Disusun oleh:
Novia Lestari (0306162128)
Nur Asiah (0306162127)
Netty Melani (0306163193)
Sajida (0306162116)
Kelompok
PGMI 5/Semester VII (Tujuh)
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, yang telah mencurahkan nikmat-Nya secara utuh, sempurna, dan
melimpah. Di antara nikmat yang telah diberikan-Nya adalah nikmat Islam, iman, kesehatan,
dan waktu luang sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik tugas makalah yang
berjudul Sifat-sifat Huruf Hijaiyah. Shalawat dan salam semoga tercurah dan terlimpahkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya, teriring dengan doa semoga kita termasuk ke dalam golongan yang akan
mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Aamiin.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran. Bapak Fadlan Khoiri, S.Th.I., M.Ag serta kepada
segenap pihak yang telah memberikan bantuan serta arahan selama penyusunan makalah ini.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah
ditentukan. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkankan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kebaikan isi makalah ini.
Kelompok VII
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................1
A. Pengertian Mad.....................................................................................................2
B. Jenis-Jenis Huruf Mad..........................................................................................3
C. Hukum Mad dan Cara Membacanya....................................................................4
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................15
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
(QS. Al-Muzammil:4)
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hukum Mad?
2. Apa saja jenis-jenis huruf Mad?
3. Bagaimana cara membaca huruf Mad?
4. Apa saja contoh bacaan Mad dalam Al-Quran?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MAD
Mad menurut bahasa adalah tambahan atau panjang. Mad, menurut
istilah ulama tajwid dan ahli bacaan (ahli qiraat) adalah memanjangkan suara
bacaan huruf Al-Qur‟an disebabkan adanya huruf "Mad" sesuai aturan-aturan
yang berlaku.
3
Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat,
1 alif = 2 harakat. Harakat artinya gerak, yaitu gerak sedang, seperti gerak
jari, angguk atau ketukan dalam irama musik, 1 harakat = 1 gerak atau 1
ketukan.1
1
M. Syuhad, Ilmu Tajwid (Jakarta : Halim Jaya, 2008)
4
B. Mad Far'i () ﻓﺮﻋﻰ
Far‟i artinya : bagian atau cabang.
1. Mad Wajib Muttashil
Wajib artinya : harus. Muttashil artinya : dalam satu kata. Mad Wajib
Muttashil adalah apabila Mad Thobi'i bertemu dengan Huruf Hamzah dalam
satu kata, maka harus panjang 4 atau5 (lima) harakat ketika bersambung
(washal), 6 harakat ketika berhenti (waqaf). Di antara contoh Mad Wajib
Muttashil adalah sebagai berikut :
5
Pada contoh di atas, ada 4 kotak tulisan berwarna merah. Itulah contoh
empat buah kata yang masing-masing memuat Mad Thobi‟i + Hamzah (dalam 1
kata). Itulah contoh Mad Wajib Muttashil.
Mad jaiz munfashil ini terjadi ketika ad huruf mad thobi’I keemu dengan huruf
hijaiyag Alif yang mempunyai haroat Fattah, harokat kasroh, ataupun harokat
dommah. Cara membacanya adalah boleh panjang 1 lif (2 harakat), 2 alif (4 harakat)
ataupun juga 3 alif (6 harakat).2
Kemudian bandingkan dengan penulisan bentuk hamzah pada Mad Jaiz Munfashil
berikut:
2
Abu ubadah, Studi-Studi Tahsin tajwid (Medan : Ma’had Abu Ubaidah, 2007)
Ternyata penulisan hamzah di depan (sebagai tanda mad jaiz) dan di belakang
(sebagai tanda mad wajib) sangat berbeda.
- Dinamakan Mad 'Aridh Lil Sukun kerana terdapat sukun yang mendatang
selepas huruf Mad ketika waqaf.
5. Mad 'Iwadh
Mad Iwadl yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf (berhenti membaca) pada
huruf yang berakhiran fathatain (tanwin fathah) kecuali tanwin fathah pada ta'
marbutah [ ]ةـ. Mad „Iwadl panjangnya 2 ketukan saja.
3
Warohmah, Hukum Bacaan La dan Ra (Diakses tanggal 17 Desember 2015)
- Berlaku ketika wakaf pada akhir kalimah yang berbaris dua di atas
kecuali pada huruf Ta' Marbutah.
- Ia wajib dibaca dengan kadar 2 harakat kerana ia adalah Mad Tabi'ie yang
terjadi kerana waqaf.
6. Mad Layyin
Mad Lin (atau juga disebut Mad Layyin) adalah mad yang terjadi pada akhir
bacaan (posisi waqof/berhenti membaca) dengan formula : Huruf Layyin + satu
huruf (yang sebenarnya hidup, tapi dimatikan, karena ada di posisi waqof).
Mad Liin terjadi apabila Huruf Liin bertemu dengan sukun yang mendatang
ketika waqaf saja.
Mad Tamkin Yaitu mad yang terdapat pada huruf ya‟ berganda, dimana ya' yang
pertama bersimbol 'tasydid kasroh', dan ya' yang kedua bersimbol sukun/mati.
Syaratnya adalah apabila ia tidak diikuti lagi dengan huruf hidup yang dimatikan
(karena ada di akhir bacaan), karena kasus demikian itu akan berubah nama
menjadi Mad Aridl Lissukun. Panjang Mad Tamkin adalah 2 ketukan saja.
8. Mad Farqi
Mad Farqi adalah mad yang terjadi dari pertemuan antara Mad Badal dan
Huruf Bertasyid. Durasi Mad Farqi adalah 6 kharokat. Kasus mad ini
hanya terjadi di 4 tempat dalam Al-quran, yaitu pada :
ََ
4
Raudhah, Materi Praktis Tahsis Tilwah (Bandung : Tar-Q Press, 2012)
11. Mad Harfi
Mad Harfi Adalah bacaan panjang pada Huruf Muqotho'ah. Huruf
Muqotho‟ah adalah huruf yang dibaca sebagaimana Nama Hurufnya. Huruf
Muqotho‟ah terdapat pada ayat pertama surat-surat tertentu sebagai
pembuka surat. Oleh karena itu Huruf Muqotho‟ah juga disebut Fawatikhus
Suwar.
Secara garis besar, Huruf Muqotho‟ah dibaca dengan 3 pola sebagai berikut :
Pertama : Tidak ada mad (pemanjangan suara) yaitu huruf Alif. Huruf Alif
Sebagai Huruf Muqotho‟ah dibaca dengan bunyi “Alif”
Kedua : Mad sepanjang 2 ketukan, terjadi pada huruf-huruf berikut:
Huruf berwarna merah dibaca dengan durasi 2 ketukan, sedangkan huruf berwarna
biru panjangnya 6 ketukan.
12. Mad Lazim Harfi Mukhoffaf
Mad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah Mad Thobi'i yang bertemu sukun yang
terjadi pada rangkaian huruf-huruf Muqotho‟ah. Durasi Mad Lazim Harfi
Mukhoffaf adalah 6 ketukan.
- Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang.
- Dinamakan Harfi karena mad itu terjadi pada huruf.
- Dinamakan Mukhoffaf, karena ringan mengucapkannya tanpa
bertasydid. Contoh Mad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah :
Berikut ini adalah contoh Mad Lazim Kalimi Mutsaqol (perhatikan tampilan
berwarna merah)5
5
Marzuki, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Fakultas FIS UNY :2012)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara garis besar Hukum Mad terdiri atas dua kelompok, yaitu Mad
Thobi‟I dan Mad Far‟i. Sedangkan Mad Far‟I digolongkan lagi menjadi 15
kelompok. Sebagai umat Islam wajib hukumnya bagi kita untuk membaca,
memahami, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur‟an serta Ilmu Tajwid. Dengan
mempelajari Ilmu Tajwid, maka ilmu kita akan bertambah. Dengan mempelajari
Ilmu Tajwid pula maka kita dapat menghindari kesalahan-kesalahan dalam
membaca ayat-ayat Al-Qur‟an. Karena dalam membaca ayat-ayat Al-Qur‟an
memiliki aturan-aturannya sendiri yang dapat dipelajari dalam Ilmu Tajwid.
Kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal dan dapat mengubah arti dari ayat
tersebut. Sehingga sangat penting bagi kita untuk memperdalam pengetahuan kita
akan Ilmu Tajwid. Dengan mempelajari Ilmu Tajwid pula –lah maka keimanan
kita terhadap Allah SWT akan semakin bertambah.
B. Saran
Penulis berharap dengan hadirnya makalah ini dapat menjadi wadah literasi
bagi orang banyak dan menambah wawasan para pembaca Sifat-sifat Huruf
Hijaiyah. Penulis memohon maaf atas segala kesalahan atau kerliruhan isi yang
terdapat dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Raudhah. A.H.A, 2010. Materi Praktis Tahsin Tilawah 4, Bandung : Tar-Q Press
Ubaidah, Abu. 2007. Studi-studi Tahsin Tajwid. Medan: Ma’had Abu Ubaidah Al
Jarrah.