Anda di halaman 1dari 19

HUKUM MAD

Dosen Pengampuh: Fadlan Khoiri, S.Th.I., M.Ag


Mata Kuliah: Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an

Disusun oleh:
Novia Lestari (0306162128)
Nur Asiah (0306162127)
Netty Melani (0306163193)
Sajida (0306162116)

Kelompok
PGMI 5/Semester VII (Tujuh)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, yang telah mencurahkan nikmat-Nya secara utuh, sempurna, dan
melimpah. Di antara nikmat yang telah diberikan-Nya adalah nikmat Islam, iman, kesehatan,
dan waktu luang sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik tugas makalah yang
berjudul “Sifat-sifat Huruf Hijaiyah”. Shalawat dan salam semoga tercurah dan terlimpahkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya, teriring dengan doa semoga kita termasuk ke dalam golongan yang akan
mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Aamiin.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an. Bapak Fadlan Khoiri, S.Th.I., M.Ag serta kepada
segenap pihak yang telah memberikan bantuan serta arahan selama penyusunan makalah ini.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah
ditentukan. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkankan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kebaikan isi makalah ini.

Medan, 12 November 2019

Kelompok VII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................1
A. Pengertian Mad.....................................................................................................2
B. Jenis-Jenis Huruf Mad..........................................................................................3
C. Hukum Mad dan Cara Membacanya....................................................................4
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................15
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur‟an adalah firman-firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi


Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al-Qur‟an merupakan kitab suci umat
Islam yang berisi pedoman hidup bagi umat Islam dalam menjalani hidupnya. Al-
Qur‟an sebagai petunjuk hal-hal yang baik maupun hal-hal yang buruk serta
sebagai pemberi peringatan bagi orang-orang yang mendustkannya. Sebagai umat
Islam, tentunya kita harus membaca, menghayati, mengamalkan, dan menjaga Al-
Qur‟an.

Al-Qur‟an merupakan „Kalam Allah‟, maka dalam membacanya pun


mempunyai tata caranya sendiri. Dalam membaca Al-Qur‟an penting bagi kita
untuk mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membacanya yang
kita kenal dalam Ilmu Tajwid. Seseorang dikatakan benar dalam membaca Al-
Qur‟an adalah ketika dia membacanya sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, karena
Allah SWT berfirman:

“….Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.”

(QS. Al-Muzammil:4)

Ilmu Tajwid membahas tentang hukum-hukum bacaan yang terdapat


dalam Al-Qur‟an. Selain hukum-hukum bacaan, ilmu tajwid juga berisis tentang
letak makhraj huruf, agar kita dapat membedakan huruf hijaiyah yang satu dengan
lainnya. Setiap huruf hijaiyah mempunyai sifat, dan sifat itulah yang membedakan
masing-masing huruf hijaiyah.

Ilmu tajwid terbagi kedalam empat kelompok besar diantaranya Iqlab,


Ikhfa, Idgham dan Izhar. Selain itu adapula Hukum Mad. Dalam makalah ini kami
akan membahas sedikit tentang Hukum Mad dan berbagai macam
pengelompokannya serta penjelasannya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hukum Mad?
2. Apa saja jenis-jenis huruf Mad?
3. Bagaimana cara membaca huruf Mad?
4. Apa saja contoh bacaan Mad dalam Al-Qur’an?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian hokum Mad


2. Untuk mengetahui jenis-jenis pada huruf Mad
3. Untuk mengetahui cara membaca huruf Mad
4. Untuk mengetahui contoh bacaan Mad dalam AlQur’an

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MAD
Mad menurut bahasa adalah tambahan atau panjang. Mad, menurut
istilah ulama tajwid dan ahli bacaan (ahli qiraat) adalah memanjangkan suara
bacaan huruf Al-Qur‟an disebabkan adanya huruf "Mad" sesuai aturan-aturan
yang berlaku.

B. JENIS-JENIS HURUF MAD


Huruf Mad ada tiga, yaitu:
1. ‫ ا‬Alif, sebelumnya ada fathah(baris atas).
‫ ~ ي‬Ya' mati, sebelumnya ada kasrah(baris bawah).
2. ‫ي‬
3. ‫ ~يو‬Wawu mati, sebelumnya ada dhommah(baris depan).
Contoh :
1. ‫( ا‬Alif), sebelumnya ada fathah (baris atas) :
َ‫ ببا‬.....dibaca Baa dengan kadar panjang dua harakat
َ‫ بجا‬...dibaca Jaa dengan kadar panjang dua harakat
‫ برا‬....dibaca Zaa dengan kadar panjang dua harakat
2. ‫ي‬
‫( ي‬Ya' sukun), sebelumnya ada kasrah (baris bawah) : .
‫سيي‬
‫ س‬.....dibaca Sii dengan kadar panjang dua harakat
‫ سعيي‬.......dibaca 'ii dengan kadar panjang dua harakat
‫ قسيي‬.........dibaca Qii dengan kadar panjang dua harakat
3. ‫( يو‬Wawu sukun), sebelumnya ada dhommah (baris depan) :
‫ ككيو‬...dibaca Kuu dengan kadar panjang dua harakat
‫ هكيو‬...dibaca Huu dengan kadar panjang dua harakat
‫ كيو‬,,,,dibaca Yuu dengan kadar panjang dua harakat

3
Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat,
1 alif = 2 harakat. Harakat artinya gerak, yaitu gerak sedang, seperti gerak
jari, angguk atau ketukan dalam irama musik, 1 harakat = 1 gerak atau 1
ketukan.1

C. HUKUM MAD DAN CARA MEMBACANYA


Hukum Mad terbagi menjadi 2, yaitu :
A. Mad Asli (‫) ﺃﺻﻠﻰ‬
B. Mad Far'i (‫) ﻓﺮﻋﻰ‬

A. Mad Asli ( ‫)ىلص‬


Mad Thobi'i
Mad Thobi‟i adalah bacaan panjang (mad) yang terjadi karena hadirnya
‫ ~ ي‬ya' mati, sebelumnya ada
huruf-huruf mad, ( ‫ ~ا‬alif, sebelumnya ada fathah, ‫ي‬
kasrah dan ‫ ~يو‬wawu mati, sebelumnya ada dhommah), tanpa adanya sebab lain.
Diberi nama Mad Thobi‟i karena madnya berlaku sesuai tabi‟at aslinya,
sehingga disebut juga dengan “Mad Asli” . Ukuran panjangnya adalah 2
harakat/ketukan. Contoh Mad Thobi‟i adalah:

Cara Membaca Mad Thobi‟i :


Sebelum kita memulai belajar cara membaca Mad Thobi‟i, berikut aturan
ketukan dalam membaca Alqur‟an :
- Ketukan harus rata, tetap dan teratur
- Setiap huruf mendapatkan hak 1 ketukan
- Spasi tidak diketuk
- Huruf Sukun tetap mendapatkan hak 1 ketukan
- Huruf ber-tasydid mendapatkan hak 2 ketukan

1
M. Syuhad, Ilmu Tajwid (Jakarta : Halim Jaya, 2008)
4
B. Mad Far'i (‫) ﻓﺮﻋﻰ‬
Far‟i artinya : bagian atau cabang.
1. Mad Wajib Muttashil

Wajib artinya : harus. Muttashil artinya : dalam satu kata. Mad Wajib
Muttashil adalah apabila Mad Thobi'i bertemu dengan Huruf Hamzah dalam
satu kata, maka harus panjang 4 atau5 (lima) harakat ketika bersambung
(washal), 6 harakat ketika berhenti (waqaf). Di antara contoh Mad Wajib
Muttashil adalah sebagai berikut :

5
Pada contoh di atas, ada 4 kotak tulisan berwarna merah. Itulah contoh
empat buah kata yang masing-masing memuat Mad Thobi‟i + Hamzah (dalam 1
kata). Itulah contoh Mad Wajib Muttashil.

2. Mad Jaiz Munfashil


Secara etimologi Jaiz Munfashil adalah :
1. Jaiz berarti boleh
2. Munfashil berarti terpisah atau di luar katan

Mad jaiz munfashil ini terjadi ketika ad huruf mad thobi’I keemu dengan huruf
hijaiyag Alif yang mempunyai haroat Fattah, harokat kasroh, ataupun harokat
dommah. Cara membacanya adalah boleh panjang 1 lif (2 harakat), 2 alif (4 harakat)
ataupun juga 3 alif (6 harakat).2

Perbedaan Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil:


Ada kesamaan rumus antara Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz
Munfashil. Keduanya timbul dari Mad Thobi‟i + Hamzah. Bedanya hanya pada
letak hamzah-nya saja. Pada Mad Wajib Muttashil, Hamzah terletak dalam satu
kata. Sedangkan pada Mad Jaiz Munfashiil, Hamzah terletak pada kata yang
berbeda.

Kemudian bandingkan dengan penulisan bentuk hamzah pada Mad Jaiz Munfashil
berikut:

2
Abu ubadah, Studi-Studi Tahsin tajwid (Medan : Ma’had Abu Ubaidah, 2007)
Ternyata penulisan hamzah di depan (sebagai tanda mad jaiz) dan di belakang
(sebagai tanda mad wajib) sangat berbeda.

3. Mad 'Aridh Lissukun

- Dinamakan Mad 'Aridh Lil Sukun kerana terdapat sukun yang mendatang
selepas huruf Mad ketika waqaf.

- Dibaca 2 harakat kerana pada asalnya ia adalah Mad Asli, dibaca 4


harakat (yaitu martabat pertengahan bagi kadar Mad) kerana seumpama
berhimpun dua huruf sukun serta meraikan keadaan asal dan dibaca 6
harakat kerana menyerupai Mad Lazim.

Terdapat dalam Surah At-Tin 1-8


4. Mad Badal
Mad Badal ialah huruf Hamzah berada sebelum huruf Mad di dalam satu
kalimat dan tidak terdapat huruf Hamzah atau Sukun selepas huruf Mad.
- Ia dinamakan dengan Mad Badal kerana Huruf Mad tersebut adalah
gantian daripada Hamzah.
- Huruf Hamzah kedua ditukar kepada huruf Mad mengikut baris huruf
Hamzah pertama untuk meringankan bacaan. Mad Badal terjadi dalam 4
keadaan:
o Mad Badal yang terjadi ketika permulaan dan
wasal.
o Mad Badal yang terjadi ketika wasal sahaja.
o Mad Badal yang terjadi ketika waqaf sahaja.
o Mad Badal yang terjadi ketika memulakan bacaan dengannya
sahaja (ibtida').
- Kadar bacaannya adalah 2 harakat.3

5. Mad 'Iwadh

Mad Iwadl yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf (berhenti membaca) pada
huruf yang berakhiran fathatain (tanwin fathah) kecuali tanwin fathah pada ta'
marbutah [ ‫]ةـ‬. Mad „Iwadl panjangnya 2 ketukan saja.

3
Warohmah, Hukum Bacaan La dan Ra (Diakses tanggal 17 Desember 2015)
- Berlaku ketika wakaf pada akhir kalimah yang berbaris dua di atas
kecuali pada huruf Ta' Marbutah.

- Ia wajib dibaca dengan kadar 2 harakat kerana ia adalah Mad Tabi'ie yang
terjadi kerana waqaf.

6. Mad Layyin
Mad Lin (atau juga disebut Mad Layyin) adalah mad yang terjadi pada akhir
bacaan (posisi waqof/berhenti membaca) dengan formula : Huruf Layyin + satu
huruf (yang sebenarnya hidup, tapi dimatikan, karena ada di posisi waqof).
Mad Liin terjadi apabila Huruf Liin bertemu dengan sukun yang mendatang
ketika waqaf saja.

- Ia boleh dibaca dengan kadar harakat 2, 4 dan 6.

- Mad Lin tidak mungkin terjadi di awal/tengah bacaan


7. Mad Tamkin

Mad Tamkin Yaitu mad yang terdapat pada huruf ya‟ berganda, dimana ya' yang
pertama bersimbol 'tasydid kasroh', dan ya' yang kedua bersimbol sukun/mati.
Syaratnya adalah apabila ia tidak diikuti lagi dengan huruf hidup yang dimatikan
(karena ada di akhir bacaan), karena kasus demikian itu akan berubah nama
menjadi Mad „Aridl Lissukun. Panjang Mad Tamkin adalah 2 ketukan saja.

8. Mad Farqi
Mad Farqi adalah mad yang terjadi dari pertemuan antara Mad Badal dan
Huruf Bertasyid. Durasi Mad Farqi adalah 6 kharokat. Kasus mad ini
hanya terjadi di 4 tempat dalam Al-quran, yaitu pada :

- Surat Al-An‟am (6) ayat 143 -144,


- Surat Yunus (10) ayat 59 dan
- Surat An-Naml (27) ayat 59
9. Mad Shilah Qashirah

ََ

- Mad Shilah Qashirah yaitu pemanjangan suara pada huruf ha dlomir


(suara hii atau huu kata ganti orang ketiga tunggal) dengan syarat
tidak diikuti huruf hamzah sesudahnya.4

10. Mad Shilah Thowilah


- Mad Shilah Thowilah
Terjadi apabila Mad Shilah Qoshiroh diikuti Huruf Hamzah. Ukuran
panjangnya adalah 4 sampai 5 harakat.

4
Raudhah, Materi Praktis Tahsis Tilwah (Bandung : Tar-Q Press, 2012)
11. Mad Harfi
Mad Harfi Adalah bacaan panjang pada Huruf Muqotho'ah. Huruf
Muqotho‟ah adalah huruf yang dibaca sebagaimana Nama Hurufnya. Huruf
Muqotho‟ah terdapat pada ayat pertama surat-surat tertentu sebagai
pembuka surat. Oleh karena itu Huruf Muqotho‟ah juga disebut Fawatikhus
Suwar.
Secara garis besar, Huruf Muqotho‟ah dibaca dengan 3 pola sebagai berikut :
Pertama : Tidak ada mad (pemanjangan suara) yaitu huruf Alif. Huruf Alif
Sebagai Huruf Muqotho‟ah dibaca dengan bunyi “Alif”
Kedua : Mad sepanjang 2 ketukan, terjadi pada huruf-huruf berikut:

Ketiga : Mad sepanjang 6 ketukan, terjadi pada huruf-huruf berikut :

Contoh ayat yang mengandung Huruf Muqotho‟ah adalah:

Huruf berwarna merah dibaca dengan durasi 2 ketukan, sedangkan huruf berwarna
biru panjangnya 6 ketukan.
12. Mad Lazim Harfi Mukhoffaf
Mad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah Mad Thobi'i yang bertemu sukun yang
terjadi pada rangkaian huruf-huruf Muqotho‟ah. Durasi Mad Lazim Harfi
Mukhoffaf adalah 6 ketukan.
- Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang.
- Dinamakan Harfi karena mad itu terjadi pada huruf.
- Dinamakan Mukhoffaf, karena ringan mengucapkannya tanpa
bertasydid. Contoh Mad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah :

Huruf-huruf yang ditampilkan dengan warna biru, itulah yang disebut


Mad Lazim Harfi Mukhoffaf.

13. Mad Lazim Harfi Mutsaqal


Mad Lazim Harfi Mutsaqol
Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah Mad Thobi'i yang bertemu dengan
tasydid (karena idghom) yang terjadi pada rangkaian Huruf Muqotho‟ah.
Durasi Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah 6 ketukan. :
- Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang.
- Dinamakan Harfi karena mad itu terjadi pada huruf
- Dinamakan Mutsaqqal, karena berat mengucapkannya akibat
adanya tasydid pada sukun tersebut.

Contoh Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah:

14. Mad Lazim Kilmi Mukhafaff

- Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang.


- Dinamakan Kalimi karena mad itu terjadi dalam satu kata.
- Dinamakan Mukhoffaf, karena ringan mengucapkannya, dengan
tidak adanya tasydid.
Kasus mad ini hanya terjadi di 2 tempat dalam Al-quran, yaitu pada surat
Yunus (10) ayat 51 dan 91. Berikut ini adalah Mad Lazim Kalimi
Mukhoffaf (perhatikan tampilan berwarna merah) :

15. Mad Lazim Kilmi Mutsaqal


Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah Mad yang terjadi dari Mad Thobi‟i
yang diikuti oleh huruf bertasydid, dimana keduanya masih berada pada satu
kata. Bila tanda tasydid berada di lain kata, maka tidak terjadi mad. Durasi
Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah 6 harokat.
a. Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang.
b. Dinamakan Kalimi karena mad itu terjadi pada kata.
c.Dinamakan Mutsaqqal karena berat mengucapkannya.

Berikut ini adalah contoh Mad Lazim Kalimi Mutsaqol (perhatikan tampilan
berwarna merah)5

5
Marzuki, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Fakultas FIS UNY :2012)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara garis besar Hukum Mad terdiri atas dua kelompok, yaitu Mad
Thobi‟I dan Mad Far‟i. Sedangkan Mad Far‟I digolongkan lagi menjadi 15
kelompok. Sebagai umat Islam wajib hukumnya bagi kita untuk membaca,
memahami, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur‟an serta Ilmu Tajwid. Dengan
mempelajari Ilmu Tajwid, maka ilmu kita akan bertambah. Dengan mempelajari
Ilmu Tajwid pula maka kita dapat menghindari kesalahan-kesalahan dalam
membaca ayat-ayat Al-Qur‟an. Karena dalam membaca ayat-ayat Al-Qur‟an
memiliki aturan-aturannya sendiri yang dapat dipelajari dalam Ilmu Tajwid.
Kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal dan dapat mengubah arti dari ayat
tersebut. Sehingga sangat penting bagi kita untuk memperdalam pengetahuan kita
akan Ilmu Tajwid. Dengan mempelajari Ilmu Tajwid pula –lah maka keimanan
kita terhadap Allah SWT akan semakin bertambah.

B. Saran
Penulis berharap dengan hadirnya makalah ini dapat menjadi wadah literasi
bagi orang banyak dan menambah wawasan para pembaca Sifat-sifat Huruf
Hijaiyah. Penulis memohon maaf atas segala kesalahan atau kerliruhan isi yang
terdapat dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Marzuki. 2012. Pembeljaran Pendidikan Agama Islam 2 SMP. Fakultas Fis


UNY

Raudhah. A.H.A, 2010. Materi Praktis Tahsin Tilawah 4, Bandung : Tar-Q Press

Syuhada, M. 2008. Ilmu Tajwid. Jakarta: Halim Jaya

Ubaidah, Abu. 2007. Studi-studi Tahsin Tajwid. Medan: Ma’had Abu Ubaidah Al
Jarrah.

Warrohmah. 2013. Hukum Bacaan La fan Ra. http://


warohmah.com/hokum-bacaan-lam-jalalh/2013. Diakses tanggal 17 Desember
2015. Pukul 17.20 Wita

Anda mungkin juga menyukai