Anda di halaman 1dari 26

MODUL

MATEMATIKA

DISAJIKAN

Oleh :

Purwono PA

PADA PENDIDIKAN DAN LATIHAN


PROFESI GURU (PLPG)
DI YOGYAKARTA.
JULI 2011

1
Kompetensi

Memiliki kompetensi professional sebagai pendidik


a. Sub. kompetensi
Menguasai lima mata pelajaran di SD /MI secara luas dan mendalam

b.1 Indikator esensial

Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan matematika SD/MI

b. Garis besar/ Kerangka Isi

Uraian Materi

Deskriptor :

1. Menjelaskan pengertian dan tahapan pemecahan masalah


2. Menguraikan beraneka strategi pemecahan masalah

Suatu pertanyaan/persoalan akan merupakan permasalahan bagi


seseorang jika pertanyaan /persoalan tersebut merupakan tantangan bagi
orang tersebut dan ia ingin memecahkannya, namun tidak memiliki
hukum/aturan tertentu yang dapat segera digunakan untuk menemukan
jawaban persoalan/pertanyaan tersebut. Persoalan tersebut tidak dapat
diselesaikan dengan prosedur rutin. Suatu persoalan merupakan masalah
bagi seseorang, tetapi belum tentu merupakan masalah bagi orang lain.
Suatu pertanyaan merupakan masalah bagi siswa SD, tetapi tentu saja tidak
akan menjadi masalah bagi gurunya. Suatu persoalan menjadi masalah bagi
kita kemarin, tetapi mungkin sudah tidak lagi menjadi masalah bagi kita
sekarang.

Dalam memecahkan masalah, Polya seorang matematisi mengemukakan


langkah-langkah yaitu: memahami masalah, membuat perencanaan
penyelesaian, melaksanakan pemecahan masalah dan
melihat/mengecek kembali hasil pemecahan.

1). Memahami masalah

2
Pada tahap pemahaman pemecah masalah harus mengetahui apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan. Jangan menambah hal-hal yang
tidak ada sehingga masalahnya menjadi berbeda dengan masalah yang
kita hadapi.
2). Merencanakan Pemecahan masalah
Lankah-langkah pemecahannya dapat seperti berikut ini: (a)
mengumpulkan data /informasi dengan mengaitkan persyaratan yang
ditentukan untuk analisis, (b) jika diperlukan analisis informasi yang
diperoleh dengan menggunakan analogi masalah yang pernah
diselesaikan, (c) apabila penyelesaian ‘macet’, perlu dibantu melihat
masalah tersebut dari sudut yang berbeda.

3). Melaksanakan rencana

Berdasarkan perencanaan, penyelesaian masalah dilaksanakan. Di


dalam menyelesaikan masalah, setiap langkah dicek kembali untuk
memastikan apakah langkah tersebut sudah benar atau belum.

4). Melihat kembali

Setelah hasil penyelesaian diperoleh, perlu dicek dan dilihat kembali


untuk memastikan semua alternatif tidak diabaikan. Dapat dengan cara
melihat kembali hasil, alasan-alasan yang digunakan, menemukan hasil
lain, menginterpretasikan masalah kembali atau hasil lain.

Strategi pemecahan masalah dapat bermacam-macam


tergantung kepada permaslahannya. Masalah dapat diselesaikan dengan
strategi membuat tabel, penggambaran, menduga dan mengetes,
bekerja mundur, menggunakan variabel.

a. Membuat suatu tabel.

Permasalahan

Hasan dan Ana dapat memperoleh upah yang sama, walaupun Ana bekerja
beberapa hari lebih lama dibanding Hasan. Jika Hasan memperoleh upah Rp

3
60.000,00 dan Ana memperoleh upah Rp 36.000,00, setelah berapa hari masing –
masing bekerja, sehingga upahnya menjadi sama?

Memahami masalah: Mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan


sederhana. Berapa upah Ana dalam 3 hari? Apakah Ana mendapat upah
yang sama jika ia bekerja dalam 3 hari dan Hasan dalam 2 hari? Siapa
bekerja lebih lama?

Membuat perencanaan: Salah satu cara dalam memecahkan masalah


adalah membuat daftar upah masing-masing untuk setiap harinya.

Melaksanakan perencanaan

Banyak Hari Upah Ana Upah Hasan


(dalam ribu rupiah)
1 36 60
2. 72 120
3. 108 180
4. 144 240
5. 180 300
6. 216 360
7. 252 420
8. 288 480
9. 324 540
10. 360 600
Dari tabel dapat dilihat bahwa Ana memerlukan 10 hari untuk upah
mencapai 360 dan Hasan memerlukan 6 hari untuk mencapai upah 360,
sehingga dapat diprediksi bahwa Ana memerlukan 5 hari, sedangkan
Hasan memerlukan 3 hari untuk upah mereka menjadi sama.

Melihat kembali: Anda telah menduga bahwa Ana memerlukan waktu


5 hari untuk mencapai upah 180 ribu rupiah dan Hasan memerlukan 3
hari untuk mendapatkan upah 180 ribu rupiah, namun untuk
meyakinkannya tabel perlu diperpanjang.

Soal Latihan :

1. Pak Achmad ingin mengadakan pesta ulang tahun. Tamu yang akan datang
pada pesta tersebut adalah 22 orang . Untuk menyediakan tempat duduk ia

4
harus meminjam meja yang berbentuk persegi dan pada setiap sisinya
hanya dapat dipakai satu orang. Ia menginginkan meja-meja tersebut
tertata ke dalam bentuk persegi panjang, sehingga kelihatan seperti suatu
meja besar. Berapa meja paling sedikit yang harus dipinjam Pak Achmad?
(petunjuk: gunakan strategi penggambaran) .
2. Harga 1 kg apel import tiga kali harga 1 kg rambutan. Kemarin Tuti
membeli 6 kg rambutan dan 3 kg apel dengan harga Rp 30.000,00. Berapa
harga rambutan dan apel untuk setiap kg nya? ( Petunjuk :gunakan
persamaan variabel)..

Deskriptor:

3. Menguraikan konsep luas daerah segiempat beraturan

4. Menentukan pernyataan dimensi luas dari penyajian rangkaian segiempat

beraturan.

5. Mengaitkan rusuk-rusuk bangun ruang beraturan

6. Mengaitkan hubungan antar volume pada berbagai bangun ruang beraturan

7. Menentukan panjang dari seluruh rusuk dari dua bangun ruang beraturan
yang diketahui perbandingan volumenya.

8. Menerapkan soal yang menerapkan perbandingan

9. Menerapkan Pengertian Nilai Mutlak

10. Mengembangkan indikator dari pencapaian siswa pada hasil belajar

matematika

MATERI

D. Konsep luas daerah segiempat dan segitiga


Untuk memahamkan siwa SD tentang konsep luas daerah bangun datar,
pada awalnya siswa diberi pemahaman lewat bangun persegi panjang dan
dibagi menjadi persegi-persegi satuan.

5
Contoh: p

Anak diminta menghitung banyaknya persegi satuan yang ada di dalam


persegi panjang. Setelah mereka selesai menghitung, anak ditanya ada
berapa persegi satuan lebarnya dan ada berapa persegi satuan panjangnya;
baru ditanyakan apakah banyaknya persegi satuan sama dengan panjang
dikalikan lebar?

Guru SD perlu memiliki peragaan persegi panjang yang berengsel sehingga


dapat diubah menjadi bentuk persegi panjang; atau dengan peragaan kertas
karton atau papan berpaku.

l l

p a

Dengan memakai ilustrasi dengan kertas karton atau papan berpaku


diharapkan siswa SD akan memahami bahwa panjang dan lebar pada
persegi panjang berturut-turut akan menjadi alas dan tinggi pada jajar
genjang. Dengan demikian karena luas daerah persegi panjang adalah
panjang dikalikan lebar, maka anak akan menganolog bahwa pada jajar
genjang akan menjadi alas dikalikan tinggi.

Untuk luas daerah layang –layang dapat diacu dari luas daerah persegi
panjang. Laus daerah layang-layang kongruen dengan luas daerah sisa
persegipanjang seperti pada gambar.

Luas daerah persegi panjang adalah dua

kali luas daerah layang-layang. Karena panjang pada

6
persegi panjang adalah kongruen dengan diagonal
panjang pada layang-layang dan lebar pada persegi
panjang kongruen dengan diagonal pendek pada layang-
layang.

Karena luas daerah persegi panjang adalah panjang dikalikan lebar, maka
luas daerah layang-layang adalah diagonal panjang dikalikan diagonal
1
pendek dan dibagi dua. Atau x (diagonal x diagopnal).
2

Guru SD sangat perlu untuk memperagakannya dengan kardus atau kertas


manila.

Salah satu cara untuk menjelaskan konsep luas daerah lingkaran juga dapat
dimulai dengan luas daerah persegi panjang seperti berikut ini.

a b

b a

panjang = a + b

l=t

Luas persegi panjang adalah ( a + b ) x t

Luas trapesium adalah (a + b ) x t

1
atau jumlah sisi sejajar diklalikan setengah tinggi (a+b) x t.
2

Peragaan ini direalisasikan oleh guru SD dapat dengan karton atau kertas
peragaan lainnya.

7
Pembelajaran ini di SD diseyogyakan disampaikan dalam suasana yang
menyenangkan (pembelajaran aktif, kreatif efektif dan menyenangkan),
sehingga siswa tidak merasa tertekan di dalam mempelajarinya.

Penentuan Luas

G F

D E

H C

A B

(a) (b)

Pada Gambar a adalah merupakan gambar kubus, karena sisi kubus


merupakan persegi, padahal persegi luasnya SxS dan banyaka sisi kubus
adalah 6, maka luas daerah permukaan kubus adalah 6 S 2 . Demikian pula
luas daerah permukaan prisma segiempat pada gambar b juga merupakan
luas daerah permukaan 2 persegi + 4 luas daerah permukaan sisi yang
berbentuk persegi panjang. Untuk luas daerah prisma segiempat yang
tutupnya berbentuk jajargenjang, misalnya, maka luas permukaan prisma
tersebut juga merupakan luas 2 tutup yang berupa layang-layang ( setengah
diagonal panjang x diagonal pendek ) ditambah 4 luas sisi persegipanjang.

(a) (b)

D F

A C

B (c)
8
Gambar Nama Bangun Banyak sisi Banyak titik sudut Banyak rusuk
A Kubus 6 8 12
B Limas tegak 4 4 6
segitiga
C Prisma tegak 5 6 9
segitiga
Dari penggambaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada bangun
ruang segitiga, segiempat dan segi banyak beraturan berlaku (banyak sisi +
banyak titik sudut) - rusuk = 2. Inilah hukum Euler.

Konsep Volume

Sudah kita ketahui bahwa untuk memahamkan siswa tentang konsep volume
kubus adalah dengan memasukkan kubus satuan ke dalam kubus
transparan, sehingga ada berapa kubus satuan yang dapat cocok
dimasukkan ke dalam kubus transparan itulah volumenya. Mungkin 8, 27, 54
dst. Dengan demikian siswa diajak menemukan formula volume kubus; yaitu
luas alas dikalikan tinggi atau S3

Untuk volume limas, kita dapat mengkonstruksi limas yang alasnya sama dengan
alas kubus, tetapi tingginnya setengah tinggi kubus.

2x

2x 2x 2x

2x

Gambar di atas menunjukkan bahwa kubus yang panjang rusuknya 2x.


Karena terdapat 6 sisi pada kubus, maka juga dapat dibuat 6 limas seperti gambar
di atas. Masing-masing limas beralaskan sisi kubus, dan berpuncak pada titik
potong pada diagonal-diagonal ruang kubus.

Volume kubus adalah (2x)2 . 2x

Sehingga volume masing-masing limas adalah

9
1
= ( 2x)2 . 2x
6

1
= ( 2x)2 . x
3

1
= luas x tinggi
3

Contoh:

Suatu limas yang mempunyai alas yang sama dengan sisi kubus dan tingginya
juga sama dengan tinggi kubus, memiliki volume 9 m 3 . Tentukan panjang rusuk
kubus tersebut.

1
Jawab: Volume limas = volume kubus , sehingga volume kubus = 3 x 9 m 3 = 27
3
m3 . Volume kubus adalah (rusuk)3 . Jadi panjang rusuk kubus adalah √27 m3 = 3m

Volume Kerucut

Kerucut dapat dibayangkan sebagai limas dengan alas lingkaran, sehingga volume
limas juga berlaku untuk volume kerucut.

1 1
Jadi volume kerucut = luas alas x tinggi atau V = π r2 t
3 3

10
Perbandingan

Perbandingan juga disebut rasio. Pembahasan tentang perbandingan terjadi dalam


kehidupan sehari-hari. Misalnya perbandingan antara banyak dosen dengan
mahasiswa PGSD adalah 1 : 10. Rasio antara banyak mahasiswa putra dan putri
mahasiswa PGSD UNY adalah 1 : 3.

Dengan demikian perbandingan dapat kita definisikan sebagai pasangan terurut


bilangan a dan b, ditulis a : b dengan b≠ 0.

Contoh:

Untuk membuat 6 cangkir kopi siap minum diperlukan 4 bungkus kopi bubuk
instant. Berapa bungkus kopi bubuk instant yang diperlukan untuk membuat 105
cangkir kopi siap minum?

Jawab :

Kita perlu menulis perbandingan antara banyaknya bungkus kopi instant siap
minum dan banyaknya cangkir kopi siap minum.

4 n 105
 , maka 4 x 105 = 5 x n , sehingga 4 x = 70.
5 105 6

Jadi diperlukan 70 bungkus kopi bubuk instant untuk membuat 105 cangkir kopi
siap minum.

Nilai Mutlak

Nilai mutlak dari suatu bilangan adalah menyatakan jarak dari 0 pada suatu
garis bilangan. Nilai mutlak dari bilangan n dapat ditulis dengan │n│. Karena
4 adalah 4 unit dari 0, maka │4│ = 4. Karena -7 adalah 7 unit dari 0, maka
│-7│ = 7 ( nilai mutlak dari -7 adalah 7 ). Nilai mutlak dari 0 adalah 0.

Tentukan nilainya dari pernyataan berikut ; gunakan x = 15 dan y = -10.

│x│ + 2. │y│ = │15│+ 2 . │-10│

= 15 + 2 . 10

11
= 15 + 20

= 35

Mengembangkan indikator dari pencapaian siswa pada hasil belajar


matematika.

Dalam mengembangkan indikator, tentunya kita perlu melihat kurikulum


(KTSP).

Kita cermati KD, hasil belajar dan baru kita kembangan indikator sesuai
dengan pengetahuan kita atau kita perlu memperdalam dan memperluas
pengetahuan serta pertimbangan sarana serta prasarana yang tersedia.

Contoh, di kelas IV;

KD: menentukan sifat dan unsur bangun ruang

Hasil belajar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana

Indikator dapat kita kembangkan:

1. Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok


2. Menyimpulkan hubungan antara banyak titik sudut, sisi, pada bangun
ruang kubus, limas dan prisma tegak beraturan
3. Menggambar bangun ruang sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki
4. Menggambar dan mencoba membuat jaring-jaring kubus
5. Menggambar dan membuat jaring-jaring bangu ruang beraturan.
6. . Anda sendiri yang mengembangkannya.

Soal Latihan

1. Deiketahui segitiga siku-siku sama kaki, mempunyai luas 18 cm2 .


Tentukan panjang sisi siku-siku tersebut.
2. Tunjukkan berlakunya rums Euler pada limas dan prisma tegak beraturan.
3. Suatu tangki yang berbentuk silinder berisi minyak solar 7700 liter. Jari-jari
tutup tabung tersebut 70 cm, tentukan tinggi tangki tersebut.

12
4. Suatu kerucut memiliki alas dan tinggi sama dengan alas dan tinggi
tabung. Jika kerucut memiliki volume 900cm 3 , tentukan berapa liter air
yang dapat dimasukkan ke dalam tabung tersebut
5. Jarak pada peta 0.5 cm menyatakan 45 km. Berapa cm pada peta, jika
jarak sebenarnya 360 km?
6. Tentukan nilainya pada pernyataan berikut ini. Gunakan x = -16 dan y = - 4
│x│ - 2 . │y│

a. Kompetensi
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
b. Sub Kompetensi
Menguasai lima mata pelajaran di SD/MI secara luas dan mendalam
c. Garis Besar/Kerangka Isi

3. Uraian Materi (per Sub Kompetensi)

1) Hakikat Pembelajaran Matematika di SD

Pembelajaran Matematika di SD adalah proses yang sengaja dirancang


dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan
seseorang (sipelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika

Adapun Tujuan Matematika di SD adalah

 memahami konsep matematika, keterkaitan antar konsep dan aplikasi


konsep dalam pemecahan masalah

 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi


matematika dalam membuat generalisasi

 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah

 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau


media lain untuk memperjelaskan keadaan atau masalah

 memiliki sikap menghargai matematika dalam kehidupan

2) Sifat-sifat pada Bilangan Asli


Bilangan Asli adalah bilangan yang digunakan pertama kali dalam
peradaban manusia . maka sering disebut natural number dan jika ditulis ke
dalam bentuk himpunan adalah { 1, 2, 3, …}.
Sifat-sifat Operasi bilangan Asli
13
Penjumlahan Bilangan Asli
1. Tertutup
Jumlah dua bilangan asli selalu menghasilkan bilangan asli juga.
2. Komutatif (pertukaran)
Untuk setiap bilangan asli a dan b berlaku a + b = b + a
3. Asosiatif (pengelompokkan)
Untuk setiap bilangan asli a, b dan c berlaku a+(b+c) = (a+b)+c
Perkalian Bilangan Asli
1. Tertutup
Perkalian dua bilangan asli selalu menghasilkan bilangan asli juga.
2. Komutatif (pertukaran)
Untuk setiap bilangan asli a dan b berlaku a x b = b x a
3. Asosiatif (pengelompokkan)
Untuk setiap bilangan asli a, b, c, berlaku ax(bxc) = (axb)xc
4. distributif perkalian terhadap penjumlahan
Untuk setiap bilangan asli a, b, c, berlaku ax(b+c) = (axb)+(axc)
5. distributif perkalian terhadap pengurangan
Untuk setiap bilangan asli a, b, c, berlaku ax(b-c) = (axb)-(axc)
6. Elemen Identitas
Bilangan 1 adalah elemen identitas perkalian, sehingga untuk setiap
bilangan asli a berlaku 1 x a = a dan a x 1 = a

Bagaimanakah dengan operasi pengurangan dan pembagian pada bilangan


asli? Apakah berlaku sifat-sifat tersebut di atas? Buktikanlah!

3) Konsep Operasi Hitung pada Bilangan Cacah

Bilangan cacah yaitu himpunan yang diperoleh dengan memasukkan


bilangan nol ke dalam himpunan bilangan asli. Oleh karena itu, himpunan bilangan
asli merupakan bagian dari himpunan bilangan cacah. Jika ditulis ke dalam bentuk
himpunan adalah { 0, 1, 2, 3, ... }.
Operasi hitung pada bilangan cacah yang akan kita bahas di sini adalah
operasi hitung terkait dengan bilangan nol, seperti berikut :
1. Penjumlahan dengan bilangan nol
14
a+0 = a dan 0+a=a, a suatu bilangan
0 disebut sebagai bilangan identitas penjumlahan
2. Pengurangan dengan bilangan nol
a-0=a tetapi 0-a= -a, a suatu bilangan
3. Perkalian dengan bilangan nol
ax0=0 dan 0xa=0, a suatu bilangan
4. Pembagian dengan bilangan nol
0
 Jika 0 pada pembilang, maka =0 sebab a. 0 = 0.
𝑎
𝑎
 Jika 0 pada penyebut, maka = 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛, karena
0

tidak ada bilangan yang jika dikalikan 0 hasilnya a, atau 0𝑥? = 𝑎


0
 = 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 juga sebab banyak bilangan yang jika
0

dikalikan dengan 0 hasilnya 0, padahal hasil pembagian


haruslah tunggal.
4) Konsep Bilangan Rasional

Bilangan Rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan menjadi


perbandingan dua bilangan bulat dengan syarat penyebut tidak boleh 0.
Himpunan bilangan rasional (Q) dapat dituliskan sebagai berikut :

𝑎
𝑄 = { | 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡, 𝑏 ≠ 0}
𝑏

Contoh :
 2 merupakan bilangan rasional karena 2 dapat dinyatakan
sebagai perbandingan dua bilangan bulat, yaitu 4:2 atau
-2:-1 atau 2000:1000 dst
 -5 merupakan bilangan rasional karena -5 dapat dinyatakan
−5 10
sebagai perbandingan dua bilangan bulat, yaitu 𝑎𝑡𝑎𝑢 dst
1 −2
2 2
 merupakan bilangan rasional karena jelas merupakan
3 3

perbandingan dua bilangan bulat yaitu 2:3 atau 20:30 dst


 0, 25 merupakan bilangan rasional karena 0,25 dapat
dinyatakan sebagai perbandingan dua bilangan bulat, yaitu
25:100 atau 100:400 dst.

15
 Bagaimana dengan nol? Apakah termasuk bilangan rasional?
Jelaskan!
Berikut adalah gambar peta konsep bilangan agar menjadi lebih jelas pengertian
bilangan rasional.
Gambar peta konsep bilangan

bilangan

Real
imajiner

Rasional Irrasional

Pecahan Bulat

Bulat Negatif Cacah

Bulat 0 Bulat Positif

Asli

5) Konsep Operasi pada Bilangan Pecahan melalui Media


𝑎
Secara umum, bentuk penulisan disebut pecahan dengan a dan b
𝑏
bilangan cacah dan b # 0. Dalam hal ini a disebut pembilang, dan b disebut
penyebut.
𝑎
𝐹 = {𝑏 | 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ, 𝑏 ≠ 0}

konsep operasi pada bilangan pecahan melalui media

A. PENJUMLAHAN

......................

16
Andai soal pecahan di atas kita anggap sebagai penjumlahan potongan kue.
Langkah-langkahnya :
i. Buat kue yang berbentuk dengan garis dari atas ke bawah (vertikal)

ii. Kue diatas ditambahkan dengan dengan garis dari kiri ke kanan (horizontal)

iii. Kue yang diarsir 2 kali dipindahkan ke tempat yang kosong (tempat yang
belum diarsir)

iv. Hasilnya adalah banyak kue yang diarsir per banyak seluruh potongan kue =

Jadi,

B. PENGURANGAN
......................

17
Langkah-langkahnya :
i. Buat kue yang berbentuk dengan garis dari atas ke bawah.

ii. Kue diatas digaris dari kiri ke kanan menjadi 7 bagian

6
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6

= isinya 6 potong kue

 Karena diketahui berisi 6 potong kue, maka banyak seluruh kue


yang diarsir dikurangi 6 potong kue
 Hasilnya ialah sisa kue yang diarsir per banyak potongan seluruh kue
 Jadi,

C. PERKALIAN
......................

Langkah-langkahnya :
i. Buat kue yang berbentuk dengan garis dari atas ke bawah.

18
ii. Buat juga arsiran dengan garis dari kiri ke kanan.
1 2 3 4 5

 Kue yang diarsir 2x merupakan hasil dari perkalian.


 Dari gambar di atas nilai yang diarsir 2x ada 5 potong kue.
 Jadi hasilnya adalah, banyak kue yang diarsir 2x per banyak potongan
seluruh kue.
 Jadi,

D. PEMBAGIAN
......................

Langkah-langkahnya :
i. Buat kue yang berbentuk dengan garis dari atas ke bawah.

ii. Kue diatas digaris dari kiri ke kanan menjadi 7 bagian

3
2
1
19
1 2 3 4 5 6

= isinya 6 potong kue. Jadi, =5

6) Konsep Kelipatan dan Faktor Bilangan


Kelipatan suatu bilangan adalah hasil perkalian bilangan asli dengan
bilangan tersebut.
Contoh : bilangan kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12,…
karena bilangan-bilangan tersebut adalah hasil perkalian 3 dengan
bilangan asli; 1, 2, 3, 4, …
Sedangkan faktor suatu bilangan merupakan bilangan asli yang habis
membagi bilangan tersebut.
Contoh : faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
Karena bilangan-bilangan tersebut habis membagi 12.
7) KPK dan FPB pada Penyelesaian Masalah
KPK adalah kelipatan persekutuan terkecil.
Adapun langkah-langkah untuk menentukan KPK dari dua bilangan sebagai
berikut :
a) Tentukan kelipatan dari kedua bilangan tersebut,
b) Tentukan kelipatan persekutuan dari kedua bilangan,
c) Bilangan terkecil dari kelipatan persekutuan di atas merupakan KPK

Contoh :

Tifa les bahasa Inggris setiap 5 hari sekali, sedangkan Rafli setiap 6 hari
sekali. Hari ini keduanya les bahasa Inggris. Berapa hari lagi mereka les
bahasa Inggris bersamaan?

Jawab:

Permasalahan di atas dapat di jawab dengan mencari KPK dari 5 dan 6.


langkah-langkah mencari KPK dari dua bilangan adalah :

a. Kelipatan dari 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60,…
Kelipatan dari 6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, …
b. Kelipatan persekutuan dari 5 dan 6 adalah 30, 60, …
c. KPK nya adalah 30.
20
Jadi 30 hari lagi mereka akan les bahasa Inggris bersama.

sedangkan FPB adalah faktor persekutuan terbesar.


Adapun langkah-langkah untuk menentukan FPB dari dua bilangan sebagai
berikut :
a) Tentukan faktor dari masing-masing bilangan
b) Tentukan faktor persekutuan dari kedua bilangan
c) Bilangan terbesar dari faktor persekutuan di atas merupakan FPB

Contoh :

Nurul akan membungkus 48 jeruk dan 20 apel ke dalam beberapa kantung


plastik. Barapakah paling banyak kantung plastik yang dibutuhkan agar
seluruh Jeruk dan apel dibagikan secara merata ke dalam setiap kantung
plastik? Berapakah banyak apel dan jeruk pada masing-masing kantung
plastik?

Jawab:

Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan mencari FPB dari 48 dan


20. Langkah-langkah menentukan FPB dari 48 dan 20 adalah:

a. Faktor dari 48 = 1,2,3, 4, 6, 8, 12, 16, 24, dan 48


Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20
b. Faktor persekutuan 48 dan 20 adalah : 1, 2, dan 4
c. FPB dari 48 dan 20 adalah 4.
Jadi Nurul membutuhkan 4 kantung plastik dan masing-masing plastik
berisi 12 jeruk dan 5 apel.

8) Menentukan Nilai Rata-rata dari Sekumpulan Data Tunggal

Nilai rata-rata dari data tunggal adalah

21
Contoh :
Nilai ulangan matematika untuk 10 orang siswa adalah 6, 7, 8, 5, 6, 7, 7, 10,
9, dan 6. Berapakah nilai rata-ratanya?
Jawab :
rumus nilai rata-rata untuk data tunggal adalah :

= jadi rata-ratanya adalah 7,1

9) Nilai Rata-rata dari Sekumpulan Data Kelompok

Nilai rata-rata dari data Kelompok adalah

Contoh :
Nilai ujian suatu mata pelajaran diberikan dalam tabel berikut :
Nilai 5 6 7 8 9 10

frekuensi 3 5 4 6 1 1

Jika nilai siswa yang lebih rendah dari rata-rata dinyatakan tidak lulus, maka
banyaknya siswa yang lulus adalah….

Jawab:

Nilai rata-rata dari data Kelompok tersebut adalah

Nilai siswa yang lebih rendah dari nilai rat-rata dinyatakan tidak lulus, jadi
banyaknya siswa yang lulus adalah 4+6+1+1 = 12 orang siswa.
22
4. Rangkuman

a) Himpunan bilangan rasional (Q) dapat dituliskan sebagai


berikut :

b) KPK adalah kelipatan persekutuan terkecil.


c) Langkah-langkah untuk menentukan KPK dari dua bilangan
sebagai berikut :
 Tentukan kelipatan dari kedua bilangan tersebut,
 Tentukan kelipatan persekutuan dari kedua bilangan,
 Bilangan terkecil dari kelipatan persekutuan di atas
merupakan KPK
d) FPB adalah faktor persekutuan terbesar.
e) Langkah-langkah untuk menentukan FPB dari dua bilangan
sebagai berikut :
 Tentukan faktor dari masing-masing bilangan
 Tentukan faktor persekutuan dari kedua bilangan
 Bilangan terbesar dari faktor persekutuan di atas
merupakan FPB
f) Nilai rata-rata dari data tunggal adalah

=
g) Nilai rata-rata dari data Kelompok adalah

23
Soal evaluasi 1

Harga 1 kg beras raja lele 4 kali harga 1 kg jagung. Minggu yang lalu Ibu
Achmad membeli 8 kg jagung dan 2 kg beras raja lele dengan harga Rp 48.000,00.
Berapa harga masing –masing yaitu 1kg jagung dan 1 kg beras untuk 1 kg nya?

Jawaban dan pedoman penskorannya

Jawaban/aspek yang diberi sekor Sekor

a. Misal beras = b dan jagung adalah j 1

b. 1B = 4 J 1
1
c. 8J + 2 B = 48.000
1
d. 8J + 2 . 4J = 48.000
1
e. 8J + 8J = 48.000
1
f. 16J = 48.000

48.000 1
g. J = = 3.000
16
1
h. Jadi harga 1kg jagung = Rp 3.000,00 1

i. Harga 1 kig beras = harga 4 kg jagung

j. Jadi 1 kg harga beras raja lele = 4 x Rp 3.000,00 = 1

Rp 12.000,00
Total 10

24
Soal evaluasi 2

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan, Yusuf dan teman-temannya


ingin menghias lingkungan rumahnya dengan merangkai lampu berwarna hijau,
kuning, dan merah. Mereka mempunyai 45 lampu hijau, 85 lampu kuning, dan 105
lampu merah. Lampu tersebut akan dirangkai menjadi beberapa rangkaian yang
memuat lampu hijau, kuning, dan merah dengan banyak yang sama. Berapakah
rangkaian paling banyak yang dapat dibentuk? Tentukan pula banyaknya lampu
hijau, kuning, dan merah dalam setiap rangkaian!

Rubrik penilaian :

Jawab: nilai

Soal di atas merupakan soal penerapan FPB. 1

FPB dari 45, 85, dan 105 adalah :

 Faktor dari 45 adalah 1, 3, 5, 9,15, 45


 Faktor dari 85 adalah 1, 5, 17, 85 1
1
 Faktor dari 105 adalah 1, 3, 5, 21, 35, 105
1
 Faktor persekutuan dari 45, 85, dan 105 adalah 5
1
 FPB dari 45, 85, dan 105 adalah 5
1
 Banyaknya rangkaian yang dapat dibentuk ada 5
1
 Banyaknya lampu hijau dalam setiap rangkaian ada 9
1
 Banyaknya lampu kuning dalam setiap rangkaian ada 17 1
 Banyaknya lampu merah dalam setiap rangkaian ada 21 1
Jumlah 10

25
Daftar Referansi

Cholis Sa’dijah. (1998/1999). Pendidikan matematik II. Jakarta : Debdikbud .

Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Herman H. Dan Akbar S. (1996/1997). Matematika. Jakarta : Depdikbud.


Primary

School Development Project.

Keedy Bittingers S. O. (1986). Algebra and Trigometry. San Frasisco. Addison

Wesley Publishing Compy Inc.

Soewito dkk. (1997/1998). Pendidikan Matematika I. Jakarta: Depdikbud.


Proyek

Pengembangan pendidikan.

Akbar Sutawijaya, 1993, Pendidikan Matematika 3, Jakarta; Dirjen Dikti,


Depdikbud.

Billstein, Rick, 1993, A Problem Solving Approach to Mathematics for


Elementary School Teachers”, USA; Addison-Wesley Publishing Company.

Bob Foster, 2005, Soal dan Pembahasan Matematika, Bandung; Erlangga

M. Ghozali, 2006, Rahasia Cerdas Matematika, Surabaya; Amelia

Mangatur Sinaga dkk, 2007, Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas


IV, Jakarta; Erlangga.

Nana Elfandari, 2009, Buku Sakti SMA, Yogyakarta; Kendi Mas Media

26

Anda mungkin juga menyukai