Analisa Kegagalan Hati Nyayu Anisya
Analisa Kegagalan Hati Nyayu Anisya
NYAYU ANISYA
03051181621013
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
PENGUJIAN TIDAK MERUSAK
Pendahuluan
Pengujian tidak merusak (NDT) suatu aktivitas tes atau inspeksi terhadap
suatu benda untuk mengetahui adanya cacat,retak atau discontinuity lain tanpa
merusak benda yang di inspeksi. NDT biasanya digunakan dalam berbagai
kegiatan yang meliputi berbagai kegiatan industry seperti penerbangan, Turbin
gas mesin, Peroketan, Kontruksi, Struktur, Otomotif, Jembatan, Petambangan,
Kereta api inspeksi rel dan roda, Pemeliharaan dan Perbaikan. NDT dilakukan
paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi,
untuk menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap
fabrikasi. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua,
NDT dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu.
Adapun tujuan adanya aktivitas Non Destructive Test diantaranya sebagai berikut:
a. Untuk mendeteksi cacat diatas dan sedikit dibawah permukaan, dan didalam
suatu material untuk mengukur geometri benda
b. Untuk meyakinkan kehandalan produk material, mencegah terjadinya
kecelakaan, memberi keuntungan bagi pengguna, membantu dan meyakinkan
kesiapan operasi dalam merancang produk agar lebih baik
c. Dapat menemukan kegagalan parsial sebelum melampaui damage tolerance.
Dengan kata lain, setelah inspeksi selesai dilakukan maka material tersebut
masih dapat digunakan kembali apabila masih dalam batas standar yang
dilakukan dalam industri yang mengacu kepada standar nasional maupun
standar internasional.
Banyak metode yang dapat dilakukan pada pengujian tidak merusak ini
contohnya Pengujian dengan Penetrant, Pengujian Visual, Magnetic Particle
Testing, Eddy Current Testing, , Radiographic Testing, Ultrasonic Testing,
Accoustic Emission Testing, Leak Test, Proof test dan masih banyak lagi.
1. Pengujian dengan Penetrant (Penetrant Test)
Pembersihan awal
Pemberian cairan penetrant pada benda kerja yang telah dibersihkan bertujuan
agar cairan penetrant masuk kedalam crack pada benda kerja sehingga cacat pada
benda kerja dapat teramati setelah proses pengujian selesai. Kemudian tunggu
hingga benar-benar meresap setelah itu lanjut dengan pembersihan cairan
penetrant.
Aplikasi developer
Evaluasi
Crack bisa teridentifikasi dari perbedaan warna, biasanya warna merah akan
keluar dari dalam crack ketika setelah diangkat oleh developer. Bentuk crack
yang biasanya memanjang. Jika penerangan selama pengetesan kurang memadai
maka hal tersebut bisa menyebabkan indikasi crack tidak terbaca, tingkat
keterangan cahaya minimal adalah 100 fc. Apabila ada permukaan yang tidak
sempurna dari machining dan permukaan benda kerja yang kurang bersih bisa
menimbulkan indikasi palsu, pengalaman dan ketelitian sangat dibutuhkan dalam
pengetesan ini.
Contoh kasus visual test yaitu pada Pemeriksaan Sambungan Las Aluminium
Pada Struktur Kereta Api Ringan Dengan Metode Non-Destructive Test
(Soebagyo and Kusuma, 2019) Inspeksi visual dilakukan dengan melihat secara
langsung benda uji lasan tersebut. Setiap benda uji sambungan las telah diperiksa
secara visual terlebih dahulu guna memenuhi persyaratan dari american welding
society
(a) (b)
(c) (d)
Keterangan Gambar :
a. Feromagnetik adalah logam yang tertarik kuat pada magnet dan mudah di
magnetisasi. Contohnya besi, nikel dan kobalt.
b. Paramagnetik seperti stainless steel austenic tertarik lemah oleh medan
magnet dan tidak dapat dimagnetisasi.
c. Diamagnetik adalah logam sedikit ditolak oleh magnet dan tidak dapat
dimagnetisasi. Contohnya bismut, emas dan antimony
Eddy current testing adalah metode pengujian NDT atau non destruktif test
yang digunakan secara luas untuk memeriksa tubing pada heat exchanger,
pembangkit uap, kondensor, pendingin udara dan feedwater heaters. Eddy
current tubing merupakan cara yang paling efektif untuk menganalisa kondisi
dan masa aktif tabung khususnya pada industri pembangkit listrik, kimia, pupuk,
petrokimia dan pendingin udara. Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi
terjadinya korosi, retakan, erosi dan perubahan lainnya pada baigan permukaan
interior dan eksterior tabung. Pengujian ini merupakan metode inspeksi high
speed, salah satu kelebihan utamanya adalah dapat dilakukan melalui cat atau
lapisan material. Namun, Eddy Current testing hanya cocok dilakukan pada
material non ferro seperti baja tahan karat, tembaga dan titanium.
Kelebihan lain dari Eddy Current Testing yaitu mampu mendeteksi cacat
dengan cepat sehingga bisa langsung dilaporkan untuk dilakukan perbaikan
ataupun penggantian. Eddy Current Testing membutuhkan keahlian dan
peralatan khusus sehingga tidak sembarang orang bisa melakukannya karena
dibutuhkan pelatihan bersertifikat untuk dinyatakan layak.
6. Ultrasonic Testing
Ultrasonic Testing adalah salah satu pengujian NDT (non destructive test)
dengan teknik memberikan sebuah gelombang frekuensi tinggi kedalam material
benda uji guna mengukur sifat geometris danjasmani dari bahan. Pada lazimnya
frekuensi yang dipakai kisaran 1 MHz hingga dengan 10 MHz.
Jalannya ultrasound pada material yang bertolak belakang maka akanbertolak
belakang juga kecepatan yang bakal dihasilkan. Sedangkan gelombang ultrasonic
akan tidak jarang kali merayap melewati material dengan kecepatan tertentu dan
tidak pulang kecuali hits reflector. Reflector mendeteksi adanya retakan atau
cacat antara dua material yang berbeda. Gelombang suara yang berfrekuensi
tinggi bakal diterima oleh material setelah tersebut dipantulkan lagi dari
permukaan yang ada cacat, lantas energy suara yang dipantulkan diperlihatkan
terhadap waktu, dan divisualisasikan terhadap specimen. Yang didapatkan dari
gelombang suara tersebut diperlihatkan pada layar monitor dan terdeteksi ada
cacat atau bebas cacat pada bahan tersebut.
Acoustic emission (AE) adalah fenomena akustik yang sering terjadi sehari -
hari. AE didefinisikan sebagai keluarnya atau munculnya gelombang akustik
yang berada dalam range frekuensi 20 kHz-1MHz, dari suatu material ketika
material tersebut mengalami pembebanan atau stimulasi dari gangguan luar. AE
dihasilkan dari deformasi lokal, misalnya retakan yang mengakibatkan stress
lokal dan mengemisikan energi pulsa elastik yang yang akan merambat ke
seluruh interior material. Teknik AE berbeda dengan teknik ultrasonic atau
radiographic karena AE tidak membutuhkan energy dari luar.
( DESTRUCTIVE TEST )
Pendahuluan
Kekuatan tarik adalah kemampuan suatu bahan untuk menerima beban tanpa
terjadi kerusakan rusak, kekuatan tarik suatu bahan ditetapkan dengan membagi
gaya maksimum dengan luas penampang mula-mula sebelum terdeformasi.
Tensile Test adalah pengujian kekuatan suatu material dengan menarik suatu
bahan sampai putus. Pada tensile test suatu material akan mengalami kerusakan
karena tensile test adalah pengujian kekuatan material dengan menarik suatu
material sampai putus. Jadi material yang ditest kekuatannya akan rusak.
Gambar 1. Alat Uji Tarik
Pada pengujian ini kekuatan tekan dari material harus lebih besar, sehingga
pada saat pengujian material akan ditekan hingga hancur. Tujuan dari pengujian
ini yaitu untuk mengetahui seberapa kuat material jika ditekan nantinya. Cara
pengujiannya yaitu dengan menekan material dengan mesin yang gaya tekannya
lebih besar hingga hancur.
Uji bengkok ini merupakan alat uji yang sudah lama dipakai untuk industri.
Uji bengkok ini bertujuan untuk mengetahui apakan daya kekuatan material jika
dibengkokan akan bertahan lama atau tidak dan biasanya digunakan untuk
mengetes hasil dari pengelasan. Cara kerjanya yaitu dengan menekan bagian
samping material hingga bengkok sehingga menjadi lipetan dan hancur.
Jokosisworo, S., Yudo, H., Studi, P., Perkapalan, T., Teknik, F., Diponegoro, U.,
Testing, M.P., Trsting, U., Testing, E.C., Testing, A.E., Test, L., 2012.
Proses Pengujian Tidak Merusak. Kapal 4, 26–30.
https://doi.org/10.12777/kpl.4.1.26-30
Suharyadi, I., n.d. Metode High Frequency Electrical Resistance Welding Pada
Proses Pembuatan Pipa Baja Stkm 13B 12–22.
Wahyudi, M.T., No, A.D.B.L., 2015. MATA KULIAH TEORI NDT Disusun
Oleh : Hendri Budi Kurniyanto , S . ST ., MT . POLYTECHNIC
EDUCATION DEVELOPMENT PROJECT PROGRAM STUDI D4
TEKNIK PENGELASAN POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI
SURABAYA.