Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Biomedik
Dosen Pengampu
Tentang :
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“DEGENERASI SEL PADA SISTEM ENDOKRIN.”
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami
tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali lagi kami menyadari bahwa tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
iv
BABI
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas Mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan degenerasi
3. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan sistem endokrin
4. Untuk mengetahui degenerasi pada sistem endokrin
5. Untuk mengetahui dan memahami mana saja yang merupakan bagian dari
sistem endokrin
6. Untuk mengetahui apa saja jenis kelenjar yang termasuk dalam sistem
endokrin
7. Untuk mengetahui fungsi dari sistem endokrin
8. Untuk mengetahui sebenarnya bagaimana cara kerja sistem endokrin dalam
tubuh normal
9. Untuk mengetahui bagaimana jika sistem endokrin mengalami kerusakan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Degenerasi
3
Macam-macam kelenjar di dalam sistem endokrin, antara lain adalah:
1. Hipotalamus
Hipotalamus merupakan master dari hipofisis pada tubuh
manusia. Selain berfungsi sebagai pengatur penting dalam sistem
saraf, Mensekresikan berbagai jenis hormon yang kerjanya
mempengaruhi hipofisis. Sel-sel pembebas hormon di hipotalamus
adalah dua kelompok sel-sel neurosekresi Beberapa jenis hormon
yang disekresikan oleh hipofisis, dihasilkan oleh sel-sel
hipotalamus, yaitu ADH, TSH, dan oksitosin
4
4. Kelenjar Paratiroid
Menghasilkan hormon parathormon (PTH) untuk mengatur
dan mengontrol kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Kekurangan
PTH mengkibatkan kejang-kejang.
5. Kelenjar Adrenal (kelenjar anak)
Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian
dalam (medula). Pada korteks adrenal dihasilkan mineralokortikoid,
glukokortikoid, dan gonadokortikoid.
6. Kelenjar Pankreas
Didalam pankreas terdapat bagian yang disebut pulau-pulau
Langerhans yang terdiri dari dua jenis sel yaitu, sel alfa dan sel
beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon sehingga kadar
glukosa darah naik. sel beta memproduksi hormon insulin yang
berfungsi mengubah glukosa menjadi glukogen sehingga dapat
menurunkan kadar gula dalam darah.
7. Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pria
Sel-sel intertistial atau sel Leydig pada kelenjar kelamin laki-
laki (testis) menyeksresikan hormon testoteron. Hormon ini
berfungsi merangsang pematangan sperma dan pembentukan
tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki.
b. Kelenjar Kelamin Wanita
hormon estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi untuk
oogenesis (pembentukan sel telur), pemeliharaan fungsi
organ kelamin, merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin
sekunder wanita.
8. Kelenjar Pineal (serebri epifis)
Mensekresikan melatonin. Untuk penghambatan fungsi
reproduksi,seperti spermatogenesis, oogenesis, dan pematangan
seksual, sebagai antidioksidan di otak.
5
9. Plasenta
Pada waktu plasenta berkembang, hormon estrogen dan
progesteron dihasilkan. Plasenta juga menyeskresikan human
chorionik gonadotropen (HCG) yang fungsinya sama dengan FSH
dan LH.
10. Kelenjar Timus
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus disebut timosin.
Timosin ini berfungsi merangsang proliferasi dan pematangan
limfosit.
Tubuh terdiri dari begitu banyak unsur dan senyawa kimia.
Jika terjadi gangguan yang menyebabkan kondisi berbagai
senyawa tersebut menjadi tidak seimbang, misalnya terlalu sedikit
atau terlalu banyak, dapat mengakibatkan berbagai masalah
kesehatan. Umumnya, dokter akan menangani masalah pada
sistem kelenjar endokrin dengan
6
2.3.1 Tanda-tanda & gejala
Diabetes
Akromegali
7
Penyakit Addison
Depresi
Diare
Kelelahan
Sakit kepala
Hiperpigmentasi pada kulit
Hipoglikemia
Napsu makan rendah
Tekanan darah rendah
Periode menstruasi yang terlewat
Mual, dengan atau tanpa muntah
Ingin mengonsumsi garam
Penurunan berat badan
Kelemahan.
Sindrom Cushing
8
Penyakit Graves
Mata menonjol
Diare
Kesulitan tidur
Kelelahan dan kelemahan
Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
Intoleransi terhadap panas
Detak jantung yang tidak teratur
Mudah marah dan perubahan mood
Detak jantung berdebar cepat (tachycardia)
Kulit yang tebal atau merah pada betis
Tremor
Penurunan berat badan.
Hashimoto’s thyroiditis
Hipertiroidisme
Diare
Kesulitan tidur
Kelelahan
Goiter
9
Intoleransi terhadap panas
Mudah marah dan perubahan mood
Detak jantung yang cepat (takikardia)
Tremor
Penurunan berat badan tanpa penyebab
Kelemahan.
Hipotiroidisme
Prolaktinoma
Disfungsi ereksi
Kemandulan
Kehilangan libido
Periode menstruasi yang terlewat
Produksi ASI tanpa penyebab.
10
Koma (pada hipotiroidisme)
Depresi (pada banyak kondisi tiroid)
Penyakit jantung
Kerusakan saraf
Kerusakan atau gagal pada organ
Kualitas hidup yang buruk.
2.3.2 Penyebab
2.3.4 Pengobatan
11
digunakan. Sering kali, diagnosis dan perawatan penyebab gangguan
endokrin dapat mengatasi gejala.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/38093394/Makalah-Sistem-Endokrindocx/
https://www.alodokter.com/Kelenjar-Endokrin-Sutradara-di-Balik-Tumbuh-
Kembang-Fisik-Manusia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Degenerasi
https://hellosehat.com/penyakit/gangguan-sistem-endokrin/
www.besthealth.com
http://cti.itc.virginia.edu
http://www.sistem_endokrin_zv.pdf/
14