DISUSUN OLEH:
RESTUNINGTYAS SARASWATI
1904024
Laporan Asuhan Keperawatan Ny. N dengan diagnose post SC hari ke- 2 atas
indikasi persalian lama di ruang Galelia II Obsgyn telah diperiksa dan disetujui oleh
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
bimbingan dan petunjuk-Nya penulis berhasil menyelesaikan laporan Asuhan
Keperawatan yang berjudul “ Asuhan keperawatan pada Ny. N dengan diagnosa
Post SC hari ke dua atas Indikasi persalinan lama di Ruang Galelia II Rumah Sakit
Bethesda Yakkum Yogyakarta Tahun 2019”. Penyusunan laporan ini banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan untuk itu penyusun mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Direktur Runah Sakit Bethesda Yakkum Yogyakarta yang sudah berkenan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa Program Studi Ners untuk
melakukan Asuhan Keperawatan.
2. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep, NS, MAN selaku ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Ethic palupi, S.Kep, NS, MNS selaku ketua Program Studi Ners
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
4. Ibu Ika Retnaningsih, S. kep., Ns selaku Preceptor kepala Ruang G2
Obsgin Rumah Sakit Bethesda Yakkum Yogyakarta.
5. Ibu Priyani Haryanti, S. Kep., Ns., M. Kep selaku Preceptor Akademi
6. Segenap staf dan karyawan sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda
Yakkum Yogyakarta
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
sehingga masukan dan saran sangat kami perlukan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi yang membutuhkan.
Penyusun
iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
C. Sistematika penulisan.................................................................. 2
BAB IV:PEMBAHASAN.............................................................................. 57
BAB V: PENUTUP....................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 59
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan
masalah besar di negara berkembang. Masa persalinan merupakan periode
kritis bagi seorang calon ibu. Masalah komplikasi dan adanya faktor
penyulit, menjadi faktor resiko terjadinya kematian ibu. Waktu kritis
terjadinya kematian maternal 100 kali pada hari pertama dan 30 kali pada
hari kedua postpartum. Masalah persalinan terjadi ketika wanita hamil
memasuki fase persalinan, lamanya persalinan yang terjadi pada kala II
merupakan fase tersulit dari suatu persalinan, sehingga apabila berlangsung
terlalu lama akan menimbulkan gejala-gejala seperti dehidrasi, infeksi,
kelelahan ibu serta asfiksia dan kematian janin dalam kandungan atau intra
uterin Fetal Death. Hal yang berhubungan dengan proses persalinan adalah:
“5P” Power (kekuatan ibu saaat mengejen), Passage way (jalan lahir),
Passanger (Janin, Plasenta, dan selaput ketuban), Position (posisi letak janin
dan ibu, dan Psychologic (Psikologi Ibu) menurut (Mochtar 2012) dalam
Soviyanti ( 2016).
Dampak persalinan lama bagi ibu bisa menyebabkan atonia uteri, laserasi,
perdarahan, kelelahan, syok, persalinan dengan tindakan. Dampak bagi
janin bisa menyebabkan asfiksia, trauma cerebri yang disebabkan oleh
penekanan pada kepala janin, cidera akibat tindakan ekstraksi, bahkan
sampai pada kematian.Tindakan yang dilakukan pada persalinan lama
adalah induksi, apabila gagal induksi maka dilakukan tindakan pembedahan
yaitu section caesarea. Section caesarea adalah suatu cara melahirkan janin
dengan membuat
1
2
sayatan pada dinding uterus dengan melalui depan perut, section caesarea
juga dapat didefinisikan sebagai suatu histerotemia untuk melahirkan janin
dari dalam rahim (Mochtar, 2012)
B. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi/melengkapi praktik stase maternitas dan menambah ilmu
pada bidang keperawatan maternitas.
2. Meningkatkan kemampuan menerapkan asuhan keperawatan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan, meliputi:
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
C. Sistematika penulisan
1. Halaman judul
2. Halaman persetujuan
3. Kata pengantar
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Persalinan Lama
A. Definisi
Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam
yang dimulai dari tanda-tanda persalinan. Persalinan lama merupakan
salah satu penyebab infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi dan perdarahan
post partum yang dapat menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan
terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian
bayi menurut (Kusumandriyati, 2010) dalam Andriyanti (2016).
B. Etiologi persalinan lama
1. Kelainan letak janin
2. Kelainan HIS
3. Janin besar
4. Kelainan panggul
5. Pimpinan persalinan yang salah
6. Kelainan kongenital
7. Primitua
8. Perut gantung
9. Grandemulti
10. Ketuban pecah dini
C. Faktor Predisposisi persalinan lama
1. Bayi : kepala janin besar, hidrosefalus, presentasi wajah-bahu-alis,
malposisi persisten, kembar yang terkunci, kembar siam.
2. Jalan lahir : panggul kecil karena malnutrisi, deformitas panggul
karena trauma atau polio, tumor daerah panggul, infeksi virus di
perut atau uterus, jaringan parut.
3. Faktor yang berhubungan dengan persalinan lama : aktivitas fisik
rumah tangga, aktivitas fisik olahraga, kekuatan ibu (power),
3
4
4. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat
meningkatkan kematian bayi.
G. Penanganan Persalinan Lama
1. Penanganan Umum
a. Nilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin
(termasuk tanda vital dan tingkat dehidrasi)
b. Kaji nilai patograf, tentukan apakah pasien berada dalam
persalinan, nilai frekuensi dan lamanya HIS.
c. Suntikan cortone asetat: 100-200 mg IM
d. Penisilin prokain: 1 juta iu IM
e. Streptomicin : 1 gr IM
f. Infus cairan, larutan garam fisiologis, larutan glukosa 5% pada
janin pertama : 1 ltr/jam.
g. Istirahat 1 jam untuk observasi, kecuali harus segera bertindak.
Pertolongan :
Dapat dilakukan partus spontan, ekstraksi vakum, ekstraksi forseps,
manual aid pada letak sungsang, embriotomi bila janin meninggal,
SC dll
2. Penanganan Khusus
a. Fase laten memanjang
1) Jika HIS berhenti, pasien disebut belum inpartu atau
persalinan palsu. Jika HIS makin teratur dan pembukaan
makin bertambah lebih dari 4 cm, masuk dalam fase laten.
2) Jika fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda-tanda
kemajuan lakukan penilaian ulang terhadap serviks.
a) Jika tidak ada perubahan pada pendataran atau
pembukaan serviks dan tidak ada gawat janin, mungkin
pasien belum inpartu.
b) Jika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan
serviks, lakukan amniotomi dan induksi persalinan
dengan oksitosin atau prostaglandin (lakukan penilaian
6
B. Antaomi Fisologis
c. Tuba falopi
Pada ujung tuba falopi terdapat fibriae yang menangkat ovum
saat ovulasi.
Fungsi : membawa ovum dari ovarium ke uterus.
d. Ovarium
Merupakn kelejar kelamin dan kelenjar seks wanita.
Fungsi : memproduksi telur/ovum, menyimpan serta
mematangkan folikel, melepaskan ovum saat ovulasi,
memproduksi hormon ovarium yaitu progesteron dan ekstrogen.
11
C. Pathway
Hamil aterm
Kelainan letak
janin
Kelainan HIS
Janin besar
Kelainan panggul
jam
Tindakan SC
D. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Keluhan utama
c. Riwayat perkawinan ( pernikahan ke berapa )
d. Riawayat obstetri dan kesehatan
e. Riwayat KB dan perencanaan keluarga
f. Riwayat penyakit dahulu
g. Riwayat kesehatan keluarga
h. Riwayat psikososial dan budaya
i. Kebiasaan sehari-hari
j. Seksual
k. Konsep diri
l. Peran menjadi seorang ibu
m. Pemeriksaan fisik ( keadaan umum, tanda vital, payudara, abdomen,
kandung kemih, diartasis, kala, perineum, punggung ).
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik ( tindakan invasif ).
b. Defisit perawatan diri berhubungan dengan nyeri.
c. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya tindakan invasif.
d. Resiko syok hipovolemi berhubungan dengan adanya perdarahan
3. Intervensi keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik ( tindakan invasif )
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama......jam diharapkan
nyeri berkurang.
Kriteria hasil
Pasien mampu mengontrol nyeri.
Melaporkan nyeri berkurang dengan manajemen nyeri.
Mampu mengenali nyeri ( skala, intensitas, frekuensi, tanda nyeri )
Merasa nyaman setelah nyeri berkurang.
13
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Pasien
Nama : Ny.N
Umur : 42 Tahun
Suku : Jawa
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Bausasran
No.RM : 020718XX
Tanggal Masuk : 13 Juli 2019
Diagnosa Medis : Post SC hari ke-2
15
2. Suami
Nama : Tn.T
Umur : 44 Tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :DI
Pekerjaan : Desain Gravis
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Bausasasran
B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri luka operasi skala 6
O : Nyeri sejak tadi pagi saat gerak
P : Nyeri terjadi apabila dipakai untuk gerak miring
kanan, miring kiri, duduk.
Q : Qualitas nyeri seperti di remas-remas
R : Nyeri terjadi di bagian perut bagian bawah.
S : Skala nyeri 6
U : Pasien mengatakan tadi malam juga nyeri
V : Pasien berharap nyeri hilang supaya bisa jalan ke
kamar mandi.
16
C. Alasan datang ke Rumah sakit
Pasien mengeluh mules, periksa ke klinik pembukaan 4. Sejak jam 3.00
sore pembukaan tidak maju sampai jam 18.00 WIB, pasien dirujuk ke
Rumah Sakit Bethesda. Sampai di rumah sakit pasien dianjurkan untuk
operasi SC.
D. Riwayat Penyakit
Pasien mengatakan selama ini tidak pernah mengalami sakit yang parah,
pasien opname hanya karena melahirkan, pasien tidak ada riwayat
alergi.
E. Riwayat Haid
Menarche usia 14 tahun, lama 6-7 hari, siklus 28 hari, banyak darah
normal, HPHT: 12 Oktober 2019, HPL: 21 Juli 2019.
F. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
NO Tahun Umur Persalinan Anak Nilai KET
lahir kehamilan oleh BBL L/P H/M
1. 2004 40 minggu Dokter 2500 P H
2. 2010 40 minggu Dokter 3300 L H
3. 2015 12 minggu M
4. 2019 39 minggu Dokter 2930 P H
17
18
J. Pengkajian Biologis
1. Pola Nutrisi Metabolik
a. Sebelum masuk Rumah sakit
Makan : 3x sehari, jenis makanan nasi
Minum : 5-6 gelas/hari, jenis minuman air putih
b. Selama masuk rumah sakit
Makan : 3x/hari, setiap makan 1 porsi habis
Minum : ± 5 gelas
2. Pola Eliminasi
a. Sebelum masuk Rumah sakit
BAB : 1x/hari warna kuning, konsistensi lembek
BAK : 5-6x/hari
b. Selama di Rumah Sakit
19
N. Pengkajian fisik
1. Keadaan umum tampak sakit sedang, pasien terpasang infus
ditangan kanan, terpasang kateter ukuran no.16.
2. Kesadaran
a. Kualitatif : compos mentis
b. Kuantitatif : GCS 15 (E:4, V:5. M:6)
3. Anthopometri
a. BB sebelum hamil : 48 kg, sesudah hamil : 63 kg.
b. Tinggi badan sebelum hamil: 159 cm, sesudah hamil : 159 cm.
4. Tanda vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg, dikur dibagian lengan kiri atas
b. Nadi : 85x/menit
c. Suhu : 36,7◦C
d. RR : 20x/menit
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Rambut bersih, warna hitam, kulit kepala bersih, tidak ada luka
lecet di kepala, pertumbuhan rambut merata. Mata : konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik. Gigi bersih tidaka ada caries.
Tonsil: T1. Hidung bersih tidak ada polip
b. Leher
Tidaka ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidaka ada
pembengkakan kelenjar limfe.
c. Dada
Bentuk simetris, payudara simetris, hiperpigmentasi pada areola
mamae, asi keluar banyak, tidak terdapat masa pada payudara.
d. Axila
Tidak terdapat masa/tumor pada axila, tidak ada nyeri tekan.
e. Punggung
Tidak ada kelainan bentuk
25
f. Abdomen
1) Inspeksi
Warna kulit abdomen coklat, terdapat linea nigra, terdapat
luka bekas SC di perut bagian bawah sepanjang ± 15 cm
2) Auskultasi
Bising usus : 7x/menit
3) Palpasi
Tingkat fundus uteri 1 jam di bawah pusat, kontraksi uterus
keras
4) Perkusi
Terdengar suara timpani
g. Genetalia dan anus
1) Vulva, vagina, perineum: terpasang kateter no.16, terdapat
bercak darah lokra lubra ±5cc, tidak terdapat varises, tidak
ada pembesaran kelenjar bartolini.
2) Anus : tidak terdapat pembesaran vena/hemoroid
h. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan, tidak ada
kelemahan, CRT 2 detik.
2) Ekstremitas bawah
Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan tapi masih terasa
tebal, CRT 2 detik
i. Refleks
1) Refleks fisologis
Biseps (+)
Trisep (+)
Patela (tidak terkaji)
2) Refleks patologis
Babinski (-)
26
6. Diagnostik test
Laboratorium tanggal 13 Juli 2019
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HB 11,7 gr/dl 11,6-16,5
Angka Leukosit 16,27 mm3 4-11
Masa perdarahan 3.30 menit 1-5
Masa pembekuan 9.10 menit 2-6
Gula darah sewaktu 122 mg/dl 100-140
7. Program pengobatan
a. Ceftriaxone 2x1 gr / 24 jam melalui Intra Vena
b. Ranitidine 2x1 ampul/ 24 jam melalui Intra Vena
c. Ketorolac 3x30 mg/24 jam melalui Intra Vena
d. Vitamin B.complek 2x1/ 24 jam melalui oral
Analisa Obat
N Nama obat indikasi Kontra Efek Implikasi
o Indikasi Samping keperawatan
1. Ceftriaxon Infeksi Hipersensitivi Reaksi Observasi
e 2x1 mg saluran tas ceftriaxone alegi: munculnya
pernapasan atau demam, reaksi alegi,
bawah. komponen gatal- observasi
Ostitis lain gatal, tanda-tanda
media, didalamnya, bengkak, vital
infeksi neonatus sesak,
kulit, hiperbilirubin muntah
infeksi emia
saluran
kemih,
27
infeksi
bakteri
sistemik,
pencegaha
n
terjadinya
infeksi
2. Ranitidine Peningkata Hipersensitivi Sakit Timbulnya
2x1 IV n asam tas ranitine, kepala, efek samping
lambung, ibu menyusui, mual,
nyeri ulu gagal ginjal diare,
hati nyeri
perut
3. Ketorolac Peradangan Hipersensitivi Dispesia, Observasi
, nyeri
3x30 mg tas ketorolac, mual, nyeri secara
pasca
IV operasi, riwayat ulkus mengant komprehensif
nyeri
peptikum, pre uk, diare, , observasi
sedang,
nyeri berat operasi, pusing tanda-tanda
(akut)
gangguan vital
ginjal berat,
ibu menyusui
4. Vitamin Defisiensi Alergi Peningka Observasi
B.complek vitamin B, terhadap tan timbunya
2x1 per menghilan vitamin buang air efek samping
oral gkan gejala B.complek kecil,
pada pasien diare,
dengan poli kesulitan
neuropati nafas,
pembeng
28
kakan
wajah.
8. Program tindakan ( yang belum dilakukan)
a. Inspeksi luka tanggal 15 Juli 2019
b. Diet : makanan tinggi protein
c. Lepas DC setelah bladder training
d. Mobilisasi bertahap
e. Lepas infus setelah injeksi stop
9. Rencana Pulang
Rencana pasien pulang ke rumah sendiri, tinggal bersama suami,
perawatan yang dibutuhkan adalah perawatan luka, latihan mobilisa
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan luka operasi masih nyeri skala 6 kalau di pakai untuk gerak.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Mata : sklera tidak ikteri, konjungtiva tidak anemis, pupil 2/2 reaksi +/+
b. Dada
Bentuk simetris, tidak ada retraksi dada, bunyi suara nafas vesikuler, payu
dara simetri, areola mamae hiperpigmentasi, ASI keluar.
c. Abdomen
1) Inspeksi
Terdapat linea nigra, terdapat luka operasi panjang ±15 cm, balutan
tampak bersih.
2) Palpasi
Teraba kontraksi uterus sedang, Tinggi fundus F-1
3) Auskultasi
Bising usus : 6x/menit
4) Perkusi
Terdengar suara timpani
d. Genetalia
Vulva tidak bengkak, terdapat lokeanrubran ± 10 cc
e. Ekstremitas
Kedua kaki bengkak, pitting edema 1
3. Pola nutrisi
Pasien mengatakan makan habis 1 porsi, minum ± 2 gelas air putih.
4. Pola eliminasi
a. BAB : pasien mengatakan selama di Rumah Sakit belum pernah BAB,
pasien mengatakan terakhir buang air besar tanggal 12 Juli 2019, pasien
mengatakan perut terasa penuh.
b. BAK : pasien mengatakan sudah BAK 1x banyak
32
5. Masalah keperawatan
Konstipasi berhubungan dengan aktivitas fisik yang tidak mencukupi
33
6. RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi nyeri secara 1. Sebagai indikator dalam
dengan agen cidera fisik , di keperawatan selama 2x24 jam komprehensif. menentukan intervensi.
dukung data : pasien dapat mengontrol nyeri 2. Berikan posisi miring 2. Perubahan posisi pasien
dengan kriteria hasil : kanan/kiri. akan mempercepat
pemulihan fisik
34
Suhu: 36,7◦C tanda-tanda vital dalam pasien. vital adalah salah satu
RENCANA KEPERAWATAN
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan pasien 1. Sebagai indikator untuk
berhubungan dengan nyeri keperawatan selama 2x24 jam dalam mandi, berpakaian, memenuhi kebutuhan
akibat tindakan invasif, di diharapkan pasien dapat toileting, makan. ADL.
dukung data : melakukan tindakan selfcare, 2. Monitor kebutuhan klien 2. Diharapkan dapat
DS : dengan kriteria hasil : untuk alat-alat bantu yang mengetahui sebatas mana
Pasien mengatakan kedua digunakan untuk bantuan yang akan
kaki masih terasa tebal . pemenuhan ADL. diberikan pada pasien
36
RENCANA KEPERAWATAN
Defisiensi pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pengetahuan klien 1. Mengetahui tingkat
mengenai KB berhubungan keperawatan selama 2x24 jam mengenai metode KB dan pengetahuan pasien,
dengan kurangnya informasi di pengetahuan pasien bertambah risiko kehamilan dan mempermudah
dukung data : dengan kriteria : persalinan di usia >40 memberikan penjelasan
tahun. pada klien.
RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
45
46
Selasa, S:
16/07/2019 - pasien mengatakan luka operasi masih
07.00 nyeri skala 6-7 bila dipakai untuk Tyas
bergerak seperti dari kursi roda pindah ke
tempat tidur atau dari tempat tidur ke kursi
roda
O:
- ekspresi wajah pasien tampak
menyeringai saat mobilisasi
- Pasien memegangi perutnya saat
mobilisasi
- Tekanan Darah: 110/70 mmhg
- Suhu: 36,50C
- Nadi: 90x/menit
- RR: 20x/menit
A: masalah belum teratasi
08.00 P: lanjutkan rencana keperawatan no 1,2,3,4,5
I: Tyas
46
47
47
48
12.00 E:
S
- : pasien mengatakan luka operasi masih Tyas
nyeri, belum bisa untuk berdiri
O:
- Untuk makan, pasien masih dibantu oleh
orang lain.
- Untuk mandi pasien masih dibantu oleh
orang lain
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi keperawatan no 1,2,3,4
48
49
49
50
Selasa, S:
16/07/2019 - Pasien mengatakan selama ini belum
09.00 pernah KB, setelah kelahiran anak Tyas
pertama, pernah menggunakan kondom
saat berhubungan
- Pasien mengatakan tidak tau banyak
mengenai resiko hamil dan persalinan di
usia > 40 tahun
- Pasien mengatakan pernah dianjurkan
oleh dokter untuk mengikuti KB suntil
per tiga bulan
O:
- Pasien tampak kurang paham mengenai
metode KB dan resiko hamil di usia > 40
tahun.
50
51
51
52
Selasa,
16/07/2019 S:
07.30 - Pasien mengatakan perut masih terasa Tyas
mules
- Pasien mengatakan perdarahan
pervaginam normal
O:
- Observasi perdarahan pervaginam ± 10 cc
- CRT : 2 detik
- Tidak anemis
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
52
53
12.00 E:
S: Tyas
- Pasien mengatakan perut masih mules
- Pasien mengatakan perdarahan normal
O:
- Kontraksi uterus sedang, uterus teraba
kuat.
- TFU: P-1
- Perdarahan pervaginam ± 20 cc
- Pasien sudah diijinkan pulang oleh
dokter
A: Masalah teratasi
P: hentikan intervensi
53
54
12.00 E:
S:
- Pasien mengatakan balutan luka Tyas
operasi tidak ada rembesan
O:
- Balutan luka operasi tampak bersih,
tidak ada rembesan darah maupun pus
Tekanan Darah: 110/80 mmhg
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
54
55
55
56
56
57
Prinsip Etik
57
58
7. Fidelity ( Loyality/ketaatan )
Perawat memberikan pelayanan sesuai dengan kewenangan, memberikan terapi
pengobatan bukan atas inisiatif sendiri, tapi kolaborasi dengan dokter.
8. Veracity
Memberikan informasi data yang diperoleh/ informasi sesuai dengan
kenyataan, dan memberikan informasi kesehatan sesuai dengan kewenangan
perawat.
58
59
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang
dimulai dari tanda-tanda persalinan. Persalinan lama merupakan salah satu
penyebab infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi dan perdarahan post partum
yang dapat menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi,
cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi (Kusumadriati
2010) dalam Ardiyanti & Suranti 2016. Teori tersebut sesuai dengan kasus
yang terjadi, pasien sudah mengalamami pembukaan 4, persalinan lebih dari
18 jam, dan akhirnya dilakukan tindakan section caesarea
2. Dari pengkajian didapatkan keluhan nyeri pada luka operasi, skala nyeri 6,
pasien belum bisa beraktivitas secara mandiri, masih keluar lokra lubra ± 20
cc warna merah segar. Pada pengkajian hri ke-3 pasien mengatakan belum
BAB sudah 3 hari yang lalu, sudah dilaporkan pada dokter mendapat terapi
Dulcolac Suppositoria 10 mg.
3. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada NY.N pada hari pertama ,
yaitu :
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
b. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
c. Defisiensi pemgetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
d. Resiko perdarahan dengan faktor resiko kontraksi in adekuat.
e. Resiko infeksi dengan faktor resiko invasi bakteri patogen
Pada hari ke-2 pemberian asuhan keperawatan pasie mengatakan belum
BAB sejak 3 hari yang lalu, pasien mendapat terapi dulcolac 10 mg
supositoria.
4. Intervensi keperawatan yang diberikan pada pasien Ny.N meliputi
observasi, Nursing Planning, edukasi dan kolaborasi. Intervensi dari ke
enam diagnosa tersebut semuanya tercapai. Pada hari ke-2 pasien sudah
diperbolehkan pulang oleh dokter, Intervensi keperawtan dihentikan
59
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Section caesarea adalah salah satu tindakan untuk mengeluarkan janin
dari dinding perut dengan membuat sayatan yang dilakukan oleh dokter
spesialis obsgyn di ruang operasi. Slah satu dilakukan tindakan section
caesarea adalah karena partus lama yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janin. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien post section caesarea adalah dengan membuat asuhan
keperawatan yang meliputi: pengkajian, Analisa data, merumuskan
diagnose keperawatan, menyusun rencana keperawatan, implementasi
keperawatan, dan evaluasi tindakan keperawatan yang meliputi evaluasi
proses dan evaluasi hasil. Pada pasien post section caesarea jga
diperlukan pengawasan terhadapat perdarahan pervagina dengan cara
observasi kontrkasi uterus.
B. Saran
Diharapkan laporan Asuhan Keperawatan ini dapat menjadi referensi
untuk menambah pengalaman di bidang keperawatan maternitas,
60
61
DAFTAR PUSTAKA
61