Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UNDANG-UNDANG ITE TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Sistem Informasi

Dosen Pengampu:

Heri Supriyanto, S.Kom.,M.Kom

Disusun Oleh :

Imam Kurfian 170441100041

Farikhatus Saidah 170441100049

Yuwandha Ariatnasari 170441100050

Sherlinda Mustika 170441100120

Noga Gilas A 170441100133

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2019
ABSTRAK

Tuntunan terhadap akses telekomunikasi yang tinggi menjadi alassan


penggunaan internet terutama media sosial untuk menyampaikan berpendapat dan
berserikat ataupun berorganisasi. Regulasi dan hukum penggunaan serta
pemanfaatan media sosial telah diatur dalam Undang-Undang No.11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan diperbarui dalam Undang-
Undang No.18 Tahun 2016 Tentang perubahan Undang-Undang No.11 Tahun
2008. Dalam pemanfaatan media sosial terdapat dampak positif dan negatif. Oleh
karena itu perlunya etika, pemahaman, dan sosialisasi mutlak dalam menggunakan
media sosial baik itu oleh masyarakat maupun pemerintah. Di sisi lain, dengan
adanya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) akan menjadi
tidak berguna jika masyarakat belum menyadari akan pentingnya hukum, sehingga
hal tersebut tidak akan berpengaruh. Dan yang paling signifikan sebagai pengguna
dapat menjaga etika dan bijaksana dalam bermedia sosial.

Kata kunci:
UU ITE, Media Sosial

II
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “UNDANG-UNDANG ITE TERHADAP PENGGUNAAN
MEDIA SOSIAL”. Sholawat dan salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang lurus.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi Sistem
Informasi di program studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik Universitas
Trunojoyo Madura. Dalam penyusunannya, kami memperoleh data-data dari studi
literatur yang bersumber dari berbagai jurnal. Pembuatan makalah ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan khususnya untuk kami (penulis) dan memudahkan
pembaca dalam memahaminya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah


ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari
pembaca sekalian. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya.

III
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... I
ABSTRAK .........................................................................................................................II
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... III
DAFTAR ISI.................................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 2
2.1 Pengertian UU ITE ........................................................................................... 2
2.2 Pengertian Media Sosial ................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
3.1 Perkembangan Media Sosial ............................................................................ 3
3.2 Dampak Media Sosial ....................................................................................... 4
3.2.1 Dampak Positif............................................................................................ 4
3.2.2 Dampak Negatif .......................................................................................... 4
3.3 Undang-undang ITE ......................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 8
4.2 Saran .................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

IV
V
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi dan komunikasi yang begitu pesat di era
globalisasi membawa banyak perubahan di berbagai bidang terutama internet,
dimana saat ini bahkan perseorangan ataupun badan usaha mengharuskan
agar informasi disampaikan dengan cepat, tanpa mengenal batas jarak dan
waktu. Telekomunikasi memiliki peran penting dan strategis dalam
kehidupan terutama untuk menunjang dan mendorong kegiatan
perekonomian, memperlancar pemerintahan agar masyarakat juga bisa
menyalurkan pendapat secara online, mencerdaskan kehidupan bangsa,
memantapkan pertahanan dan keamanan, memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa, serta meningkatkan hubungan antar bangsa.

Saat ini Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan jumlah pengguna


internet terbesar di dunia. Pengguna internet pada tahun 2017 mencapai 132,7
juta naik dengan presentase 51% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai
88,1 juta pengguna. Hal ini menjadikan media sosial memiliki peran kuat
dalam menunjang dan mendorong kemajuan suatu negara seperti sarana
berpendapat dan ekonomi (e-commerce). Akan tetapi tentunya juga memicu
dampak buruk seperti alat penyalahgunaan tindak kriminal di internet atau
kejahatan siber (Cyber Crime).

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana perkembangan serta dampak yang ditimbulkan dalam
penggunaan media sosial?
 Bagaimana UU ITE mengatur penggunaan media sosial?

1.3 Tujuan

 Mengetahui perkembangan dan dampak dalam penggunaan media


sosial
 Mengetahui UU ITE dalam mengatur penggunaan media sosial

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian UU ITE


Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang
Undang nomor 11 tahun 2008 atau UU ITE adalah UU yang mengatur tentang
informasi serta transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum.
UU ini memiliki yurisdiksi yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan
perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang
berada di wilayah Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang
memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah
hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.

2.2 Pengertian Media Sosial


Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael
Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi
berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
2.0 , dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".

2
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Media Sosial


Media sosial adalah sebuah media online, dimana para pengguna dapat dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi. Media sosial meliputi blog,
jejaringsosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Andreas Kaplan dan Michael Haenlien
mendefiniskan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content”. Menurut Kaplan dan Haenlien
terdapat enam jenis media sosial: Pertama, Proyek Kolaborasi yaitu website yang
menngijinkan user dapat mengubah, menambah, ataupun remove kontent. Kedua, Blog
dan Microblog, dimana user lebih bebas mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti
“sharing” ataupun menkritik kebijakan pemerintah. Ketiga. Konten yaitu web dimana paa
user dari pengguna websites saling membagikan konten media baik video, gambar, dan
lain-lain. Keempat, Situs Jejaring Sosial yaitu aplikasi yang mengijinkan user dapat
terhubung dengan cara membuat informasi pribadi, sehingga dapat terhubung dengan
orang lain. Kelima, Virtual Game World yaitu dunia virtual yang mengreplikasikan
lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta
berinteraksi dengan yang lain seperti di dunia nyata. Keenam, Virtual Social World lebih
bebas dan lebih ke arah kehidupan.

Kemunculan Friendster pada tahun 2002 di Indonesia sempat menjadi


situs jejaring sosial yang booming dikalangan remaja pada saat itu, fungsinya
sebagai sarana untuk bertukar pesan dan berkenalan via dunia maya. Setelah
itu oada tahun 2004 muncul Facebook dengan berbagai macam fitur sehingga
menggeser Friendster. Pada tahun 2009 Twitter muncul sebagai situs jejaring
sosial yang lebih simple dengan berfokus pada penyajian timeline yang berisi
status orang yang diikuti. Situs ini juga dapat menjadi medium pertukaran
pesan melalui direct message namun tidak bisa melihat pengguna yang
online. Pada tahun yang sama muncul juga situs jejaring sosial berbasis
mobile yakni Whatsaap dengan fitur yang lebih dari situs sebelumnya yaitu
komunikasi melalu teks, panggilan, dan video call. Selanjutnya Instagram

3
menjadi situs jejaring sosial yang diminati pada tahun 2010. Dimana berfokus
pada aktualisasi diri melalui foto dan video yang dapat diedit. Pada tahun
2011 muncul Line sebagai medium untuk bertukar pesan sehari-hari. Situs ini
berfokus pada pertukaran pesan baik kelompok maupun individu dengan
individu lainnya dengan fitur timeline dan fitur lainnya seperti games.
Snapchat juga muncul di Indonesia pada tahun 2011. Dengan penyajian fitur
yang berbeda yaitu berfokus pada visual baik foto maupunn video yang
disertai efek-efek gambar, suara maupun teks yang dapat dimasukkan di
dalamnya.

3.2 Dampak Media Sosial


3.2.1 Dampak Positif
1. Mudahnya berinteraksi dengan orang lain
Dengan adanya media sosial pengguna dapat
berkomunikasi secara livetime. Selain itu penyebaran
informasi dapat berlangsung secara cepat.
2. Sarana promosi
Dapat digunakan sebagai sarana promosi suatu barang,
komunitas, dan lain-lain. Sehingga berpengaruh dalam
bidang ekonomi.
3. Sarana sosialisasi program pemerintah
Di negara Indonesia, pemerintah banyak melakukan
sosialisasi dalam bidang pendidikan, kesehatan, politik,
penanggulagan bencana, dan ekonomi seperti kampanye
dalam pemilu.
4. Sarana hiburan
Pengguna bisa memanfaatkan media sosial untuk sarana
hiburan seperti game dengan teman dan lain-lain.

3.2.2 Dampak Negatif


1. Maraknya tindak kejahatan (Cyber Crime)
Dengan berkembangnya teknologi akan membuat
seseorang dengan mudah melakukan tindakan kriminal.

4
Seperti mencuri data-data privacy dari perseorangan
ataupun kelompok, dan lain sebagainya
2. Kurangnya interaksi dengan dunia luar
Kemunculan situs jejaring sosial menyebabkan interaksi
interpersonal secra tatap muka (face to face) cenderung
menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs
jejaring sosial karena dinilai lebih praktis.
3. Membuat kecanduan
Tidak dapat dipungkiri jika para pengguna jejaring sosial
dapat menghabiskan waktunya seharian di depan
komputer atau gadget. Sehingga membuat produktifitas
menjadi menurun karena sebagian besar waktunya
digunakan untuk media sosial.
4. Mempengaruhi kesehatan
Sebuah artikel di media Inggris menyebutkan bahwa
Facebook dapat meningkatkan stroke dan penyakit
lainnya. Namun masalah tersebut masih diperdebatkan
oleh banyak ahli.

3.3 Undang-undang ITE


Pembentukan Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektornik (ITE), berfungsi untuk melindungi kepentingan negara,
publik, dan swasta dari kejahatan siber (Cyber crime). Secara garis besar
terdapat tiga pasal yang berafiliasi dengan penggunaan internet terutama
media sosial, yaitu tentang pencemaran nama baik (defamation), Suku, Ras,
Agama, antar golongan (SARA), dan ancaman melaui dokumen elektronik
atau secara online yang diatur dalam Pasal 27 Ayat (3) Undang-Undang ITE.
Pasal 35 UU ITE menyebutkan “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
atau melawan hukum melakukan manipulasi, penciptaan,perubahan,
penghilangan, pengrusakan informasi elektronik dan atau dokumen
elektronikdengan tujuan agar informasi elektronik dan atau dokumen
elektronik tersebut dianggap seolah- olah data yang otentik”. Pasal 51 Ayat
(1) menyebutkan, “Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana

5
dimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12
tahun dan atau denda paling banyak Rp12 miliar”. Terbitnya UU ITE sempat
menjadi pro dan kontra di kalangan pengguna media sosial, pasalnya undang-
undang yang bertujuan untuk mengurangi kejahatan siber cenderung menjadi
senjata untuk mengkriminalisasikan masyarakat yang memanfaatkan media
sosial untuk beropini, menyampaikan keluhan, hingga menyampaikan kritik
terhadap layanan publik atau bahkan terhadap kebijakan pemerintah. Selain
itu berdasarkan data dari Southeast Asia Freedom of Expression Network
(SAFEnet) mencatat munculnya 4 polapemidanaan baru, yaitu aksi balas
dendam, barter hukum, membungkam kritik yang sangat berbeda, jika tidak
dapat disebut menyimpang dari tujuan awal ketika UU ITE dibentuk..

Gambar 1 Perbandingan jumlah pengguna media sosial yang terjerat UU ITE

Dalam revisi dari Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang informasi


dan Transaksi Elektronik (ITE) ke Undang-Undang NO.18 Tahun 2016
Tentang perubahan UU No.11 Tahun 2008, salah satu pasal menyatakan
bahwa pemerintah dalam hal ini Kementrian Komunikasi dan Informatika
dapat melakukan pemblokiran terhadap situs-situs tertentu yang diduga
digunakan secara menyimpang dari ketentuan peraturan perundang-
undangan. Salah satu yang menjadi perhatian public saat ini adalah
pemblokiran akses aplikasi Telegram oleh Kominfo. Pemblokiran akses
berdasarkan temuan dari Kominfo dan Kementrian atau lembaga terkait telah
ditemukan konten-konten yang tidak sesuai dengan Undang-undang yang
berlaku di Indonesia terutama konten yang menyangkut penyebaran

6
radikalisme dan terorisme. Sebelumnya pihak Kominfo telah mengirimkan
email ke pihak Telegram perihal pembersihan konten-konten tersebut. Tapi
karena tidak ada balasan dari pihak Telegram sejak dari bulan Maret 2017
sampai bulan Juli 2017. Pemblokiran akan dilakukan ke setiap media sosial
selama dari masing-masing pengelola tidak bekerjasama untuk mendukung
kebijakan pemerintah Indonesia tentang penapisan radikalisme,hate speech
SARA dan hoax.

7
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari paparan perkembangan, dampak positif dan negatif dari penggunaan
media sosial mencakup berbagai bidang. Meskipun penggunaan dan
pemanfaatannya menjadi hak bagi setiap warga negara Indonesia sebagai
sarana kebebasan untuk berpendapat yang telah dijamin oleh Undang-Undang
Dasar 1945 yang tertuang dalam Pasal 28. Kesadaran masyarakat akan
pentingnya hukum juga harus ditingkatkan serta menjaga etika saat
mengakses, menggunakan, dan mengimplementasikan hal yang berkaitan
dengan teknologi informasi. Dengan demikian perlunya tindakan pemerintah
dalam mengatur pemanfaatan dan penggunaan agar dapat mengurangi tidak
kejahatan kriminalitas (Cyber Crime).

4.2 Saran
Dengan adanya UU ITE pengguna dapat menjaga etika dan bijaksana
dalam bermedia sosial. Sehingga tidak ada hak-hak warga negara lainnya yang
terganggu atau tidak ada pihak yang dirugikan. Di samping itu, pihak
pemerintah juga harus memperkuat aturan hukum yang telah ditetapkan.

8
DAFTAR PUSTAKA
[1] 07 September 2019. Pengertian Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik.https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-
undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik.

[2] 07 September 2019. Pengertian Media Sosial.


https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial.

[3] 07 September 2019. UU ITE Baru dan Risiko Hukum Bagi Pengguna Media Sosial.
http://www.hukumonline.com.

[4] Muklason, Ahmad & Aljawiy, Abdillah. 08 September 2019. Jejaring Sosial dan
Dampak Bagi Penggunaanya. Institut Teknologi Sepuluh November.

Anda mungkin juga menyukai