Laporan Studi Harian 1 Interna CKD DM Cad CHD
Laporan Studi Harian 1 Interna CKD DM Cad CHD
Oleh :
IDENTIFIKASI
DIAGNOSE GIZI
PENGKAJIAN DATA MASALAH
PES
ANTROPOMETRI
BB : 70 kg
TB : 172 cm
BBI : 64,8 kg
IMT : 23,72 kg/m2 (Status Gizi Baik)
BIOKIMIA/LABORATORIUM : Perubahan NC.2.2 Perubahan
nilai lab nilai laboratorium
Param Hasil Satuan Standar Ket. terkait gizi
eter terkait gizi
Hb 9.5 g/dL 11-16 Rendah berkaitan dengan
keadaan patologis
2
Kreati 2.54 mg/dl 0.7-1.2 Tinggi pasien ditandai
nin dengan rendahnya
GDS 186 mg/dl 80-120 Tinggi kadar Hb 8.1 g/dL,
WBC 15.81 103/uL 4-10 Tinggi Tingginya
Kreatinin 2.54
Sumber rekam medis pasien, 2019
mg/dL, GDS 186
mg/dL, WBC 15.81
103/uL.
FISIK/KLINIS
1. Fisik
Kesadaran CM (Compos mentis), sesak.
Kondisi badan lemas.
2. Klinis
Pemeriksa Hasil Nilai Ket
an Normal
RIWAYAT GIZI
1. Pola Makan pasien sebelum MRS :
Makan tidak teratur kadang, porsi besar
kadang hanya sekali makan dalam sehari.
1 porsi @200 gr
Mengkonsumsi jagung rebus 1x @100
gram
Roti 2 lembar 1x sehari @80 gram
Tempe/tahu 1x sehari @50 gram
Pepes Pindang 2x sehari
Biasa mengkonsumsi sawi,kol, kacang
Panjang, tauge, labu siam
3
Menyukai makanan dengan cita rasa
pedas
1503,36 kkal
Akt fisik = 30% x 1503,36 = 451.01 kkal
= 1954.37 kkal
SDA =10% x 1954.37 = 195.44 kkal
= 1954.37 kkal
4
Kebutuhan Lemak
25 % x 1954.37 kkal = 54.29 gram
9
Kebutuhan Karbohidrat
60 % x 1954.37 kkal = 293.16 gram
4
RIWAYAT PERSONAL
Sudah menderita Diabetes Melitus sejak 10 tahun
yang lalu, keseharian dibantu insulin.
5
Tidak pernah menjaga pola makan walau sudah tahu
menderita diabetes melitus.
6
5. Kebutuhan BB : 70 kg
Gizi TB : 172 cm
BBI : 64,8 kg
IMT : 23,72 kg/m2 (Status Gizi Baik)
Energi : 30 x 64,8 = 1.944 kkal ≈ 2000 kkal
Protein : 0,8 x 64,8 = 51,84 gr = 10,6 % ≈ 52 gram
Lemak : 30 % x 1.944/9 = 64,8 gr ≈ 65 gram
KH : 59,3 % x 1.944/4 = 288,36 gr ≈ 288 gram
6. Implementasi Makanan diberikan dalam bentuk biasa yaitu nasi. Makanan utama 3
kali sehari dan snack 3 kali sehari , diberikan melalui oral karena
pasien dalam keadaan sadar.
7. Rencana Tempat : Kamar 4 Ruang Arjuna
Edukasi Waktu : 10.30 wita
Konseling Metode : Ceramah
Gizi Sasaran : Pasien dan Keluarga
1. Diabetes Melitus, CKD,CAD,CHD, Pneumonia
Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis
serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di
atas nilai normal. Dapat disebabkan karena kelebihan berat badan,
atau akibat rusaknya sel-sel beta pancreas. Diabetes yang tidak
dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang
membahayakan nyawa penderita.
Penyakit ginjal kronis (PGK) atau CKD adalah kondisi saat
fungsi ginjal menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal.
Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan
laju penyaringan atau filtrasi ginjal selama 3 bulan atau lebih.
CAD adalah singkatan dari Coronary Artery Disease, yaitu
kelainan pada pembuluh darah arteri koroner pada jantung. Pembuluh
darah arteri koroner adalah pembuluh darah yang memasok aliran
darah ke otot-otot jantung, membawa oksigen dan juga zat-zat lain
yang dibutuhkan untuk metabolisme sel-sel otot jantung sehingga
dapat berfungsi normal.
7
Penyakit Jantung Koroner (CHF) pada mulanya disebabkan oleh
penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung
(pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai
proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan
darah
Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah
adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-
kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada penderita
pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung
saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan
dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya, penderita mengalami sesak
napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.
2. Diet DM Nefropati
Diabetes Melitus jika tidak ditangai dengan baik dapat
menyebabkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh,
diantaranya ginjal. Manifestasi lanjut dari kelainan ginjal pada
Diabetes Melitus adalah Nefropati Diabetes
Pengaturan makan untuk penyakit Diabetes Mellitus dengan
Nefropati bertujuan untuk mempertahankan status gizi optimal dan
memperlambat laju kerusakan ginjal. Energy yang diberikan yaitu
25-30 kkal/kg BB, protein rendah yaitu 0,8 gr/kg BB supaya tidak
memberatkan kerja ginjal. Namun jumlah kebutuhan protein
disesuaikan dengan kondisi pasien, dan 65% protein dari sumber
yang bernilai biologis tinggi. Karbohidrat cukup dan lemak sedang,
yaitu 20-25% dari kebutuhan energi.
Makanan Yang Dianjurkan
KH kompleks : Beras, Ubi,Singkong, Kentang, Roti Tawar.
Protein Telur, Daging, Ayam, Ikan,Telur, Susu dan hasil olahannya.
Sayuran rendah kalium Kangkung, Sawi, Wortel. Buah Rendah
Kalium :Jambu, Semangka,Mangga, Melon, Nangka,Pir, Salak.
8
Makanan Yang Tidak Dianjurkan
Sb Karbohidrat tinggi natrium : cake, biskuit, krackers.
Dendeng, ikan asin, makanan kaleng. Semua jenis kacang-kacangan
dan hasilnya. Sayuran Tinggi Kalium:Tomat, Kol, Bayam, Buncis,
Buah Tinggi Kalium:Anggur, Arbei, Pisang, Pepaya,Jeruk.
3. Makan dengan 3J
Tepat Jumlah
Jumlah makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan
kebutuhanEnergi dan zat gizi pasien.
Tepat Jenis
Jenis bahan makanan yang diberikan sesuai dengan bahan
makananyang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan.
Tepat Jadwal
Waktu makan pasien harus teratur (Interval makan tiap 3 jam)
Waktu Makan Jadwal
Makan Pagi 06.00
Snack Pagi 09.00 – 10.00
Makan Siang 12.00 – 13.00
Snack Siang 15.00 –16.00
Makan Malam 18.00 –19.00
Snack Malam 21.00 –24.00
4. Diet Jantung
Tujuan Diet :
- Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja
jantung2.
- Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk3.
- Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air
Syarat Diet :
- Energi cukup, umtuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal.
- Protein cukup, yaitu 0.8 g/kg BB
- Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total.
9
- Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
- Vitamin dan mineral cukup
- Garam rendah, 2-3 gr/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
- Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
- Serat cukup untuk menghindari konstipasi
- Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan
dalam porsi kecil
- Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat
diberikan tambahan berupamakanan enteral, parenteral, atau
suplemen gizi
Makanan Yang Dianjurkan
Beras ditim atau disaring, roti,mi, kentang, makaroni,
biskuit,tepung beras/terigu/saguaren/sagu Daging sapi, ayam
denganlemak rendah, ikan, telur, susurendah lemak dalam
jumlahyang telah ditentukan. Sayuran yang tidak mengandung gas,
seperti: kangkung,wortel, , labu siam.
Makanan Yang Tidak Dianjurkan
Makanan yang mengandung gas atau alkohol, seperti
obi,singkong, tape singkong, dan tape ketan. Daging sapi dan ayam
yang berlemak : gajih, sosis, ham,hati, limpa, babat, otak,kepiting dan
kerang-kerangan,keju dan susu fullcream. Kacang Kacangan
mengandung lemak cukup tinggi seperti kacang tanah,kacang mete,
dan kacang bogor. Semua sayuran yang mengandung gas, seperti :
kol,kembang kol, lobak, sawi dan nangka muda. Buah-buahan segar
yang mengandung alkohol atau gas,seperti: durian dan Nangka
matang. Teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan
alcohol.
10
IV. MONITORING EVALUASI DAN KONSULTASI GIZI
MONITORING DAN EVALUASI GIZI RENCANA
1. Asupan TINDAK
LANJUT
Energi Protein Lemak KH
Implementasi (kkal) (gr) (gr) (gr) Konsultasi Gizi
11
lemak 91.56 % dan karbohidrat 83.98 % dengan presentase dianjurkan
>80% Sedangkan untuk energi dan protein masih kurang untuk pasien
yakni hanya 71.43% dan 44.80 %. dengan
Setelah pasien masuk rumah sakit, tingkat konsumsi penyakit DM
mengalami penurunan dengan presentase <80% yaitu tingkat Nefrotik dan
konsumsi energi sebesar 71.40%, tingkat konsumsi protein Jantung
sebesar 84.81 %, tingkat konsumsi lemak sebesar 53.84%, dan
tingkat konsumsi karbohidrat sebesar 72.19%. Penurunan
tingkat konsumsi pasien karena menurunnya nafsu makan
pasien dan mual yang di alami pasien.
Setelah dilakukan monitoring dan evaluasi hasil recall
dirumah sakit terjadi peningkatan konsumsi protein dan lemak
sebesar tingkat konsumsi protein sebesar 59.98%, tingkat
konsumsi lemak sebesar 87.88 % . Sedangkan penurunan
konsumsi energi dan karbohidrat masing - masing menjadi
67.54% dan 57.37 %. Saat monitoring tidak ada hasil
laboratorium terbaru sehingga biokimia tidak dapat di
monitoring.
Pasien diberikan konseling tentang Diabetes Melitus,
CKD,CAD,CHD, Pneumonia, 3 J dan Diet Penyakitnya
diharapkan agar pasien mengatahui dan memahami tentang
makanan bergizi sehingga mampu menerapkan pola hidup
sehat.
12