi dari insan, ihsan dan iman memiliki kaitan
dengan disiplin ilmu kesehatan masyarakat. Dimana ilmu
kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan
fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat
yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan,
kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang
kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis
dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit
dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung
agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar
kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya. Jadi di
dalam penerapan ilmu kesehatan terdapat ilmu
pengetahuan, seni, teknologi, yang dilandasi oleh filsafat,
etika dan estetika serta adanya intelektualitas, sensibilitas
dan moralitas.

Anda mungkin juga menyukai