Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENERAPAN PAJAK


PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN DI PTPN X PABRIK GULA
MERITJAN KEDIRI

Oleh:
FACHRI RAMADANI
NPM. 14.1.02.01.0244

Dibimbing oleh :
1. DRA. PUJI ASTUTI , M.M, M.SI
2. DYAH AYU PARAMITHA M.AK

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2019
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SURATPERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN2018

Yang bertanda tangandibawahini:


Nama Lengkap : FAHRI RAMADANI
NPM : 14.1.02.01.0244
Telepun/HP : 085707217944
Alamat Surel (Email) : wedosgembel@gmail.com
Judul Artikel : Pengaruh Analisis Perhitungan Dan Penerapan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Karyawan Di Ptpn X Pabrik Gula
Meritjan Kediri
Fakultas – Program Studi : Ekonomi - Akuntansi
NamaPerguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat PerguruanTinggi : Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 76, Kediri

Dengan ini menyatakan bahwa:


a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari
ditemukan ketidak sesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri,…Agustus 2018

Pembimbing I Pembimbing II Penulis,

Dra. Puji Astuti , M.M, M.Si Dyah Ayu Paramitha M.Ak Fahri Ramadani
NIDN. 0710106402 NIDN. 0728068702 14.1.02.01.0244

Fahri Ramadani | 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENERAPAN PAJAK


PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN DI PTPN X PABRIK GULA
MERITJAN KEDIRI

Fahri Ramadani
14.1.02.01.0244
Fakultas Ekonomi –Program StudiAkuntansi
Email : wedosgembel@gmail.com
Dra. Puji Astuti , M.M, M.Si1 dan Dyah Ayu Paramitha M.Ak2

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Analisis Perhitungan Dan Penerapan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Di PTPN X


Pabrik Gula Meritjan Kediri Skripsi, Akuntansi, FE UN PGRI Kediri, 2018.

Perhitungan pajak penghasilan dapat dikatakan belum sesuai apabila tidak sesuai dengan Pph
21 Undang-Undang No 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan. Seperti halnya perusahaan tidak
memotong pajak penghasilan karyawan dengan status penghasilan pegawai tetap atau pegawai tidak
tetap yang penghasilannya sudah melebihi ketentuan penghasilan tidak kena pajak yang ditetapkan
oleh peraturan Mentri Keuangan No. 162/PMK.011/2012, hal tersebut sudah melanggar dari ketentuan
PPh Pasal 21. Pabrik Gula Meritjan Kediri merupakan salah satu unit usaha dari PTPN X. Pabrik Gula
Meritjan Kediri membutuhkan para pegawai yang kompeten agar tujuan perusahaan dapat tercapai,
oleh karena itu Pabrik Gula Meritjan Kediri memberikan penghargaan atas kinerja pegawainya dalam
bentuk gaji, tunjangan, bonus, Tunjangan Hari Raya dan sebagainya. Penghasilan yang diperoleh atau
diterima oleh pegawai Pabrik Gula Meritjan Kediri tersebut akan dikenakan PPh pasal 21, sehingga
dengan adanya objek pajak atas penghasilan tersebut Pabrik Gula Meritjan Kediri wajib menghitung
dengan baik dan benar sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Permasalahan
penelitian ini adalah (1) Bagaimana Proses Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Di
Pabrik Gula Meritjan Kediri Yang Sesuai Dengan UU Perpajakan Nomor.36 Tahun 2008 Tentang
Pajak Penghasilan ? (2) Bagaimana Proses Penerapan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Di Pabrik
Gula Meritjan Kediri Yang Sesuai Dengan UU Perpajakan Nomor.36 Tahun 2008 Tentang Pajak
Penghasilan ?.Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kuantitatif dengan metode expost
Facto .Sampel Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel Pegawai Tetap dan Tidak Tetapdi
bagian SDM pada PTPN X Meritjan Kediri.Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1)Dalam sistem
penerapan PPh 21 di PTPN X Meritjan sudah berjalan dengan benar, melaporkan bukti potong kepada
KPP Pratama Kediri dan membayar pajak sesuai dengan nominal tersebut.(2)PTTPN X Meritjan
sudah mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku dalam hal perhitungan pelaporan, dan penerapan
PPh 21 atas karyawan. Dan memberikan bukti potong 1721

Kata Kunci :Penerapapan, Perhitugan Dan PPh 21

Fachri Ramadani| 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

untuk ikut serta berpartisipasi dalam


bentuk peran serta terhadap pembiayaan
I. LATAR BELAKANG
Negara dan pembangunan Nasional.
Pembangunan nasional merupakan Negara Kesatuan Republik Indonesia
kegiatan yang berkesinambungan merupakan negara hukum yang
dengan tujuan utama yaitu berdasarkan pancasila dan undang-
meningkatkan kesejahteraan rakyat. undang dasar 1945 yang menjunjung
Pembagunan ini dapat berjalan dengan tinggi hak dan kewajiban negara.
lancar apabila ada sumber dana yang Sehingga sektor pajak dianggap pilihan
mendukung pelaksanaannya. Menurut yang tepat karena jumlahnya relatif
APBN sumber pendapatan terbesar stabil dan masyarakat dapat
terletak pada perpajakan meskipun berpartisipsi secara aktif dalam
masih banyak sektor lain seperti minyak pembiayaan pembangunan. Oleh karena
dan gas bumi serta bantuan luar negeri. itu pemerintah memberikan sarana
Hal ini dibuktikan ketika negara krisis, kepada setiap warga negara, dan
pemasukan dari sektor pajak ternyata diharapkan dapat berperan serta dalam
terus meningkat dibandingkan sektor pembiayaan negara untuk pembangunan
lain ( Runtuwarow dan Inggriani, 2016). nasional.
Pajak merupakan salah satu sumber Definisi pajak menurut Undang –
penerimaan negara yang diharapkan Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang
dapat mengurangi ketergantungan perubahan ke empat atas Undang –
Negara terhadap hutang luar negeri. Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang
Pembayaran pajak merupakan salah satu ketentuan Umum dan tata cara
perwujudan dari kewajiban kenegaraan perpajakan pada pasal 1 ayat 1 berbunyi
dan peran serta wajib pajak untuk secara pajak adalah kontribusi wajib kepada
langsung dan bersama-sama negara yang terutang oleh orang pribadi
melaksanakan kewajiban perpajakan atau badan yang bersifat memaksa
pembiayaan Negara dan pembangunan berdasarkan Undang – Undang, dengan
Nasional. Sesuai falsafah Undang- tidak mendapatkan imbalan secara
Undang perpajakan, membayar pajak langsung dan digunakan untuk
bukanlah sekedar kewajiban, akan tetapi keperluan negara bagi sebesar –
merupakan hak dari setiap warga negara besarnya kemakmuran rakyat.

Fahri Ramadani | 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Definisi tersebut mempunyai makna karyawan. Status penghasilan karyawan


bahwa pajak di pungut berdasarkan dibagi dua yaitu penghasilan pegawai
perundang – undangan yang berlaku tetap dan penghasilan pegawai tidak
dan bersifat memaksa. Hasil dari tetap. Pemotongan pajak penghasilan
penerimaan pajak tersebut digunakan pegawai tetap harus sesuai dengan pasal
untuk keperluan – keperluan negara 21 ayat (3) sedangkan pemotongan
yang bertujuan untuk kemakmuran pajak pegawai harian, mingguan dan
rakyat. pegawai tidak tetap harus sesuai dengan
Indonesia merupakan negara yang pasal 21 ayat (4). Tarif pajak terutang
memiliki beberapa jenis pajak salah yang digunakan harus sesuai dengan
satunya yaitu Pajak Penghasilan pasal pasal 21 ayat (5).
21 (Pph 21) yang dipotong atas Perhitungan pajak penghasilan dapat
penghasilan dari pekerjaan bagi dikatakan belum sesuai apabila tidak
pegawai atau karyawan setelah sesuai dengan Pph 21 Undang-Undang
dikurangi penghasilan tidak kena pajak No 36 Tahun 2008 tentang pajak
(PTKP). Pemotongan pajak penghasilan penghasilan. Seperti halnya perusahaan
karyawan dikatakan sesuai apabila tidak memotong pajak penghasilan
perhitungannya sudah sesuai dengan karyawan dengan status penghasilan
ketentuan Pph pasal 21 Undang-Undang pegawai tetap atau pegawai tidak tetap
Nomor 36 Tahun 2008 tentang pajak yang penghasilannya sudah melebihi
penghasilan. Sedangkan Mardiasmo ketentuan penghasilan tidak kena pajak
(2016:197) PPh pasal 21 merupakan yang ditetapkan oleh peraturan Menteri
pajak atas penghasilan berupa gaji, Keuangan No. 162/PMK.011/2012, hal
upah, honorarium, tunjangan, dan tersebut sudah melanggar dari ketentuan
pembayaran lain dengan nama dan PPh Pasal 21.
dalam bentuk apa pun sehubungan Namun sangat disayangkan karena
dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan masih sering dijumpai kesalahan dalam
kegiatan yang dilakukan oleh orang perhitungan pajak penghasilan pasal 21
pribadi subjek pajak dalam negeri, atas karyawan. Seperti kurang telitinya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 wajib pajak dalam melakukan
Undang-Undang Pajak Penghasilan perhitungan maupun kurangnya
Pemotongan pajak penghasilan harus pengetahuan mengenai pembaruan –
dilihat dari status penghasilan pembaruan dari peraturan perundang –

Fachri Ramadani| 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

undangan yang mengatur tentang pajak tersebut menyimpulkan bahwa,


penghasilan itu sendiri, khususnya pajak penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan pasal 21 atas karyawan penghasilan bulanan tidak sesuai
serta kurangnya pemahaman mengenai dengan undang – undang perpajakan
undang – undang perpajakan No. 36 namun pelaporan tahunan telah
Tahun 2008. Selain itu terdapat pula dilaksanakan sesuai dengan undang –
kejanggalan lainnya seperti perusahaan undang perpajakan yang berlaku.
yang ingin meminimalkan beban Peneliti masih menduga
pajaknya sekecil mungkin dengan cara bahwasannya masih sering dijumpai
memanipulasi data bahkan menghindari kesalahan dalam perhitungan pajak
pajak secara illegal penghasilan pasal 21 atas karyawan.
Pabrik Gula Meritjan Kediri Seperti kurang telitinya wajib pajak
merupakan salah satu unit usaha dari dalam melakukan perhitungan maupun
PTPN X. Pabrik Gula Meritjan Kediri kurangnya pengetahuan mengenai
memberikan penghargaan atas kinerja pembaruan dari peraturan perundang –
pegawainya dalam bentuk gaji, undangan yang mengatur tentang pajak
tunjangan, bonus, Tunjangan Hari Raya penghasilan itu sendiri, khususnya
dan sebagainya. Penghasilan yang pajak penghasilan pasal 21 atas
diperoleh atau diterima oleh pegawai karyawan serta kurangnya pemahaman
Pabrik Gula Meritjan Kediri tersebut mengenai undang – undang perpajakan
akan dikenakan PPh pasal 21, sehingga No. 36
dengan adanya objek pajak atas Berdasarkan latar belakang di atas
penghasilan tersebut Pabrik Gula peneliti tertarik untuk membuat
Meritjan Kediri wajib menghitung penelitian dengan judul “Analisis
dengan baik dan benar sesuai ketentuan Perhitungan dan Penerapan Pajak
perundang-undangan perpajakan yang Penghasilan Pasal 21 Karyawan Di
berlaku. PTPN X Pabrik Gula Meritjan
Menurut penelitian Muaya (2016), Kediri”.
melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Perhitungan, Penetapan dan II. METODE
Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 A. Pendekatan dan Teknik
pada Yayasan Perguruan Tinggi Katolik Penelitian
Keuskupan Manado”. Penelitian

Fachri Ramadani| 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

1. Pendekatan Penelitian Adapun penelitian yang dilakukan


Pendekatan yang digunakan oleh penulis mengambil tempat di
dalam penelitian ini adalah PTPN X Meritjan Kediri, Pabrik
pendekatan kuantitatif. Menurut Gula Meritjan berlokasi kurang
Sugiyono (2016: 4), bahwa lebih ±5 km sebelah utara kota
“Pendekatan Deskriptif Kediri, tepatnya berada di Jalan
Kuantitatif” pada dasarnya adalah Merbabu RT. 005 RW 007,
“Metode penelitian yang Kelurahan Mrican, Kecamatan
berlandaskan pada filsafat Mojoroto, Kota Kediri.
positivisme, digunakan untuk 2. Waktu Penelitian
meneliti pada populasi atau Waktu digunakan dalam
sampel tertentu”. penelitian ini selama 4 bulan
terhitung sejak bulan Maret 2018
2. Tenik Analisis Data sampai dengan bulan Juni 2018.
Dalam penelitian ini C. Populasi dan Sampel
menggunakan metode penelitian 1. Populasi
adalah metode penelitian Di dalam penelitian ini yang
Deskriptif kuantitatif dengan dimaksud dengan populasi adalah
pendekatan penelitian dan Populasi dalam penelitian ini
menggunakakan pendekatan adalah Seluruh Karyawan di PTPN
penelitian exspost facto adalah X Meritjan Kediri
suatu penelitian yang dilakukan 2. Sampel
untuk meneliti suatu peristiwa Dalam penelitian ini peneliti
yang telah terjadi dan kemudian mengambil sampel Pegawai Tetap
menurut ke belakang untuk dan Tidak Tetapdi bagian SDM
mengetahui faktor-faktor yang pada PTPN X Meritjan Kediri
dapat menimbulkan kejadian D. SUMBER DATA
tersebut. Data Sekunder
B. Tempat dan Waktu Penelitian data sekunder adalah “data
1. Tempat Penelitian yang bersumber dari catatan yang
Tempat penelitian merupakan ada pada perusahaan dandari
suatu lokasi atau wilayah dimana sumber lainnya yaitu dengan
penelitian tersebut akan dilakukan. mengadakan studi kepustakaan.”

Fachri Ramadani| 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Data penelitian ini, data yang a. Data rekap gaji tahun 2017
digunakan merupakan data dicek apakah terdapat data
sekunder yang diperoleh dari pegawai yang double entry
Kantor PTPN X Meritjan Kediri sehingga namanya tercatat
E. Teknik Analisis data sebanyak 2 kali di dalam
Teknik analisis yang digunakan rekap gaji. Pengecekan data
dalam penelitian ini adalah karyawan yang double
analisis Kuantitatif dan Analisis dilakukan berdasarkan nomor
Deskritif. rekening pegawai yang
nantinya dijadikan sebagai ID
III. HASIL DAN KESIMPULAN pegawai.
A. Hasil Penelitian Di data rekap gaji tahun
Dokumen yang diperlukan 2017 PTPN X ditemukan ada
dalam penghitungan PPh Pasal 21 2 (dua) orang pegawai buruh
pegawai tetap maupun tidak tetap yang memiliki nomor
pabrik gula yang bekerja di PTPN rekening yang sama dari total
X bersumber dari data rekap gaji 11 orang pegawai bagian
bulan Januari-Desember tahun SDM. Untuk pegawai yang
2017. Data rekap gaji tahun 2017 memiliki nomor rekening
dibuat secara manual yang yang sama dilakukan
bersumber dari input data gaji identifikasi kembali ke bagian
yang dilakukan setiap bulannya, Human Resource
dan rekap gaji tahun 2017 tersebut Departement (HRD) untuk
menjadi sumber data utama yang memastikan nomor rekening
akan diolah untuk penghitungan yang benar, sehingga data
PPh Pasal 21. Berikut proses rekap gaji tidak ada yang
pengolahan data dari data rekap memiliki nomor rekening
gaji tahun 2017 yang kemudian di yang sama (ID yang double).
eksport menjadi data excel yang b. Setelah data dicek dan sudah
diperlukan untuk import ke dalam tidak terdapat data pegawai
program penghitungan PPh Pasal yang double, kemudian
21 sampai import data ke dalam dilakukan pengecekan masa
program SPT PPh Pasal 21 DJP : kerja pegawai. Dari

Fachri Ramadani| 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

pengecekan masa kerja pegawai yang baru masuk di


pegawai tersebut ditemukan bulan Februari ditambah
adanya pegawai yang tidak dengan jumlah pegawai yang
tetap. Pegawai broken period sudah bekerja dari Januari-
merupakan pegawai yang Februari).
bekerja tidak full dalam satu d. Untuk pegawai yang
tahun. Pegawai broken period memiliki masa kerja broken
terbagi menjadi: period keluar masuk kerja,
1) Pegawai yang mulai terlebih dahulu dilakukan
bekerja di pertengahan penghitungan untuk
tahun. mengetahui penghasilan neto
2) Pegawai yang berhenti sebelumnya dan PPh Pasal 21
bekerja di pertengahan sebelumnya yang digunakan
tahun untuk eksport data ke dalam
3) Pegawai yang masuk kerja format excel untuk keperluan
dan berhenti kerja di penghitungan PPh Pasal 21 di
pertengahan tahun program penghitungan PPh
c. Setelah dilakukan Pasal 21.
pengecekan masa kerja e. Setelah data rekap gaji diolah
pegawai, kemudian dilakukan (langkah 1-4 sudah
pengecekan untuk jumlah dilakukan), kemudian data
karyawan yang bekerja di yang telah diolah tersebut
setiap bulannya dan jumlah dieksport ke dalam format
pegawai yang baru masuk di excel yang nantinya
setiap bulannya. Sehingga, digunakan untuk import data
dari hasil pengecekan tersebut ke dalam program
dapat diketahui jumlah penghitungan PPh Pasal 21.
pegawai yang baru masuk Data yang dieksport ke dalam
setiap bulannya (bulan yang format excel adalah data gaji
bersangkutan, misal bulan pegawai baru yang baru
Februari) dan jumlah pegawai masuk di bulan tersebut dan
yang existing ditambah data penghasilan seluruh
dengan pegawai baru (jumlah pegawai yang dilakukan

Fachri Ramadani| 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

setiap bulan. Data yang program PPh Pasal 21


dimaksud seperti : Direktorat Jendral Pajak
1) Nama Pegawai (DJP) untuk dapat
2) Alamat menghasilkan SPT PPh Pasal
3) NPWP 21 tahun 2013 maupun Bukti
4) Status Kawin (TK, K) Potong 1721 A1 bagi setiap
5) PTKP (TK/0, K/1, K/2, pegawai PTPN X Meritjan.
K3) Dalam menganalisis
6) Nomor Rekening (sebagai penghitungan PPh Pasal 21
id) pegawai PTPN X Meritjan,
7) Masa Kerja peneliti mengambil 2 (dua)
8) Kewarganegaran sampel pegawai PTPN X bidang
9) Jabatan Sumber Daya Manusia (SDM)
Eksport data ini dilakukan yang memiliki NPWP dan terdiri
secara per-bulan, yaitu dari dari:
data gaji bulan Januari – a. Satu sampel perhitungan
Desember yang ada di rekap pegawai tetap.
gaji yang telah diolah b. Satu sampel perhitungan
tersebut, sehingga pada pegawai tidak tetap (PKWT)
akhirnya akan menghasilkan Dari sampel tersebut,
worksheet perhitungan PPh peneliti akan menjelaskan
Pasal 21 tahun 2017 PTPN X. penghitungan PPh Pasal 21 Masa
Dari worksheet tersebut dapat dimana pegawai tersebut,
terlihat PPh Pasal 21 tahun sehingga dapat terlihat adanya
2016 tiap pegawai maupun perbedaan cara penghitungan
total PPh Pasal 21 tahun 2016 ataupun jumlah PPh Pasal 21
pegawai PTPN X yang yang terutang. Perhitungan
terhutang atau harus Pemotongan Pajak PPh 21
dibayarkan Pegawai Tetap PG. Meritjan
f. Setelah worksheet PPh Pasal
21 tahun 2016 dibuat, maka
data dari worksheet tersebut
akan diimport ke dalam

Fachri Ramadani| 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

IV. PENUTUP Sejahtera Manado. Jurnal Berkala


Ilmiah Efisiensi Vol.15 N0.3, 2015.
Dari hasil penelitian yang
Diana. S. 2013. Konsep Dasar Perpajakan.
sudah dilakukan oleh peneliti dan Bandung: PT Refika Adimata.
Halim. A. 2014. Perpajakan. Jakarta:
berdasarkan temuan-temuan yang di
Salemba Empat.
dapatkan melalui wawancara dan Homenta, Herduard R. 2015. Analisis
Perhitungan, Pemotongan,
observasi dapat disimpulkan bahwa:
Pencatatan, dan Pelaporan Pajak
1. Dalam sistem penerapan PPh 21 Penghasilan Pasal 21 pada CV.
Multi Karya Utama. Jural EMBA
di PTPN X Meritjan sudah
Vol. 03 No.3, Edisi Septe,ber 2015,
berjalan dengan benar, ISSN:2303-11
Mandak, Andre dan Jenny Morasa. 2014.
melaporkan bukti potong kepada
Prosedur Perhitungan dan
KPP Pratama Kediri dan Pelaporan Pajak Penghasilan
Pasal 21 ata Gaji Pegawai
membayar pajak sesuai dengan
Pemerintah Kabupaten Minahasa
nominal tersebut. Selatan. Diakses 25 Juli 2018.
Mardiasmo. 2016. Perpajakan.
2. PTPN X Meritjan sudah
Yogyakarta: Andi.
mengikuti ketentuan perpajakan Menurut Prof. Dr. Rohmad Soemitro S.H
dalam buku Perpajakan
yang berlaku dalam hal
(Mardiasmo 2016;03).
perhitungan pelaporan, dan Metta V.C, Kardinal. 2012. Analisis
Perhitungan Pajak Penghasilan
penerapan PPh 21 atas karyawan.
Pasal 21 atas Karyawan Pada PT.
Dan memberikan bukti potong Bumi Sriwijaya Abadi. Diakses
pada tanggal 20 Juli 2018
1721
Muaya. A. 2016. Analisis Perhitungan,
Penetapan dan Pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Pada
V. DAFTAR PUSTAKA
Yayasan Perguruan Tinggi Katolik
Anggraini D, D.F Azizah dan T. Keuskupan Manado. Jurnal EMBA
Jositrianto. 2013. Analisis Manado Vol.4 No.2, Edisi Juni
Perhitungan, Pemotongan, 2016, ISSN:2303-1174.
Pelaporan dan Penyetoran Pajak Pohan, Chairil Anwar. 2017. Kajian
Penghasilan (pph) Pasal 21 atas Perpajakan dan Tax Planning. Bumi
Karyawan Tetap (Studi Kasus Pada Aksara.
PT. Sarah Ratu Samudera). Priantara, Diaz. 2012. Perpajakan
Diakses pada tanggal 20 Juli 2018. Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana.
Anggraini T.P dan Siti Khairani. 2014. Runtuwarow, Renald dan Inggriani
Analisis Perhitungan Pajak Elim.2016. Analisis Penerapan
Penghasilan Pasal 21 atas Akuntansi Pajak Penghsilan Pasal
Karyawan pada PT. Connectra 21 atas Gaji Pegawai Negeri Sipil
Utama Palembang. Diakses pada pada Dinas Perkebunan Sulawesi
tanggal 20 November 2017. Utara. Jurnal EMBA Vol.4 No.1,
Dalughu. 2015. Analisis Perhitungan Dan Edisi Maret 2016, ISSN: 2303-
Pemotongan PPh pasal 21 pada 1174
Karyawan PT. BPR Primaesa
Fachri Ramadani| 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Akuntansi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Rizky, V. 2015. Analisis Perbandingan


Penggunaan Metode Net Basis dan
Metode Gross Up Dalam
Perhitungan Pajak Penghasilan
Pasal 21 Berupa Gaji dan
Tunjangan Karyawan PT. Remenia
Satori Tepas Manado. Diakses
pada tanggal 23 November 2017.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2016. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Susan. J. 2013. Analisis Perhitungan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Pada PT.
Megasurya Nusalestari Manado.
Jurnal EMBA Manado Vol.1 N0.4,
Edisi Desember 2013, ISSN:2303-
1174.
Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Watung D.N. 2013. Analisis Perhitungan
dan Penerapan Pajak Penghasilan
Pasal 21 Serta Pelaporannya.
Jurnal EMBA Manado Vol.1 N0.3,
Edisi Juni 2013, ISSN:2303-1174.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101-
PMK 010-2016
Undang-Undang Perpajakan No.36 Tahun
2008.
PT. Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula
Meritjan Kediri

Fachri Ramadani| 14.1.02.01.0244 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 10||

Anda mungkin juga menyukai