Anda di halaman 1dari 22

TABULASI DATA RW 02

Variabel I : Data Demografi

Tabel distribusi frekuensi warga berdasarkan kelompok usia (n=428 /Penduduk yang
terkaji)

Usia Frekuensi (f) Persentase (%)


Neonatus (0-28 hari) 0 0%
Bayi (1-12 bulan) 3 7%
Balita (1-5 tahun) 40 9,3 %
Usia Sekolah (6-12 tahun) 56 13,1 %
Remaja (13-18 tahun) 54 12,6 %
Dewasa (19-44 tahun) 172 40,2 %
Pra Lansia (45-59 tahun) 57 13,3 %
Lansia (60-74 tahun) 41 9,6 %
Lansia tua (75-90) 5 1,2 %
Lasia sangat tua (>90) 0 0%
Total 428 100 %

Berdasarkan tabel di atas didapatkan data bahwa warga terbanyak ada pada
rentang usia dewasa, yaitu 172 orang dan tidak ada warga yang berada pada rentang
neonates (0%). Rentang usia terbanyak kedua adalah usia pra lansia, diikuti oleh usia
sekolah, remaja dan lansia di rentang usia 60-74 tahun.

Tabel Distribusi Frekuensi warga berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)


Laki-laki 212 49,5 %
Perempuan 216 50,5 %
Total 428 100 %
Data yang didapatkan dari tabel di atas memperlihatkan bahwa jenis kelamin
perempuan merupakan jumlah warga terbanyak dari RW 02 yaitu 216 orang,
sementara jenis kelamin laki-laki 212 orang.

Tabel Distribusi Frekuensi warga berdasarkan suku


Suku Frekuensi (f) Persentase (%)
Sunda 423 98,8 %
Jawa 5 1,2 %
Lainnya 428 100 %
Total
Berdasarkan tabel di atas suku Sunda merupakan suku mayoritas dari warga
RW 02 yaitu sebanyak 423 orang, sementara suku Jawa hanya 5 orang, dan terdapat 1
orang dari suku lainnya.

Tabel Distribusi Frekuensi warga berdasarkan agama

Agama Frekuensi (f) Persentase (%)


Islam 428 100 %
Kristen 0 0%
Katolik 0 0%
Hindu 0 0%
Budha 0 0%
Total 428 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa keseluruhan warga RW 02 Desa Pataruman


merupakan penduduk beragama Islam.

Tabel Distribusi Frekuensi warga berdasarkan status dalam keluarga

Status dalam keluarga Frekuensi (f) Persentase (%)


Kepala keluarga 114 26,6 %
Istri 97 22,7 %
Anak 214 50 %
Mertua 2 0,5 %
Cucu 1 0,2 %
Total 428 100 %

Berdasarkan tabel di atas didapatkan data bahwa dari 428 orang warga RW 02
Desa Pataruman 26,6 % berstatus sebagai kepala keluarga, 22,7 % sebagai istri, 50%
sebagai anak, 0,5 % sebagai mertua, dan 0,2% sebagai cucu.

Tabel distribusi frekuensi warga berdasarkan status perkawinan


Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)
Kawin 202 47,2 %
Belum Kawin 203 47, 4 %
Cerai Hidup 4 0,9 %
Cerai Mati 19 4,4 %
Total 428 100 %

Menurut tabel di atas, persentase warga RW 02 Desa Pataruman yang sudah


menikah sebanyak 47,2%, sementara yang belum menikah sebanyak 47,4 %, cerai
hidup 0,9 %, dan cerai mati sebanyak 4,4%.

Tabel distribusi frekuensi warga berdasarkan kelompok pendidikan

Kelompok pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)


Tidak/Belum Sekolah 57 13,3 %
Belum Tamat SD/Sederajat 52 12,1 %
Tamat SD/Sederajat 133 31,1 %
SLTP/Sederajat 85 19,9 %
SLTA/Sederajat 81 18, 9 %
Perguruan Tinggi 20 4,7 %
Total 428 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas warga RW 02 memiliki


Pendidikan terakhir SD yaitu sebanyak 31, 1 %, sisanya merupakan tamatan SLTP,
SLTA, dan hanya sekitar 4,7 % saja yang merupakan tamatan perguruan tinggi.

Tabel distribusi frekuensi warga berdasarkan jenis pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)


Belum/Tidak bekerja 66 15,4%
Mengurus Rumah Tangga 103 24,1 %
Pelajar/Mahasiswa 122 28,5 %
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4 0,9 %
Karyawan Swasta 19 4,4 %
Wiraswasta 49 11,4%
Buruh 57 13,3 %
Pensiunan 1 0,2 %
Jenis Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)
Lain-lain 7 1,6 %
Total 428 100 %

Mayoritas warga RW 02 Desa Pataruman merupakan pelajar, yaitu sebanyak


122 jiwa (28,5 %), ibu rumah tangga 103 jiwa (24,1 %), buruh sebanyak 57 jiwa (13,
3%) wiraswasta 49 jiwa(11,4%), sisanya lain-lain, pensiunan, dan pegawai negeri
sipil (PNS).

Variabel II : Kesehatan Lingkungan

Tabel Distribusi Frekuensi Kesehatan Lingkungan (n= 95/jumlah rumah yang


terkaji)

Kesehatan lingkungan Frekuensi (f) Persentase (%)


Kepadatan hunian
Mencukupi 67 70,5 %
Padat 28 29,5 %
Total 95 100 %
Kepemilikan rumah
Sewa 8 8,4 %
Milik sendiri 83 87,4 %
Menumpang 4 4,2 %
Rumah dinas 0 0
Total 95 100%
Kondisi rumah
Permanen 65 68,4 %
Semi permanen 30 31,6 %
Tidak permanen 0 0%
Total 95 100 %
Ventilasi rumah
Mencukupi 62 65,2 %
Tidak cukup 33 34,7 %
Total 95 100 %
Lantai
Tanah 0 0%
Semen/plester 12 12,6 %
Papan 4 4,2 %
Kesehatan lingkungan Frekuensi (f) Persentase (%)
Ubin 79 83,2 %
Total 95 100 %
Vektor
Tikus 48 50,5 %
Nyamuk 15 15,8 %
Kecoa 29 30,5 %
Tidak ada vector 3 3,2 %
Total 95 100 %
Kelembaban
Tidak lembab 57 60 %
Lembab 36 37,9 %
Berjamur 2 2,1 %
Total 95 100%
Kebersihan rumah
Bersih 67 70,5 %
Berdebu/kotor 28 29,5 %
Total 95 100 %
Pencahayaan
Terang 35 36,8 %
Kurang terang 60 63,2 %
Tidak ada cahaya masuk 0 0 100%
Total 95 100 %
Jentik Nyamuk
Ada 5 5,3 %
Tidak ada 90 94,7 %
Total 95 100 %
Lubang asap dapur
Ada 66 69,5 %
Tidak ada 29 29 %
Total 95 100 %
Tempat cuci tangan
Ada 90 94,7 %
Tidak ada 5 5,3 %
Total 95 100 %
Kebisingan
Ya 30 31,6 %
Tidak 65 68,4 %
Total 95 100 %
Kesehatan lingkungan Frekuensi (f) Persentase (%)
Punya hewan ternak
Ya 12 12,6 %
Tidak 83 87,4 %
Total 95 100 %
*Kandang ternak
<25 meter 12 100 %
>25 meter 0 0%

Dari hasil pengkajian kesehatan lingkungan dalam perumahan menunjukkan


bahwa sebagian besar masyarakat di RW 02 memiliki kepadatan rumah yang
mencukupi dengan kategori kepadatan >8m2/orang sebanyak 67 unit (70,5%),
sementara di kategori kepemilikan rumah sebanyak 83 unit (87,4%) merupakan milik
sendiri, dan 65 unit (68, 4%) di kategori permanen. Ventilasi perumahan di
lingkungan warga RW 02 Desa Pataruman sebagian besar sudah mencukupi, yaitu
sebanyak 62 unit rumah(65,2%), sementara yang berlantai ubin terdapat 79
unit(83,2%), dan 12 unit(12,6%) dengan lantai semen/plester dan 4 unit (4,2%)masih
berlantai papan. Sebanyak 45 KK (50,5%) dari jumlah total warga RW 02 Kelurahan
Pataruman yang mengeluhkan adanya gangguan dari vektor tikus. Dari segi
pencahayaan, sebagian besar rumah di RW 02 Kelurahan Pataruman masih kurang
yaitu terdapat sekitar 60 unit (63,2 %), sementara 57 unit(60%) dalam kategori tidak
lembab, dan 67 unit(70,5%) dalam keadaan bersih. Terdapat 66 unit(69,5%) rumah
dengan lubang asap dapur dan masih ditemukan rumah yang memiliki hewan ternak
dengan kendang berjarak <25 meter, yaitu sebanyak 12 unit(12,6%).

Tabel Distribusi Frekuensi Pembuangan Limbah (n = 95/jumlah rumah yang terkaji)

Pembuangan Limbah Frekuensi (f) Persentase (%)


Ketersediaan Jamban Keluarga
Ya 94 98,9 %
Tidak 1 1,1 %
Total 95 100 %
Kepemilikan Jamban
Pribadi 93 97,9 %
Umum 2 2,1 %
Total 95 100%
Tempat Pembuangan Tinja
Tidak Ada 0 0
Sungai/selokan 92 96,8 %
Kolam 0 0
Lubang tanah tertutup 0 0
Septic tank 3 3,2 %
Total 95 100 %
Jarak Pembuangan Akhir Tinja dengan
sumber air bersih
< 10 m 0 0
≥ 10 m 95 100 %
Total 95
Limbah Kamar Mandi
Tergenang 0 0%
Sawah/kebun 0 0%
Sungai/selokan 95 100 %
Sarana pembuangan khusus 0 0%
Total 95 100 %
Limbah Cuci Dapur
Tergenang 0 0%
Sawah/kebun 0 0%
Sungai/selokan 95 100 %
Sarana pembuangan khusus 0 0%
Total 95 100 %

Berdasarkan 95 Rumah yang dikaji di wilayah RW 02 didapatkan data bahwa


hampir semua (94) Rumah sudah memiliki jamban sehat, Hampir seluruh rumah (92)
mempunyai jamban sehat.dengan kepemilikan pribadi. Pembuangan tinja, limbah
kamar mandi dan limbah cuci dapur sebagian besar rumah di RW 02 dibuang ke
sungai atau selokan dan jarak pembuangan tinja dengan sumber air bersih secara
keseluruhan adalah ≥ 10 m.

Tabel Distribusi Frekuensi Pembuangan Sampah (n = 95/jumlah rumah yang terkaji)

Pembuangan Sampah Frekuensi (f) Persentase (%)


Ketersediaan Tempat Sampah di Rumah
Tidak ada 40 42,1 %
Ada, terbuka 39 39 %
Ada, tertutup 16 16 %
Total 95 100 %
Pemilahan Sampah Rumah Tangga
Melakukan pemilahan sampah 19 20 %
Tidak dilakukan 76 80 %
Total 95 100 %
Penanganan Sampah
Dibuang sendiri ke TPS 72 75,8 %
Dibuang ke sungai 13 13,7 %
Ditimbun 4 4,2 %
Diangkat petugas 6 6,3 %
Total 95 100 %
Waktu Pengambilan Sampah
1x/minggu 48 50,5 %
2x/minggu 11 11,6 %
3x/minggu 20 21,1 %
>3x/minggu 16 83, 2 %
Total 95 100 %

Berdasarkan 95 rumah yang dikaji di RW 02 pada aspek pembuangan limbah


dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar (42,1%) warga belum memiliki tempat
sampah di rumah masing-masing dan sebanyak 76 KK belum melakukan pengelolaan
sampah. 75,8% warga membuang sampah langsung ke TPS dengan waktu
pengambilan sampah rata-rata adalah >1x/minggu.

Tabel Distribusi Frekuensi Sumber Air (n = 95/jumlah rumah yang terkaji)

Sumber Air Frekuensi (f) Persentase (%)


Air Bersih
Sumur timba 83 87,4 %
Sumur bor 10 10,5 %
PDAM 2 2,1 %
Total 95 100 %
Kualitas Sumber Air
Tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna 94 98,9 %
Berasa atau berbau atau berwarna 1 1,1 %
Total 95 100%
Air Minum
Air yang dimasak 61 64,2 %
Air kemasan 19 20,0 %
Air isi ulang (galon) 15 15,8 %
Total 95 100 %
Bak Penampungan Terbuka
Ya 73 76,8 %
Tidak 22 23,2 %
Total 95 100 %
Waktu Pengurasan
Tidak pernah dilakukan 32 33,7 %
< 3 hari 24 25,3 %
>3 hari 39 41,1 %
Total 95 100 %

Berdasarkan pendataan kepada 95 rumah di RW 02, sekitar 87,4 %


menggunakan sumber air timba dengan kualitas ait tidak berasa, tidak berbau dan
tidak berwarna. Lebih dari sebagian masyarakat menggunakan air yang masak untuk
air minum, 73 % mempunyai bak penampungan air terbuka.

Variabel III: Sosial Ekonomi

Tabel Distribusi Frekuensi Sosial dan Ekonomi (n = 119/Jumlah KK)

Sumber Ekonomi Frekuensi (f) Persentase (%)


Pendapatan
(UMR: Rp 1.807.285,69)
<UMR 64 53,8 %
=UMR 23 19,3 %
>UMR 32 26,9 %
Total 119 100 %
Pengeluaran
Pengeluaran > Pendapatan 65 54,6 %
Pendapatan=Pengeluaran 23 32,8 %
Pengeluaran < Pendapatan 32 12,6 %
Total 119 100 %
Tabungan untuk kesehatan
mandiri
Ya 65 54,6 %
Tidak 54 45,4 %
Total 119 100 %

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa sebagian besar penduduk RW 02


Keluarahan Pataruman memiliki penghasilan bulanan di bawah UMR yaitu sebanyak
64 KK(53,8%), dan terdapat 65 KK(54,6%) yang memiliki pengeluaran lebih besar
daripada pendapatan, dan sebanyak 65 KK(54,6%) sudah memiliki tabungan jaminan
kesehatan mandiri di luar JKN.

Variabel IV: Pencarian Pelayanan Kesehatan


Tabel Distribusi Frekuensi Upaya Pencarian Pelayanan Kesehatan (n= 119/jumlah
KK)

Pelayanan Kesehatan Frekuensi (f) Persentase (%)


Jenis Pelayanan Kesehatan
Tenaga kesehatan 65 54,6 %
Tradisional 0 0%
Diobati sendiri 54 45,4 %
Total 119 100 %
Jarak Pelayanan Kesehatan
<5 km 101 84,9 %
≥5km 18 15,1 %
Total 119 100 %
Transportasi
Jalan kaki 8 6,7 %
Transportasi umum 70 58,8 %
Transportasi pribadi 41 34,5 %
Total 119 100 %
Kepemilikan BPJS
Memiliki BPJS 78 65,5 %
Tidak Memiliki BPJS 41 34,5 %
Total 119 100 %

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 65 KK(54,6%) segera mencari


pertolongan tenaga kesehatan bila anggota keluarganya sakit sisanya diobati sendiri.
Sebanyak 101 KK(84,9%) pergi ke pelayanan kesehatan yang memiliki jarak tempuh
< 5 km yang sebagian besar menggunakan transportasi umum yaitu sekitar 70
KK(58,8%). Sementara dalam hal kepemilikan BPJS terdapat 78 KK (65,5%) yang
memiliki BPJS dan 41 KK(34,5%) saja yang belum memiliki BPJS.

Variabel V: Keluarga Sadar Gizi

Tabel Distribusi Frekuensi Keluarga Sadar Gizi (n = 119/jumlah KK)


Kesadaran Gizi Frekuensi (f) Persentase (%)
Penimbangan BB tiap bulan
Ya 51 42,9 %
Tidak 68 57,1 %
Total 119 100 %
Konsumsi suplemen secara rutin
Ya 32 26,9 %
Tidak 87 73,1 %
Total 119 100 %
Menu makanan gizi seimbang
Ya 72 60,5 %
Tidak 47 39,5 %
Total 119 100 %
Penggunaan garam ber Iodium
Ya 119 100 %
Kesadaran Gizi Frekuensi (f) Persentase (%)
Tidak 0 0%
Total 119 100 %
Kebiasaan Sarapan
Ya 114 95,8 %
Tidak 5 4,2 %
Total 119 100 %
*Jenis makanan saat sarapan
Roti 1 0,8 %
Gorengan 20 16,8 %
Nasi 84 70,6 %
Sereal, Minuman Sereal dan lain-lain 14 11,8 %
*Jenis minuman saat sarapan
Susu 6 5%
Teh 30 25,2 %
Kopi 11 9,2 %
Air Mineral 72 60,5 %
Total 119 100 %

Dalam variabel keluarga sadar gizi, sekitar 68 KK(57,1%) yang tidak pernah
melakukan pemantauan berat badan setiap bulannya, 87 KK(73,1%) tidak pernah
mengkonsumsi suplemen secara rutin, 72 KK(60,5%) selalu memperhatikan menu
diet gizi seimbang, dan keseluruhan warga yang terkaji yaitu sebanyak 199 KK
(100%) selalu menggunakan garam beryodium dalam pengolahan makanan. Hampir
seluruh KK yaitu sebanyak 114 KK( 95,8%) yang selalu melaksanakan kegiatan
sarapan pagi dengan menu terbanyak nasi yaitu 84 kk(70,6%), sementara 20 KK
saja(16,8%) yang mengkonsumsi gorengan saat sarapan dengan konsumsi air mineral
sebanyak 72 KK(60,5%).

Variabel VI: Kesehatan Ibu Hamil

Tabel Distribusi Frekuensi Kesehatan Ibu Hamil (n= 6/jumlah ibu hamil yang
terkaji)

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


Usia Ibu
<20 0 0%
20-35 Tahun 6 54,54 %
>35 tahun 0 0%
Tidak terkaji 5 45,46 %
Total 11 100 %
Kehamilan ke berapa
1-3 6 54,54 %
≥4 0 0%
Tidak terkaji 5 45,46 %
Total 11 100 %
Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)
Usia kehamilan saat ini
0-3 bulan 3 27,27 %
>3-6 bulan 2 18,18 %
>6-9 bulan 1 9,09 %
>9 bulan 0 0
Tidak terkaji 5 45,46 %
Total 11 100 %
Jarak kehamilan saat ini dengan
kehamilan sebelumnya
< 2 tahun 0 0%
≥ 2 tahun 5 45,45 %
Belum pernah hamil 1 9,09 %
Tidak terkaji 5 45,46 %
Total 11 100 %
Pemeriksaan kehamilan
dilakukan di
Puskesmas 2 33,3 %
Bidan 4 66,7 %
Praktik Dokter 6 100 %
Total
Konsumsi tablet besi secara
teratur
Ya 4 66,7 %
Tidak 2 33,3 %
Total 6 100 %
Status imunisasi TT ibu hamil
Tidak mendapatkan 3 50 %
Belum lengkap 1 16, 7%
Lengkap 2 33,3 %
Total 6 100 %
Memiliki buku KIA
Ya 5 83,3 %
Tidak 1 16,7 %
Total 6 100 %
Membaca buku KIA
Ya 4 66,7 %
Tidak 2 16,7 %
Total 6 100 %
Menurut ibu, buku KIA penting
Ya 6 100 %
Tidak 0 0%
Total 6 100 %
Pantangan atau alergi makan
ketika hamil
Ya 2 33,3 %
Tidak 4 66,7 %
Total 6 100 %
Keluhan saat hamil
Anemia 1 16,7 %
Penurunan nafsu makan 2 33,3 %
Sakit kepala 2 33,3 %
Gatal-gatal pada kemaluan dan 1 16,7 %
Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)
selangkangan
Total 6 100 %
Ibu mengetahui tanda-tanda
bahaya pada kehamilan
Ya 6 100 %
Tidak 0 0%
Total 0 100 %
Ibu mengikuti kelas hamil
Ya 0 0%
Tidak 6 100 %
Total 6 100 %
Menurut ibu, mengikuti kelas
hamil itu penting
Ya 5 83,3 %
Tidak 1 16,7 %
Total 6 100 %
Rencana melahirkan di
Puskesmas 1 16,7 %
Bidan 4 66,7 %
Rumah 1 16,7%
Total 6 100 %

Dari hasil pengkajian ibu hamil menunjukkan bahwa di RW 02 Kelurahan


Pataruman terdapat 6 orang ibu hamil yang kesemuanya berada pada rentang usia 20-
35 tahun(100%) yang selalu melakukan pemeriksaan kehamilan ke bidan sebanyak 4
orang(64,7%) dan ke puskesmas sebanyak 2 orang(33,3%). Hanya 4 orang(64,7%)
saja ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe secara teratur, sementara 2
orang(33,3%) tidak melakukannya. Keluhan yang dialami ibu hamil adalah 2
orang(33,3%) dengan penurunan nafsu makan, 2 orang(33,3%) dengan sakit kepala, 1
orang(16,7%) dengan anemia, serta 1 orang(16,7%) dengan keluhan gatal pada
kemaluan dan selangkangan. Sedangkan untuk rencana persalinan terdapat 1
orang(16,7%) ibu hamil yang berencana melahirkan di puskesmas, 1 orang(16,7%) di
rumah, kemudian sisanya yaitu 4 orang(66,7%) di bidan.

Variabel VIII: Kesehatan Bayi dan Balita

Tabel Distribusi Frekuensi Kesehatan Bayi Usia 1-12 bulan (n = 3 orang/jumlah bayi
yang terkaji)

Indikator kesehatan Frekuensi (f) Persentase (%)


Pemberian vitamin A (untuk anak usia 6
bulan sampai 5 tahun)
Diberikan 2 66,7 %
Tidak diberikan 1 33,3 %
Total 3 100 %
ASI Ekslusif
Diberikan 0 0%
Tidak diberikan 3 100 %
Total 3 100 %
Waktu pemberian MPASI
< 6 bulan 1 33,3 %
> 6 bulan 2 66,7 %
Total 3 100 %
Jenis MPASI
Bubur nasi/tepung 0 0%
Bubur sayur 0 0%
Bubur daging/ikan 0 0%
Bubur bayi instan 3 100 %
Total 3 100 %
Imunisasi dasar sesuai umur
Lengkap 1 33,3 %
Tidak Lengkap 1 33,3 %
Tidak Imunisasi 1 33,3 %
Total 3 100 %

Hasil pengkajian bayi (1-12 bulan) menunjukkan terdapat 3 orang bayi dalam
rentang usia tersebut di RW 02 Kelurahan Pataruman, dimana 2 orang(66,7%) bayi
sudah mendapatkan vit A, dan 1 orang(33,3%) belum mendapat dikarenakan tidak
mengikuti posyandu. Semua bayi(100%) tidak mendapat ASI ekslusif dikarenakan
ibu bekerja dan ASI tidak keluar. Pemberian MPASI berupa bubur bayi instan pada 2
orang bayi(66,7%) dimana MPASI diberikan pada usia >6 bulan(66,7%).

Tabel Distribusi Frekuensi Pemantauan Kesehatan Balita 1-5 Tahun


(12-60 Bulan) (n = 31 orang/jumlah balita yang terkaji)

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


Perkembangan balita terpantau setiap bulan
Ya 27 87,1 %
Tidak 4 12,9 %
Total 31 100 %
Pemberian ASI
Tidak diberi ASI 3 9,7 %
6-12 bulan 1 3,2 %
1-2 tahun 18 58,1 %
>2 tahun 9 29,0 %
Total 31 100 %
Rutin mengikuti posyandu
Ya 28 90,3 %
Tidak 3 9,7 %
Total 31 100 %
Status gizi balita
Dibawah garis merah 0 0%
Pita kuning diatas garis merah 1 3,2 %
Pita hijau 12 38,7 %
Pita kuning di atas garis hijau 1 3,2 %
Diatas pita kuning bagian atas 1 3,2 %
Total 31 100 %

Berdasarkan pengkajian pada balita, di RW 02 Kelurahan Pataruman terdapat


31 orang balita dengan jumlah terbanyak pada rentang usia >2 tahun yaitu 18
orang(58,1%). 28 orang(90,3%) balita rutin mengikuti posyandu, 27 orang(87,1%)
terpantau perkembangannya, status gizi di rentang pita hijau sejumlah 12
orang(38,7%)balita.

Variabel IX: Kesehatan Anak Usia Sekolah (6-11)

Tabel Distribusi Frekuensi Kesehatan Anak Usia Sekolah (n=36/ jumlah anak sekolah
yang terkaji)

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


Sarapan pagi
Ya 36 100 %
Tidak 0 0%
Total 36 100 %
Jajan sembarangan
Ya 30 83,3 %
Tidak 6 16,7 %
Total 36 100 %
Mencuci tangan sebelum makan
Ya 36 100 %
Tidak 0 0%
Total 36 100 %
Mencuci tangan setelah dari toilet
Ya 36 100 %
Tidak 0 0%
Total 36 100 %
Gosok gigi sebelum tidur
Ya 22 61,1 %
Tidak 14 38,9 %
Total 36 100 %

Dari keseluruhan aspek pengkajian anak sekolah, hasil pengkajian


menunjukkan bahwa 36 orang(100%) anak sekolah selalu sarapan pagi, mencuci
tangan sebelum makan dan mencuci tangan setelah dari toilet. Sementara 30(83,3%)
anak masih jajan sembarangan dan hanya 22 orang(61,1%) anak yang menggosok
gigi secara teratur.
Variabel XI: Kesehatan PUS (Pasangan Usia Subur)

Tabel. Distribusi Frekuensi (n = 71/jumlah PUS yang terkaji)


Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)
Pemakaian KB
Menggunakan KB 63 88,7 %
Tanpa KB 8 11,3 %
Total 71 100 %
Jenis KB yang digunakan
Kondom 1 1,58 %
Pil 6 9,52 %
Suntik 41 65,07 %
IUD 14 22,2 %
Steril 1 1,58 %
Total 63 100 %
Keluhan Selama pemasangan KB
Tidak ada keluhan 10 15,87 %
Pusing 48 76,19 %
Haid terganggu 4 63,4 %
Mual/Muntah 5 0,79 %
Infeksi 0 0%
Perubahan BB 1 1,58 %
Keputihan 0 0%
Sakit Perut 2 31,7 %
Perdarahan 1 1,58 %
Total 63 100 %

Terdapat 71 pasangan usia subur (PUS) di RW 02 Kelurahan Pataruman


dengan pengguna KB sebanyak 63 pasangan (88,7%) dan 8 orang tidak menggunakan
KB dengan alasan tidak mau karena ingin memiliki keturunan lagi sebanyak 3 orang
dan 5 orang lainnya dengan alas an lainnya. PUS dominan menggunakan KB suntik
sebanyak 41 orang(65,07%), IUD 14 orang(22,2%), dengan keluhan terbanyak saat
menggunakan KB adalah pusing sebanyak 48 orang(76,19%), 5 orang mual muntah,
4 orang haid terganggu, dan 2 orang keputihan.

Variabel XII: Kesehatan Lansia (Usia ≥ 45 tahun)

Tabel Distribusi Frekuensi Kesehatan Lansia (n=80 orang/Jumlah Lansia yang


Terkaji)

Kategori Frekuensi (f) Presentase (%)


Lansia mengikuti Posbindu
Ya 16 20 %
Tidak 64 80 %
Total 80 100 %
Kebermanfaatan Posbindu bagi lansia
Ya 56 70 %
Kategori Frekuensi (f) Presentase (%)
Tidak 24 30 %
Total 80 100 %
Kemandirian Lansia
Mandiri 75 93,8 %
Ketergantungan sebagian 5 6,3 %
Ketergantungan total 0 0%
Total 80 100 %
Orientasi Lansia
Baik 79 98,8 %
Tidak 1 1,3 %
Total 80 100 %

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah lansia di RW 02 Kelurahan


Pataruman adalah 80 orang dengan rentang terbanyak pada kategori usia pra
lansia?lansia?lansia tua?Sebagian besar lansia (80%) tidak mengikuti posbindu
dikarenakan tidak tahu, padahal sekitar 56 orang lansia(70%) meyakini bahwa
pemanfaatan posbindu dapat menjadi salah satu skrining penyakit lansia di RW 02
Kel. Pataruman.

Variabel XIII: Kemandirian Keluarga

Tabel Distribusi Frekuensi Kemandirian Keluarga (n = 119/jumlah KK yang terkaji)

Kemandirian Keluarga Frekuensi (f) Persentase (%)


Keluarga Mandiri Tingkat 1 2 1,7 %
Keluarga Mandiri Tingkat 2 100 84 %
Keluarga Mandiri Tingkat 3 10 8,4 %
Keluarga Mandiri Tingkat 4 7 5,9 %
Total 119 100 %

Hasil observasi menunjukkan bahwa sekitar 100 KK(84%) berada pada


kemandirian tingkat 2 dimana keluarga menerima petugas kesehatan, menerima
pelayanan kesehatan, keluarga tahu akan masalah yang dialami, dan telah
memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Variabel XIV : Indikator Keluarga Sehat


Tabel Distribusi Frekuensi Rincian Indikator Keluarga Sehat (n = 119/jumlah KK
yang terkaji)

Kriteria Frekuensi (f) Persentase (%)


Keluarga yang melakukan program
Keluarga Berencana
Kriteria Frekuensi (f) Persentase (%)
Ya 66 55,5 %
Tidak 11 9,2 %
Indikator IKS tidak memungkinkan
42 35,3 %
ada pada KK
Total 119 100 %
Melakukan Persalinan di Pelayanan
Kesehatan
Ya 66 55,5 %
Tidak
16 13,4 %%
Indikator IKS tidak memungkinkan
37 31,1 %
ada pada KK
Total 119 100 %
Pemberian ASI Eksklusif
Ya 10 8,4 %
Tidak 2 1,7 %
Indikator IKS tidak memungkinkan 107 89,9 %
ada pada KK 119 100 %
Total
Pemantauan Pertumbuhan Balita
Ya 31 25,4 %
Tidak 5 4,1 %
Indikator IKS tidak memungkinkan
86 70,5 %
ada pada KK
Total 122 100 %
Pengobatan Penderita TB Paru
Ya 2 1,6 %
Tidak 1 0,8 %
Indikator IKS tidak memungkinkan
119 97,5 %
ada pada KK
Total 122 100 %
Pengobatan Hipertensi
Ya 6 4,9 %
Tidak 43 35,2 %
Indikator IKS tidak memungkinkan
73 59,8 %
ada pada KK
Total 122 100 %
Pengobatan Gangguan Jiwa
Ya 0 0%
Tidak 0 0%
Indikator IKS tidak memungkinkan
122 100 %
ada pada KK
Total 122 100 %
Tidak merokok dalam rumah
Ya 20 16,4 %
Tidak 102 83,6 %
Kriteria Frekuensi (f) Persentase (%)
Indikator IKS tidak memungkinkan
0 0%
ada pada KK
Total 122 100 %
Keanggotaan JKN
Ya 87 71,3 %
Tidak 35 28,7 %
Indikator IKS tidak memungkinkan
0 0%
ada pada KK
Total 122 100 %
Akses Terhadap Sarana Air Bersih
Ya 122 100 %
Tidak
0
Indikator IKS tidak memungkinkan 0%
0
ada pada KK 0%
122
Total 100 %
Menggunakan jamban sehat
Ya 118 96,7 %
Tidak
4 33,3 %
Indikator IKS tidak memungkinkan
0 0%
ada pada KK
122 100 %
Total

Tabel Distribusi Frekuensi Indikator Keluarga Sehat (n = 119/ jumlah KK yang


terkaji)
Indikator Keluarga Sehat Frekuensi (f) Persentase (%)
Keluarga Sehat 49 41,2 %
Keluarga Prasehat 59 49,6 %
Keluarga Tidak Sehat 11 9,2 %
Total 119 100 %

Indikator keluarga sehat berdasarkan hasil pengkajian yang ditunjukkan dalam


tabel di atas memperlihatkan bahwa mayoritas warga RW 02 masih berada dalam
kategori keluarga prasehat yaitu sebanyak 59 KK(49,6%) dan 11 KK pada keluarga
tidak sehat(9,2%).

Variabel XV: Skrining Gejala Tuberkulosis (Usia > 18 tahun)

Tabel Distribusi Frekuensi Skrining Tanda dan Gejala Tuberkulosis (n = 221/jumlah


orang dewasa yang terkaji)
Karakteristik Frekuensi (f) Persen (%)
TB (+)
Ya
Tidak
Total
Karakteristik Frekuensi (f) Persen (%)
Screning 1. Batuk Produktif Lebih Dari 3
gejala TBC Minggu
11 4,7 %
(n= ) Ya
221 95,3 %
Tidak
Total 232 100 %
2. Penurunan Berat Badan
Ya 10 4,3 %
Tidak 222 95,7 %
Total 232 100 %
3. Sesak lebih dari 3 minggu
Ya 9 3,9 %
Tidak 223 96,1 %
Total 232 100 %
4. Selalu keringat malam
Ya 8 3,4 %
Tidak 224 96,6 %
Total 232 100 %
5. Pernah kontak lama dengan
penderita TB
Ya 4 1,7 %
Tidak 228 98,3 %
Total 232 100 %
6. Pemeriksaan dahak
Ya 2 0,9 %
Tidak 230 99,1 %
Total 232 100 %
Riwayat :
7. Memiliki riwayat penyakit TB
Ya 2 0,9 %
Tidak 230 99,1 %
Total 232 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 232 warga yang dilakukan skrining
TBC ditemukan 11 orang dengan riwayat batuk berdahak lebih dari 3 minggu(4,7%),
batuk disertai penurunan berat badan ada 9 orang(3,9%), batuk yang disertai keringat
malam sebanyak 8 orang(3,4%), kontak lama dengan penderita TBC sebanyak 4
orang(1,7%), memiliki riwayat penyakit TBC sebanyak 2 orang(0,9 %), dan yang
pernah melakukan pemeriksaan dahak sebanyak 2 orang(0,9%).

Variabel XVI: Skrining Penyakit Tidak Menular (Usia > 18 tahun)

Tabel Distribusi Frekuensi Penyakit Tidak Menular (PTM) (n = 200 Jumlah orang
dewasa yang terkaji)
Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
Riwayat PTM Keluarga
Tidak ada riwayat PTM keluarga 103 51,5 %
Hipertensi 88 44 %
Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
Diabetes 1 0,5 %
Jantung 4 2%
Kolesterol 1 0,5 %
Asma 3 1,5 %
Total 200 100 %
Riwayat PTM Diri
Tidak ada keluhan 127 63,5 %
Hipertensi 63 31,5 %
Diabetes 1 0,5 %
Jantung 3 1,5 %
Stroke 2 1%
Kolesterol 1 0,5 %
Kanker 2 1%
Asma 1 0,5 %
Total 200 100 %
Makan Sayur / buah
Ya 192 85 %
Tidak 8 15 %
Total 200 100 %
Gangguan Tidur
Ya 30 15 %
Tidak 170 85 %
Total 80 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa PTM keluarga terbesar


adalah hipertensi 88 orang (44%), PTM diri sendiri juga pada hipertensi 63
orang(31,5%). Sementara yang mengalami gangguan tidur sebanyak 30 orang(15%).

Tabel Distribusi Frekuensi Tekanan Darah (n = 177/jumlah orang dewasa yang


terkaji)

Klasifikasi Tekanan Darah Frekuensi (f) Persentase (%)


Normal 47 26,55 %
Pra Hipertensi 54 30,5 %
Hipertensi Stage I 25 14,1 %
Hipertensi Stage II 44 25 %
Krisis Hipertensi 7 4%
Total 177 100 %

Berdasarkan hasil pengkajian mengenai kondisi tekanan darah pada warga RW 02


kelurahan pataruman, terdapat 54 orang dalam kategori pra hipertensi(30,5%), 44
orang pada kategori hipertensi stage II(25%), dan 25 orang pada kategori hipertensi
stage I(14,1%), serta 7 orang dengan kategori krisis hipertensi(4%).
Tabel Distribusi Frekuensi Risiko Diabetes Mellitus (n = 189/jumlah orang
dewasa yang terkaji)
Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
Resiko Sangat Rendah 131 69,3 %
Resiko Rendah 51 27,0 %
Resiko Sedang 6 3,2 %
Resiko Tinggi 0 0%
Resiko Sangat Tinggi 1 0,5 %
Total 189 100 %

Dari pengkajian risiko diabetes mellitus terhadap 189 warga RW 02 kelurahan


pataruman terdapat 51 orang(27,0%) yang memiliki resiko rendah terhadap diabetes
mellitus, 6 orang di resiko sedang(3,2%), 1 orang memiliki resiko tinggi(0,5%), dan
lainnya tidak beresiko atau resiko rendah.

Variabel XVIII : Kesehatan Jiwa


Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Jiwa (n =131)

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


Gangguan mental emosional positif 5 3,8 %
Gangguan mental emosional negatif 126 96,2 %
Total 131 100 %

Berdasarkan hasil pengkajian terhadap 131 orang warga, tampak bahwa di RW 02


kelurahan pataruman teerdapat 5 orang(3,8%) yang mengalami gangguan mental
emosional positif sementara lainnya negative. Hal ini mengindikasikan bahwa
terdapat beberapa orang yang perlu mendapatkan konseling dari tenaga kesehatan
terkait guna mencegah terjadinya gangguan mental emosional ke arah yang tidak
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai