Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

A. Tujuan
Menyelidiki faktor yang mempengaruhi fotosintesis

B. Alat dan bahan


Alat:
 Gelas
 Corong
 Tabung Reaksi
 Kawat
Bahan:

 Daun Hydrilla
 Larutan 𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3

C. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan serta menyusun peralatan yang akan digunakan
2. Masukkan hydrilla ke dalam corong lalu isi gelas kimia dengan air hingga penuh, dan tabung
reaksi juga terisi air penuh (jangan sampai ada udara yang masuk)
3. Gantungkan corong yang berisi hydrilla menggunakan kawat
4. Perlakuan pertama dilakukan ditempat gelap, amati selama 10 menit!
5. Perlakuan kedua lakukan ditemoat terang (cahaya matahari langsung), amati selama 10
menit!
6. Perlakuan ketiga lakukan ditempat terang dengan ditambah 1 sendok makan 𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3 , amati
selama 10 menit!
7. Menghitung banyaknya gelembung yang dihasilkan pada setiap perlakuan dan mencatat hasil
pengamatan pada tabel pengamatan!

D. Tabel Pengamatan
No Perlakuan Waktu Gelembung
1. Ditempat gelap 10 menit 0–1
2. Ditempat Terang 10 menit 35 – 56
3. Ditempat terang + 𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3 10 menit 126 – 240

E. Bahan Diskusi
1. Dari kegiatan yang kamu lakuakan, tentukan:
a. Variabel manipulasi
b. Variabel Kontrol
c. Bariabel respon
2. Pada perlakuan manakah antara nomor 1, 2, dan 3 lebih banyak gelembung udara? Mengapa
demikian?
3. Jika dibandingkan antara 1, 2, dan 3 adakah pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis?
Jelaskan!
4. Apakah tujuan penambahan 𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3 ?
5. Gelembung gas apakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut? Bagaimana cara
membuktikannya?
6. Faktor apakah yang mempengaruhi kecepatan fotosintesis?
Jawab :
1. Variabel praktikum :
a) Variabel manipulasi : Cahaya matahari,NaHCO3 dan suhu
b) Variabel Kontrol : Tumbuhan Hydrilla dan air
c) Variabel Respon : Gelembung - gelembung atau O2

2. Perlakuan pada nomor 3, Hydrilla + NaHCO3+ cahaya matahari (terang)


Pada percobaan ketiga, 5 menit pertama dihasikan gelembung sebanyak 126, 5 menit kedua
dihasilkan 200 gelembung, dan 5 menit ketiga dihasilkan gelembung, sehingga rata-rata gelembung
dihasilkan pada percobaan ketiga ini dihasilkan sebanyak 240.. Pada perlakuan ke tiga ini dapat
diketahui bahwa jumlah gelembung lebih banyak dibanding perlakuan lainnya . Selain karena ia juga
terkena cahaya matahri, hal tersebut dikarenakan, NaHCO3 pada proses ini berfungsi untuk
mempercepat reaksi (katalisator), yaitu senyawa yang dapat menambah unsur CO2 di dalam air.
Konsentrasi CO2 yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis, sehingga dihasilkan banyak
gelembung yang berupa oksigen. Pada percobaan kedua ini paling banyak dihasilkan gelembung.

3. Fotosintesis adalah proses sintesis bahan organik dari bahan anorganik yang menggunakan cahaya.
Namun,” Suhu udara di sekitar tumbuhan juga menjadi faktor yang mempengaruhi fotosintesis. Suhu
yang terlalu tinggi akan membuat daun menutup sebagian besar stomatanya untuk meminimalkan laju
transipirasi (penguapan). Proses ini mengakibatkan karbondioksida tidak dapat diserap daun dan
proses fotosintesis akan mengalami perlambatan. Sementara jika suhu terlalu rendah, air yang
terdapat dalam tumbuhan akan membeku sehingga sirkulasi hara dari akar ke ke daun tidak dapat
terjadi.” Jadi,semakin banyaknya gelembung ditempat terang dikarenakan pengaruh intensitas cahaya
dari matahari bukan karena panas dari suhu matahari.

4. NaHCO3 dapat membantu laju reaksi fotosintesis tanaman . NaHCO3 ini berfungsi sebagai katalis,
yaitu senyawa yang dapat mempercepat terjadiya reaksi dengan menambah unsur CO2 di dalam air.
Penambahan NaHCO3 memperbanyak gelembungnya karena ketika NaHCO3 berikatan dengan H2O
menghasilkan CO2. CO2 dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis sebagai bahan utama ,yang reaksinya ;
6CO2 + 6H2O + (Cahaya Matahari) +klorofil 6C6H12O6 + 6O2

5. Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen (O2). Gas ini terbentuk
karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa
gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
6. Faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis
A. Faktor Internal

Faktor internal fotosintesis lebih merujuk kepada faktor gen/hereditas suatu tumbuhan itu sendiri.
Tumbuhan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda terhadap kondisi lingkungan untuk menjalankan
kehidupan normal. Ada beberapa tumbuhan yang memiliki kelainan genetis, seperti tidak mampu
membentuk kloroplas/albino. Hal tersebut disebabkan oleh karena faktor genetis yang tidak memiliki
potensi untuk membentuk kloropas.

B. Faktor Eksternal

Aktivitas fotosintesis sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti temperatur, intensitas cahaya
matahari, kandungan air dan mineral, serta kandungan CO2 dan O2.

1. Temperatur

Sebagaimana kita ketahui, aktivitas fofosintesis merupakan reaksi yang menggunakan enzim, sedangkan
kerja enzim dipengaruhi oleh temperatur. Aktivitas fotosintesis tidak berlangsung pada suhu di bawah
5°C dan di atas 50°C. Mengapa demikian? Temperatur optimum fotosintesis sekitar 28–30°C. Tumbuhan
yang hidup di daerah tropis memiliki enzim yang bekerja secara optimum karena tumbuh di lingkungan
yang memiliki kisaran suhu optimum. Suhu udara di sekitar tumbuhan juga menjadi faktor yang
mempengaruhi fotosintesis. Suhu yang terlalu tinggi akan membuat daun menutup sebagian besar
stomatanya untuk meminimalkan laju transipirasi (penguapan). Proses ini mengakibatkan karbondioksida
tidak dapat diserap daun dan proses fotosintesis akan mengalami perlambatan. Sementara jika suhu terlalu
rendah, air yang terdapat dalam tumbuhan akan membeku sehingga sirkulasi hara dari akar ke ke daun
tidak dapat terjadi.

2. Intensitas Cahaya

Semakin tinggi intensitas cahaya matahari, semakin tinggi pula aktivitas fotosintesis. Hal ini terjadi jika
didukung oleh tersedianya CO2, H2O, dan temperatur yang sesuai. Kenaikan aktivitas fotosintesis tidak
akan terus berlanjut, tetapi akan berhenti sampai batas keadaan tertentu karena tumbuhan memiliki batas
toleransi. Lamanya waktu pencahayaan sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis. Pada musim
hujan, lama pencahayaan menjadi pendek yang mana berdampak pada aktivitas fotosintesis yang
berkurang.

3. Kandungan Air dalam Tanah

Air adalah bahan dasar pembentukan karbohidrat (C6H12O6). Air adalah media tanam, penyimpan
mineral dalam tanah, dan mengatur temperatur tumbuhan. Kurangnya kapasitas air dalam tanah akan
memperlambat pertumbuhan tumbuhan. Kurangnya air juga dapat mengakibatkan kerusakan pada klorofil
sehingga daun menjadi berwarna kuning. Rusaknya klorofil tentu dapat mengganggu aktifitas fotosintesis.

4. Kandungan Mineral dalam Tanah

Mineral berupa Mg, Fe, N, dan Mn adalah unsur yang berperan dalam proses pembentukan klorofil.
Tumbuhan yang hidup pada lahan yang kekurangan Mg, Fe, N, Mn, dan H2O akan mengalami klorosis
atau penghambatan pembentukan klorofil sehingga daun berwarna pucat. Rendahnya kandungan klorofil
dalam daun akan memperlambat terjadinya fotosintesis.

5. Kandungan CO2 di Udara

Kandungan CO2 di udara, sekitar 0,03%. Peningkatan konsentrasi CO2 hingga 0,10% meningkatkan laju
fotosintesis beberapa tumbuhan hingga dua kali lebih cepat. Tetapi, keuntungan ini terbatas karena
stomata akan menutup dan fotosintesis terhenti jika konsentrasi CO2 melebihi 0,15%.

6. Kandungan O2

Kurangnya kandungan O2 di udara dan dalam tanah akan memperlambat respirasi dalam tubuh
tumbuhan. Rendahnya respirasi akan mengakibatkan rendahnya penyediaan energi. Hal ini menyebabkan
aktivitas metabolisme terlambat khususnya fotosintesis.

F. Kesimpulan
1. Yang mempengaruhi proses fotosintesis diantaranya intensitas cahaya, suhu, dan penambahan
substrat seperti NaHCO3 untuk mempercepat reaksi
2. Proses Fotosintesis menghasilkan O2 dibuktikan dengan adanya gelembung – gelembung udara yang
terdapat pada perlakuan yang di tempatkan di tempat yang terang.

Anda mungkin juga menyukai