Anda di halaman 1dari 17

OPINI GOING CONCERN : FEES AUDIT DAN FIRM SIZE

(Studi pada Perusahaan Subsektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek


Indonesia Periode 1998-2002)

DRAFT USULAN PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat


dalam mata kuliah Metodologi Penelitian

Oleh:

Glen Lazwardi Qurba

164020131

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


- Membahas mengenai perkembangan ekonomi di Indonesia pada tahun 1997 dan krisis
moneter yang menimpa di tahun 1998
- Dampak Krisis Moneter pada iklim bisnis di Indonesia dan berbagai fenomena yang
terjadi yang mempengaruhi keberlangsungan bisnis perusahaan.
- Peran Auditor eksternal sebagai perantara antara share holder dan managerial
perusahaan
- Fenomena hasil audit perusahaan pada tahun 1998
- Hal – hal yang memicu pemberian opini going concern
- Dampak pemberian Opini Going Concern terhadap keberlangsungan
perusahaan

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah


1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mengidentifikasi adanya beberapa masalah yaitu :
1. Pada tahun 1998 banyak perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak
mampu membayar Fees Audit dengan jumlah nominal yang sesuai.
2. Banyak perusahaan Manufaktur masih memiliki tingkat likuiditas yang rendah.
3. Maraknya pemberian Opini Going Concern pada beberapa perusahaan Manufaktur pada
tahun 1998.

1.2.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Seberapa besar pengaruh fees audit terhadap pemberian opini going concern pada
perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI pada tahun 1998-2002?
2. Seberapa besar pengaruh Firm Size terhadap pemberian Opini Going Concern pada
perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI pada tahun 1998-2002?
3. Seberapa besar pengaruh fees audit, dan firm size terhadap pemberian opini going
concern di perusahaan manufaktur yang listing di BEI pada tahun 1998-2002?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Teori Agensi
Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu
kontrak di bawah satu atau lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk melaksanakan
beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang
pengambilan keputusan kepada agen. Baik prinsipal maupun agen diasumsikan orang
ekonomi rasional dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi.
Shareholders atau prinsipal mendelegasikan pembuatan keputusan mengenai
perusahaan kepada manajer atau agen ….

2.1.2 Opini Audit


Dalam melakukan penugasan umum, auditor ditugasi memberikan opini atas
laporan keuangan peusahaan. Opini yang diberikan merupakan pernyataan kewajaran,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum (SPAP, 1994, alenia 1).
Pendapat atau opini audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan audit. Laporan audit penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi
lainnya karena laporan tersebut menginformasikan pemakai informasi tentang
apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Opini audit
diberikan oleh auditor melalui …

2.1.3 Opini Going Concern


Going concern adalah salah satu konsep yang paling penting yang mendasari
pelaporan keuangan (Gray & Manson, 2000). Adalah tanggung jawab utama director
untuk menentukan kelayakan dari persiapan laporan keuangan menggunakan dasar
going concern dan tanggung jawab auditor untuk meyakinkan dirinya bahwa
penggunaan dasar going concern oleh perusahaan adalah layak dan diungkapkan
secara memadai dalam laporan keuangan (Setiawan, 2006) …
2.1.4 Teori Biaya Transaksi (Transaction cost Theory)
Teori Biaya Transaksi mencoba untuk menjelaskan mengapa perusahaan
ada, dan mengapa perusahaan memperluas sumber kegiatan terhadap lingkungan
eksternal. Teori biaya transaksi mengasumsikan bahwa perusahaan berusaha
untuk meminimalkan biaya sumber …

2.1.5 Kualitas Audit


Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu selalu self-
interest maka kehadiran pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada hubungan
antara prinsipal dan agen sangat diperlukan, dalam hal ini adalah auditor independen.
Investor akan lebih cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas
audit yang tinggi. (Li Dang et al, 2004) O’Keefe (1994) berpendapat bahwa auditor
industry specialization berhubungan positif dengan kualitas audit diukur dengan
penilaian kepatuhan auditor terhadap GAAS. Auditor yang memiliki banyak klien
dalam industri …

2.1.6 Ukuran Perusahaan (Firm Size)


Menurut Ferry dan Jones dalam Sujianto (2001), ukuran perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset,
jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aset. Dalam penelitian ini
ukuran perusahaan diproksikan dengan total aset perusahaan. Total aktiva dipilih
sebagai proksi atas ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva
relatif lebih stabil dibanding nilai market capitalized dan penjualan (Wuryatiningsih,
2002) …

2.2 Kerangka Pemikiran


2.2.1 Pengaruh Fees Audit terdahap pemberian Opini Going Concern
Yuniarti (2011) membuktikan bahwa biaya audit berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas audit. Biaya yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena
biaya audit yang diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan
untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit. Penelitian yang
dilakukan oleh Nindita dan Siregar (2012) bahwa manajer perusahaan yang rasional tidak
akan memilih auditor yang berkualitas tinggi dan membayar fee yang tinggi apabila
kondisi perusahaan yang tidak baik. Gammal (2012) membuktikan bahwa perusahaan
multinasional dan bank-bank di Lebanon lebih memilih untuk membayar biaya audit yang
bernominal besar dengan alasan yaitu mereka lebih mencari auditor yang dapat
menghasilkan laporan audit yang berkualitas.

2.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terdahap pemberian Opini Going Concern


Mutchler (1985) dalam Alexander (2004) menyatakan bahwa auditor lebih
sering mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil karena
auditor mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan
kesulitan- kesulitan keuangan yang dihadapinya …
Dari uraian diatas dapat ditarik asumsi awal bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern, yaitu semakin besar
ukuran perusahaan maka kemungkinan perusahaan dalam menerima opini audit going
concern akan semakin kecil.

2.3 Hipotesis
Dengan demikian hipotesis yang diajukan:
H1 : fee audit berpengaruh positif terhadap pemberian Opini Going Concern.
H2 : Firm Size berpengaruh positif terhadap pemberian Opini Going Concern.
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan
pendekatan Analisis data Sekunder (ADS). Metode penelitian kuantitatif merupakan metode
yang berlandaskan pada filsafat positivism; metode yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu; Teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan
perhitungan Teknik sampel tertentu yang sesuai; pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan menguji hipotesis yang
telah ditetapkan terutama hipotesis komparatif dan asosiatif (Sugiyono, 2013).
ADS merupakan suatu metode dengan memanfaatkan data sekunder sebagai
sumber utama, yaitu data Laporan keuangan dan hasil audit Perusahaan Manufaktur yang
listing di BEI pada tahu 1998 - 2004 . Memanfaatkan data sekunder yang dimaksud yaitu
dengan menggunakan sebuah Teknik uji statistic yang sesuai untuk mendapatkan informasi
yang diinginkan dari tubuh materi tertentu untuk kemudia diolah kembali secara sistematis
dan objektif.
Pembahsan terhadap hasil penelitian akan menyertakan penjelasan yang mendalam dan
interprestasi terhadap data-data yang telah disajikan unutk kemudian menghasilkan
kesimpulan yang berisikan jawaban singkat terhadap rumusan masalah berdasarkan data
yang terkumpul.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


-
3.3 Desain Penelitian
Tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup proses sebagai
berikut :
a. Melakukan studi pendahuluan dalam hal ini melihat fenomena yang terjadi tentang
pemberian opini going concern pada saat Indonesia mengalami krisis moneter.
b. Memperhatikan penelitian sebelumnya terkait korelasi antara fenomena yang terjadi
dengan unsur-unsur penyebab pemberian opini going concern.
c. Mengidentifikasi rumusan masalah penelitian
d. Menentukan kerangka pemikiran untuk penelitian
e. Menentukan hipotesis penelitian untuk diuji.
f. Penentuan konseptualisasi variable penelitian
g. Penentuan prosedur penelitian serta populasi kemudian memilih Teknik sampling yang
digunakan.
h. Mengumpulkan dan menyusun data penelitian.
i. Melakuakan proses Coding, Editing, dan processing Data
j. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil analisi data untuk menjawab tujuan dari
penelitian.

Skema Desain Penelitian


3.4 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
3.4.1 Definisi Variabel
Sugiyono (2014:58) menyatakan variabel penelitian sebagai berikut: “Variabel
penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya”. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, dalam penelitian ini terdapat dua
variabel penelitian yaitu:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Menurut Sugiyono (2014:59) bahwa:
“Variabel independen (X) variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).”
Dalam penelitian ini, terdapat 2 (dua) varibel Independen yang diteliti diantaranya:
1) Audit Fees (X1)
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan definisi Audit Fees yang di simpulkan
dari ...
2) Ukuran Perusahaan (X2)
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan definisi Ukuran Perusahaan yang di
simpulkan dari ...

2. Variabel Terikat (Dependent variable)


Menurut Sugiyono (2014:59) bahwa:
“Variabel dependen (Y) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas.”
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Opini Going Concern. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan definisi Opini Going Concern yang
disimpulkan dari …
3.4.2 Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan guna menentukan jenis dan indikator dari
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasionalisasi
variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel,
sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan
tepat.

3.4.3 Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala


audit fee adalah hak
yang didapat
Audit Fees oleh auditor atas
Profesio LnFee = Logaritma natural dari
(X1) jasa yang telah Rasio
nal Fees fee audit
diberikan kepada
klien (Mulyadi,
2002:63)
Dalam penelitian
ini ukuran
perusahaan dilihat
berdasarkan total
aset yang
dimiliki
Ukuran
perusahaan. Laba bersih t – Laba bersih t-1
Perusahaan Sales
Variabel ukuran Laba bersih t-1 Rasio
(X2) Growth
perusahaan diukur
melalui natural
logaritma
dari total aktiva
perusahaan
(Sudarmadji dan
Sularto, 2007).
Opini audit yang
dikeluarkan oleh
auditor untuk
mengevaluasi
apakah ada
kesangsian tentang
Opini Going OGC : Opini Audit Going
kemampuan entitas
Concern concern (1 = opini going concern Nominal
untuk
(Y) dan 0 = opini non going concern)
mempertahankan
kelangsungan
hidupnya disebut
opini audit going
concern (SPAP,
2011).

3.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


3.5.1 Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah laporan keuangan dari Perusahaan Manufaktur
dan Laporan Audit perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 1998 –
2002.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sarwono
(2012:32), data sekunder adalah data yang sudah diproses oleh pihak tertentu sehingga
data tersebut sudah tersedia saat kita memerlukannya. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Data yang berkaitan dalam pemberian Audit Fees dari pihak manajerial, dan Ukuran
Perusahaan (Firm Size) yang didapat dari laporan keuangan dan laporan tahunan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 1998
sampai dengan 2002.
2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh
auditor independen selama periode tahun 1998-2002.
3. Mengalami rugi setelah pajak sekurangnya dua periode laporan keuangan
selama periode pengamatan antara tahun 1998-2002. Kriteria ini digunakan
untuk menunjukkan trend kondisi keuangan yang bermasalah.
4. Menggunakan periode laporan keuangan mulai 1 Januari sampai 31
Desember.
5. Menggunakan rupiah (Rp) sebagai mata uang pelaporan.
6. Data yang dibutuhkan tersedia dengan lengkap
7. Penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini, dapat berbentuk jurnal, skripsi,
maupun artikel.

3.6 Teknik Penentuan Data


3.6.1 Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan subsektor Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 1998-2002. Diantaranya adalah …
3.6.2 Sampel Penelitian
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang
merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:85).
Kriteria perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:
3. Perusahaan manufaktur yang terdaftar secara konsisten di Bursa Efek Indonesia tahun
1998-2002.
4. Perusahaan manufaktur yang tidak delisting dari Bursa Efek Indonesia tahun 1998-2002.

3.7 Rancangan Analisis Data


-
Kumpulan Tugas

Tugas ke -1
Tugas ke -2 (18 Februari 2019-Rumusan Masalah)

Judul :
“Opini Going Concern : Fees Audit dan Firm Size pada perusahaan manufaktur
di BEI (1998 – 2002)”

Kerangka Latar Belakang Masalah

- Membahas mengenai perkembangan ekonomi di Indonesia pada tahun 1997 dan


krisis moneter yang menimpa di tahun 1998
- Dampak Krisis Moneter pada iklim bisnis di Indonesia dan berbagai fenomena
yang terjadi yang mempengaruhi keberlangsungan bisnis perusahaan.
- Peran Auditor eksternal sebagai perantara antara share holder dan managerial
perusahaan
- Fenomena hasil audit perusahaan pada tahun 1998
- Hal – hal yang memicu pemberian opini going concern
- Dampak pemberian Opini Going Concern terhadap keberlangsungan perusahaan

Rumusan Masalah :

A. Rumusan Malasah Deskriptif


1. Bagaimana pengaruh fees audit terhadap pemberian opini going concern?
2. Apakah faktor Firm Size perusahaan Manufaktur mempengaruhi terhadap
pemberian opini going concern?

B. Rumusan Masalah Komparatif


1. Apakah ada perbedaan pemberian fees audit oleh perusahaan Manufaktur A dan
Manufakt
ur B?
2. Apakah ada perbedaan Firm Size pada perusahaan Manufaktur A dan
Manufaktur B?

C. Rumusan Masalah Relasional :


1. Seberapa besar pengaruh fees audit, dan firm size terhadap pemberian opini
going concern di perusahaan manufaktur yang listing di BEI (1998 – 2002)?
Tugas ke -3 (Variabel Penelitian)

Variabel dependent (variabel terikat) nya adalah opini going concern (Y)

Variabel independen (variabel bebas) nya adalah

1. Fees audit (X1)

2. Firm Size (X2)

Sedangkan Variabel Controlnya adalah :

1. Financial Distress

2. Audit Lag

3. Dan Opini audit tahun sebelumnya.

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala ordinal. Untuk menentukan tingkatan
tentang seberapa tinggi/rendahnya besarnya pengaruh fees audit dan firm size perusahaan pada
pemberian opini going concern.

Tugas ke -4 (6 April 2019 – Jenis Penelitian dan Desain Penelitian)

BAB III
Metodologi Penelitian

3.1 Metode yang digunakan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan


Analisis data Sekunder (ADS). Metode penelitian kuantitatif merupakan metode yang
berlandaskan pada filsafat positivism; metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu; Teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan
Teknik sampel tertentu yang sesuai; pengumpulan data menggunakan instrument penelitian
dan analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan menguji hipotesis yang telah
ditetapkan terutama hipotesis komparatif dan asosiatif (Sugiyono, 2013).

ADS merupakan suatu metode dengan memanfaatkan data sekunder sebagai


sumber utama, yaitu data Laporan keuangan dan hasil audit Perusahaan Manufaktur yang
listing di BEI pada tahu 1998 - 2004 . Memanfaatkan data sekunder yang dimaksud yaitu
dengan menggunakan sebuah Teknik uji statistic yang sesuai untuk mendapatkan informasi
yang diinginkan dari tubuh materi tertentu untuk kemudia diolah kembali secara sistematis
dan objektif.

Pembahsan terhadap hasil penelitian akan menyertakan penjelasan yang mendalam


dan interprestasi terhadap data-data yang telah disajikan unutk kemudian menghasilkan
kesimpulan yang berisikan jawaban singkat terhadap rumusan masalah berdasarkan data
yang terkumpul.

3.2 Waktu dan Tempat

3.3 Desain Penelitian

Tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup proses sebagai


berikut:

a. Melakukan studi pendahuluan dalam hal ini melihat fenomena yang terjadi
tentang pemberian opini going concern pada saat Indonesia mengalami krisis
moneter.
b. Memperhatikan penelitian sebelumnya terkait korelasi antara fenomena yang terjadi
dengan unsur-unsur penyebab pemberian opini going concern.
c. Mengidentifikasi rumusan masalah penelitian
d. Menentukan kerangka pemikiran untuk
penelitian e. Menentukan hipotesis penelitian
untuk diuji.
f. Penentuan konseptualisasi variable penelitian
g. Penentuan prosedur penelitian serta populasi kemudian memilih Teknik sampling
yang digunakan.
h. Mengumpulkan dan menyusun data penelitian.
i. Melakuakan proses Coding, Editing, dan processing Data
j. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil analisi data untuk menjawab tujuan
dari penelitian.

Skema Desain Penelitian :


Tugas ke -5 (Selasa, 9 April 2019 – Populasi dan Sampel)

Populasi Target
Populasi terbatas : Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI pada tahun 1998 - 2004
Unit Observasi
Laporan Keuangan dan Laporan Hasil Audit tahun 1998 – 2004 di BEI
Unit Analisis Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah perusahaan. Dalam hal ini perusahaan
yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 1998 - 2004

Anda mungkin juga menyukai