Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA SWASTA PGRI KUPANG


Kelas / Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Kingdom Protista
Alokasi waktu : 9× 45 Menit ( 3 pertemuan )

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,santun, peduli (gotong royong,


kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,responsifdan proaktif, d alam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara kawasan regional, dan kawasan
internasional.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,


:
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora,
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secaraefektif, kreatif,


KI 4 :
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, Dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan IndikatorPencapaian Kompetensi


1. Kompetensi Dasar
3.6. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan peranannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.6. Melakukan investigasi tentang berbagai peran protista dalam kehidupan dan
menyajikan hasilnya secara lisan atau tulisan.
2. Indikator
3.6.1. Menjelaskan ciri-ciri umum protista dan klasifikasinya.
3.6.2. Menjelaskan ciri-ciri protista mirip jamur
3.6.3. Menjelaskan ciri-ciri protista mirip tumbuhan ( alga)
3.6.4. Menjelaskan ciri-ciri protista mirip Hewan (protozoa)
3.6.5. Menjelaskan peranan protista dalam kehidupan.
4.6.1. Melaporkan hasil investigasi tentang peranan protista dalam kehidupan secara
lisan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Discovery learning peserta didik dapat menjelaskan tentang ciri-
ciri,klasifikasi dan manfaat dari Kingdom Protistaberdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-
hari. terampil dalam Penyajian data tentang kingdom fungi serta peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sekitar, berperilaku teliti,
tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi,
berperilaku berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.

D. Materi Pembelajaran

Materi Faktul:

a. Menunjukkan gambar dari beberapa protista.


b. Menunjukkan gambar dari beberapa protista mirip hewan dan protista mirip tumbuhan.

c. Menunjukkan gambar beberapa peran protista.

Materi Konseptul :

Pertemuan pertama Pertemuan kedua Pertemuan ketiga

1. Pengertian protista. 1. Ciri-ciri protista mirip 1. Peranan protista bagi


2. Protista mirip hewan tumbuhan dan protista mirip kehidupan.
(protozoa) hewan 2. Kegiatan pengamatan
3. Protista mirip tumbuhan 2. Cara hidup dan habitat protista
(alga atau ganggang) protista mirip tumbuhan dan
4. Protista mirip jamur protista mirip hewan
3. Reproduksi protista mirip
tumbuhan dan
4. protista mirip hewan
5. Klasifikasi protista mirip
tumbuhan dan protista mirip
hewan
Materi Prosedural :
 Malakukan pengamatan protista sesuai dengan prinsip ilmiah
 Mengelompokkan protista berdasarkan cir-cirinya.
Bahan Ajar

KINGDOM PROTISTA

A. Pengertian Protista
Protista adalahkelompok makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri morfologi dan
fisiologi seperti tumbuhan, hewan, dan jamur. Sebagian anggota protista bersifat parasit
(merugikan) tetapi ada pula yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Protista pertama kali
diamati oleh John Hogg di tahun 1860-an sebagai bentuk uniseluler primitif dari keduanya
tanaman dan hewan. Pada saat itu, kerajaan ini dikenal sebagai 'Protoctista', yang secara harfiah
berarti makhluk pertama kali didirikan. Kemudian pada tahun 1866, istilah protista diciptakan
oleh Ernst Haeckel. Kerajaan protista milik domain Eukarya. Klasifikasi terakhir sedang
dilakukan oleh para ilmuwan di mana daftar organisme dilakukan secara hirarkis. Protista
memiliki Ciri-ciri yang berbeda yang membedakan mereka dari kerajaan lain.
 Ciri-Ciri Protista
1. Protista sebagian besar uniseluler tetapi beberapa organisme multiseluler dan kolonial.
2. Kemungkinan Protista adalah hidup bebas atau parasit.
3. Protista memiliki Tipe respirasi aerobik dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
4. Protista adalah eukariota sejati dan bernukleus.
5. Protista memiliki (9 +2) pengaturan flagela dan memiliki organel bermembran.
6. Protista bereproduksi secara seksual (syngamy) dan aseksual.
7. Protista dikelompokkan menjadi 3 kategori: seperti binatang (protozoa), seperti jamur, dan
seperti tanaman.
8. Menurut kategori, Protista memiliki modus yang berbeda dalam mendapatkan makanan,
seperti heterotrof atau autotrof.
9. Protista seperti Tanaman (ganggang) memiliki klorofil dan pigmen aksesori, bernama
xanthophylls, phycobilins, dan karoten.

Protista (Yunani, protos = pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau paling
sederhana. Sebagai organisme eukariotik, Protista memiliki membran inti sel. Kajian evolusi
menyatakan bahwa Protista merupakan organisme eukariotik yang paling awal (tertua). Acritarch
(Yunani, akritos = membingungkan, arch = asal-usul) secara umum mengacu pada struktur
organik yang belum diperhitungkan untuk diklasifikasikan. Fosil tertua acritarch diduga sebagai
fosil Protista yang hidup pada zaman Prakambrium, berumur sekitar 2,1 miliar tahun. Fosil
tersebut mengandung kulit sista (kulit pelindung) yang mirip dengan kulit sista yang dibentuk
Protista saat ini.

Terdapat sekitar 600.000 spesies Protista yang sudah diketahui. Sebagian besar uniseluler,
tetapi ada pula yang berkoloni dan multiseluler. Protista memiliki keanekaragaman metabolisme.
Ada Protista yang aerobik dan memiliki mitokondria sebagai alat respirasinya, namun ada pula
yang anaerobik. Ada Protista yang fotoautotrof karena memiliki kloroplas, namun ada pula yang
hidup secara heterotrof dengan cara menyerap molekul organik atau memakan organisme lainnya.

Sebagian besar Protista memiliki alat gerak berupa flagela (bulu cambuk) atau silia
(rambut getar) sehingga dapat bergerak (motil), namun ada pula yang tidak memiliki alat gerak.
Protista mudah ditemukan karena hidup di berbagai habitat yang mengandung air. Ada Protista
yang hidup bebas di tanah, sampah, tumpukan dedaunan, air tawar, air laut, endapan lumpur,
pasir, maupun di batu. Namun, ada pula yang hidup bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain
secara parasit atau mutualisme. Protista merupakan organisme penyusun plankton (Yunani,
planktos = mengembara), yaitu organisme mikroskopis yang mengapung secara pasif atau
berenang secara lemah di permukaan air. Plankton yang bersifat fotoautotrof disebut fitoplakton,
sedangkan yang heterotrof disebut zooplankton.

Berdasarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain dan cara memperoleh makanan
sebagai sumber energi, Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu Protista mirip
hewan,

Protista mirip tumbuhan, dan Protista mirip jamur.

1. Protista mirip hewan (Protozoa), adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari
organisme lain dengan cara “menelan” atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel
tubuhnya (intraseluler). Protozoa meliputi kelompok Mastigophora (Protista berbulu cambuk),
Sarcodina (Protista berkaki semu), Ciliophora (Protista bersilia), dan Sporozoa (Protista
berspora).
2. Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang), adalah protista fotoautotrof yang dapat
membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Alga meliputi kelompok
Euglenophyta (Euglena), Chrysophyta (alga keemasan), Pyrrophyta (alga api), Chlorophyta
(alga hijau), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
3. Protista mirip jamur (jamur Protista), adalah protista heterotrof yang memperoleh
makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan (fagositosis) makanan.
Jamur Protista meliputi kelompok jamur lendir dan jamur air (Oomycota). Jamur lendir
terbagi menjadi jamur lendir plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler
(Acrasiomycota).

 Keuntungan dan Kerugian Protista


Keuntungan Protista
1. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna
sebagai makanan ikan dan arthropoda air
2. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa
makanan.
3. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu
dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya
minyak bumi.
4. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan
cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.Paramaecium dapat juga digunakan
5. Sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
6. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST).
7. Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan
kosmetik.
8. Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.Rhodymenia palmata (alga
merah), digunakan sebagai sumber makanan.
9. Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit
gondok.
10. Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya
Na, P, N, Ca.
11. Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
12. Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam produk
makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam industri(lem, tekstil,
pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi).
13. Diatom (alga pirang), karena mengandung silikat tanah diatom digunakan sebagai penggosok,
isolasi bahan dasar industri kaca, dan penyaring bakteri.

 Kerugian Protista
1. Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan
pada usus dan diare.
2. Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak
lebih parah dari Entamoeba histolytica.
3. Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher
gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah
terjadinya radang gusi.
4. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau
trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat
tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
5. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak
berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus
Tabanus.
6. Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan
penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse
dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis.
7. Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya
demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada
ususnya.

 Reproduksi Protista
Reproduksi Protista – Sebagian protista berkembang biak secara seksual (konjugasi),
sementara lainnya secara aseksual(fisi biner). Plasmodium falciparum, memiliki siklus hidup
biologis super kompleks yang meliputi berbagai macam makhluk hidup, sebagian bereproduksi
seksual, sebagian lain aseksual.
Namun, masih belum jelas seberapa seringnya reproduksi seksual menyebabkan
pertukaran genetika antar strain yang berbeda dari Plasmodium dan sebagian besar protista parasit
adalah clonal line yang jarang melakukan pertukaran gen dengan strain lain.

Reproduksi Protista mirip jamur


Myxomycota (Jamur Lendir). Pada fase vegetatif/plasmodium ini dapat bereproduksi
secara vegetatif dengan cara pembelahan biner (satu plsmodium membelah menjadi dua
plasmodium)

Oomycota (Jamur air). Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang
memiliki dua flagel untuk berenang. Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan
membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora
Reproduksi Protista Mirip Hewan
Rhizopoda. Berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri/pembelahan
biner/amitosis
Sporozoa. Reproduksi dengan dua cara yaitu : Secara aseksual/vegetatif yang dibagi
lagi menjadi: Skizogoni yaitu pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang tetap Sporogoni
yaitu membentuk spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara (hospes intermediet)
caranya melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk Secara seksual/generatif disebut
gamogoni/gametogenesis yang berupa pembentukan dan peleburan sel-sel gamet
(mikrogamet/gamet jantan dan makrogamet/gamet betina) yang terjadi di dalam tubuh inang
perantara atau nyamuk.

B. Klasifikasi Protista Mirip Jamur ( Jamur Protista)


1. Ciri-ciri protista mirip jamur :
1) Memiliki sel berflagela pada suatu waktu dalam siklus hidupnya
2) Khusus pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa,
sedangkan jamur tersusun oleh zat kitin.
3) Membentuk spora diploid dan hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air
menghasilkan zoospora.
4) Fagositik.

 Jamur protista (protista mirip jamur) terdiri atas 3 filum, yaitu :


1. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)
Jamur lendir plasmodial (aselular) hidup sebagai dekomposer yang melakukan fagosit
terhadap materi tumbuhan di hutan atau lahan pertanian. Pada kondisi lingkungan yang
tidak nyaman, plasmodium (massa sitoplasma tunggal yang tidak dibagi oleh membrane
dan mengandung banyak nukleus) membentuk banyak sporangium penghasil spora.
Kumpulan sporangia akan membentuk tubuh buah. Spora akan tumbuh saat kelembaban
lingkungan di sekitarnya telah memungkinkan. Contoh jamur lendir plasmodial adalah
Physarum.

2. Acrasiomycota( Jamur Lendir Selular)


Jamur lendir selular hidup seperti individu sel ameboid, namun tetap terpisah saat mereka
bergabung membentuk pseudoplasmadium atau massa multiseluler. Pada jamur lendir ini
jika makanan berkurang, amoeba mensekresikan zat kimia yang merangsang amoeba
untuk bergabung membentuk plasmodium seperti siput tanpa cangkang.plasmodium
bergerak ke arah cahaya. Jika ada makanan, plasmodium ini berhenti dan membentuk
tubuh buah yang mengandung spora reproduksi. Sel tangkai akan menghilang dan spora
bertahan. Jika kondisi lingkungan baik, spora membentuk amoeba dan siklus berulang.

Contoh jamur lendir selular adalah Dyctyostelium.

1. Oomycota ( Jamur Air)


Oomyta merupakan golongan jamur yang hidup di tempat lembab atau di air. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut :
 Benang-benang hifa tidak bersekat melintang(senositik) sehingga didalamnya di
jumpai inti dalam jumlah banyak.
 Dinding selnya terdiri dari selulosa
 Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang memiliki 2
flagela untuk berenang di dalam air.
 Melakukan reproduksi secara seksual dengan membentuk gamet (sel kelamin)
setelah fertilisasi akan terbentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.
Nama divisi Oomycota diambil dari cirri jamur ini yang dapat menghasilkan oospora.
Oospora adalah spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan setelah itu terjadi fase
istirahat. Dinding tebal itu digunakan sebagai perlindungan. Jika kondisi memungkinkan, spora
akan tumbuh menjadi hifa baru. Contoh dari jamur ini adalah Saprolegnia, Phytophthora,
Pythium.

C. Protista Mirip Hewan


Protista mirip hewan atau yang biasa disebut protozoa organisme bersel satu yang
berukuran mikroskopis. Cara perkembangbiakan protista mirip hewan(protozoa) dapat terjadi
secara seksual maupun aseksual. Secara aseksual yanitu dengan membelah diri atau membentuk
spora, sedangkan secara seksual yaitu dengan melakukan konjugasi. Konjugasi ini merupakan
proses menempelnya dua sel untuk mengadakan pertukaran inti sel. Protista mirip hewan
(protozoa) dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu di parit, sawah, sungai, bendungan, atau air
laut, bahkan ada yang hidup dalam tubuh makhluk hidup lainnya sebagai parasit. Dalam
Klasifikasimakhluk Hidup, protozoa di kelompokkan berdasarkan alat geraknya, yaitu
Rhizopoda(kaki semu), Ciliata(bulu getar), Flagellata(bulu cambuk), sporozoa(tidak mempunyai
alat gerak khusus). Tentunya sobat semua ingin mengetahui lebih jelas tentang kelompok
protozoa ini, langsung aja ya.

Protista Mirip Hewan

1. Filum Rhizopoda
Filum Rhizopoda

Organisme yang paling terkenal dalam filum ini adalah Amoeba. Maka akan lebih
mudah jika kita menguraikan ciri filum ini dari ciri amoeba itu sendiri. Amoeba
merupakan rhizopoda yang bergerak dengan kaki semu (pseudopodium), organisme ini
tidak memiliki bentuk tetap karena selalu berubah-ubah. Amoeba ada yang hidup di alam,
namun ada juga yang hidup sebagai parasit.
Amoeba bergerak dan menangkap makananya dengan kaki semu. Kaki semu itu
dijulurkan menuju makanan, diikuti oleh oleh isi sel sehingga tubuhnya bergerak ke
makanan itu. Makanannya berupa bakteri atau bahan Organik lainnya. Makanan yang
diperoleh akan masuk ke vakuola makanan untuk dicerna. Lalu Vakuola ini beredar ke
seluruh sel sambil membawa makanan yang diolahnya. Sesudah diolah, sari-sari makanan
masuk ke dalam sitoplasma dan sisa-sisa makanan berbentuk padat kemudian menepi dan
kemudian keluar dari sel melalui membran plasma.Organisme ini berkembangbiak secara
aseksual , yaitu dengan membelah diri.
Intinya: Rhizopoda merupakan organisme bersel satu, bergerak dan menangkap
makanannya dengan kaki semu( pseudopodium). Organisme ini berkembangbiak dengan
membelah diri secara langsung (pembelahan biner).

2. Filum Ciliata
Filum Ciliata

Contoh dari filum ini adalah paramecium yang disebut sebagai hewan sandal,
karena bentuknya yang menyerupai tapak sandal.organisme ini bergerak di air dengan
menggunakan silia (bulu getar). Di permukaan membran sel yang melekuk terdapt mulut
sel. Air masuk ke mulut selnya karena getaran silia. Biasanya organisme ini memakan
bakteri atau mikroorganisme lainnya yang hidup di dalam air. Setelah makanan masuk
melalui mulut dan melewati kerongkongan sel, makan itu kemudian menuju vakuola
makanan. Sama seperti Rhizopoda, vakuola makanan beredar sambil mencerna makanan.
Sari-sari makanan masuk ke dalam sitoplasma. Sisa makanan yang berwujud cairan
dikeluarkan melalu vakuola berdenyut yang berjumlah dua buah, masing-masing terletak
di ujung sel, sedangkan sisa makanan yang berwujud padat dikeluarkan oleh vakuola
makanan yang menepi menuju ke permukaan membran sel. Selanjutnya vakuola
makanan pecah, dan sisa-sisa makanan tadi ikut keluar.
Paramecium berkembangbiak baik secara vegetatif dan generatif.
Perkembangbiakan vegetatif adalah dengan jalan membelah diri, sedangkan secara
seksual dilakukan dengan konjugasi. Intinya:Ciliata merupakan organisme bersel satu
ayng bergerak dengan bulu getar (silia). Ada ciliata yang hidup bebas, ada juga yang
bersifat parasit. Ciliata berkembangbiak secara aseksual dengan membelah diri, da secara
seksual dengan konjugasi.
3. Filum Flagellata
Filum Flagellata
Flagellata adalah organisme protista yang bergerak dengan menggunakan flagela(
bulu cambuk). Contoh organisme dari filum ini adalah trypanosoma. Makhluk ini hidup
secara parasit di dalam darah manusia dan vertebrata lainnya. Trypanosoma
berkembangbiak dengan membelah diri.
4. Filum Sporozoa

Filum Sporozoa
Organisme yang paling terkenal dalam filum ini adalah Plasmodium yang hidup parasit
pada tubuh manusia dan menyebabkan penyakit malaria. Makanannya adalah sel darah merah
(eritrosit). Inang perantaranya adalah nyamuk anopheles. Plasmodium berkembang secara
vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif terjadi dengan membentuk spora. Sedangkan
perkembangbiakkan nya secara seksual/generatif adalah dengan membentuk gameet. Sel gamet
jantan disebut mikrogametosis, sel betina disebut makrogametosis. Peleburan dilakukan dalam
tubuh nyamuk anopheles. Jika nyamuk ini menggigit manusia, maka plasmodium yang terdapat
dalam air liur dapat menginfeksi tubuh manusia.

 Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu :
1. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata dari istilah Flagellum (Cambuk) sedangkan Mastigophora dari kata mastix:
(cambuk) dan poros (membawa). Merupakan protista yang memiliki alat gerak berupa
bulu cambuk.
Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya klorofil, yaitu:
1) Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen
hijau klorofil, disebut kelompok fitoflagellata.Contoh:
 Euglena viridis, hidup di air tawar
 Vollvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan
ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni
dihubungkan dengan benang-benang plasma.
 Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu
panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak
bercahaya pada waktu malam hari.

Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata.

Contoh:
 Trypanosomagambiense dan Trypanosomarhodosiense, penyebab penyakit tidur pada
manusia. Hospes perantaranya adalah lalat dari genus tse-tse, yaitu Jenis Glosina
palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening
atau cairan serebro spinal manusia.
 Trichomonasvaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
 Leishmaniatropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
 Leishmaniatropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
 Trypanosomaevansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara
lalat tabanus.
2. Ciliata/Ciliophora/Infosoria
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan
cilia (rambut getar). Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap dan
spesifik, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang
hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di
sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke
sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki dua inti, yaitu makronucleus dan mikronucleus.
Makronukleus memiliki fungsi vegetatif dan Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif,
yaitu pada konjugasi.

Contoh:
 Paramaecium caudatum, bentuk tubuh seperti sandal, mempunyai sitostom (celah mulut)
pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Mempunyai dua macam
nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses
fisiologis yang lain. Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi
utk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi utk mengeluarkan
sisa makanan cair (ekskresi). Rereproduksi secara aseksual dengan membelah diri
dengan arah transversal, dan seksual dengan konjugasi.

 Stentor, bentuk seperti terompet dan hidupnya menetap di suatu tempat.


 Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral
yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
 Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
 Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada
permukaan daun yang terendam air.
 Balantidiumcoli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis
(gangguan pada perut).

3. Rhizopoda atau Sarcodina


Rhizophoda berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos yang berarti kaki jadi
Rhizophoda berarti akar kaki sedangkan Sarcodina ( Sarcodesi yang berarti daging),
Termasuk hewan Uniseluler dan bentuk tubuhnya mudah berubah. Alat gerak berupa kaki
semu (pseudopodia) dengan cara menjulur (protoplasma) gerakannya yang disebut
amoeboid. Ada bbrp macam kaki semu, yaitu lobodia (ujung tumpul) dan filopodia
(ujung runcing), dan aksopodia (teratur pd pusat)
Contoh :
1) Amoeba, Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba,
misalnya:
 Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang
dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
 Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
 Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetapi
kadang-kadang menyebabkan diare.
 Foraminifera, hidup di laut, memiliki kerangka luar yang terbuat dari kalsium
karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk
tanah “globigerina”. Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam pencarian
minyak bumi.
 Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat
membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan
penggosok.
 Arcella sp, memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini
banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu
permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar, yang
ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.

2) Sporozoa
Sporozoa dari kata spora (benih) dan zoon (binatang), merupakan hewan berspora,
tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir
semua spesies ini bersifat parasit (endoparasit).

Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai
vakuola kontraktil Contoh :
 Genus Plasmodium, bersifat parasit pada sel darah (eritrosit) manusia, yaitu
menyebabkan penyakit malaria. Vektornya adalah nyamuk Anopheles sp. Reproduksi
Plasmodium secara vegetatif berlangsung pada tubuh manusia penderita malaria, dan
secara generatif berlangsung pada tubuh nyamuk Anopheles sp betina. Jenis
Plasmodium antara lain :
 Plasmodium falcifarum : Penyebab penyakit malaria Tropica, dengan masa
sporulasi 1 atau 2 X 24 jam.
 Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria Tertiana, dengan masa
sporulasi 2 X 24 Jam.
 Plasmodium malariae : Penyebab penyakit malaria quartana, dengan masa
sporulasi 3 X 24 jam.
 Plasmodium ovale : Penyebab penyakit malaria ovale.

 Siklus Hidup Plasmodium


 Fase Vegetatif : Terjadi pada tubuh manusia penderita Malaria. Manusia
dipandang sebagai hospes denifitif. Terdapatnya plasmodium di sepanjang
saluran darah. Spora aseksual berkembang biak pada waktu nyamuk
anopheles menghisap darah. Siklus hidupnya dimulai dari : Sporozoit –
Tropozoit – Shyzoit – Merozoit.
 Fase Generatif :Terjadi di dalam tubuh nyamuk Anophels betina. Anopheles
dipandang sebagai hospes intermedier. Terdapatnya plasmodium disepanjang
saluran pencernaan dan saluran ludah. Siklus hidupnya dimulai dari
Makrogametosit dan Mikrogametosit – Zygot – Ookinet – Oosit – Sporosit –
Sporozoit.
 Toxoplasma gondii : Penyebab penyakit Toxoplasmosis, yang menyebabkan
keguguran pada ibu hamil, dan mempengaruhi janis, kemunduran mental,
kebutaan, pembengkakan hati, hidrosefalus pada janin. Vektornya hewan
suku Felidae (Kucing).
D. Protista Mirip Tumbuhan
Yang termasuk dalam kelompok protista mirip tumbuhan adalah ganggang (alga).
1. Ciri-ciri Alga
 merupakan organisme Eukariotik
 ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk
lembaran).
 Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki
pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin
(warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
 Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya
berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
 Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora)
maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami terjadi jika antara sel betina
dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami
terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan
ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut,
akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang
menjadi individu baru
 Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada batuan
(epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik),
dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
2. Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
 Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip
tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga
ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip
hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk
(flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di
perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis

 Phyrrophyta (Alga Api)


Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki
piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang
tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan cahaya
(bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar

Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp

 Chlorophyta (Alga Hijau)


Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung klorofil
(klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-layang di
air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang tersusun atas
selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni). Ada yang
bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu dan
fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan secara seksual
dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang membentuk zigospora.
Contoh :
 Chlorococcum sp
Struktur tubuhnya uniseluler, tidak memiliki alat gerak, hidup di air tawar, secara
vegetatif berkembang biak dengan membentuk zoospora. Dan setiap zoospora
memiliki sepasang flagella atau berflagel dua
 Chlorella sp
Ganggang uniseluler berbentuk seperti bola, kloroplasnya menyerupai mangkuk.
Memiliki pyrenoid yang mengandung protein tinggi (Protein Sel Tunggal/PST).
Habitat Chlorella di air tawar, laut maupun di tempat-tempat yang basah.
Reproduksi secara vegetatif dengan membelah.
 Spirogyra sp
Habitatnya di air tawar, ukuran kloroplasnya besar menyerupai pita yang
melingkar-lingkar di dalam sel. Kloroplasnya mengandung banyak pyrenoid
untuk menyimpan hasil berupa fotosintesis amilum.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedang secara seksual dengan cara
konjugasi yang berlangsung sebagai berikut : Dua sel filamen yang berbeda jenis
(+ dan –) berdekatan, kemudian filamen tersebut membuat tonjolan yang
akhirnya bergabung membentuk sebuah saluran/pembuluh yang menghubungkan
plasma selnya. Selanjutnya plasma sel berjenis + mengalir menuju plasma –
dengan demikian terjadilah penyatuan plasma (plasmogami), yang kemudian
diikuti oleh penggabungan inti sel (kariogami). Penyatuan ini menghasilkan
zigospora yang diploid. Zigospora bermeiosis menghasilkan empat sel baru yang
haploid. Keempat sel ini biasanya satu sel tumbuh menjadi filamen Spirogyra
yang baru.
 Ulva sp
Habitat Ulva di air laut, air payau, menempel pada kayu atau batu-batu karang
sepanjang pantai..memiliki bentuk thalus (berupa lembaran).
 Chlamydomonas sp
Memiliki bentuk bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk
seperti mangkuk atau pita, terdapat stigma (bintik mata)

 Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)


Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki piqmen
warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan piqmen warna lain klorofil a
dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan
memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka).
Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom.
Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit,
penyaring kolam renang

Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia


 Phaeophyta (Alga Coklat)
Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen berupa
xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut, reproduksi secara metagenesis
(pergantian keturunan antara vegetatif dan generatif). Vegetatif dengan cara fragmentasi,
zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan
spermatozoid).

Contoh :
 Laminaria sp, penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan)
 Sargassum sp,
 Fucus sp,
 Turbinaria sp,
 Macrocystis sp

 Rodhophyta (Alga Merah)


Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah) dan
fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan
rumput laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif dengan pembentukan spora, dan secara
generatif dengan peleburan antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan
makanan (agar-agar) dan kosmetika.
Contoh :Euchema spinosum,Glacilaria sp, Gelidium sp,Gigartina mammilosa,Erytrophylum
sp,Macrocladia sp
atau yang lebih kita kenal dengan sebutan “Alga” merupakan organisme bersel satu atau
bersel banyak yang memiliki bentuk seperti benang. Alga(protista mirip tumbuhan) mempunyai
klorofil dan mampu berfotosintesis seperti halnya tumbuhan.

Protista Mirip Tumbuhan

Lalu, berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, kenapa alga tidak digolongkan kedalam
kelompok plantae(tumbuhan). Alasanya singkat tapi cukup jelas sobat, ini dia penyebabnya, Alga
tidak memiliki akar, batang, maupun daun. Oleh karena ini alga tidak termasuk tumbuhan. Nah
alga ini dibagi menjadi beberapa filum,yaitu:
 Filum Alga Keemasan (Chrysophyta)

Chrysophyta
Filum alga yang biasanya tinggal di atas permukaan tanah yang lembap dan menyebabkan
permukaan tanah berwarna kuning keemasan. Tubuh alga keemasan terdiri dari satu sel dan
bentuknya menyerupai perahu.
 Filum Euglenophyta
Euglenophyta
Filum alga yang ini banyak dijumpai di air tawar dengan bentuk yang lonjong, memiliki
flagela(cambuk), bintik mata, dan berwarna hijau karena memiliki klorofil. Euglenophyta
bergerak aktif seperti hewan namun dapat berfotosintesis layaknya tumbuhan. Filum yang biasa
disebut euglena ini biasa berkembangbiak dengan cara membelah diri. Beberapa ahli
memasukkannya kedalam kelompoknya sendiri karena memiliki ciri mirip hewan sekaligus mirip
tumbuhan.
 Filum Alga Cokelat (Phaeophyta)

Phaeophyta

Alga cokelat umumnya hidup di perairan pantai ber-iklim dingin. Ada juga yang hidup di air
tawar. Semua Alga cokelat merupakan makhluk hidup bersel banyak.
 Filum Alga Merah (Rhodophyta)

Rhodophyta
Alga merah merupakan makhluk hidup bersel banyak yang mengandung pigmen fikobilin.
Pigmen ini terdiri dari fikoritrin (merah) dan fikosianin (biru). Alga merah banyak dimanfaatkan
untuk industri kosmetik, cat, eskrim,dll.
 Filum Alga Hijau (chlorophyta)
Chlorophyta

Filum alga yang ini tergolong makhluk hidup eukariot. Alga hijau dapat hidup di air
tawar, air laut, di tanah becek, di atas batu, bahkan di kolam. Kolam yang banyak
ditumbuhi alga ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu berwarna kehijauan. Alga ini
memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam. Ada yang bersel tunggal, bentuk benang,
dan ada yang bersel banyak mirip tumbuhan tingkat tinggi. Selain kelima alga diatas, ada
satu kelompok alga lagi, yang biasa disebut Alga hijau-biru (Cyanobacteria), namun alga
ini tidak digolongkan dalam kelompok protista melainkan diklasifikasikan ke kingdom
monera karena tidak memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Ulva (selada laut)
mengalami tahap pergiliran hidup dari bentuk talus haploid multiseluler menjadi diploid
multiseluler. Perhatikan berikut. Talus haploid multiseluler disebut gametofit, sedangkan
talus diploid multiseluler disebut sporofit. Sporofit dewasa akan membentuk zoospora.
Zoospora-zoospora tersebut akan tumbuh menjadi gametofit jantan dan gametofit betina.
Gametofit jantan setelah dewasa menghasilkan gamet jantan dan begitu juga dengan
gametofit betina menghasilkan gamet betina. Kedua gamet ini akan melakukan fertilisasi
dan menjadi zigot diploid. Kemudian, zigot diploid tersebut membelah secara mitosis dan
tumbuh menjadi sporofit.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pertemuan Pendekatan Model Metode

1 Saintifik Discovey Diskusi,


Learning, Penugasan
2

F. Media, Alat/Bahan dan Sumber Pembelajaran

Pertemuan Media Alat dan Sumber belajar


Bahan

1 Cetak dan LKPD 1  Aryulina, Diah. 2006. Biologi 1 untuk SMA dan
elektronik MA kelas X . Jakarta : esis
2 LKPD 2
(laptop dan LCD)  Irnaningtias. 2013. Biologi untuk SMA dan MA
3 LKPD 3
kelas X. Jakarta : Erlangga
 Lingkungan

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1

Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi


Model Pembelajaran Waktu
(menit)

Kegiatan pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya 10


menanyakan kabar peserta didik menit
dengan menyampaikan ucapan
“Bagaimana kabar kalian hari ini?
sudah siapkah belajar?” Siapa saja
yang tidak bisa hadir dalam
pembelajaran hari ini?
2. Apersepsi / motivasi : Guru
menunjukan gambar puding yang
lezat. guru bertanya “apa yang
kalian pikirkan dari gambar
tersebut? Terbuat dari apakah bahan
dasar makanan tersebut?”
3. Guru menjelaskan kompetensi
dasar/indikator yang akan dicapai.
4. Menjelaskan garis besar cakupan
materi dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh peserta didik
Kegiatan Inti Stimulation (Mengamati)  Peserta didik mengamati berbagai 70
video/gambar tentang macam- menit
macam protista
Problem  Peserta didik dimotivasi untuk
Statement(Menanya) menyimak gambar dan memberi
pertanyaan yang berkaitan , seperti:
1. Apa ciri-ciri umum protista
2. Bagaimana penggolongannya
Data Coletction  Untuk menjawab pertanyaan
/Mengumpulkan data ) tersebut, peserta didik diarahkan
(Eksperimen/Eksplorasi) aktif dalam kegiatan Mari
Bereksplorasi tentang :
Mengidentifikasi struktur jamur
lendir dan jamur air, dan juga
menjawab pertanyaan-pertanyaan
pada LKPD yang disiapkan guru
melalui kajian literature.
 Data Processing
 Peserta didik bekerja dalam
kelompok masing – masing
Verification /pembuktian  Peserta didik mendiskusikan hasil
(Menalar/ kajian literatur
Mengasosiasikan)
Generalisasi ( menarik  Mempresentasikan secara lisan
kesimpulan) hasil kajian kelompok dalam diskusi
Mengkomunikasikan kelas.
Kegiatan penutup 1. Guru bersama peserta didik 10
membuat rangkuman/simpulan menit
pelajaran
2. Guru melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
dan memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil
pembelajaran
3. Guru melakukan penilaian
4. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya tentang ciri-ciri protista
mirip tumbuhan
5. Guru dan peserta didik berdoa dan
mengucapkan salam.

Pertemuan kedua( 3× 45 menit )

Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi


Model Pembelajaran Waktu
(menit)

Kegiatan 1. Guru memberi salam, 10 menit


pendahul selanjutnya menanyakan kabar
uan peserta didik, dengan
menyampaikan ucapan“Bagaimana kabar
kalian hari ini? sudah siapkah belajar?”
Siapa saja yang tidak bisa hadir dalam
pembelajaran hari ini?
2. Apersepsi / motivasi : apa yang mendasari
pengelompokan protista menjadi protista
mirip jamur, protista mirip hewan dan
protista mirip tumbuhan?
5. Guru menjelaskan kompetensi
dasar/indikator yang akan dicapai.
3. Menjelaskan garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan oleh
peserta didik
Kegiatan Stimulation (Mengamati)  Peserta didik mengamati air kolam, air 80 menit
Inti sungai dan air selokan.

Problem  Peserta didik dimotivasi untuk memberi


Statement(Menanya) pertanyaan yang berkaitan, seperti:
1. Mengapa warna airnya berbeda?
2. Apa yang menyebabkan warna air
berbeda?
Data Coletction  Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
/Mengumpulkan data ) peserta didik diarahkan aktif dalam
(Eksperimen/Eksplorasi) kegiatan Mari Bereksplorasi tentang :
Mengidentifikasi cirri-ciri dan jenis-jenis
alga, dan juga menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada LKPD yang disiapkan
guru melalui kajian literatur.
 Data Processing
 Peserta didik bekerja dalam kelompok
masing – masing
Verification /pembuktian  Peserta didik mendiskusikan hasil kajian
(Menalar/ literatur
Mengasosiasikan)
Generalisasi ( menarik  Mempresentasikan secara lisan hasil
kesimpulan) kajian kelompok dalam diskusi kelas.
Mengkomunikasikan
Kegiatan 1. Guru menanyakan kembali kepada peserta 10 menit
penutup didik materi apa yang belum dimengerti
untuk di jelaskan
2. Bersama –sama dengan peserta didik
menarik kesimpulan tentang pelajaran hari
ini
3. Guru melakukan penilaian
4. Guru memberikan tugas tentang membuat
air rendaman jerami yang dibiarkan 1
minggu atau lebih ( tugas dalam bentuk
kelompok )
5. Guru dan peserta didik berdoa dan
mengucapkan salam.

Pertemuan ketiga ( 3×45 menit )

Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi


Model Pembelajaran Waktu
(menit)

Kegiatan 1. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik 10 menit


pendahul dengan menyapa, memberi salam, dan berdoa,
uan yang selanjutnya siap untuk mengikuti proses
pembelajaran seperti mengecek kehadiran
peserta, menyiapkan buku pelajaran.
2. Apersepsi/ motivasi : Guru membuat pertanyaan
untuk memotivasi siswa, ?
“Masih ingatkah kalian tentang protista mirip
tumbuhan dan ptotista mirip hewan?, apa
perbedaan antara protista mirip tumbuhan dan
protista mirip hewan ?
3. Guru menjelaskan kompetensi dasar/indikator
yang akan dicapai.
4. Menjelaskan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik
Kegiatan Stimulation (Mengam  Peserta didik mengamati air rendaman jerami 80 menit
Inti ati) yang dibiarkan 1 minggu atau lebih ( tugas
kelompok untuk mempersiapkan sebelumnya)
Problem Statement  Peserta didik dimotivasi untuk memberi
(Menanya) pertanyaan yang berkaitan dengan air rendaman
jerami tersebut, seperti:
1. Mengapa tidak terlihat organisme apapun
dalam air rendaman jerami?
Data Coletction  Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
/Mengumpulkan data) peserta didik diarahkan aktif dalam kegiatan MA
(Eksperimen/Eksplora RI BEREKSPLORASI tentang :
si) Mengidentifikasi cirri-ciri protozoa, dan juga
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKPD
yang disiapkan guru melalui kajian literatur.
 Data Processing
 Peserta didik bekerja dalam kelompok masing –
masing
Verification  Peserta didik mendiskusikan hasil kajian literatur
/pembuktian
(Menalar/
Mengasosiasikan)
Generalisasi ( menarik  Mempresentasikan secara lisan hasil kajian
kesimpulan) kelompok dan hasil investigasi tentang peranan
Mengkomunikasikan protista dalam diskusi kelas.
Kegiatan 1. Guru menanyakan kembali kepada peserta didik 10 menit
penutup materi apa yang belum dimengerti untuk di
jelaskan
2. Bersama–sama dengan peserta didik menarik
kesimpulan tentang pelajaran hari ini
3. Guru melakukan penilaian
4. Guru dan peserta didik berdoa dan mengucapkan
salam.
H. Penilaian Proses Hasil Belajar, Remedial dan Pengayaan

1. Penilain Proses Hasil Belajar

N Aspek No. IPK Teknik Bentuk


o IPK Penilaian Penilaian
1 Sikap 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
1.2 serta pola pikir ilmiah dengan berdoa bersama sebelum dan
1.3 sesudah proses pembelajaran tentang bioproses protista.
Sikap 2.1 Menunjukkan sikap disiplin teliti, proaktif dan berpendapat - Observasi
social 2.2 ilmiah, bekerja sama, bertanggung jawab dan peduli dalam penilaian
observasi dan eksperimen, proaktif, jujur terhadap data dan diskusi-
fakta, berpendapat ilmiah, berani dan santun dalam presentasi
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi saat mengikuti - Penilaian
proses pembelajaran. diri

2 Pengetahu 3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri umum protista dan klasifikasinya. Pilihan


an 3.6.2 Menjelaskan cirri-ciri protista mirip jamur ganda
3.6.3 Menjelaskan cirri-ciri protista mirip tumbuhan( alga)
3.6.4 Menjelaskan cirri-ciri protista mirip hewan( protozoa)
3.6.5 Menjelaskan peranan protista dalam kehidupan.
3 Keteramp 4.6.1 Melaporkan hasil investigasi tentang peranan protista dalam Kinerja Produk
ilan kehidupan secara lisan

2. Remedial
Remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang
mendapat nilai di bawah KKM. Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan cara
memberi penjelasan tentang materi/ indicator yang belum dicapai oleh peserta didik,penugasan
atau tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing
peserta didik.
3. Pengayaan
Peserta didik yang mendapat nilai mencapai atau diatas KKM diberikan tugas tambahan
untuk mempelajari proses protista.

Anda mungkin juga menyukai