Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU DASAR BIOMEDIK

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Biomedik

Dosen Pengampu

Ade Saprudin, SKM, MKM

Tentang :

Degenerasi Pada Sistem Endokrin

Disusun oleh :

Marisa Hasna CMR0180046

Mega Tri Lestari CMR0180048

Salmon Pebriansah CMR0180056

Siska Nur Fadhilah CMR0180057

S1 Kesehatan Masyarakat Reguler B Tingkat 1

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Tahun 2018/2019


Jalan Lingkar Kadugede No. 02 Kuningan - Jawa Barat Telp. 0232-875847
Fax. 0232-875123 Email : info@stikeskuningan.ac.id Website :
http://stikeskuningan.ac.id

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“DEGENERASI SEL PADA SISTEM ENDOKRIN.”

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan


kita yaitu nabi Muhammad SAW kepada para keluarganya ,para sahabatnya, dan
kita selaku umatnya hingga akhir zaman.

Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya


untuk Ade Saprudin, SKM, MKM selaku dosen mata kuliah Ilmu Biomedik yang
telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami
tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali lagi kami menyadari bahwa tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Kuningan, Juli 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Degenerasi ................................................................................................. 3

2.2 Sistem Endokrin

2.2.1 Macam-Macam Sistem Endokrin...................................................... 3

2.2.2 Cara Kerja Sistem Endokrin ............................................................. 6

2.3 Gangguan Pada Sistem Endokrin

2.3.1 Tanda-Tanda & Gejala ...................................................................... 7

2.3.2 Penyebab ........................................................................................... 11

2.3.3 Faktor-Faktor Resiko ........................................................................ 11

2.3.4 Pengobatan ........................................................................................ 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

iii
iv
BABI
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Degenerasi merupakan suatu perubahan keadaan secara fisika dan
kimia dalam sel, jaringan, atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya.
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk
memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar
tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin,
kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol
dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.
Degenerasi pada sistem endokrin adalah suatu perubahan keadaan
secara fisika dan kimia dalam sel, jaringan, atau organ pada sistem endokrin.
Degenerasi pada sistem endokrin mengalami penurunan efisiensi pada sistem
yang memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh.
Di dalam sistem endokrin terdapat gangguan. Gangguan endokrin
adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pembahasan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang ada pada latar belakang yang akan di bahas pada makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Apa itu Degenerasi ?
2. Apa itu Sistem Endokrin ?
3. Apa saja Macam-Macam Sistem Endokrin?
4. Bagaimana Cara Kerja Sistem Endokrin ?
5. Bagaimana Gangguan Sistem Endokrin?
6. Bagaimana Penyebab,Gejala,dan Pengobatannya ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas Mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan degenerasi
3. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan sistem endokrin
4. Untuk mengetahui degenerasi pada sistem endokrin
5. Untuk mengetahui dan memahami mana saja yang merupakan bagian dari
sistem endokrin
6. Untuk mengetahui apa saja jenis kelenjar yang termasuk dalam sistem
endokrin
7. Untuk mengetahui fungsi dari sistem endokrin
8. Untuk mengetahui sebenarnya bagaimana cara kerja sistem endokrin dalam
tubuh normal
9. Untuk mengetahui bagaimana jika sistem endokrin mengalami kerusakan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Degenerasi

Degenerasi merupakan suatu perubahan keadaan secara fisika dan kimia


dalam sel, jaringan, atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya.
Degenerasi dapat diakibatkan dari penuaan dan disebabkan oleh penyakit. Proses
penuaan dapat terjadi akibat dari paparan radikal bebas. Penyebab lainnya yang
dapat menyebabkan degenerasi adalah pelukaan, berkurangkan persediaan darah,
keracunan seperti konsumsi alkohol, atau kekurangan vitamin. Degenerasi dapat
menyebabkan berbagai penyakit yang disebut sebagai penyakit degeneratif

2.2 Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon,


yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Hormon
membantu tubuh mengatur berbagai proses, seperti nafsu makan, pernapasan,
pertumbuhan, keseimbangan cairan, feminisasi, dan virilisasi (pembentukan
tanda-tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara atau testis), serta
pengendalian berat badan.

2.2.1 Macam-macam kelenjar di dalam sistem endokrin

3
Macam-macam kelenjar di dalam sistem endokrin, antara lain adalah:

1. Hipotalamus
Hipotalamus merupakan master dari hipofisis pada tubuh
manusia. Selain berfungsi sebagai pengatur penting dalam sistem
saraf, Mensekresikan berbagai jenis hormon yang kerjanya
mempengaruhi hipofisis. Sel-sel pembebas hormon di hipotalamus
adalah dua kelompok sel-sel neurosekresi Beberapa jenis hormon
yang disekresikan oleh hipofisis, dihasilkan oleh sel-sel
hipotalamus, yaitu ADH, TSH, dan oksitosin

2. Kelenjar Pituitari (hipofisis)


a. Hipofisis bagian depan ( Hipofisis Anterior atau
Andenohipofisis ) Berfungsi untuk menghasilkan hormon
yang dapat mempengaruhi pengeluaran hormon-hormon
lain; somatotropin, titrotropin, ACTH, FSH, LH, dan
prolaktin.
b. Hipofisis bagian tengah (Hipofisis Lobus Intermediet)
Berfungsi untuk mensekresikan hormon melanocyt
stimulating hormone (MSH) atau melanotrin.
mensekresikan MSH
c. Hipofisis bagian belakang (Hipofisis Lobus Posterior atau
Neurohipofisis) Banyak mengandung serabut-serabut saraf
yang menghubungkan lobus posterior dengan hipotalamus.
Memproduksikan hormon ADH dan oksitosin.
3. Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan
oleh isthmus. Kelenjar tiroid menghasilkan kelenjar tiroksin yng
tersusun atas asam amino dan iodium.

4
4. Kelenjar Paratiroid
Menghasilkan hormon parathormon (PTH) untuk mengatur
dan mengontrol kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Kekurangan
PTH mengkibatkan kejang-kejang.
5. Kelenjar Adrenal (kelenjar anak)
Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian
dalam (medula). Pada korteks adrenal dihasilkan mineralokortikoid,
glukokortikoid, dan gonadokortikoid.
6. Kelenjar Pankreas
Didalam pankreas terdapat bagian yang disebut pulau-pulau
Langerhans yang terdiri dari dua jenis sel yaitu, sel alfa dan sel
beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon sehingga kadar
glukosa darah naik. sel beta memproduksi hormon insulin yang
berfungsi mengubah glukosa menjadi glukogen sehingga dapat
menurunkan kadar gula dalam darah.
7. Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pria
Sel-sel intertistial atau sel Leydig pada kelenjar kelamin laki-
laki (testis) menyeksresikan hormon testoteron. Hormon ini
berfungsi merangsang pematangan sperma dan pembentukan
tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki.
b. Kelenjar Kelamin Wanita
hormon estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi untuk
oogenesis (pembentukan sel telur), pemeliharaan fungsi
organ kelamin, merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin
sekunder wanita.
8. Kelenjar Pineal (serebri epifis)
Mensekresikan melatonin. Untuk penghambatan fungsi
reproduksi,seperti spermatogenesis, oogenesis, dan pematangan
seksual, sebagai antidioksidan di otak.

5
9. Plasenta
Pada waktu plasenta berkembang, hormon estrogen dan
progesteron dihasilkan. Plasenta juga menyeskresikan human
chorionik gonadotropen (HCG) yang fungsinya sama dengan FSH
dan LH.
10. Kelenjar Timus
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus disebut timosin.
Timosin ini berfungsi merangsang proliferasi dan pematangan
limfosit.
Tubuh terdiri dari begitu banyak unsur dan senyawa kimia.
Jika terjadi gangguan yang menyebabkan kondisi berbagai
senyawa tersebut menjadi tidak seimbang, misalnya terlalu sedikit
atau terlalu banyak, dapat mengakibatkan berbagai masalah
kesehatan. Umumnya, dokter akan menangani masalah pada
sistem kelenjar endokrin dengan

2.2.2 Cara Kerja Kelenjar Endokrin

Secara umum, kelenjar endokrin bertanggung jawab atas hampir


seluruh proses dalam tubuh yang berlangsung lambat, mencakup
pertumbuhan sel, tumbuh kembang badan, proses reproduksi, serta
metabolisme. Sedangkan proses tubuh yang berlangsung lebih cepat,
misalnya pernapasan dan pergerakan tubuh, diatur oleh sistem saraf.

Di dalam sistem endokrin, kelenjar dan hormon bagaikan sebagai


fondasi. Hormon merupakan senyawa kimia yang tugasnya mengirim
informasi dan perintah dari sel satu ke sel yang lain. Masing-masing
hormon dirancang khusus untuk bekerja spesifik pada sel-sel tertentu.
Oleh karena itu, banyak hormon berbeda yang hilir mudik di dalam aliran
darah.

2.2 Gangguan Pada Sistem Endokrin


Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar
endokrin pada tubuh.

6
2.3.1 Tanda-tanda & gejala

Gejala-gejala dari gangguan endokrin dapat berkisar dari ringan


atau tidak ada gejala hingga serius dan mempengaruhi seluruh tubuh
Anda. Tergantung pada bagian spesifik dari sistem endokrin yang
terpengaruh, beberapa gejala dapat digolongkan menjadi:

Diabetes

Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus,


yang terjadi apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup
atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang tersedia dengan
optimal. Gejala diabetes dapat meliputi:

 Haus atau lapar yang berlebih


 Kelelahan
 Sering buang air kecil
 Mual dan muntah
 Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan
 Perubahan pada penglihatan.

Akromegali

Akromegali adalah gangguan di mana kelenjar pituitari


menghasilkan hormon pertumbuhan yang berlebih. Hal ini
menyebabkan pertumbuhan yang berlebih, terutama pada tangan dan
kaki. Gejala akromegali biasanya adalah:

 Ukuran bibir, hidung, atau lidah yang terlalu besar


 Tangan atau kaki yang terlalu besar atau bengkak
 Perubahan struktur tulang muka
 Nyeri pada tubuh dan sendi
 Suara yang dalam
 Kelelahan dan kelemahan
 Sakit kepala
 Pertumbuhan tulang dan kartilago yang berlebih serta penebalan
kulit
 Disfungsi seksual, termasuk penurunan libido
 Sleep apnea
 Gangguan pada penglihatan.

7
Penyakit Addison

Penyakit Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol


dan aldosteron akibat kerusakan kelenjar adrenal. Gejala Addison
biasanya adalah:

 Depresi
 Diare
 Kelelahan
 Sakit kepala
 Hiperpigmentasi pada kulit
 Hipoglikemia
 Napsu makan rendah
 Tekanan darah rendah
 Periode menstruasi yang terlewat
 Mual, dengan atau tanpa muntah
 Ingin mengonsumsi garam
 Penurunan berat badan
 Kelemahan.

Sindrom Cushing

Sindrom Cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol,


dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Gejala dari sindrom Cushing
biasanya adalah:

 Buffalo hump (lemak di antara bahu seperti punuk)


 Diskolorasi kulit seperti memar
 Kelelahan
 Merasa sangat haus
 Penipisan dan melemahnya tulang (osteoporosis)
 Sering buang air kecil
 Gula darah tinggi (hiperglikemia)
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
 Mudah marah dan perubahan mood
 Obesitas pada bagian atas tubuh
 Wajah bundar
 Kelemahan.

8
Penyakit Graves

Penyakit Graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme


yang mengakibatkan produksi hormon tiroid. Gejala penyakit Graves
biasanya adalah:

 Mata menonjol
 Diare
 Kesulitan tidur
 Kelelahan dan kelemahan
 Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
 Intoleransi terhadap panas
 Detak jantung yang tidak teratur
 Mudah marah dan perubahan mood
 Detak jantung berdebar cepat (tachycardia)
 Kulit yang tebal atau merah pada betis
 Tremor
 Penurunan berat badan.

Hashimoto’s thyroiditis

Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi di mana tiroid


diserang oleh sistem imun, menyebabkan hipotiroidisme dan produksi
hormon tiroid yang rendah, seperti:

 Intoleransi terhadap dingin


 Konstipasi
 Rambut kering dan rontok
 Kelelahan
 Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
 Nyeri sendi dan otot
 Periode menstruasi yang terlewat
 Detak jantung yang melambat
 Pertambahan berat badan.

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar


tiroid yang overaktif. Gejala umum dari hipertiroidisme meliputi:

 Diare
 Kesulitan tidur
 Kelelahan
 Goiter

9
 Intoleransi terhadap panas
 Mudah marah dan perubahan mood
 Detak jantung yang cepat (takikardia)
 Tremor
 Penurunan berat badan tanpa penyebab
 Kelemahan.

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana tiroid underaktif


dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Gejala umum dari
hipotiroidisme meliputi:

 Intoleransi terhadap dingin


 Sembelit
 Menurunnya produksi keringat
 Rambut kering
 Kelelahan
 Goiter
 Nyeri pada sendi dan otot
 Periode menstruasi yang terlewat
 Detak jantung yang melambat
 Muka membengkak
 Kenaikan berat badan.

Prolaktinoma

Prolaktinoma muncul apabila kelenjar pituitari yang


disfungsional menghasilkan hormon prolactin berlebih, yang berguna
dalam produksi ASI. Prolaktin berlebih dapat menyebabkan berbagai
gejala, seperti:

 Disfungsi ereksi
 Kemandulan
 Kehilangan libido
 Periode menstruasi yang terlewat
 Produksi ASI tanpa penyebab.

Selain itu, terdapat beberapa komplikasi gangguan endokrin tertentu,


seperti:

 Kegelisahan atau insomnia (pada banyak kondisi tiroid)

10
 Koma (pada hipotiroidisme)
 Depresi (pada banyak kondisi tiroid)
 Penyakit jantung
 Kerusakan saraf
 Kerusakan atau gagal pada organ
 Kualitas hidup yang buruk.

2.3.2 Penyebab

Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan dalam 2 kategori:

 Kelenjar menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit


hormon endokrin, yang disebut ketidakseimbangan hormon
 Pembentukan luka (seperti bintil atau tumor) pada sistem
endokrin, yang dapat atau tidak mempengaruhi kadar hormon.

2.3.3 Faktor-faktor risiko

Ada banyak faktor risiko yang membuat Anda mengalami


gangguan endokrin, yaitu:

 Meningkatnya kadar kolesterol


 Riwayat keluarga dengan gangguan endokrin
 Inaktivitas
 Riwayat penyakit terhadap gangguan autoimun
 Pola makan yang buruk
 Kehamilan (pada kasus seperti hipotiroidisme)
 Operasi, trauma, infeksi atau cedera serius yang baru saja
terjadi.

2.3.4 Pengobatan

Pengobatan dilakukan kepada dokter .Gangguan sistem


endokrin dapat didiagnosis dengan cara Tes darah dan urin untuk
memeriksa kadar hormon dapat membantu dokter untuk menentukan
apakah Anda memiliki gangguan endokrin. Tes imaging juga dapat
dilakukan untuk membantu menunjukkan lokasi bintil atau tumor.

Apabila gejala dari gangguan endokrin mengganggu, gejala


tersebut umumnya dapat diatasi dengan memperbaiki
ketidakseimbangan hormon. Hal ini sering dilakukan melalui
pemberian hormon sintesis. Pada kasus prolaktinoma, di mana tumor
nonkanker menyebabkan gejala, operasi atau terapi radiasi dapat

11
digunakan. Sering kali, diagnosis dan perawatan penyebab gangguan
endokrin dapat mengatasi gejala.

Pengobatan di rumah dapat menurunkan risiko gangguan


endokrin tertentu, seperti hipotiroidisme, dengan:

 Mengonsumsi pola makan yang sehat dan seimbang


 Memiliki gaya hidup yang sehat, seperti aktivitas fisik
yang rutin.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Degenerasi merupakan suatu perubahan keadaan secara fisika dan


kimia dalam sel, jaringan, atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya.

Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon,


yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Hormon
membantu tubuh mengatur berbagai proses, seperti nafsu makan, pernapasan,
pertumbuhan, keseimbangan cairan, feminisasi, dan virilisasi (pembentukan
tanda-tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara atau testis), serta
pengendalian berat badan.

Degenerasi pada sistem endokrin adalah suatu perubahan keadaan


secara fisika dan kimia dalam sel, jaringan, atau organ pada sistem endokrin.
Degenerasi pada sistem endokrin mengalami penurunan efisiensi pada sistem
yang memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh.
Di dalam sistem endokrin terdapat gangguan. Gangguan endokrin
adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada tubuh.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/38093394/Makalah-Sistem-Endokrindocx/

https://www.alodokter.com/Kelenjar-Endokrin-Sutradara-di-Balik-Tumbuh-
Kembang-Fisik-Manusia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Degenerasi

https://hellosehat.com/penyakit/gangguan-sistem-endokrin/

www.besthealth.com

http://cti.itc.virginia.edu

http://www.sistem_endokrin_zv.pdf/

14

Anda mungkin juga menyukai