Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Bapak Agung
Tri Putranto yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah dan kepada pihak-pihak yang sudah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
09 Mei 2019
Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan
yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara pelaksanaannya, yang
dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi menurut
Hadar Nawawi (2005 ; 148-149), adalah perencanaan berskala besar disebut perencanaan
strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh disebut isi, dan
ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi keputusan yang bersifat mendasar dan
prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif disebut misi dalam
usaha menghasilkan sesuatu perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan
atau jasa serta pelayanan yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan disebut tujuan strategis dan berbagai sasaran tujuan operasional
organisasi komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur unsurnya yang
terdiri dari visi, misi, tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Model dan proses dari manajemen strategi?
2. Apa visi, misi, dan Tujuan yang ada dalam manajemen strategi?
3. Analisis lingkungan
C. Tujuan Penulisan
1. Mengatahui model dan proses dari manajemen strategi.
2. Mengetahui visi, misi, dan tujuan yang ada dalam manajemen startegi.
3. Penjelasan analisis lingkungan eksternal
BAB II
ISI
A. Model Proses Manajemen Strategi
C. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan internal dan eksternal sering dikenal pula dengan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity and Threat). Analisis ini digunakan untuk memahami
kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan hambatan),
sehingga dapat diperoleh posisi suatu organisasi atau isu dalam kontek dan konten yang
diemban. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan elemen-elemen yang
dimiliki oleh suatu organisasi baik itu sumberdaya, sumber dana maupun manusianya.
Faktor Eksternal adalah faktor yang tidak dimiliki oleh organisasi atau dengan kata lain
merupakan sesuatu yang berujud peluang dan hambatan dari luar, karena berada di luar
dan dimiliki oleh organisasi atau sistem lain (Max and Majluf, 1991; Hill and Jones,
1992; Rangkuti, 1999).
Analisis SWOT harus mengacu pada visi dan misi organisasi sebagai pengarah dan
penentu. Elemen-elemen internal, sebagai contoh pada pengembangan pariwisata lebih
umum disebut sebagai komponen pariwisata yang dimiliki dianalisis kekuatan (strength)
dan kelemahannya (weaknesses) berdasarkan atas tolok ukur yang diturunkan dari misi
yang harus dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata. Dengan demikian komponen yang akan
dianalisis antara lain komponen produk (objek daya tarik wisata, fasilitas dan
infrastruktur), manajemen, kelembagaan, sumberdaya manusia, promosi dan pemasaran,
serta dampak lingkungan. Analisis terhadap faktor eksternal juga didasarkan oleh tolok
ukur yang diturunkan dari misi yang diemban oleh Pariwisata. Peluang (opportunities)
dan hambatan (threats) merupakan keluaran dari analisis faktor eksternal. Hasil analisis
yang mampu memberikan indikasi manfaat optimal diukur dari tujuan yang akan dicapai,
akan merupakan tujuan analisis SWOT ini. Analisis mengenai faktor eksternal akan
memunculkan organisasi atau pihak lain yang merupakan mitra atau kompetitor.
Disamping menyangkut institusi atau organisasi lain, juga terhadap situasi dan kondisi
ekonomi, konstelasi politik, perubahan teknologi, pergeseran selera pasar, jaringan
informasi dan lain sebagainya.
1. Analisis Internal
Analisis internal merupakan analisis untuk melihat diri sendiri, merefleksi secara
kritis apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisis internal
memiliki elemen-elemen untuk melihat secara kritis mengenai :
a. Potensi sumberdaya apa saja, berapa jumlahnya dan bagaimana mutu atau
kualitasnya. Suatu organisasi memiliki sumberdaya yang terbatas, apalagi
organisasi publik yang seringkali harus sharing sumberdaya atau menggunakan
sumberdaya secara bersama.
b. Kemampuan sumberdana organisasi publik pada umumnya terbatas atau kurang
bila dibandingkan dengan tugas yang diemban dan tuntutan yang harus dipenuhi.
Oleh karena itu analisis kemampuan finansial ini penting untuk dikaji apakah
organisasi ini juga bisa menggalang dana langsung dari pengguna atau semua
tergantung pada anggaran yang telah ditetapkan oleh APBD.
c. Manusia atau personalia organisasi menduduki peringkat yang paling penting
dalarn organisasi. Ada istilah 'man behind the gun' akan sangat menentukan
keberhasilan menembak target dan memenuhi tujuan organisasi. Analisis ini tidak
mudah karena harus mengungkap kejujuran anggota untuk menilai diri sendiri.
d. Citra atau image yang dimiliki organisasi merupakan modal untuk melanjutkan
atau memperbaharui sehingga kekuatan yang tersembunyi akan terpancar keluar.
Organisasi yang memiliki citra kuat perlu melakukan konsolidasi dan introspeksi
dengan perkembangan dan perubahan lingkungan eksternal.
2. Analisis Eksternal
Analisis eksternal melihat peluang dan ancaman sebagai sesuatu yang datangnya dari
luar organisasi yang mesti disambut dengan Langkah strategis yang tepat dan cepat.
Analisis eksternal memiliki elemen-elemen :
a. Lingkungan eksternal yang di singkat PERT yaitu: Politik, Ekonomi. Sosial,
Teknologi, yang merupakan faktor makro dan trend makro yang tak hanya
mengenai organisasi, tetapi juga berlaku atau mempengaruhi tiap orang.
b. Lingkungan politik dapat dibaca misalnya perubahan menuju desentralisasi
sebagai peluang daerah untuk mengembangkan diri dan berperan lebih aktif bagi
perbaikan pembangunan daerah yang berkeadilan dan memenuhi kesejahteraan
rakyatnya dan berlangsung secara berkelanjutan. Ancaman juga bisa datang dari
kondisi politik dan keamanan yang tidak stabil, terutama daerah konflik atau
daerah perbatasan yang terkena dampak dengan kehadiran pengungsi dan adanya
gangguan kerawanan sosial.
c. Globalisasi ekonomi dapat bermata dua, bisa menjadi peluang dan ancaman.
Peluang bila dikaitkan dengan kemampuan organisasi untuk melakukan
perdagangan internasional maupun regional dalam kerangka fair trade. Namun
demikian akan menjadi ancaman dengan masuknya barang impor dari negara
tetangga yang lebih murah seperti dari Cina, Hongkong dan Malaysia yang
mempengaruhi keberadaan produk yang serupa di produksi oleh masyarakat.
d. Munculnya generasi baru bisa merombak berbagai tatanan sosial. Generasi baru
memiliki gaya dan selera yang dimanjakan dengan konsumerisme dan hedonisme.
Bila dilihat dari prospek yang positif dapat memberikan harapan bahwa tatanan
sosial yang berubah ini menuju pada demokrasi dengan peluang partisipasi yang
lebih besar.
e. Perkembangan teknologi yang teramat pesat dapat mempengaruhi konstelasi
lingkungan eksternal dari suatu organisasi. Perkembangan teknologi digital telah
membawa pada kecepatan berkomunikasi dan tampilan data yang lebih
meyakinkan, namun disisi lain terdapat kerawanan bila terjadi gangguan misalnya
serangan virus komputer.
f. Lingkungan tugas termasuk faktor trend yang berkait langsung dengan misi
organisasi yaitu: kompetisi, produk baru dan proses, perubahan kekuatan dan
kebutuhan stakeholder.
Kombinasi analisis lingkungan internal dan eksternal dilihat untuk dapat
melakukan benchmarking dan positioning. Suatu organisasi tidak berdiri sendiri,
tetapi memiliki mitra dan kompetitor yang menentukan eksistensi dan
perkembangannya apakah masih dibutuhkan dan berperan di masa depan. Dalam
memeriksa lingkungan dapat di capai beberapa manfaat :
a. Memberikan masukan tentang lingkungan kompetitif yang memberi informasi
strategi dan memberi panduan perumusan strategi.
b. Membuat ramalan perkembangan masa depan dalam lingkungan kompetitif.
c. Mengidentifikasikan dan mengkompermasikan kelemahan kompetitif yang
terbuka.
d. Menentukan kapan strategi tak lagi relevan dan tak dapat di pertahankan atau
di lanjutkan.
e. Memberi indikasi kapan dan bagaimana startegi harus di sesuaikan terhadap
lingkungan kompetitif yang berubah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen strategi adalah perencanaan berskala besar disebut perencanaan strategi yang
berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh disebut isi, dan ditetapkan sebagai
keputusan pimpinan tertinggi keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif disebut misi dalam usaha
menghasilkan sesuatu perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan atau jasa
serta pelayanan yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan
disebut tujuan strategis dan berbagai sasaran tujuan operasional organisasi komponen
pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur unsurnya yang terdiri dari visi, misi,
tujuan. Analisis lingkungan internal dan eksternal sering dikenal pula dengan analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat). Analisis ini digunakan untuk
memahami kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan
hambatan), sehingga dapat diperoleh posisi suatu organisasi atau isu dalam kontek dan
konten yang diemban.
Daftar Pustaka
https://materikita.com/pengertian-visi-misi-dan-tujuan/
https://www.academia.edu/17327365/IMPLEMENTASI_MANAJEMEN_STRATEGI_DALAM_ORGANISA
https://www.academia.edu/9892919/MAKALAH_IMPLEMENTASI_MANAJEMEN_STRATEGI