Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

1. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Kelapa adalah salah satu buah yang kaya akan manfaat. Salah satu pemanfaatannya adalah
sebagai bahan untuk membuat minyak goreng. Banyak daerah di Indonesia yang berpotensi
untuk digerakkan industri rumah tangganya dengan pemanfaatan kelapa ini. Namun, potensi
ini belum banyak diperhatikan oleh masyarakat sekitar.
Selama ini, masyarakat hanya menjual kelapa kepada pengepul dengan jumlah penghasilan
yang cenderung kecil. Padahal, jika kelapa tersebut diolah terlebih dahulu, nilai jualnya akan
lebih tinggi. Apalagi produk minyak goreng yang permintaan pasarnya pasti selalu tinggi
karena merupakan kebutuhan dapur. Dengan ini kami ingin menyumbang ide, ilmu, dan
fasilitas untuk masyarakat desa, khususnya desa Nyuhtebel, untuk mengolah dan mengemas
kelapa menjadi minyak goreng yang diminati masyarakat.
Kami berharap dengan adanya usaha pemberdayaan masyarakat ini akan menjadi pemicu
majunya desa Nyuhtebel dan menaikkan tingkat ekonominya. Jika masyarakat semakin
kreatif dan inovatif dalam mengolah sumber daya alam, diharapkan masyarakat akan semakin
mudah dan menaikkan taraf ekonomi dan desa mereka akan lebih diperhatikan oleh
masyarakat luar desa.

b. Tujuan

1) Memberdayakan masyarakat desa Nyuhtebel dari taraf ekonominya.


2) Memanfaatkan potensi desa menjadi produk siap jual berupa minyak goreng.
3) Memberi ilmu pada masyarakat tentang industry rumah tangga yang kreatif dan
inovatif.

c. Identifikasi Potensi Masyarakat


Desa Nyuhtebel banyak menghasilkan buah kelapa butiran. Sebelum era 80-an, tingkat hasil
kelapa local Nyuhtebel mencapai 4 kali lipat dari sekarang. Dari jumlah pohon kelapa
produktif yang ada saat ini diperoleh sekitar 63.840 butir setiap panen. Panen kelapa
dilakukan antara 52-60 hari sekali.
Para pengepul kelapa berlomba-lomba untuk membeli kelapa petani saat panen. Harga kelapa
butiran menjadi sangat fluktuatif. Hari ini harga kelapa butiran di Nyuhtebel sangat menurun
mencapai RP 800 per butir. Harga paling tinggi yang pernah dicapai RP 4200 butir.
Pada saat harga kelapa menurun, banyak petani yang tertarik untuk mengolah buah kelapanya
menjadi minyak goreng. Alasan yang dikemukakan, jika harga menurun panen kelapa sering
molor karena juru petik kelapa kurang bersemangat. Akibatnya buah kelapa tua di pohon
jatuh sendirinya. Buah kelapa yang sudah sangat matang atau tua di pohon dipercaya petani
akan banyak menghasilkan minyak jika diolah.
Pengolahan kelapa butiran menjadi minyak dilakukan oleh petani secara tradisional. Hasil
rata-rata dari 25 butir kelapa dapat diperoleh minyak goreng 3 liter. Harga local untuk 3 liter
minyak goreng kelapa lokal Nyuhtebel mencapai RP 50000. Jika suatu saat harga kelapa
butiran lebih dari RP 2000 per butir, maka petani akan memilih menjual kelapanya dalam
bentuk kelapa butiran. Selain itu, petani akan mempercepat panen buah kelapanya untuk
cepat dapat uang.

2. Deskripsi Usaha
a. Rencana Produk
Produk yang kita akan buat yaitu minyak kelapa murni. Minyak kelapa murni merupakan
produk makanan sehat dan popular karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Minyak ini sangat jernih seperti air, memiliki aroma kelapa segar dan kaya akan vitamin E
dan mineral. Selain itu minyak kelapa murni sangat bagus untuk pelembab, karena memiliki
banyak antioksidan daripada minyak kelapa biasa.
b. Prospek Produk
Minyak goreng selalu dibutuhkan sehari-hari untuk memasak. Minyak goreng ini digunakan
untuk menggoreng bahan makanan agar dapat matang, enak dan gurih. Hasil makanan lebih
memuaskan jika dibandingkan dengan cara memasak biasa.
Dengan banyaknya pengguna minyak goreng sebagai bahan baku memasak aneka makanan,
membuat usaha minyak kelapa akan semakin mudah dalam pemasaran.
c. Bahan Pembuatan
- Kelapa segar dan matang
d. Alat:
- Mesin pemarut kelapa
- Mesin pemeras santan
- Wajan
- Tungku
- Pengaduk
e. Cara pembuatan
1) Kelapa segar diparut kemudian diperas untuk menghasilkan santan
2) Santan dipanaskan dengan api kecil dan sambal terus diaduk pada saat memasak
3) Jika larutan santan telah menebal minyak akan memisahkan diri dari campuran
larutan. Air akan mengupas dan hanya menyisahkan minyak
4) Masak dalam waktu yang sesuai dengan kebutuhan
5) Jika sudah dingin, masukkan minyak kelapa dalam botol

3. Rencana Pemasaran
a. Perhitungan Modal dan Harga Jual

Biaya bahan
Bahan kelapa : 200.000
Bahan bakar : 85.000
Biaya listrik : 80.000
Biaya air : 50.000
Biaya tambahan lain : 100.000

Total : 515.000

Dibagi 35 produk
1 kemasan harganya 14.714
Tambah keuntungan menjadi : 17.714

4. Kesimpulan
Minyak goreng ini menjadi kebutuhan sehari-hari untuk memasak, sehingga semua kalangan
akan membutuhkannya, sehingga semua kalangan akan membutuhkannya. Jadi banyak sekali
target pasar dari usaha minyak kelapa ini, dari ibu rumah tangga dan semua pengusaha
kuliner. Dengan memberdayakan minyak goreng / kelapa di daerah Nyuhtebel dapat
memperkuat potensi daya pada komunitas di Nyuhtebel.

Anda mungkin juga menyukai