Judul :
Hubungan Antara Merokok Dengan Penyakit Parkinson Di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto
Penulis :
Tempat :
Pendahuluan :
Metode Penelitian :
Hasil Penelitian :
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hubungan antara status merokok dengan
penyakit Parkinson adalah bermakna (p = 0,002), dengan arah hubungan negatif.
Hubungan antara durasi merokok, kuantitas rokok, dan jenis rokok dengan penyakit
Parkinson menunjukkan suatu hubungan yang bermakna (p = 0,000), dengan arah
hubungan negatif. Semakin tinggi kuantitas dan durasi merokok, maka semakin rendah
risiko terkena penyakit Parkinson.
Kesimpulan :
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara merokok
dan penyakit Parkinson, dengan arah hubungan negatif. Durasi merokok, kuantitas
merokok, dan jenis rokok memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan
penyakit Parkinson secara signifikan. Semakin tinggi durasi dan kuantitas
merokok, maka semakin rendah risiko terjadinya penyakit Parkinson.
1
2
Kelebihan :
Kekurangan :
Tidak ada angka yang jelas mengenai kejadian penyakit parkinson di dunia
Definisi parkinson tidak dilampirkan secara spesifik
Jumlah sampel yang sedikit
Penelitian yang dilakukan bersifat retrosfektif, sehingga kemungkinan terjadinya
recall bias lebih besar
Implikasi Keperawatan :
Rokok mengandung nikotin yang dapat merangsang pelepasan dopamine dari striatum
dan monoamine oksidase (MAO) dan sitokrom P450 dengan memodulasi aktivitas
kompleks mitokondrial I untuk melindungi fungsi mitokondria dan menurunkan
kerusakan neuron. Nikotin dapat meringankan gejala parkinson,