Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN STUDI HARIAN

Diabetes Melitus Tipe II + Congestive Heart Failure + Coronary


Artery Disease + Pneumonia + Chronic Kidney Disease
Di Ruang Arjuna RSUD Sanjiwani Gianyar

Oleh :

PUTU INDAH GITA PRAMESTI


NIM. P07131216034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
DENPASAR
2019
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Bapak NGS
Alamat : Serongga Tengah Gianyar
Umur : 49 Tahun
Tgl Lahir : 13-12-1970
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Pekerjaan : Pengrajin Perhiasan
Tempat Di Rawat : Ruang Arjuna Kelas II Ruang 4
Tanggal MRS : 21-09-2019
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus Tipe II + Congestive Heart Failure +
Coronary Artery Disease + Pneumonia + Chronic kidney
disease
Diet : Diet DM Nefropati + Diet Jantung
Bentuk Makanan : Biasa
No. Register/Cm : 661306
Tanggal Pengamatan : 25 September 2019

II. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA GIZI

IDENTIFIKASI
DIAGNOSE GIZI
PENGKAJIAN DATA MASALAH
PES

ANTROPOMETRI
 BB : 70 kg
 TB : 172 cm
 BBI : 64,8 kg
 IMT : 23,72 kg/m2 (Status Gizi Baik)
BIOKIMIA/LABORATORIUM : Perubahan NC.2.2 Perubahan
nilai lab nilai laboratorium
Param Hasil Satuan Standar Ket. terkait gizi
eter terkait gizi
Hb 9.5 g/dL 11-16 Rendah berkaitan dengan
keadaan patologis

2
Kreati 2.54 mg/dl 0.7-1.2 Tinggi pasien ditandai
nin dengan rendahnya
GDS 186 mg/dl 80-120 Tinggi kadar Hb 8.1 g/dL,
WBC 15.81 103/uL 4-10 Tinggi Tingginya
Kreatinin 2.54
Sumber rekam medis pasien, 2019
mg/dL, GDS 186
mg/dL, WBC 15.81
103/uL.

FISIK/KLINIS
1. Fisik
 Kesadaran CM (Compos mentis), sesak.
Kondisi badan lemas.
2. Klinis
Pemeriksa Hasil Nilai Ket
an Normal

Nadi 80x/menit 60-100 Normal


x/menit

Suhu 37oC 36-37oC Normal


Badan

Tekanan 110/70 <120/<8 Normal


Darah mmHg 0 mmHg

Respirasi 20 x/menit x/menit Normal

RIWAYAT GIZI
1. Pola Makan pasien sebelum MRS :
 Makan tidak teratur kadang, porsi besar
kadang hanya sekali makan dalam sehari.
1 porsi @200 gr
 Mengkonsumsi jagung rebus 1x @100
gram
 Roti 2 lembar 1x sehari @80 gram
 Tempe/tahu 1x sehari @50 gram
 Pepes Pindang 2x sehari
 Biasa mengkonsumsi sawi,kol, kacang
Panjang, tauge, labu siam

3
 Menyukai makanan dengan cita rasa
pedas

Tabel Analisa Tingkat Konsumsi berdasarkan hasil


SQFFQ sebelum MRS :
Implement Energi Protein Lemak KH
asi (kkal) (gr) (gr) (gr)

Asupan 1396 67.1 24.32 246.2

Kebutuhan 1954.3 73.29 54.29 293.1


sebelum
MRS

% Tingkat 71.43 91.56 44.80 83.98


Konsumsi

Kategori Kurang Baik Kurang Baik

Menurut WNPG 2004 kategori asupan dapat dibagi


menjadi tiga ketagori yaitu :
- Lebih : > 110% dari Kebutuhan
- Baik : 80-110% dari Kebutuhan
- Kurang : < 80% dari Kebutuhan
Perhitungan Kebutuhan Gizi sebelum MRS :

BMR = 1 x 64,8 x 24 =1555,2 kkal


Kor Tidur = 0,1 x 64,8 x 8 = 51.84 kkal

1503,36 kkal
Akt fisik = 30% x 1503,36 = 451.01 kkal

= 1954.37 kkal
SDA =10% x 1954.37 = 195.44 kkal
= 1954.37 kkal

 Energi = 1954.37 kkal


 Kebutuhan Protein
15% x 1954.37 kkal = 73.29 gram
4

4
 Kebutuhan Lemak
25 % x 1954.37 kkal = 54.29 gram
9
 Kebutuhan Karbohidrat
60 % x 1954.37 kkal = 293.16 gram
4

2. Pola Makan Pasien di Rumah Sakit Asupan di NI.2.1. Asupan oral


 Pasien sering membeli makanan diluar RS tidak adekuat
rumah sakit seperti bubur ayam, Nasi urab menurun berkaitan dengan
ayam. Karena makanan dirumah sakit tidak keadaan pasien
berasa pedas. yang mengalami
penurunan nafsu
Tabel analisa Tingkat konsumsi berdasarkan hasil makan ditandai
recall di Rumah sakit : dengan tingkat
konsumsi saat di
Energi Protein Lemak KH rumah sakit yaitu
Implementa energi 71.40%,
(kkal) (gr) (gr) (gr)
si protein 84.81 %,
lemak 53.84%, KH
Asupan 1428 44.1 34.998 207.9
72.19% (katerogi
Kebutuhan 2000 52 65 288 kurang)
RS
Membeli NB.1.6 Tidak patuh
% Tingkat 71.40 84.81 53.84 72.19 makanan mengikuti
Penerimaan diluar rekomendasi gizi
Kategori Kurang Baik Kurang Kurang Rumah berkaitan dengan
Sakit kurangnya
pengetahuan
Kategori asupan makan : Baik > 80%Kurang < 80% tentang gizi dan
makanan yang
ditandai dengan
sering membeli
makanan di luar
selama dirawat
dirumah sakit

RIWAYAT PERSONAL
Sudah menderita Diabetes Melitus sejak 10 tahun
yang lalu, keseharian dibantu insulin.

5
Tidak pernah menjaga pola makan walau sudah tahu
menderita diabetes melitus.

Bekerja sebagai buruh pengrajin perhiasan sehingga


sering duduk dalam jangka waktu yang lama.

III. RENCANA INTERVENSI GIZI

1. Jenis Diet Nefropatik Diabetic + Jantung


2. Tujuan Diet - Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien
- Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Memberikan makanan tanpa memperberat kerja ginjal dan jantung
- Membantu meningkatkan asupan oral adekuat
- Membantu menormalkan nilai lab terkait gizi
3. Prinsip Diet - 3 J (tepat jenis, tepat jumlah, tepat jadwal)
- Natrium Rendah
- Kolesterol Rendah
- Protein Rendah
- Karbohidrat Rendah
4. Syarat Diet - Energi diberikan sebesar 2000 kkal
- Protein diberikan sebesar 52 gram
- Lemak diberikan sebesar 65 gram yang mana 10% berasal dari
lemak jenuh dan 15% lemak tidak jenuh.
- Karbohidrat diberikan sebesar 288 gram. Diutamakan bersumber
dari karbohidrat kompleks.
- Kalium sebesar 2.592 mg
- Serat diberikan >35 gram/ hari utamanya serat yang larut didalam
air untuk mencegah terjadinya konstipasi yang dapat memperburuk
kerja jantung disamping dapat membantu menurunkan kadar
kolesterol.
- Natrium 2000 mg /hari
- Vitamin A diberikan sebesar 522 mcg
- Vitamin C diberikan sebesar 64,8 mg

6
5. Kebutuhan BB : 70 kg
Gizi TB : 172 cm
BBI : 64,8 kg
IMT : 23,72 kg/m2 (Status Gizi Baik)
Energi : 30 x 64,8 = 1.944 kkal ≈ 2000 kkal
Protein : 0,8 x 64,8 = 51,84 gr = 10,6 % ≈ 52 gram
Lemak : 30 % x 1.944/9 = 64,8 gr ≈ 65 gram
KH : 59,3 % x 1.944/4 = 288,36 gr ≈ 288 gram
6. Implementasi Makanan diberikan dalam bentuk biasa yaitu nasi. Makanan utama 3
kali sehari dan snack 3 kali sehari , diberikan melalui oral karena
pasien dalam keadaan sadar.
7. Rencana Tempat : Kamar 4 Ruang Arjuna
Edukasi Waktu : 10.30 wita
Konseling Metode : Ceramah
Gizi Sasaran : Pasien dan Keluarga
1. Diabetes Melitus, CKD,CAD,CHD, Pneumonia
Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis
serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di
atas nilai normal. Dapat disebabkan karena kelebihan berat badan,
atau akibat rusaknya sel-sel beta pancreas. Diabetes yang tidak
dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang
membahayakan nyawa penderita.
Penyakit ginjal kronis (PGK) atau CKD adalah kondisi saat
fungsi ginjal menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal.
Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan
laju penyaringan atau filtrasi ginjal selama 3 bulan atau lebih.
CAD adalah singkatan dari Coronary Artery Disease, yaitu
kelainan pada pembuluh darah arteri koroner pada jantung. Pembuluh
darah arteri koroner adalah pembuluh darah yang memasok aliran
darah ke otot-otot jantung, membawa oksigen dan juga zat-zat lain
yang dibutuhkan untuk metabolisme sel-sel otot jantung sehingga
dapat berfungsi normal.

7
Penyakit Jantung Koroner (CHF) pada mulanya disebabkan oleh
penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung
(pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai
proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan
darah
Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah
adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-
kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada penderita
pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung
saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan
dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya, penderita mengalami sesak
napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.
2. Diet DM Nefropati
Diabetes Melitus jika tidak ditangai dengan baik dapat
menyebabkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh,
diantaranya ginjal. Manifestasi lanjut dari kelainan ginjal pada
Diabetes Melitus adalah Nefropati Diabetes
Pengaturan makan untuk penyakit Diabetes Mellitus dengan
Nefropati bertujuan untuk mempertahankan status gizi optimal dan
memperlambat laju kerusakan ginjal. Energy yang diberikan yaitu
25-30 kkal/kg BB, protein rendah yaitu 0,8 gr/kg BB supaya tidak
memberatkan kerja ginjal. Namun jumlah kebutuhan protein
disesuaikan dengan kondisi pasien, dan 65% protein dari sumber
yang bernilai biologis tinggi. Karbohidrat cukup dan lemak sedang,
yaitu 20-25% dari kebutuhan energi.
Makanan Yang Dianjurkan
KH kompleks : Beras, Ubi,Singkong, Kentang, Roti Tawar.
Protein Telur, Daging, Ayam, Ikan,Telur, Susu dan hasil olahannya.
Sayuran rendah kalium Kangkung, Sawi, Wortel. Buah Rendah
Kalium :Jambu, Semangka,Mangga, Melon, Nangka,Pir, Salak.

8
Makanan Yang Tidak Dianjurkan
Sb Karbohidrat tinggi natrium : cake, biskuit, krackers.
Dendeng, ikan asin, makanan kaleng. Semua jenis kacang-kacangan
dan hasilnya. Sayuran Tinggi Kalium:Tomat, Kol, Bayam, Buncis,
Buah Tinggi Kalium:Anggur, Arbei, Pisang, Pepaya,Jeruk.
3. Makan dengan 3J
Tepat Jumlah
Jumlah makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan
kebutuhanEnergi dan zat gizi pasien.
Tepat Jenis
Jenis bahan makanan yang diberikan sesuai dengan bahan
makananyang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan.
Tepat Jadwal
Waktu makan pasien harus teratur (Interval makan tiap 3 jam)
Waktu Makan Jadwal
Makan Pagi 06.00
Snack Pagi 09.00 – 10.00
Makan Siang 12.00 – 13.00
Snack Siang 15.00 –16.00
Makan Malam 18.00 –19.00
Snack Malam 21.00 –24.00
4. Diet Jantung
Tujuan Diet :
- Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja
jantung2.
- Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk3.
- Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air
Syarat Diet :
- Energi cukup, umtuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal.
- Protein cukup, yaitu 0.8 g/kg BB
- Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total.

9
- Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
- Vitamin dan mineral cukup
- Garam rendah, 2-3 gr/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
- Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
- Serat cukup untuk menghindari konstipasi
- Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan
dalam porsi kecil
- Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat
diberikan tambahan berupamakanan enteral, parenteral, atau
suplemen gizi
Makanan Yang Dianjurkan
Beras ditim atau disaring, roti,mi, kentang, makaroni,
biskuit,tepung beras/terigu/saguaren/sagu Daging sapi, ayam
denganlemak rendah, ikan, telur, susurendah lemak dalam
jumlahyang telah ditentukan. Sayuran yang tidak mengandung gas,
seperti: kangkung,wortel, , labu siam.
Makanan Yang Tidak Dianjurkan
Makanan yang mengandung gas atau alkohol, seperti
obi,singkong, tape singkong, dan tape ketan. Daging sapi dan ayam
yang berlemak : gajih, sosis, ham,hati, limpa, babat, otak,kepiting dan
kerang-kerangan,keju dan susu fullcream. Kacang Kacangan
mengandung lemak cukup tinggi seperti kacang tanah,kacang mete,
dan kacang bogor. Semua sayuran yang mengandung gas, seperti :
kol,kembang kol, lobak, sawi dan nangka muda. Buah-buahan segar
yang mengandung alkohol atau gas,seperti: durian dan Nangka
matang. Teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan
alcohol.

10
IV. MONITORING EVALUASI DAN KONSULTASI GIZI
MONITORING DAN EVALUASI GIZI RENCANA
1. Asupan TINDAK
LANJUT
Energi Protein Lemak KH
Implementasi (kkal) (gr) (gr) (gr) Konsultasi Gizi

Asupan 1199.6 45.7 43.9 165.22 Konsultasi yang

Kebutuhan 2000 52 65 288 diberikan yaitu:


RS a. Mengenai Diabetes
% Tingkat 59.98 87.88 67.54 57.37 Melitus,
Penerimaan CKD,CAD,CHD,
Kategori Kurang Baik Kurang Kurang Pneumonia, mulai
Kategori asupan makan: dari pengertian,
Baik > 80% penyebab, dan
Kurang < 80% terapi diet untuk
2. Biokimia DM Nefrotik dan
Monitoring biokimia tidak dapat dilakukan karena Diet Jantung
tidak ada hasil pemeriksaan laboratorium terbaru. b. Pasien tidak
3. Fisik/Klinis diperkenankan
Kondisi tubuh yang lemas sudah mulai berkurang, rasa mengonsumsi
sesak sudah mulai menghilang. makanan
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket diluar
Nadi (x/menit) 80 60-100 Normal makanan yang
o o o
Suhu Badan ( C) 36.5 C 36-37 C Normal diberikan
Tekanan Darah <120/<80 Normal
110/80 pihak RS
(mmHg)
c. Peningkatan
Respirasi 20 20 Normal
pengetahuan
(x/menit)
pasien dan
4. Pembahasan Kasus
penjaga pasien
Bapak NGD 49 tahun dengan diagnose Diabetes Melitus
terhadap
Tipe II + Congestive Heart Failure + Coronary Artery Disease
makanan yang
+ Pneumonia + Chronic kidney disease. Sebelum masuk
dianjurkan dan
rumah sakit, tingkat konsumsi pasien tergolong baik untuk
tidak

11
lemak 91.56 % dan karbohidrat 83.98 % dengan presentase dianjurkan
>80% Sedangkan untuk energi dan protein masih kurang untuk pasien
yakni hanya 71.43% dan 44.80 %. dengan
Setelah pasien masuk rumah sakit, tingkat konsumsi penyakit DM
mengalami penurunan dengan presentase <80% yaitu tingkat Nefrotik dan
konsumsi energi sebesar 71.40%, tingkat konsumsi protein Jantung
sebesar 84.81 %, tingkat konsumsi lemak sebesar 53.84%, dan
tingkat konsumsi karbohidrat sebesar 72.19%. Penurunan
tingkat konsumsi pasien karena menurunnya nafsu makan
pasien dan mual yang di alami pasien.
Setelah dilakukan monitoring dan evaluasi hasil recall
dirumah sakit terjadi peningkatan konsumsi protein dan lemak
sebesar tingkat konsumsi protein sebesar 59.98%, tingkat
konsumsi lemak sebesar 87.88 % . Sedangkan penurunan
konsumsi energi dan karbohidrat masing - masing menjadi
67.54% dan 57.37 %. Saat monitoring tidak ada hasil
laboratorium terbaru sehingga biokimia tidak dapat di
monitoring.
Pasien diberikan konseling tentang Diabetes Melitus,
CKD,CAD,CHD, Pneumonia, 3 J dan Diet Penyakitnya
diharapkan agar pasien mengatahui dan memahami tentang
makanan bergizi sehingga mampu menerapkan pola hidup
sehat.

Gianyar, Oktober 2019


Pembimbing Kasus

Sang Ayu Nyoman Suastini, S.Gz


NIP. 197701232000032003

12

Anda mungkin juga menyukai