BAB I Ok
BAB I Ok
PENDAHULUAN
1
Kualitas jalan yang ada maupun yang akan dibangun harus sesuai dengan standar
dan ketentuan yang berlaku. Syarat utama jalan yang baik adalah kuat, rata, kedap
air, tahan lama dan ekonomis sepanjang umur yang direncanakan. Untuk
memenuhi syarat-syarat tersebut perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara
periodik atau berkala.
Penyebab terjadinya kerusakan dini pada ruas-ruas jalan di berbagai daerah
masih menjadi bahan perdebatan.Terlepas dari mutu komponen perkerasan dan
pelaksanaan pekerjaan yang mungkin kurang baik, iklim dan kondisi tanah dasar,
juga distribusi beban kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut, (Saodang, H.
2009).
Analisa Kondisi Kerusakan Jalan Pada Lapis Permukaan Menggunakan
Metode Pavement Condition index (PCI). Dari penelitian Ruas Jalan Argodadi
didapatkan nilai rata-rata kondisi perkerasan jalan (PCI) adalah yang termasuk
dalam katagori baik (good) namun ada beberapa segmen yang memiliki tingkat
kerusakan yang cukup serius, sehingga perlu dilakukannya perbaikan agar
kerusakan tidak menjalar lebih panjang dan lebih banyak lagi maka perlu
dilakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun kedepan agar
pemenuhan kualitas jalan dapat penuhi ( Kurniawan 2015).
Evaluasi Kondisi Permukaan Lentur Pada Ruas Jalan Wates Kabupaten
Bantul menyimpulkan bahwa nilai IRI pada Arah Yogyakarta-Wates didominasi
kondisi baik, sedangkan pada arah Wates-Yogyakarta didominasi kondisi baik
(Haryanto 2013).
Kerusakan Jalan disebabkan oleh beban lalu lintas, kondisi lingkungan dan
umur dari perkerasan. Jenis kerusakan, luas kerusakan, dan tingkat kerusakan
adalah indikator kinerja perkerasan yang berkaitan langsung dengan kapasitas
struktural. Evaluasi kerusakan jalan biasanya dilakukan secara manual, seperti
retak yang merupakan indikasi paling umum yang sering digunakan.
Sebagai prasarana perhubungan yang utama antar daerah, maka jalan harus
dapat memberikan tingkat pelayanan yang nyaman bagi semua pengguna. Seiring
dengat tingkat kepadatan lalu lintas yang melintasi jalan tersebut, maka umur
perkerasan akan berkurang dan akan mengurangi kenyamanan bagi para pengguna
jalan.
2
Perlu dilakukan pemeriksaan secara periodik baik struktural maupun
nonstruktural. Nilai kondisi jalan ini nantinya dijadikan acuan untuk menentukan
jenis program evaluasi yang harus dilakukan, apakah itu program peningkatan;
pemeliharaan berkala; atau pemeliharaan rutin.
3
2. Panjang ruas yang diteliti adalah sepanjang 3 Km, tepatnya di STA 0+000
sampai dengan STA 3+000.
3. Pengambilan data tingkat kerataan jalan dengan menggunakan cara
Roadroid.
4. Metode yang digunakan untuk menghitung tingkat kerusakan jalan adalah
dengan metode International roughness index (IRI) dan Pavement
Conditional Index (PCI).
4
5