Anda di halaman 1dari 2

TEKNIK KOMUNIKASI PADA LANSIA

Teknik komunikasi terapeutik yang penting digunakan perawat menurut mundakir (2006)
adalah asertif, responsif, fokus, supportif, klarifikasi, sabar dan ikhlas

1. Komunikasi dengan sifat asertif

Teknik komunikasi asertif merupakan bentuk dari komunikasi yang bisa diterapkan pada
lansia. Istilah asertif memang merujuk pada sikap “no hurt feeling”, dimana kita bisa
menerima dan memahami apa yang disampaikan oleh lansia kepada kita. Sikap asertif juga
memberikan gambaran, tentang bagaiman kita bisa mengkomunikasikan apa yang menjadi
keinginan kita tanpa harus menyakiti lawan komunikasi.

2. Komunikasi yang responsif

Komunikasi yang responsif merupakan komunikasi yang bersifat aktif, tidak menunggu,
bersifat segera dan penuh inisiatif. Bentuk komunikasi ini tepat dilakukan kepada lansia
karena bagaimana pun juga mereka para lansia seringkali kesulitan dalam mengungkapkan
apa yang menjadi keinginannya. Dengan sikap kita yang responsif, maka kita bisa segera
menangkap apa yang menjadi pesan dari lansia.

3. Komunikasi yang fokus

Bentuk komunikasi pada lansia selanjutnya yaitu komunikasi yang fokus. Sebagaimana telah
disebutkan pada paragraf sebelumnya, bahwa lansia biasanya cenderung suka untuk berbagi
cerita terutama mengenai masa lalunya, lansia seringkali berbicara di luar konteks
pembicaraan saat ini. Kemampuan untuk memfokuskan kembali lansia pada topik
pembicaraan adalah bentuk teknik yang tepat untuk diterapkan di sini.

4. Komunikasi dengan sifat suportif

Sifat suportif memiliki sifat mendukung. Mendukung dalam berkomunikasi dengan lansia
tidak serta merta berarti menyetujui apa saja yang menjadi pendapat atau keyakinan mereka.
Kembali, sikap asertif harus digunakan manakala kita menyatakan ketidaksetujuan. Namun
demikian, bentuk dukungan bisa ditunjukkan dalam sikap empati kepada lansia.

5. Komunikasi dengan sifat klarifikasi

Komunikasi yang memiliki sifat klarifikasi juga perlu diberikan kepada lansia supaya mereka
bisa mendapatkan dukungan dengan baik. Ada banyak kasus ketika lansia memiliki persepsi
mereka sendiri sehingga cenderung tertutup dan tidak mau bercerita apa-apa tentang
masalahnya. Dengan adanya bentuk komunikasi ini, setidaknya kita bisa berkomunikasi
dengan lansia secara lebih baik. Lansia juga bisa menggunakan fungsi komunikasi ekspresif
dengan lebih optimal.

6. Komunikasi dengan kesabaran dan keikhlasan

Menghadapi lansia belum tentu berjalan dengan mulus-mulus saja. Kesabaran dan keikhlasan
merupakan salah satu komponen penting dari bentuk komunikasi yang akan disampaikan
kepada lansia. Mereka sebagai “senior”, sering menganggap bahwa apa yang disampaikan
para “junior” (mereka yang usianya lebih muda) sebagai celoteh yang tidak penting. Lansia
tidak memerlukan nasihat, kadang mereka hanya perlu didengarkan saja.

Anda mungkin juga menyukai