Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan

pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mencari

hubungan antar 2 variabel. Penelitian dengan pendekatan cross sectional

merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengukur variabel

penelitian dalam sekali waktu atau pada saat bersamaan.pada penelitian

ini , untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup

penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah puskesmas tanjung buntung

dikota Batam pada tahun 2019.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang meliputi objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari (Nursalam ,2009).

3.2.1.1 Populasi Target.

Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran akhir

penerapan hasil penelitian (Notoatmojo,2010). Populasi

target dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang

didiagnosa diabetes mellitus tipe 2 di kota Batam Pada

tahun 2019.
3.2.1.2 Populasi Terjangkau.

Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target

dapat dijangkau oleh peneliti (Notoatmodjo,2010).

Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah seluruh

penderita yang terdiagnosa Diabetes Mellitus tipe 2 di

wilayah puskesmas tanjung buntung kota Batam pada

tahun 2019.

3.2.2 Sampel

3.2.2.1 Kriteria inklusi dan ekslusi

1. Kiteria sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih

dengan cara tertentu sehingga dapat mewakili

seluruh populasi.penentuan kriteria sampel sangat

membantu peneliti untuk mengurangi hasil

penelitian.(Nursalam, 2009). Kriteria dalam

penelitian ini meliputi kriteria inklusi dan ekslusi.

A. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

a) Responden didiagnosa Dm tipe 2.

b) Dapat berkomunikasi verbal dengan baik.

c) Mampu membaca, menulis, dan berbahasa

indonesia.

d) Usia berkisar 38 tahun hingga 60 tahun.

e) Bersedia menjadi responden penelitian.


B. Kriteria ekslusi adalah menghilangkan subjek

penelitian karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian (Sastroasmoro,2010). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah :

a. penderita DM tipe 2 yang mengalami

masalah kesehatan yang mendadak seperti

pusing, letih dan lemah dan ada masalah lain

yang tidak memungkinkan untuk jadi

responden.

3.2.2.2. Besar Sampel

Rumus besar sampel menggunakan cross sectional

sebagai berikut :

di mana :

n = Besar sampel minimum

N = Jumlah populasi

d = Derajat akurasi (presisi) yang di inginkan.


Diketahui Jumlah Populasi = 50
Derajat akurasi (presisi) yang di inginkan. = 5% = 0.05

= 44

Hasil yang diperoleh dari perhitungan rumus diatas dengan

tingkat kelonggaran sebesar 5% yaitu jumlah minimal sampel

pada penelitian ini adalah 44 pasien yang menderita Diabetes

mellitus tipe 2.

3.2.2.3 Penarikan Sampel


Teknik sampling yang digunakan adalah non

probability sampling dengan pengambilan sampel

menggunakan pendekatan secara purposive sampling.

Purposive Sampling Merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang

peneliti kehendaki sesuai kriteria inklusi

(setiadi,2007)sampel yang diambil dalam penelitian

ini harus memenuhi kriteria inklusi yaitu,responden

didiagnosa DM tipe 2, dapat komunikasi verbal

dengan baik, mampu membaca dan menulis serta

bersedia menjadi responden.sedangkan kriteria

ekslusi penderita DM tipe 2 yang mengalami masalah

kesehatan yang mendadak seperti pusing, letih dan

lemah dan ada masalah lain yang tidak

memungkinkan untuk jadi responden. Pada Penelitian

ini dilaksanakan di UPT Puskesmas Tanjung Buntung

dengan rata-rata 20 pasien pada satu bulan terakhir

3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT Puskesmaa Tanjung

Buntung , bengkong.Waktu penelitian pada tanggal

14- 26 januari 2019.

3.4 Variabel Penelitian


Variabel dalam penelitian ini adalah Efikasi Diri sebagai Variabel

Bebas (independen) dan kualitas hidup sebagai variabel

terikat( dependen).

3.5 Definisi operasional

VARI DEFINISI DEFINISI PARAMETE ALAT CARA S HASIL


ABEL KONSEP OPERASIONA R/ UKUR UKUR K UKUR
L INDIKATOR A
L
A

Suatu Indikator
Efikasi efikasi diri Kuesio Pengisi ordinal 1= rendah
keyakinan Efikasi diri :
diri pada ner an jika skor ≤
dalam diri 1. Level
dasarnya kuesion nilai median
pasien diabetes a. Meyaki
adalah hasil er
mellitus tipe 2 ni
proses
terhadap untuk
kognitif 2= tinggi
kemampuan berhasil
berupa jika skor ≥
melakukan self- menyel
keputusan, nilai median
management esaikan
keyakinan,
dan mampu tugas
atau
menghadapi b. Dapat
penghargaan
berbagai menyel
tentang
masalah selama esaikan
sejauh mana
pelaksanaan pengob
individu
tindakan atan.
memperkirak
sehingga 2. Generalisas
an
mencapai level i
kemampuan
( tingkatan), a. Mempu
dirinya
strength(kekuat nyai
dalam
an), generality keyakin
melaksanaka
(general). Yang an
n tugas atau
diinginkan oleh untuk
tindakan
penderita dm . menyel
tertentu yang
di wilayah esaikan
diperlukan
puskesmas permas
untuk tanjung buntung alahan
mencapai dikota batam dalam
hasil yang tahun 2019. segala
diinginkan. Dikatakan kondisi
(Ghufroon,et efikasi diri b. Bisa
al , 2010) tinggi jika hasil beradap
skor ≥ nilai tasi
median dan dalam
dikatakan segala
efikasi diri situasi
rendah jika 3. Strength
hasil skor a. Mempu
nyai
≤ nilai median
kekuata
n untuk
menyel
esaikan
pengob
atan
hingga
selesai
b. Dapat
mengha
dapi
setiap
persoal
an
dengan
ulet.
Kualit Kualitas Persepsi  Dimensi Kuesio Pengisi ordinal 1= buruk
as hidup individu kesehata ner an jika skor ≤
hidup didefinisikan penderita n fisik Kuesio nilai
sebagai diabetes  Dimensi ner median
persepsi mellitus yang kesejaht
2= baik jika
individu dari ditinjau dari eraan
skor ≥ nilai
konteks budaya, psikolog
posisi median
sistem nilai is
mereka
tempat tinggal ,  Dimensi
dalam hubungan hubunga
kehidupan kesenangan, n sosial.
dalam dan perhatian  Dimensi
konteks penderita DM hubunga
budaya tipe 2 yang n dengan
dansistem mencakup lingkung
nilai kesehatan fisik, an.
psikologis, (WHOQ
di mana
sosial, dan OL,grou
mereka
lingkungan. p Dalam
tinggal dan
di wilayah Lopez
dalam
puskesmas and
hubungannya
tanjung Snyder,2
dengan
buntung dikota 004)
tujuan
batam tahun
mereka,
2019.
Dikatakan
harapan ,
kualitas hidup
standar dan
baik jika hasil
kekhawatiran
skor ≥ nilai
(WHO,
median dan
1996)
dikatakan
kualitas hidup
tidak baik jika
hasil skor

≤ nilai median.

3.6 Alat Pengumpulan Data


3.6.1 Kuesioner karakteristik demografi responden.

Kuesioner karakteristik demografi responden terdiri dari nama,

usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama menderita DM,

Alamat.

3.6.2 Kuesioner efikasi diri

Efikasi diri diukur dengan kuesioner efikasi diri Digunakan

sebagai instrumen untuk mengidentifikasi efikasi diri pasien

Diabetes Mellitus Tipe . penilaian jawaban berdasarkan 5 point

likert.kuesioner terdiri dari 15 butir pertanyaan dengan total skor

minimal 15 dan maksimal 75. Mencakup lima subkala, yaitu:

keyakinan dalam pengecekan kadar gula darah, kemampuan

aktivitas fisik, pengaturan pola makan, perawatan dan pengobatan.

Tabel 3.6.2 kisi-kisi kuesioner efikasi diri


Komponen Nomor Butir Pertanyaan Total

Favourable Unfavourable
Diet 4,5,6,7,8,9,10 7

Aktifitas fisik 11,12 2

Pengecekkan glukosa darah 1,2,3 3

Pengobatan 14,15 2

Perawatan 13 1

Total 15

Berdasarkan tabel 3.6.2 diatas, seluruh dari pernyataan dari kuesioner

efikasi diri bersifat positif ( Favourable) sehingga skor 1 untuk sangat

tidak mampu, skor 2 untuk tidak mampu, skor 3 untuk kurang

mampu, skor 4 untuk mampu, skor 5 untuk sangat mampu.

3.6.3 Kuesioner kualitas hidup

Kualitas hdiup diukur menggunakan kuesioner diabetes digunakan

sebagai instrumen untuk menilai kualitas hidup pada pasien Diabetes

Meliitus Tipe 2. Penilaian jawaban berdasarkan 5 point likert.

Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan dengan total skor minimal 20

dan maksimal 100.

3.7 Pengolahan Data dan Analisis Data


Pengolahan Data Setelah data terkumpul kemudian dilakukan
pengolahan data.Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:
a) Editing
Editing dilakukan untuk memeriksa kelengkapan data,
kesinambungan data, dan keseragaman data. Dilakukan dengan
mengoreksi data yang diperoleh meliputi kebenaran pengisian,
kelengkapan, dan kecocokan data yang dihasilkan. Editing
langsung dilakukan setelah responden selesai mengisi kuesioner.

b) Tabulating
Data mentah (raw data) akan dilakukan pemetaan data (array
data), kemudian menyusun dalam bentuk tabel distribusi dan
hasil pengkodean dimasukkan ke dalam tabel dilakukan secara
manual.
c) Entry Data
Proses memasukkan data ke dalam paket program komputer
untuk selanjutnya dianalisis. Peneliti melakukan entry data jika
sudah yakin bahwa data yang ada sudah benar, baik dari
kelengkapan maupun pengkodeannya.
d) Penyajian Data
Setelah data diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel agar
memudahkan pembaca. Data tersebut disajikan dalam bentuk
narasi.

3.8 Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dimasukkan untuk mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variabel penelitian. Analisis data

numerik (efikasi diri, kualitas hidup, usia, lama menderita DM)

digunakan nilai
mean, median, standar deviasi, minimal dan maksimal dengan

interval kepercayaan 95%. Pada data numerik dilakukan uji

normalitas dengan menggunakan Saphiro-Wilk dengan p value >

0,05. Hasil uji normalitas didapatkan untuk efikasi diri, kualitas

hidup, dan usia terdistribusi normal, sementara lama menderita

DM tidak terdistribusi normal.Analisis data kategorik (jenis

kelamin,usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, lama menderita )

dijelaskan dengan frekuensi dan persentase masing-masing

variabel. Penyajian masing- masing variabel dengan

menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang

diperoleh.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesis

penelitian. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji korelasi

Pearson karena variabel efikasi diri dan variabel kualitas

hidup terdistribusi norma.

3.9 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu

adanya rekomendasi dari pihak lain dengan mengajukan

permohonan izizn kepada instansi tempat penelitian, dalam hal ini

puskesmas tanjung buntung di kota batam setelah mendapatkan


persetujuan baru dilakukan penelitian dengan menekankan masalah

etika yang meliputi :

a. Informed concent.

b. Anonymity.

c. Confidentiality.

Anda mungkin juga menyukai