RADFORD)
Oleh:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
CHAPTER 1
BAGAIMANA KITA MEMBAHAS KOMUNIKASI SAAT INI : REZIM KOMUNIKASI
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Barnett Pearce, yang menyatakan apabila kita
menanyakan kepada 10 orang secara acak mengenai makna dari komunikasi, maka akan muncul jawaban
yang bermacam-macam sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki. Jawaban-
jawaban yang muncul tersebut memiliki pengertian-pengertian yang hampir mirip dan cenderung
memiliki inti yang sama, yakni Proses Pertukaran Ide. Komunikasi dalam hal ini dapat dimaknai sebagai
proses penyampaikan pesan kepada orang lain atau proses memahamkan orang lain akan pesan yang kita
sampaikan, dengan istilah-istilah yang acap kali kita gunakan yakni; Sender, Receiver, Encode &
Decode.
Pakar komunikasi James Carey (1992) berpendapat bahwa komunikasi adalah proses dimana pesan
ditranmisikan dan didistribusikan di udara untuk mengendalikan jarak & orang lain. Carey menambahkan
orientasi dasar kita pada komunikasi tetap berpijak pada akat dari pemikiran kita. Pandangan transmisi
menyediakan struktur semantik mendasar dari cerita yang disampaikan oleh pembicara bahasa Inggris
mengenai komunikasi, yakni Michael Reddy (1979)
Demi menjalin hubungan komunikasi dengan berbagai jenis individu, kemampuan keterampilan
dalam berkomunikasi yang baik tentunya akan sangat dibutuhkan oleh berbagai macam individu, terlebih
khusus bagi individu-individu yang menduduki jabatan yang tinggi. Dengan kemampuan keterampilan
komunikasi yang baik, akan menggiring kepada hubungan komunikasi yang baik pula.
REGIME OF COMMUNICATION
Lawrence Grossberg (1977) menggambarkan Regime of Communication sebagai “Kami hidup dalam
organisasi kekuatan diskursif & ideologis. Uraian ini mendeskripsikan mengenai pemaksaan dalam
berkomunikasi dengan cara-cara tertentu dan batas-batas yang di adakan sebagai aturan kita untuk
berbicara.
Michael Reddy (1979) mengatakan bahwa gagasan Conduit Metaphor yang bermakna Logika dari
kerangka kerja tertentu yang tidak mengacu pada sistem logis formal yang dikembangkan, melainkan
logika budaya yang diinformasikan oleh penggunaan bahasa Inggris. Hal ini merupakan logika yang
ditunjukkan karena ungkapan bahasa Inggris sehari-hari digunakan oleh individu guna menggambarkan
proses komunikasi. Reddy mengidentifikasi empat kategori yang merupakan kerangka utama dari
conduit metaphor:
• Fungsi bahasa seperti saluran, mentransfer pikiran secara fisik dari satu orang ke orang lain.
• Dalam menulis dan berbicara, orang memasukkan pikiran atau perasaan mereka menggunakan
kata-kata
• Penyempurnaan pentransferan kata yang terdapat pada pikiran atau perasaan dan
menyampaikannya kepada orang lain.
• Dalam mendengarkan atau membaca, akan menghasilkan sebuah pikiran dan perasaan dari kata-
kata.
Reddy (1979) menunjukkan bahwa "logika kerangka kerja berjalan seperti benang (pakaian) ke
beberapa arah melalui kain sintaksis dan semantik dari kebiasaan bicara kita. Hanya menyadari sesuatu
akan hal ini, sama sekali tidak akan mengubah situasi". Dalam hal ini kita perlu membuat refleksi tentang
bagaimana & mengapa kita menggunakan komunikasi sebagai subjek. Mengenai hal ini muncullah
STRUKTUR BUKU
Buku ini juga mengambil bahasan mengenai diskusi psikologi kognitif. Dengan alasan bahwa regime
of communication yang diartikulasikan sangat bergantung pada pandangan psikologis tentang manusia
itu sendiri dan dunia. Komunikasi dapat dimulai dalam pikiran pengirim dan berakhir di pikiran
penerima. Pembicaraan pikiran ini sangat bergantung pada wacana psikologis di mana mental proses
menentukan siapa kita dan apa yang kita lakukan. Wacana psikologi sebagai sumber daya dalam
membangun akun komunikasi diri sendiri.
Buku ini membahas sumber-sumber diskursif lain yang menjadi dasar bagi artikulasi dan pemahaman
kita tentang komunikasi. Pada pokok bahasan bab dua berfokus kepada laporan empiris dari pemahaman
manusia yang disediakan oleh John Locke (1690/1975). Pertimbangan Locke tentang bahasa dan
komunikasi adalah tangensial pada penjelasannya tentang gagasan, pengetahuan, dan pemahaman
manusia. Bagi Locke, semua komunikasi pada dasarnya tidaklah sempurna. Secara fundamental tidak
mungkin untuk mengkomunikasikan secara akurat ide-ide dalam pikiran satu orang untuk menstimulasi
ide yang sama persis dalam pikiran orang lain.
Pada bab selanjutnya, bab tiga, akan dikaji mengenai wacana ketidaksadaran seperti yang
diartikulasikan oleh tokoh-tokoh seperti Eduard von Hartmann, Frederick Myers, William James dan