(RPP)
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Discovery learning peserta didik dapat menjelaskan tentang ciri-
ciri,klasifikasi dan manfaat dari Kingdom Protistaberdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-
hari. terampil dalam Penyajian data tentang kingdom fungi serta peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sekitar, berperilaku teliti,
tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi,
berperilaku berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktul:
Materi Konseptul :
KINGDOM PROTISTA
A. Pengertian Protista
Protista adalahkelompok makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri morfologi dan
fisiologi seperti tumbuhan, hewan, dan jamur. Sebagian anggota protista bersifat parasit
(merugikan) tetapi ada pula yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Protista pertama kali
diamati oleh John Hogg di tahun 1860-an sebagai bentuk uniseluler primitif dari keduanya
tanaman dan hewan. Pada saat itu, kerajaan ini dikenal sebagai 'Protoctista', yang secara harfiah
berarti makhluk pertama kali didirikan. Kemudian pada tahun 1866, istilah protista diciptakan
oleh Ernst Haeckel. Kerajaan protista milik domain Eukarya. Klasifikasi terakhir sedang
dilakukan oleh para ilmuwan di mana daftar organisme dilakukan secara hirarkis. Protista
memiliki Ciri-ciri yang berbeda yang membedakan mereka dari kerajaan lain.
Ciri-Ciri Protista
1. Protista sebagian besar uniseluler tetapi beberapa organisme multiseluler dan kolonial.
2. Kemungkinan Protista adalah hidup bebas atau parasit.
3. Protista memiliki Tipe respirasi aerobik dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
4. Protista adalah eukariota sejati dan bernukleus.
5. Protista memiliki (9 +2) pengaturan flagela dan memiliki organel bermembran.
6. Protista bereproduksi secara seksual (syngamy) dan aseksual.
7. Protista dikelompokkan menjadi 3 kategori: seperti binatang (protozoa), seperti jamur, dan
seperti tanaman.
8. Menurut kategori, Protista memiliki modus yang berbeda dalam mendapatkan makanan,
seperti heterotrof atau autotrof.
9. Protista seperti Tanaman (ganggang) memiliki klorofil dan pigmen aksesori, bernama
xanthophylls, phycobilins, dan karoten.
Protista (Yunani, protos = pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau paling
sederhana. Sebagai organisme eukariotik, Protista memiliki membran inti sel. Kajian evolusi
menyatakan bahwa Protista merupakan organisme eukariotik yang paling awal (tertua). Acritarch
(Yunani, akritos = membingungkan, arch = asal-usul) secara umum mengacu pada struktur
organik yang belum diperhitungkan untuk diklasifikasikan. Fosil tertua acritarch diduga sebagai
fosil Protista yang hidup pada zaman Prakambrium, berumur sekitar 2,1 miliar tahun. Fosil
tersebut mengandung kulit sista (kulit pelindung) yang mirip dengan kulit sista yang dibentuk
Protista saat ini.
Terdapat sekitar 600.000 spesies Protista yang sudah diketahui. Sebagian besar uniseluler,
tetapi ada pula yang berkoloni dan multiseluler. Protista memiliki keanekaragaman metabolisme.
Ada Protista yang aerobik dan memiliki mitokondria sebagai alat respirasinya, namun ada pula
yang anaerobik. Ada Protista yang fotoautotrof karena memiliki kloroplas, namun ada pula yang
hidup secara heterotrof dengan cara menyerap molekul organik atau memakan organisme lainnya.
Sebagian besar Protista memiliki alat gerak berupa flagela (bulu cambuk) atau silia
(rambut getar) sehingga dapat bergerak (motil), namun ada pula yang tidak memiliki alat gerak.
Protista mudah ditemukan karena hidup di berbagai habitat yang mengandung air. Ada Protista
yang hidup bebas di tanah, sampah, tumpukan dedaunan, air tawar, air laut, endapan lumpur,
pasir, maupun di batu. Namun, ada pula yang hidup bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain
secara parasit atau mutualisme. Protista merupakan organisme penyusun plankton (Yunani,
planktos = mengembara), yaitu organisme mikroskopis yang mengapung secara pasif atau
berenang secara lemah di permukaan air. Plankton yang bersifat fotoautotrof disebut fitoplakton,
sedangkan yang heterotrof disebut zooplankton.
Berdasarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain dan cara memperoleh makanan
sebagai sumber energi, Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu Protista mirip
hewan,
1. Protista mirip hewan (Protozoa), adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari
organisme lain dengan cara “menelan” atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel
tubuhnya (intraseluler). Protozoa meliputi kelompok Mastigophora (Protista berbulu cambuk),
Sarcodina (Protista berkaki semu), Ciliophora (Protista bersilia), dan Sporozoa (Protista
berspora).
2. Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang), adalah protista fotoautotrof yang dapat
membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Alga meliputi kelompok
Euglenophyta (Euglena), Chrysophyta (alga keemasan), Pyrrophyta (alga api), Chlorophyta
(alga hijau), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
3. Protista mirip jamur (jamur Protista), adalah protista heterotrof yang memperoleh
makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan (fagositosis) makanan.
Jamur Protista meliputi kelompok jamur lendir dan jamur air (Oomycota). Jamur lendir
terbagi menjadi jamur lendir plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler
(Acrasiomycota).
Kerugian Protista
1. Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan
pada usus dan diare.
2. Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak
lebih parah dari Entamoeba histolytica.
3. Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher
gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah
terjadinya radang gusi.
4. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau
trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat
tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
5. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak
berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus
Tabanus.
6. Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan
penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse
dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis.
7. Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya
demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada
ususnya.
Reproduksi Protista
Reproduksi Protista – Sebagian protista berkembang biak secara seksual (konjugasi),
sementara lainnya secara aseksual(fisi biner). Plasmodium falciparum, memiliki siklus hidup
biologis super kompleks yang meliputi berbagai macam makhluk hidup, sebagian bereproduksi
seksual, sebagian lain aseksual.
Namun, masih belum jelas seberapa seringnya reproduksi seksual menyebabkan
pertukaran genetika antar strain yang berbeda dari Plasmodium dan sebagian besar protista parasit
adalah clonal line yang jarang melakukan pertukaran gen dengan strain lain.
Oomycota (Jamur air). Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang
memiliki dua flagel untuk berenang. Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan
membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora
Reproduksi Protista Mirip Hewan
Rhizopoda. Berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri/pembelahan
biner/amitosis
Sporozoa. Reproduksi dengan dua cara yaitu : Secara aseksual/vegetatif yang dibagi
lagi menjadi: Skizogoni yaitu pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang tetap Sporogoni
yaitu membentuk spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara (hospes intermediet)
caranya melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk Secara seksual/generatif disebut
gamogoni/gametogenesis yang berupa pembentukan dan peleburan sel-sel gamet
(mikrogamet/gamet jantan dan makrogamet/gamet betina) yang terjadi di dalam tubuh inang
perantara atau nyamuk.
1. Filum Rhizopoda
Filum Rhizopoda
Organisme yang paling terkenal dalam filum ini adalah Amoeba. Maka akan lebih
mudah jika kita menguraikan ciri filum ini dari ciri amoeba itu sendiri. Amoeba
merupakan rhizopoda yang bergerak dengan kaki semu (pseudopodium), organisme ini
tidak memiliki bentuk tetap karena selalu berubah-ubah. Amoeba ada yang hidup di alam,
namun ada juga yang hidup sebagai parasit.
Amoeba bergerak dan menangkap makananya dengan kaki semu. Kaki semu itu
dijulurkan menuju makanan, diikuti oleh oleh isi sel sehingga tubuhnya bergerak ke
makanan itu. Makanannya berupa bakteri atau bahan Organik lainnya. Makanan yang
diperoleh akan masuk ke vakuola makanan untuk dicerna. Lalu Vakuola ini beredar ke
seluruh sel sambil membawa makanan yang diolahnya. Sesudah diolah, sari-sari makanan
masuk ke dalam sitoplasma dan sisa-sisa makanan berbentuk padat kemudian menepi dan
kemudian keluar dari sel melalui membran plasma.Organisme ini berkembangbiak secara
aseksual , yaitu dengan membelah diri.
Intinya: Rhizopoda merupakan organisme bersel satu, bergerak dan menangkap
makanannya dengan kaki semu( pseudopodium). Organisme ini berkembangbiak dengan
membelah diri secara langsung (pembelahan biner).
2. Filum Ciliata
Filum Ciliata
Contoh dari filum ini adalah paramecium yang disebut sebagai hewan sandal,
karena bentuknya yang menyerupai tapak sandal.organisme ini bergerak di air dengan
menggunakan silia (bulu getar). Di permukaan membran sel yang melekuk terdapt mulut
sel. Air masuk ke mulut selnya karena getaran silia. Biasanya organisme ini memakan
bakteri atau mikroorganisme lainnya yang hidup di dalam air. Setelah makanan masuk
melalui mulut dan melewati kerongkongan sel, makan itu kemudian menuju vakuola
makanan. Sama seperti Rhizopoda, vakuola makanan beredar sambil mencerna makanan.
Sari-sari makanan masuk ke dalam sitoplasma. Sisa makanan yang berwujud cairan
dikeluarkan melalu vakuola berdenyut yang berjumlah dua buah, masing-masing terletak
di ujung sel, sedangkan sisa makanan yang berwujud padat dikeluarkan oleh vakuola
makanan yang menepi menuju ke permukaan membran sel. Selanjutnya vakuola
makanan pecah, dan sisa-sisa makanan tadi ikut keluar.
Paramecium berkembangbiak baik secara vegetatif dan generatif.
Perkembangbiakan vegetatif adalah dengan jalan membelah diri, sedangkan secara
seksual dilakukan dengan konjugasi. Intinya:Ciliata merupakan organisme bersel satu
ayng bergerak dengan bulu getar (silia). Ada ciliata yang hidup bebas, ada juga yang
bersifat parasit. Ciliata berkembangbiak secara aseksual dengan membelah diri, da secara
seksual dengan konjugasi.
3. Filum Flagellata
Filum Flagellata
Flagellata adalah organisme protista yang bergerak dengan menggunakan flagela(
bulu cambuk). Contoh organisme dari filum ini adalah trypanosoma. Makhluk ini hidup
secara parasit di dalam darah manusia dan vertebrata lainnya. Trypanosoma
berkembangbiak dengan membelah diri.
4. Filum Sporozoa
Filum Sporozoa
Organisme yang paling terkenal dalam filum ini adalah Plasmodium yang hidup parasit
pada tubuh manusia dan menyebabkan penyakit malaria. Makanannya adalah sel darah merah
(eritrosit). Inang perantaranya adalah nyamuk anopheles. Plasmodium berkembang secara
vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif terjadi dengan membentuk spora. Sedangkan
perkembangbiakkan nya secara seksual/generatif adalah dengan membentuk gameet. Sel gamet
jantan disebut mikrogametosis, sel betina disebut makrogametosis. Peleburan dilakukan dalam
tubuh nyamuk anopheles. Jika nyamuk ini menggigit manusia, maka plasmodium yang terdapat
dalam air liur dapat menginfeksi tubuh manusia.
Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu :
1. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata dari istilah Flagellum (Cambuk) sedangkan Mastigophora dari kata mastix:
(cambuk) dan poros (membawa). Merupakan protista yang memiliki alat gerak berupa
bulu cambuk.
Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya klorofil, yaitu:
1) Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen
hijau klorofil, disebut kelompok fitoflagellata.Contoh:
Euglena viridis, hidup di air tawar
Vollvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan
ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni
dihubungkan dengan benang-benang plasma.
Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu
panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak
bercahaya pada waktu malam hari.
Contoh:
Trypanosomagambiense dan Trypanosomarhodosiense, penyebab penyakit tidur pada
manusia. Hospes perantaranya adalah lalat dari genus tse-tse, yaitu Jenis Glosina
palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening
atau cairan serebro spinal manusia.
Trichomonasvaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
Leishmaniatropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
Leishmaniatropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
Trypanosomaevansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara
lalat tabanus.
2. Ciliata/Ciliophora/Infosoria
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan
cilia (rambut getar). Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap dan
spesifik, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang
hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di
sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke
sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki dua inti, yaitu makronucleus dan mikronucleus.
Makronukleus memiliki fungsi vegetatif dan Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif,
yaitu pada konjugasi.
Contoh:
Paramaecium caudatum, bentuk tubuh seperti sandal, mempunyai sitostom (celah mulut)
pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Mempunyai dua macam
nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses
fisiologis yang lain. Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi
utk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi utk mengeluarkan
sisa makanan cair (ekskresi). Rereproduksi secara aseksual dengan membelah diri
dengan arah transversal, dan seksual dengan konjugasi.
2) Sporozoa
Sporozoa dari kata spora (benih) dan zoon (binatang), merupakan hewan berspora,
tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir
semua spesies ini bersifat parasit (endoparasit).
Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai
vakuola kontraktil Contoh :
Genus Plasmodium, bersifat parasit pada sel darah (eritrosit) manusia, yaitu
menyebabkan penyakit malaria. Vektornya adalah nyamuk Anopheles sp. Reproduksi
Plasmodium secara vegetatif berlangsung pada tubuh manusia penderita malaria, dan
secara generatif berlangsung pada tubuh nyamuk Anopheles sp betina. Jenis
Plasmodium antara lain :
Plasmodium falcifarum : Penyebab penyakit malaria Tropica, dengan masa
sporulasi 1 atau 2 X 24 jam.
Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria Tertiana, dengan masa
sporulasi 2 X 24 Jam.
Plasmodium malariae : Penyebab penyakit malaria quartana, dengan masa
sporulasi 3 X 24 jam.
Plasmodium ovale : Penyebab penyakit malaria ovale.
Contoh :
Laminaria sp, penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan)
Sargassum sp,
Fucus sp,
Turbinaria sp,
Macrocystis sp
Lalu, berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, kenapa alga tidak digolongkan kedalam
kelompok plantae(tumbuhan). Alasanya singkat tapi cukup jelas sobat, ini dia penyebabnya, Alga
tidak memiliki akar, batang, maupun daun. Oleh karena ini alga tidak termasuk tumbuhan. Nah
alga ini dibagi menjadi beberapa filum,yaitu:
Filum Alga Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta
Filum alga yang biasanya tinggal di atas permukaan tanah yang lembap dan menyebabkan
permukaan tanah berwarna kuning keemasan. Tubuh alga keemasan terdiri dari satu sel dan
bentuknya menyerupai perahu.
Filum Euglenophyta
Euglenophyta
Filum alga yang ini banyak dijumpai di air tawar dengan bentuk yang lonjong, memiliki
flagela(cambuk), bintik mata, dan berwarna hijau karena memiliki klorofil. Euglenophyta
bergerak aktif seperti hewan namun dapat berfotosintesis layaknya tumbuhan. Filum yang biasa
disebut euglena ini biasa berkembangbiak dengan cara membelah diri. Beberapa ahli
memasukkannya kedalam kelompoknya sendiri karena memiliki ciri mirip hewan sekaligus mirip
tumbuhan.
Filum Alga Cokelat (Phaeophyta)
Phaeophyta
Alga cokelat umumnya hidup di perairan pantai ber-iklim dingin. Ada juga yang hidup di air
tawar. Semua Alga cokelat merupakan makhluk hidup bersel banyak.
Filum Alga Merah (Rhodophyta)
Rhodophyta
Alga merah merupakan makhluk hidup bersel banyak yang mengandung pigmen fikobilin.
Pigmen ini terdiri dari fikoritrin (merah) dan fikosianin (biru). Alga merah banyak dimanfaatkan
untuk industri kosmetik, cat, eskrim,dll.
Filum Alga Hijau (chlorophyta)
Chlorophyta
Filum alga yang ini tergolong makhluk hidup eukariot. Alga hijau dapat hidup di air
tawar, air laut, di tanah becek, di atas batu, bahkan di kolam. Kolam yang banyak
ditumbuhi alga ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu berwarna kehijauan. Alga ini
memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam. Ada yang bersel tunggal, bentuk benang,
dan ada yang bersel banyak mirip tumbuhan tingkat tinggi. Selain kelima alga diatas, ada
satu kelompok alga lagi, yang biasa disebut Alga hijau-biru (Cyanobacteria), namun alga
ini tidak digolongkan dalam kelompok protista melainkan diklasifikasikan ke kingdom
monera karena tidak memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Ulva (selada laut)
mengalami tahap pergiliran hidup dari bentuk talus haploid multiseluler menjadi diploid
multiseluler. Perhatikan berikut. Talus haploid multiseluler disebut gametofit, sedangkan
talus diploid multiseluler disebut sporofit. Sporofit dewasa akan membentuk zoospora.
Zoospora-zoospora tersebut akan tumbuh menjadi gametofit jantan dan gametofit betina.
Gametofit jantan setelah dewasa menghasilkan gamet jantan dan begitu juga dengan
gametofit betina menghasilkan gamet betina. Kedua gamet ini akan melakukan fertilisasi
dan menjadi zigot diploid. Kemudian, zigot diploid tersebut membelah secara mitosis dan
tumbuh menjadi sporofit.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pertemuan Pendekatan Model Metode
1 Cetak dan LKPD 1 Aryulina, Diah. 2006. Biologi 1 untuk SMA dan
elektronik MA kelas X . Jakarta : esis
2 LKPD 2
(laptop dan LCD) Irnaningtias. 2013. Biologi untuk SMA dan MA
3 LKPD 3
kelas X. Jakarta : Erlangga
Lingkungan
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1
2. Remedial
Remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang
mendapat nilai di bawah KKM. Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan cara
memberi penjelasan tentang materi/ indicator yang belum dicapai oleh peserta didik,penugasan
atau tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing
peserta didik.
3. Pengayaan
Peserta didik yang mendapat nilai mencapai atau diatas KKM diberikan tugas tambahan
untuk mempelajari proses protista.