Dybala
Dybala
Judul
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL & TEMPERATUR
HYDROGENATED PALM KERNEL OIL BERBASIS DISTRIBUTED
CONTROL SYSTEM CENTUM VP
PT. Yokogawa Indonesia
Disusun oleh
Daniel Fernandez
NIM
1316020074
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Judul
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL & TEMPERATUR
HYDROGENATED PALM KERNEL OIL BERBASIS DISTRIBUTED
CONTROL SYSTEM CENTUM VP
PT. Yokogawa Indonesia
Disusun oleh
Daniel Fernandez
NIM
1316020074
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Mengesahkan,
KPS Teknik Listrik
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kekuatan,
kemampuan, dan kesabaran dalam kegiatan praktek kerja industri maupun dalam
proses penyelesaian karya tulis ini.
Tujuan dalam pembuatan karya tulis ini adalah untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan yang telas penulis dapat selama tiga tahun menempuh pembelajaran
di Politeknik Negeri Jakarta. Adapun judul dari karya tulis ini adalah “Perancangan
Sistem Pengendalian Level & Temperatur Hydrogenated Palm Kernel Oil Berbasis
DCS CENTUM VP”.
Penulisan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis
mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan selama
kegiatan praktek kerja industri maupun dalam penulisan karya tulis ini. Dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada.
1. Tuhan Yang Maha Esa karena kasih – Nya penulis bisa
menyelesaikan karya tulis ini.
2. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang dengan setia terus
mendoakan dalam proses pembuatan karya tulis ini.
3. Seluruh karyawan PT. Yokogawa Indonesia terkhusus untuk Mas
Fauzan Ahman Wiguna, Mas Muhammad Rifqi Syauqi, dan Mba
Ardiyanti Aulia yang telah membantu secara langsung penulis
selama pembuatan karya tulis ini.
4. Ibu Murie Dwiyanti, S.T., M.T selaku dosen pembimbing di Politeknik
Negeri Jakarta.
5. Rekan – rekan Teknik Listrik 5D atas segala kerjasamanya.
Penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari
para pembaca. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini
bermanfaatnya.
Depok, 12 September 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Diantaranya, Human Machine Interface (HMI), Logic solvers,
historian (mencatat kejadian), common database (mengumpulkan data),
alarm management (manajemen peringatan). Penggunaan DCS lebih
unggul dibandingkan dengan perangkat lain seperti PLC dan SCADA,
dimana DCS dapat melakukan proses suatu sistem industri yang lebih
complex (rumit). Dalam hal ini, PT. Yokogawa Indonesia merupakan salah
satu perusahaan yang menyediakan barang dan jasa teknik di bidang kendali
distribusi atau DCS, SCADA dan Security System termasuk juga perbaikan,
suku cadang dan perawatan alat dibidang kontrol.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk menulis tentang “Perancangan
Sistem Pengendalian Level & Temperatur Hydrogenated Palm Kernel Oil.”
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan
1
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2. Pengukuran
Dalam setiap ilmu pengetahuan, pengukuran menghasilkan
deskripsi kuantitatif dari suatu proses dan produk yang membuat kita
memahami tingkah laku dan hasil. Dan akan semakin berkembang jika kita
memilih teknik dan utilitas yang lebih baik untuk mengendalikan dan
memaksimalkan kinerja suatu proses, produk dan sumber yang ada, karena
seorang teknisi tidak dapat dikatakan sebagai teknisi sejati, sampai kita
dapat membangun pondasi yang solid untuk mengukur berbasiskan teori.
Lord Kelvin
J. C. Maxwell
Krantz
Fenton
4
2.2.1. Manfaat Pengukuran
Pengukuran Langsung
5
2.3. Alat Ukur
Alat ukur adalah instrumen pengukuran, piranti lunak, standar
pengukuran, bahan acuan, atau kombinasi dari hal – hal tersebut yang
diperlukan untuk merealisasikan proses pengukuran.
6
2.3.2.1. Karakteristik Statis
Karakteristik statis adalah hal-hal yang perlu diperhatikan
bila alat ukur dipergunakan untuk mengukur suatu keadaan yang
tidak bergantung pada waktu, yaitu:
Ketelitian, yaitu derajat dekat tidaknya hasil yang ditunjukan
terhadap harga yang sebenarnya.
Ketetapan, yaitu derajat dekat tidaknya hasil pengukuran satu
terhadap pengukuran lain. Bila hasil pengukuran selalu
memberikan harga yang hampir sama (berdekatan), maka
ketetapan alat ukur tersebut tinggi.
Kepekaan, menyatakan berapa besarnya harga pengukuran
untuk setiap sinyal input. Sinyal input yang paling kecil
memberikan sinyal output dinamakan sensitivitas alat ukur.
Linearitas, menyatakan kesebandingan antara input atau besaran
yang diukur dengan perubahan alat ukur. Suatu alat ukur
dinyatakan linear apabila anatara masukan dan keluaran
menunjukan hubugan yang linear, berupa garis lurus.
2.3.2.2. Karakteristik Dinamis
Karakteristik dinamis dari suatu alat ukur menyatakan
bagaimana kecepatan mengadakan perubahan dari suatu kedudukan
ke kedudukan yang baru yang termasuk ke dalam karakteristik
dinamis adalah:
Kecepatan respon, yaitu kecepatan dari alat ukur untuk
mengikuti perubahan - perubahan harga dari besaran yang
diukur.
Fidelity, yaitu kecepatan dari alat ukur untuk menunjukkan
harga baru yang tepat pada saat terjadi perubahan.
7
2.3.3. Fungsi Alat Ukur
Alat ukur menunjukkan, memberi sinyal, mencatat harga
yang diukur. Dalam fungsi sehari – hari dapat digolongkan atas :
Pemancar. Alat ukur memberikan informasi dari besaran yang
diukur sampai suatu titik atau tempat yang dikehendaki.
Pemberi tanda atau sinyal. Alat hanya memberikan tanda atau
sinyal bila suatu keadaan telah tercapai.
Pencatat. Alat ukur hanya memberikan catatan atas hasil dari
suatu pengukuran.
Penunjuk. Alat ukur terdiri atas skala yang telah dikalibrasi
dengan jarum penunjuk.
Perekam. Alat ukur memberikan data yang tercatat
dibandingkan terhadap waktu.
2.3.4 Bagian Alat Ukur
Alat ukur mempunyai bentuk serta ukuran yang berbeda,
adapun bagian – bagian dari alat ukur secara umum yaitu
diantaranya :
8
2.3. Sistem Kendali
Dalam proses industri, sering dibutuhkan besaran-besaran yang
memerlukan kondisi atau persyaratan yang khusus, seperti ketelitian yang
tinggi, harga yang konstan untuk selang waktu yang tertentu, nilai yang
bervariasi dalam suatu rangkuman tertentu, perbandingan yang tetap antara
2 (dua) variabel, atau suatu besaran sebagai fungsi dari besaran lainnya.
Jelas, kesemuanya itu tidak cukup dilakukan hanya dengan pengukuran saja,
tetapi juga memerlukan suatu cara pengontrolan agar syarat-syarat tersebut
dapat dipenuhi. Alasan inilah diperkenalkan suatu konsep pengontrolan
yang disebut sistem kendali.
Ada beberapa definisi yang harus dimengerti untuk lebih memahami
sistem kontrol secara keseluruhan, sistem, proses, kontrol, sistem kontrol.
2.3.1. Definisi beberapa istilah dalam sistem kontrol :
2.3.1.1. Sistem : sistem adalah kombinasi dari
beberapa komponen yang bekerja bersama – sama melakukan
sesuatu untuk sasaran tertentu.
2.3.1.2. Proses : proses adalah perubahan yang
berurutan dan berlangsung secara kontiniu dan tetap menuju
keadaan akhir tertentu.
2.3.1.3. Kontrol : kontrol adalah suatu kerja untuk
mengawasi mengendalikan, mengatur, menguasai sesuatu.
2.3.1.4. Sistem Kontrol: sistem kontrol adalah proses
pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran
(variabel atau parameter) sehingga berada pada suatu harga atau
range tertentu.
9
Hubungan sebuah sistem dan proses dapat diilustrasikan seperti
pada gambar 2.1 di bawah ini.
10
Dari kejadian ini, dapat dinyatakan bahwa sebenarnya yang
terjadi adalah pengukuran terhadap tinggi cairan di dalam tangki,
kemudian membandingkan terhadap harga tertentu dari tinggi
cairan yang dikehendaki, lalu melakukan koreksi yakni dengan
mengatur bukaan keran masukan cairan ke dalam tangki.
Dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem kontrol,
melakukan urutan kerja sebagai berikut:
2.3.2.1 Pengukuran (Measuring)
2.3.2.2 Perbandingan (Comparison)
2.3.2.3 Perbaikan (Correction)
Sistem tersebut dapat berjalan baik, jika dianggap sistem
bekerja secara ideal dan sederhana. Namun, masalah akan timbul
jika diteliti lebih lanjut, seperti:
2.3.2.4 Keadaan proses yang lebih kompleks dan sulit
2.3.2.5 Pengukuran yang lebih akurat dan presisi
2.3.2.6 Jarak proses yang tidak mudah dijangkau
Maka diperlukan modifikasi terhadap sistem tersebut.
Dalam hal seperti inilah diperlukan sebuah sistem kontrol otomatik.
Sebagaimana diilustrasikan pada gambar 2.3 di bawah ini.
11
Terdapat beberapa manfaat pada penggunaan sistem kontrol
otomatik pada sebuah proses, yaitu:
2.3.2.7 Kelancaran Proses
2.3.2.8 Keamanan
2.3.2.9 Ekonomis
2.3.2.10 Kualitas
2.3.3 Klasifikasi Sistem Kontrol
Secara umum sistem kontrol dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
2.3.3.1 Sistem kontrol manual dan otomatis
2.3.3.2 Open loop dan closed loop
2.4 Distributed Control System (DCS)
Distributed Control System atau DCS merupakan suatu sistem yang
mendistribusikan berbagai fungsi yang digunakan untuk mengendalikan
berbagai variable proses dan unit operasi proses menjadi suatu
pengendalian yang terpusat pada satu ruang kendali dengan berbagai fungsi
pengendalian dan monitoring.
DCS awalnya dirancang sebagai pengganti panel besar, yang
terletak di ruang kontrol pusat yang berisi ribuan proses instrumen. Peran
DCS diperluas menjadi pengolah informasi yang dapat menambahkan
advance control seperti, analisis informasi yaitu kontrol proses statistik dan
sistem peringatan (alarm) pintar, aplikasi pendukung keputusan seperti
perbaikan berkala dan manajemen dokumen, dan kemampuan integrasi
sistem bisnis.
DCS memiliki 3 fungsi penting diantaranya:
1. DCS berfungsi untuk mendistribusikan fungsinya ke dalam set
subsistem semi autonom yang relatif kecil, yang saling terhubung
melalui komunikasi berkecepatan tinggi.
2. Mengotomatisasikan proses manufaktur dengan mengintegrasikan
berbagai kontrol, seperti kontrol logika dan sekuensial, dan sebagai
bahasa prosedural ke dalam aplikasi yang terintegrasi dengan
12
berbagai aplikasi advance mulai dari batch systems (kumpulan
sistem) sampai expert systems. Kontrol DCS telah diperluas untuk
dapat memasukkan berbagai informasi yang mampu mendukung
kinerja perusahaan seperti akuntansi biaya berdasarkan aktivitas,
penjadwalan produksi dan pengiriman, penjadwalan perawatan
preventif atau prediktif, pertukaran informasi antara aplikasi bisnis,
logistik, dan transportasi.
3. DCS sebagai sistem tunggal yang dapat menggabungkan berbagai
subsistem, termasuk proses sinyal input dan pengkondisian, proses
sinyal output aktuator.
DCS CENTUM VP merupakan sistem kontrol produksi terbaru dari
Yokogawa sebagai distributed control system (DCS). Sistem kontrol
produksi terintegrasi yang diterapkan untuk mengontrol dan mengelola
operasi pabrik di berbagai industri seperti minyak dan gas, petrokimia,
kimia, listrik, pulp dan kertas, farmasi, makanan, besi dan baja, limbah, dan
pengolahan air dan limbah.
13
2.4.1 Sistem Arsitektur DCS CENTUM VP
Centum VP terdiri dari empat komponen yang beroperasi
dan berfungsi sebagai pemantauan (monitoring), merekayasa
(engineering), mengendalikan (control) dan sistem komunikasi
jaringan.
14
2.4.2 Field Control Station (FCS)
15
2.4.3 Human Interface Station (HIS)
16
2.4.4 Control Network (Vnet/IP)
17
2.4.4 I/O Module
1. Analog Input
Merupakan modul yang menerima masukan dari field
instrument yang memiliki tipe sinyal analog atau
kontinu seperti suhu, volume, tekanan, dan sebagainya.
2. Analog Output
Merupakan modul yang memberikan keluaran/instruksi
ke field instrument yang memiliki tipe sinyal analog atau
kontinu seperti mengatur suhu, volume, tekanan dan
sebagainya.
18
3. Digital Input
Merupakan modul yang menerima masukan dari field
instrument yang memiliki tipe sinyal digital atau diskrit
berupa ON/OFF.
4. Digital Output
Merupakan modul yang memberikan keluaran/instruksi
ke field instrument yang memiliki tipe sinyal digital atau
diskrit berupa ON/OFF seperti mengaktifkan valve atau
mematikan heater dan sebagainya.
19
2.5 Field Instrument
1. Primary Element
2. Secondary Element
20
3. Final Element
Sistem kontrol loop tertutup atau umpan balik yang sinyal kesalahan
atau keluarannya diumpankan ke controller untuk mengurangi error agar
sesuai dengan nilai yang diinginkan dalam hal ini mengurangi kesalahan
sistem. Control elements/controller adalah komponen yang digunakan
untuk menghasilkan sinyal kendali yang sesuai untuk diaplikasikan ke
plant. Plant merupakan seperangkat peralatan yang tediri dari beberapa
sistem yang digunakan untuk melakukan suatu operasi tertentu. Terdapat
feedback element sebagai komponen yang mengidentifikasi hubungan
antara sinyal feedback dengan controller output. Aktuator berupa control
valve yang memanipulasi nilai yang ditentukan untuk dikendalikan.
Disturbance berupa beban atau gangguan pada sistem yang didapatkan saat
pengoperasian.
21
2.7 Nilai – Nilai Pada CENTUM VP
22
2.7.1 SV
SV atau setpoint value adalah nilai yang kita inginkan pada
suatu sistem kendali.
2.7.2 PV
PV atau process value adalah nilai aktual dari besaran yang
dikontrol. Nilai PV dikirimkan dari field instrument berupa sinyal
feedback. Secara umum sistem pengendalian bertujuan agar nilai
process value mendekati dengan SV.
2.7.3 MV
MV atau manipulated value adalah nilai pada aktuator –
aktuator sebuah sistem. Perubahan nilai MV berguna untuk
meminimalkan selisih antara PV dan SV atau biasa disebut error.
2.8 I/O List
Mendaftarkan tagname komponen – komponen yang akan
digunakan pada suatu sistem adalah langkah awal perancangan. Komponen
yang perlu didaftarkan mencakup input dan juga output, baik itu jenis digital
ataupun analog. Hal ini perlu dilakukan agar dapat melakukan simulasi
function test. Jika sebuah komponen tidak atau belum didaftarkan pada I/O
list, komponen tersebut tidak akan berfungsi ketika dilakukan simulasi.
Untuk modul input baik itu digital ataupun analog memiliki angka
awal 1, contohnya AAI143-S untuk analog dan ADV151-P. Sedangkan
untuk modul output memiliki ciri angka 5, seperti AAI543-S dan ADV151-
P.
23
2.8.1 Cara Mendaftarkan Tagname Pada IOM CENTUM VP
Berikut adalah langkat – langkah untuk mendaftarkan
tagname pada I/O list.
1. Buka System View pada CENTUM VP.
24
3. Setelah memilih modul mana yang akan dibuka, akan
muncul tampilan seperti di bawah ini.
25
2. Setelah jendela System View terbuka, klik FCS0101 lalu
klik FUNCTION BLOCK. Tersedia 200 drawing yang
dapat digunakan untuk merancang function block.
26
4. Pada jendela Control drawing kita bisa merancang
berbagai function block sesuai keinginan kita. Ada tiga
alat bantu yang dapat digunakan, ketiganya berada di
bagian toolbar.
27
2.10 Human Interface Station
Human Interface Station atau sering disebut HIS adalah program
pada CENTUM VP yang berfungsi untuk membuat grafik atau tampilan.
HIS ini menjadi bagian penting dalam pengoperasian ataupun pengambilan
data pada suatu sistem. Di bawah ini adalah tahapan – tahapan pembuatan
sebuah HIS.
1. Langkah pertama adalah tampilkan System View. Caranya klik
ikon System View pada Start Window.
2. Klik System View, setelah itu akan muncul window dari System
View.
28
3. Pada System View, klik HIS0164 hingga muncul window, lalu
klik kanan. Setelah itu klik create new dan klik window.
29
4. Setelah langkah no 3, akan muncul jendela Create New
Window. Pada jendela tersebut kita bisa memberikan nama
grafik tersebut sesuai kebutuhan.
30
6. Graphic Builder akan muncul, pada aplikasi tersebut kita bisa
membuat grafik.
31
9. Langkah selanjutnya adalah memasukkan Softkey dan Title part
yang terdapat pada stencil. Tambahkan juga Softkey Domain
Control, agar dapat muncul ketika disimulasi.
32
10. Menggambar grafik dapat menggunakan bantuan Stencil
ataupun dengan toolbar.
33
13. Setelah itu, gambar grafik sesuai dengan P&ID.
34
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL
3.1 Unit Kerja Praktik Kerja Lapangan
PT. Yokogawa Indonesia adalah salah satu perusahaan penyedia
barang ataupun jasa pada sektor industri sistem kendali dan instrument. PT.
Yokogawa Indonesia memiliki dua divisi teknikal yaitu service dan engineer
department. Kedua divisi tersebut memiliki lingkup pekerjaan yang berbeda,
service department terfokus dalam memberikan jasa perawatan baik
hardware ataupun software yang dimiliki oleh pelanggan. Sedangkan
engineer department bertugas untuk memberikan jasa perancangan baik dari
awal perancangan sebuah sistem ataupun hanya memperbaharui sistem yang
dimiliki pelanggan.
3.2 Uraian Praktik Kerja Lapangan
Selama kegiatan praktek kerja lapangan ini, penulis ditempatkan
pada tim system engineer yang tergabung di divisi engineer. Selain system
engineer terdapat juga tim project engineer. Tugas system engineer adalah
memastikan sistem yang dikerjakan sesuai keinginan pelanggan. Ruang
lingkup pekerjaan tim system engineer terdiri dari pembuatan graphic
human machine interface hingga pemberian function block agar sistem
berjalan sesuai keinginan.
35
3.3 Pembahasan Hasil PKL
36
3.3.2 P&ID Sistem Pengendalian Level & Temperature HPKO
37
hanya berfungsi untuk menampilkan nilai actual. LI001 akan
menampilkan nilai actual total dari 3 tangki HPKO, sedangkan
TI001 akan menampilkan nilai aktual rata – rata suhu dari 3 tangki
HPKO. Untuk pengembangan lebih lanjut nilai dari TI001 dapat
digunakan sebagai sinyal umpanbalik ke sistem radiator.
Level 15 3 18 150 10 0
Temperature 72 70 75 150 10 0
38
3.3.4 I/O List
39
3.3.5 Function Block
40
temperature dan memberikan sinyal input kepada blok PID agar
dapat diolah.
3.3.5.1 PIO
41
3.3.5.2 PID
42
3.3.5.3 Calcu
43
3.3.5.4 Graphic Builder
44
Gambar 3.10 Tampilan Pada Graphic Builder
45
3.3.5.5 Function Test
46
3.3.5.6 Input Data
47
Rumus baku untuk memunculkan jendela tuning
adalah nama function block TUN -SL. Maka, bila dilihat dari
gambar di atas, blok TIC – 1 yang akan diberi masukkan
data. Setelah mengklik call akan muncul jendela tuning.
48
3.3.5.7 Cara Pengoperasian
49
Setelah faceplate muncul, langkah berikutnya adalah
memasukkan setpoint. Caranya hanya dengan mengklik
pada bagian SV, setelah itu jendela SV. Pada jendela itu data
SV dapat dimasukkan.
50
Gambar 3.17 Tampilan Faceplate
51
3.4 Identifikasi Kendala
52
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
53
4.2.1 Saran untuk Politeknik Negeri Jakarta
Sejak awal semester 4 atau ketika persiapan pertama dalam
proses praktek kerja lapangan, dosen – dosen Teknik Listrik PNJ
sudah cukup membantu dalam berbagai hal.
Namun demi kebaikan Teknik Listrik PNJ kedepannya,
penulis haturkan satu saran yaitu di mohon tingkatkan kualitas
maupun kuantitas perihal sosialisasi berbagai tahapan program kerja
lapangan karena banyak informasi penting yang terlewat ataupun
terlambat sampai ke mahasiswa.
54
DAFTAR PUSTAKA
55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
56
57
58