Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN KEUANGAN

“ALAT- ALAT ANALISIS KEUANGAN”

Disusun oleh :
Putri Aulia (17040001)
Dandi Simanjorang (17040012)
Aidilmustika (15040029)

Dosen Pengampu :
Winny Lian Seventeen, SE, M., Ak

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN., SH
BENGKULU
2019
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas makalah mata kuliah Akuntansi
International ini, yang berjudul “Alat- Alat Analisis Keuangan”.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari beberapa
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, moril maupun materil yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih kepada Ibu Winny Lian Seventeen, SE, M., Ak selaku Dosen Mata Kuliah
Manajemen Keuangan dan semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan
keterbatasan kemampuan penulis sendiri yang masih dalam tahap belajar. Untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan.

Akhir kata, semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Bengkulu, 19 Oktober 2019

Tim Penulis,

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................ 1
Daftar Isi.................................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat.................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 5
2.1 Alat- Alat Analisis Keuangan.................................................................................... 5
2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Komparatif............................................................5
2.1.2 Analisis Laporan Keuangan Common-Size........................................................5
2.1.3 Analisis Rasio.................................................................................................... 6
2.1.4 Analisis Arus Kas ............................................................................................. 6
2.1.5 Model Penilaian (Valuasi)..................................................................................6
2.2 Kondisi Keuangan Perusahaan...................................................................................7
2.3 Analisis Ratio Keuangan.......................................................................................... 9
2.3.1 Rasio Likuiditas................................................................................................. 9
2.3.2 Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas................................................................ 9
2.3.3 Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio............................................................12
2.3.4 Rasio Aktifitas atau Activity Ratio...................................................................13
2.4 Prakiraan dan Perencanaan Keuangan..................................................................... 15
2.5 Perencanaan Strategis...............................................................................................18

BAB III PENUTUP............................................................................................................... 21


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 21

Daftar Pustaka....................................................................................................................... 23

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsur- unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan, tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :

1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis


2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan
rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.

Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas,
baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisi sseperti rasio-
rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja Alat- alat yang di gunakan Menganalisis Keuangan ?
2. Bagaimana kondisi Keuangan Perusahaan ?
3. Bagamana Prakiraan dan Perencanaan Keuangan ?
4. Bagaimana Perencanaan Keuangan dan Perencanaan Strategis ?

3
1.3 Manfaat dan Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. MengetahuiApa saja alat- alat yang digunakan untuk menganalisis keuangan pada
suatu perusaahan;
2. Mengetahui bagaimana cara memahami komdisi keuangan pada perusahaan;
3. Mengetahui Prakiraan dan Perencanaan Keuangan;
4. Mengetahui Perencanaan Keuangan dan Perencanaan Strategis.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alat- Alat Analisis Keuangan

2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Komparatif (Horizontal- tren)

Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba-rugi atau laporan
arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi
penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa
tahun.

• Analisis perubahan tahun ke tahun Perbandingan laporan keuangan selama periode


yang relatif pendek dua atau tiga tahun biasanya dilakukan dengan analisis
perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos. Analisis ini memiliki keunggulan
penyajian perubahan dalam angka absolut maupun persentase. Analisis perubahan
dalam jumlah maupun persentase menjadi relevan karena dasar dolar yang berbeda
dalam perhitungan perubahan persentase dappat menghasilkan perubahan besar yang
tidak konsisten dengan kepentingan aktualnya.

• Analisis tren angka indeks Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk
seluruh pos, yang biasanya diberi angka indeks 100. Karena tahun dasar menjadi
rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaik adalah tahun dimana kondisi
bisnis normal.

2.1.2 Analisis Laporan Keuangan Common-Size

Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk


internal laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size menekankan pada
dua factor :

1. Sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar,


kewajiban tak lancar dan ekuitas.
2. Komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan aktiva
tak lancar.
Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos terkait
dengan angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan

5
mempengaruhi hampir seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen dari
penjualan yang diwakili oleh tiap pos-pos beban. Pengecualian berlaku untuk pajak
penghasilan, yang terkait dengan laba sebelum pajak bukan penjualan. keterbatasan
utama laporan keuangan common-size untuk analisis antar perusahaan adalah
kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang di analisis.

2.1.3 Analisis Rasio

Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar


perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan
mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Rasio paling
bermanfaat bila berorientasi ke depan artinya kita sering menyesuaikan faktor-faktor
yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa depan.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor


industri, kebijakan manajemen dan metode akuntansi.

2. interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan


rasio tahun sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio pesaing.

Dengan rasio-rasio tertentu, maka kita dapat melihat kondisi perusahaan apakah
baik atau tidak. Rasio yang dapat dipakai diantaranya yaitu : 1. Rasio Likuiditas, 2.
Rasio Gross Profit Margin. 3. Debt Equity Rasio, 4. Return on Asset, 5. Turnover
Persediaan.

2.1.4 Analisis Arus Kas


Merupakan alat utama untuk melakukan evaluasi atas sumber dan penggunaan
dana. Analisa ini memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai bagaimana
perusahaan memperoleh pendanaannya dan melakukan alokasi sumber dananya.
Analisa ini juga dapat digunakan untuk melakukan peramalan arus kas dan merupakan
bagian dari analisis likuiditas.

2.1.5 Model Penilaian (Valuasi)


Untuk memperkirakan nilai intrinsik dari suatu perusahaan atau nilai intrinsik
sahamnya. Dasar teori yang digunakana adalah present value. Cara ini merupakan salah
satu bagian dari penilaian usaha.

6
Yang dimana terdapat 2 model penilaian :
1. Penilaian utang
Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan
pada tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran pokok
dan bunganya.

2. Penilaian Ekuitas
Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang adalah nilai sekarang hasil di
masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Rumus penilaian ekuitas
menggunakan dividen yang diharapkan (expected), bukan dividen yang sebenarnya
(actual). Penggunaan dividen yang diharapkan ini karena dividen di masa depan
tidak dapat ditentukan. Arus kas bebas bagi ekuitas didefinisikan sebagai arus kas
dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untu perubahan utang.

2.2 Kondisi Keuangan Perusahaan


Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan keuangan, ia perlu memahami
kondisi keuangan perusahaan. Untuk memahami kondisi keuangan perusahaan,
diperlukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Ada dua laporan keuangan
perusahaan yang pokok, yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi.

A. LAPORAN KEUANGAN YANG POKOK

Neraca. neraca menunjukkan posisi kekayaan perusahaan, kewajiban keuangan


dan modal sendiri perusahaan pada waktu tertentu. Kekayaan di sajikan pada sisi
aktiva, sedangkan kewajiban dan modal sendiri pada sisi pasiva. Pada neraca kita lihat
di bawah

Kekayaan = kewajiban + modal sendiri

7
Kebanyakan (tetapi tidak selalu) kekayaan perusahaan disajikan pada harga historis,
dan apa yang tercantum pada neraca disebut sebagai nilai buku. Berikut ini disajikan
contoh neraca PT “TSR” pada akhir tahun 19Xl dan 19X2.

Laporan Laba Rugi. Jenis laporan ini, sebagaimana namanya, menunjukkan laba
atau rugi yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu (misalnya satu tahun).
Laba (atau rugi) = Penghasilan dari penjualan – biaya dan ongkos. Berikut ini disajikan
laporan rugi lab a PT. TSR selama tahun 19X2.

8
Selama tahun 19X2 perusahaan berhasil memperoleh laba bersih setelah pajak
sebesar Rp166 juta. Kalau pada neraca 31/12/19X2 laba yang ditahan meningkat sebesar
Rp.79 juta maka berarti bahwa laba yang diperoleh dibagikan sebagai dividen sebesar
Rp 166 juta - Rp 79 juta = Rp 87 juta.
Apakah dari laporan keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi dan
prestasi keuangan perusahaan baik? Oleh karena sulitnya memahami laporan keuangan
dalam bentuk aslinya maka kemudian ditempuh berbagai cara untuk melakukan analisis,
salah satunya adalah dengan analisis rasio keuangan.

2.3 Analisis Ratio Keuangan


Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio
keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin
dihitung berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba
rugi saja atau pada neraca dan laba rugi. Setiap analis keuangan bisa saja merumuskan
rasio tertentu yang dianggap mencerminkan aspek tertentu. Karena itu, pertanyaan
pertama yang perlu dijawab adalah aspek-aspek apa yang akan dinilai. Aspek-aspek yang
dinilai biasanya diklasifikasikan menjadi:
Aspek leverage, aspek likuiditas, aspek profitabilitas dan efisiensi, serta rasio-rasio nilai
pasar.

2.3.1 Rasio Likuiditas

Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan


finansialnya dalam jangka pendek. Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :

a. Current Ratio,
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar.
Rumus menghitung Current Ratio:

Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%

9
b. Cash Ratio,
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat
berharga atau efek jangka pendek.
Rumus menghitung Cash Ratio:

Cash Ratio
Cash Ratio== Kas
Kas ++ Efek
Efek/ Hutang
/ Hutang Lancar
Lancar X 100%
X 100%

c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio,


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid
Assets).
Rumus menghitung Quick Ratio:

Quick
Quick Ratio= =Kas
Ratio Kas ++ Efek
Efek+ +Piutang / Hutang
Piutang LancarLancar
/ Hutang X 100%X 100%

Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini adalah minimum
sebesar 150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi
sehat.

2.3.2 Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas


Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri. Ada beberapa
jenis rasio profitabilitas antara lain :

a. Gross Profit Margin,


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor
dari penjualan.
Rumus menghitung Gross Profit Margin:

Gross Profit Margin = Penjualan Netto – HPP / Penjualan


Gross Profit Margin = PenjualanNetto
Netto –XHPP
100%/ Penjualan Netto X 100%

10
b. Operating Income Ratio,
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
Rumus menghitung Operating Income Ratio:

Operating Income Ratio = Penjualan Netto – HPP – Biaya


Administrasi & Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%

c. Net Profit Margin,


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih
dari penjualan.
Rumus menghitung Net Profit Margin:

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) /


Penjualan Netto X 100%

d. Earning Power of Total Investment,


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang
dimiliki yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi investor dan pemegang saham.
Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:

Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X


100%

e. Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio,


Rasio untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.
Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):

Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X


100%

11
f. Return on Equity (ROE),
Rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk menghasilkan pendapatan
bersih.
Rumus menghitung Return on Equity (ROE):

Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%


Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%

g. Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners,
Rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam
menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.
Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:

RateRate of Return
of Return on Net
on Net Worth Worth
= EAT = EATModal
/ Jumlah / Jumlah Modal
Sendiri X 100%
Sendiri X 100%

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah adalah
semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari
industri sejenis di pasar.

2.3.3 Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio


Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua
kewajiban finansial jangka panjang. Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

a. Total Debt to Assets Ratio,


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-
hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.
Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:

Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X


Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%
100%

12
b. Total Debt to Equity Ratio,
Rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur
dibandingkan dengan equity.
Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:

Total
Total Debt
Debt to Assets
to Assets Ratio =Ratio = Total
Total Hutang Hutang
/ Modal / Modal
Sendiri Sendiri
X 100%
X 100%

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah semakin
buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya,
maksimal nilainya adalah 200%.

2.3.4 Rasio Aktifitas atau Activity Ratio

Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber


daya yang dimilikinya. Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

a. Total Assets Turn Over,


Rasio untuk mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap penjualan.
Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:

Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Total Aktiva


Total Assets Turn Over Ratio = X
Penjualan
100% / Total Aktiva X 100%

b. Working Capital Turn Over,


Rasio untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-
Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari perusahaan.
Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:

Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan / Modal Kerja


Bersih X 100%

c. Fixed Assets Turn Over,


Rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva tetap yang dimiliki terhadap
penjualan. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan

13
perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tetap yang dimiliki secara efisien dalam
rangka meningkatkan pendapatan.
Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio:

Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Aktiva Tetap X


100%

d. Inventory Turn Over,


Rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan yang
dimiliki terhadap penjualan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan
menunjukkan pengelolaan persediaan yang efisien.
Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio:

Inventory Turn Over Ratio = Penjualan / Persediaan X 100%

e. Average Collection Period Ratio,


Rasio untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan
dalam menerima seluruh tagihan dari konsumen.
Rumus menghitung Average Collection Period Ratio:

Average Collection Period Ratio = Piutang X 365 /


Average Collection PeriodPenjualan
Ratio = Piutang X 365 / Penjualan X 100%
X 100%

f. Receivable Turn Over,


Rasio untuk mengukur tingkat perputaran piutang dengan membagi nilai
penjualan kredit terhadap piutang rata-rata. Semakin tinggi rasio ini akan semakin
baik dan menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah.
Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio:

Receivable Turn Over Ratio = Penjualan / Piutang Rata-Rata


X 100%

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Activity ini adalah semakin
baik, Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di
pasar agar dapat menilai seberapa efisien Anda mengelola sumber daya yang
dimiliki.

14
2.4 Prakiraan dan Perencanaan Keuangan

Prakiraan keuangan adaalah memperkirakan posisi dan kondisi keuangan dalam


suatu organisasi atau perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian dapat
diperkirakan apakah perusahaan perlu menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas
perusahaan dimasa yang akan datang dan sebagainya.

Untuk memprakirakan jumlah aktiva-aktiva tertentu perusahaan dimasa yang akan


datang digunakan persentase penjualan. Sedangkan untuk memprakirakan neraca dan
rugi laba perusahaan di masa yang akan datang digunakan penyusunan anggaran kas.

Langkah-langkah dalam memprakirakan keuangan yaitu :

 Memprakirakan pendaapatan dan biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan


dalam sebuah periode
 Memprakirakan tingkat investasi aktiva lancar dan aktiva tetap yang digunakan untuk
mendukung prakiraan tersebut
 Menentukan besarnya dana yang digunakan perusahaan dalam sebuah periode
prakiraan tersebut

Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan dan


pengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan, pertama,
anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan harus
mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga
kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan.

Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu


perusahaan / organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian
keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga
hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan.

2.4.1 Proses Perencanaan

Umumnya, proses perencanaan secara formal dari suatu perusahaan melibatkan


usaha-usaha para manajer, terutama manajer keuangan. Setelah rencana-rencana itu
diserahkan kepada suatu komite manajemen atau pimpinan operasi, maka rencana-
rencana itu diserahkan kepada suatu komite manajemen atau pimpinan operasi
perusahaan itu untuk dibahas dan disetujui dengan berbagai kemungkinan perubahan-

15
perubahan sedikit atau dikembalikan kepada unit-unit operasi untuk dianalisis lebih
lanjut. Rencana-rencana final, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, menjadi
cetak biru dari operasi-operasi perusahaan itu.

Pada dasaarnya perencanaan menyangkut dua bidang utama, yakni :

A. Analisis Faktor-faktor Eksternal

Titik awal dari proses perencanaan adalah lingkungan operasi dari perusahaan itu.
Perencanaan adalah mengevaluasi kecendrungan ekonomi secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari lingkungan, perusahaan itu mempertimbangkan suatu tingkat
yang diharapkan dari kegiatan operasi di dalam industrinya dan kemungkinan
perubaha-perubahan di dalam pasar bagi produk ysng dihasilkannya. Jadi, analisis
faktor-faktor eksternal mempertimbangkan baik kegiatan ekonomi secara
keseluruhan dan industri secara individual sebagai kerangka kerja pada periode-
periode mendatang.

B. Analisis Faktor-faktor Internal

Beberapa faktor-faktor internal merupakan faktor- faktor yang dapat dikendalikan


oleh perusahaan. Misalnya, jumlah kas, jenis, daan jumlah persediaan barang-
barang, dan aktiva-aktiva tetap beserta teknologi yang sedang dikuasai dapat diubah
oleh perusahaan itu.

2.4.2 Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan pada penerapan matching
principle dalam pendanaan. Prinsip ini mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang
seharusnya didanai dengan dana jangka panjang sedangkan dana jangka pendek hanya
untuk keperluan jangka pendek.

Sumber dana berasal dari :

 Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas


 Penurunan bruto aktiva tetap
 Kenaikan bersih kewajiban dan hutang
 Penambahan modal sendiri
 Dana yang diperolehdari operasi

16
Sedangkan penggunaan dana berasal dari :

 Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas


 Penambahan bruto aktiva tetap
 Penurunan kewajiban dan hutang
 Pengurangan modal sendiri
 Pembayaran deviden

2.4.3 Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Perencanaan jangka panjang pada umumnya menggunakan model keuangan


tertentu, salah satu yang sering digunakan adalah model persentase penjualan. Dasar
pemikiran dari model ini adalah bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana yang
makin besar kalau yang aktivitasnya meningkat, ukuran aktivitas ini adalah penjualan.
Asumsi penting dari model ini adalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai
dengan penjualan, diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah. Umumnya diakui
bahwa kalau penjualan meningkat, suatu aktiva tentunya meningkat. Karena itu, untuk
menggunakan model tersebut diperlukan :

 Identifikasi rekening-rekening yang berubah apabila penjualan berubah


 Kebijakan keuangan yang dianut oleh perusahaan

2.4.4 Perencanaan Keuangan Jangka Pendek

Perencanaan keuangan jangka pendek umumnya, berdimensi waktu kurang dari


1(satu) tahun yang bertujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan, karena dengan
perencanaan ini dapat diprakirakan berapa, kapan, dan apakah kebutuhan kas tersebut
dapat dibiayai oleh perusahaan atau harus mencari sumber dari luar. Alat yang
dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas yaitu taksiran tentang kas masuk
dan kas keluar pada periode waktu tertentu.

2.4.5 Keuntungan-keuntungan Adanya Prakiraan dan Perencanaan Keuangan

 Antisipasi Persoalan- persoalan yang akan muncul dan mengidentifikasi


Kesempatan- kesempatan yang Potensial.
 Koordinasi Kegiatan-kegiatan manajerial
 Membantu para manajer dalam pengawasan kegiatan operasional perusahaan
 Memberikan standar-standar pencapaian tujuan perusahaan
17
2.4.6 Analisis Break-Event Point

Analisis Break-Event Point (titik keseimbangan) adalah merupakan volume


penjualan atau jumlah penjualan dimana total pendapatan sama dengan total biaya, jadi
pendapatan bersih adalah nol. Untuk menghitung Break-Event Point, elemen biaya
usaha harus dianalisis dan dikelompokkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang berubah langsung dipengaruhi oleh perubahan
volume produksi dalam interval batas produksi tertentu.

2.5 Perencanaan Strategis


Perencanaan Strategis merupakan sebuah petunjuk yang digunakan suatu
organisasi atau perusahaan dari masa sekarang untuk bekerja menuju masa 5 atau 10
tahun ke depan. Hal ini sesuai dengan pengertian strategis yang diutarakan oleh Kerzner.
Pengertian lain dari perencanaan strategis menurut Robert N. Anthony adalah proses
memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke
depan.

Dalam proses untuk mencapai strategi yang telah direncanakan oleh organisasi,
maka para pimpinan perusahaan dan manajer harus bekerja sesuai dengan arahan yang
ada dalam proses perencanaan strategis. Kunci sukses dalam terlaksananya perencanaan
strategis adalah kemampuan manufaktur yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Perencanaan startegis terjadi baik di dalam organisasi mau pun dalam hal bisnis.
Karena perencanaan strategis sangat penting dalam menentukan langkah ke depannya.
Pemimpin atau manajer yang paling kompeten adalah orang yang paling banyak
menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan apa yang akan ia kerjakan di masa
depan. Meski tidak menutup kemungkinan manajer tidak bekerja sendiri. Manajer juga
membutuhkan staffnya yang lain untuk membantunya dalam membuat perencanaan
strategis.

2.5.1 Perencanaan Strategis Manajemen


Perencanaan dalam manajeman terbagi menjadi 4 tahap, yaitu :

1. Menetapkan tujuan,
2. Merumuskan masalah atau kondisi sekarang,

18
3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman atau hambatan yang dapat terjadi
4. Mengembangkan rencana atau melaksanakan rencana yang telah disusun untuk
mencapai hasil yang diinginkan.

2.5.2 Langkah dalam Proses Perencanaan Startegis

1. Perumusan sasaran. Perumusan sasaran merupakan salah satu langkah yang paling
penting dan terpenting dalam proses perencanaan. Mengapa demikian? Penentuan
sasaran yang tepat akan menentukan banyaknya kegiatan yang akan dilakukan dan
seberapa banyak atau panjang jangka waktu yang dibutuhkan. Perumusan sasaran
akan melibatkan sebagian besar dari sumber daya manusia yang ada di dalam
organisasi. Untuk itu, penentuan sasaran merupakan tanggungjawab dari para top
leader atau pemimpin puncak dalam suatu organisasi.
2. Penentuan tujuan dan strategi yang terdapat pada saat ini. dalam langkah kedua ini,
sebagai seorang pemimpin atau leader dalam organisasi harus bisa memberikan
pengenalan terhadap tujuan dan strategi yang sudah ada. Artinya, sasaran harus
dikenalkan dengan tujuan dan strategi perencaan organisasi atau perusahaan.
3. Analisi lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkugan secara luas.
Tujuaanya adalah untuk dapat menentukan cara bagaimana perubahan dalam
teknologi, soail, ekonomi, budaya, hukum dan politik suatu organisasi yang secara
tidak langsung dapat mempengaruhi organisasi.
4. Analisis sumber daya. Analisis sumber daya sangat dibutuhkan dalam proses
perencanaan strategis. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa memedai
sumber daya yang dimiliki oleh organisasi. Sumber daya yang dimaksudkan tidak
hanya soal sumber daya manusia, melainkan juga mengenai sumber daya materil
berupa dana atau uang dan sumber daya lainnya yang dapat memberikan pengaruh
terhadap jalannya organisasi.
5. Mengenali ancaman dan kesempatan yang dilakukan dengan menggunakana analisis
SWOT. Analisis SWOT merupakan alat analisis yang dapat membantu manajer
dalam menentukan dan mengembangkan strategi dalam menghadapi persaingan
dalam organisasi atau bisnis. Kesempatan dan ancaman dalam organisasi dapat
muncul dari arah mana saja dan tidak bisa ditebak.
6. Menentukan sejauh mana perubahan strategis yang dilakukan. Hal ini untuk
mengantisipasi adanya perubahan dalam lingkungan saat kegiatan berlangsung.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis laporan keuangan komparatif (horizontal = tren): menelaah neraca,
laporan laba rugi atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke
periode berikutnya
• Analisis perubahan tahun ke tahun
• Analisis tren angka indeks
 Analisis laporan keuangan common-size (vertikal):
• Analisis neraca, total aktiva dinyatakan sebagai 100 persen
• Analisis laporan laba rugu, penjualan dinyatakan sebagai 100 persen
 Analisis rasio
A. Analisis kredit (risiko):
a. Likuiditas: mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek
b. Struktur modal dan solvabilitas: menilai kemampuan memenuhi
kewajiban jangka panjang
B. Analisis profitabilitas:
a. Tingkat pengembalian atas investasi: menilai kompensasi keuangan
kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang
b. Kinerja operasi: mengevaluasi marjin laba dari aktivitas operasi
c. Pemanfaatan aktiva: menilai efektivitas perputaran aktiva
C. Penilaian: mengestimasi nilai saham perusahaan
Analisis rasio diinterpretasikan dalam perbandingan dengan:
• Rasio tahun sebelumnya
• Standar yang ditentukan sebelumnya
• Rasio pesaing
Analisis arus kas: mengevaluasi sumber dan penggunaan dana
Model Valuasi: valuasi utang dan valuasi ekuitas

Perencanaan startegis terjadi baik di dalam organisasi mau pun dalam hal bisnis.
Karena perencanaan strategis sangat penting dalam menentukan langkah ke depannya.
Pemimpin atau manajer yang paling kompeten adalah orang yang paling banyak
menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan apa yang akan ia kerjakan di masa

20
depan. Meski tidak menutup kemungkinan manajer tidak bekerja sendiri. Manajer juga
membutuhkan staffnya yang lain untuk membantunya dalam membuat perencanaan
strategis.

21
DAFTAR PUSTAKA
https://dosen.perbanas.id/alat-analisis-keuangan/
https://jurnalmanajemen.com/perencanaan-strategis/
http://vinna-street.blogspot.com/2012/03/prakiraan-dan-perencanaan-keuangan.html
http://vonnysupriani.blogspot.com/2013/10/alat-analisis-laporan-keuangan.html
http://denok-s-wien.blogspot.com/2016/02/memahami-kondisi-keuangan-perusahaan.html
https://www.ilmudes.com/2015/09/5-alat-analisis-laporan-keuangan.html
https://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-pengertian-dan-fungsi-analisa-rasio-keuangan-
perusahaan/
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-keuangan.html

22

Anda mungkin juga menyukai