Anda di halaman 1dari 2

Nama : Daista Gusmarti

Nim : 1711260032

Matkul: Bioenergi

Produksi Bioenergi Dari Biji Nyamplung di Indonesia

Nyamplung merupakan Salah satu tanaman hutan yang memiliki prospek dan potensi
tinggi untuk dikembangkan sebagai bahan baku biofuel. karena biji nyamplung memiliki
rendemen yang tinggi diperkirakan mencapai 65% dan dalam pemanfaatannya diduga tidak akan
berkompetisi dengan kepentingan untuk bahan pangan. biji nyamplung yang termasuk kedalam
Famili Clusiaceae. Tanaman nyamplung sangat potensial bila digunakan sebagai bahan baku
pembuatan biodiesel dikarenakan kadar miyak yang tinggi. Pada biji 40-73 %, minyak yang
dapat dihasilkan sebesar 4680 kg/ha serta merupakan non-edibble oil sehingga tidak bersaing
dengan kebutuhan pangan.

Minyak nyamplung adalah minyak hasil ekstrasi dari biji nyamplung menggunakan
mesin pres, mesin pres hidrolik manual dan mesin pres berwarna hitam/gelap karena
mengandung kotoran dari kulit dan senyawa kimia seperti alkaloid,fosfatida,karotenoid,klorofil.
Energi fosil yang selama ini menjadi tumpuan penduduk seluruh dunia , jumlahnya semakin
menipis dari dari waktu ke waktu, peran minyak bumi dalam penyediaan energy nasional pun
masih dominan sekitar 50% kebutuhan energy nasional dipenuhi dari minyak bumi. Oleh karena
itu pencarian energy alternatif pengganti minyak bumi harus dikembangkan, salah satunya
biodiesel, penggunaan microwave,sebagai sumbar energy pembuatan biodiesel dapat
mempercepat waktu reaksi.

Nyamplung terbesar luas di pantai-pantai indonesia. Proses pembuatan minyak mentah


biji nyamplung menjadi biodiesel adalah proses esterifikasi dan trans esterifikasi, proses ini
adalah proses alkoholis yang menggunakan methanol sebagai reaktan. Pada kondisi kadar asam
lemak bebas kurang dari 2% maka pemakaian methanol berkisar antara 5%-10%. Metano dalam
reaksi esterifikasi maupun trans esterifikasi digunakan dalam jumlah berlebihan untuk
mendapatkan konversi maksimum. Minyak mentah biji nyamplung banyak mengandung gum,
fopolipid, dan zat ikutan lain yang menyebabkan proses pebuatan biodiesel kurang maksimum
Proses ekstraksi biji nyamplung, metode degumming.

dan konsentrasi methanol yang baik diharapkan mampu menghasilkan biodiesel berbasis
berbasis biji nyamplung yang lebih maksimal. Produksi biodiesel dapat dilakukan melalui reaksi
trans esterifikasi langsung asam lemak hasil minyak nabati dengan methanol. Esterifikasi adalah
tahap konverasi dari asam lemak bebas menjadi ester, untuk mereaksikan minyak dengan alcohol
menggunakan katalis,dan katalis yang cocok untuk proses esterifikasi adalah zat yang bekarakter
asam kuat, seperti asam sulfat, asam sulfonat organic atau resin penukar kation asam kuat. Jadi
kesimpulan, pencucian biodiesel kasar dengan cara kering melalui penambahan cleaning agent
(CA), dan arang aktif (AA) dan campuran cleaning agent dan arang aktif (AACA) dan
penyaringan mampu menggantikan pencucian dengan air.

Sifat fisika kimia biodiesel nyamplung hasil purifijasi tanpa air hamper seluruhnya
memenuhi persayaratan. Hal ini menunjukkan bahwa minyak nyamplung (Calophyllum
inophyllum) salah satu sumber daya yang pontesial bila digunakan sebagai bahan baku biodiesel
mengingat jumlahnya yang melimpah.

Anda mungkin juga menyukai